18 : Makan Siang 🔞

Magsimula sa umpisa
                                    

Spontan, Taehyung mencengkeram lengan gadis itu dengan kuat.

"Aww... Sakit, Tae.." Lirih Jennie.

"Berhenti menyiksaku!!!"

"Aniya, ini aku... Bangunlah.."

Sang CEO membuka mata, dan terbelalak menatap gadis di hadapannya.

Ia langsung melepas cengkeraman tangannya, dan mengusap rambutnya ke belakang.

Kaos putihnya basah oleh keringat, memperlihatkan otot-otot tubuhnya yang luar biasa.

Ia menangis kecil, berusaha menenangkan diri sendiri.

Jennie menelan ludah, tidak pernah sanggup melihat pria yang selalu tenang dan dingin, sekarang menangis penuh emosi seperti ini.

Ia beranjak pergi, namun dengan cepat Taehyung menahan pergelangan tangannya.

"Jangan pergi." Suaranya serak.

"Aku ke dapur sebentar.."

Pria itu menatap tajam, membuat Jennie menelan ludah.

"Sebentar... Aku akan kembali."

Kali ini, Taehyung melepas cengkraman tangannya dan membiarkan gadis itu keluar dari kamarnya.

Jennie membuat segelas teh chamomile untuk membantu pria itu tertidur lelap.

Tak perlu waktu lama.

10 menit, gadis itu kembali ke kamar Taehyung sambil membawa segelas minuman.

"Apa itu?"

"Chamomile. Membantumu untuk tidur nyenyak."

Pria Es itu menyungging senyum tipis, menerima segelas teh itu dan meminumnya pelan-pelan.

"Panas?" Tanya Jennie hati-hati.

"Tentu saja!"

"Mianhae..."

Taehyung meniupnya cukup lama, lalu meminumnya pelan-pelan hingga tandas.

Ia meletakkan gelas kosong itu di meja samping tempat tidurnya, lalu menatap wajah Sang Kekasih lamat-lamat.

"Mian.."

"Mwo?"

"Aku menyakitimu lagi."

"Aku bisa memahaminya. Kau tidak sadar."

Taehyung menelan ludah, perlahan-lahan ia merasa Jennie berbeda dengan perempuan lain.

Gadis itu tidak pernah mengeluh, apalagi menuntut.

Berbeda sekali dengan Tzuyu dan Irene, yang sering membuatnya pusing.

"Taehyung-ah.." Panggil Jennie perlahan, membuat Sang Kekasih memandangnya dengan tatapan yang tajam dan dingin.

"Aku.. Aku berencana mengajakmu makan siang di rumah ibuku akhir pekan besok. Apakah kau bersedia? Kalau kau tidak...."

"Aku mau." Potong Taehyung tanpa pikir panjang, membuat gadis itu ternganga.

"Kau mau?"

Sang CEO mengangguk singkat. "Nee. Wae-yo?"

"Eoh, aniya... Terkejut saja, kau mau makan siang bersama ibuku."

Taehyung menghela nafas.

Ia menarik tangan Jennie dan mendekapnya.

"Aku mau makan siang di rumah ibumu, Jennie Kim..."

"Gomawo.."

Sepasang kekasih tanpa perasaan itu saling menatap lekat.

Dengan jelas, Jennie dapat melihat garis wajah pria itu yang tegas dan keras, dingin dan tajam.

DARK & DANGEROUSTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon