07 : Paparazzi

Mulai dari awal
                                    

Dan itu membuat Jennie berdesir.

Walaupun sifat pria itu sangat jauh dari tipe idealnya, tapi soal tubuh ia benar-benar masuk ke dalam kriteria.

Jennie menyukai pria bertubuh kekar dan berotot.

"Karena aku pernah mengalami apa yang kau alami."

Ucapan mendadak Taehyung membuat gadis itu mengerjap.

"M..mwo?"

"Pertanyaanmu tadi. Kenapa aku ingin membantumu."

Jennie ternganga. "Omo... Dia ingat pertanyaanku tadi?"

Ia sedikit terpana karena lelaki itu tidak mengabaikan ucapannya walaupun tengah sibuk.

"Kau pernah mengalaminya?"

Taehyung menatapnya dingin.

"Nee. Ayah tiriku menyiksaku sejak kecil."

"Orang tuamu.. bercerai?"

"Eoh, karena ibuku mengandung anak dari pria lain. Aku bertahan hidup bersamanya di Daegu, dan menerima semua perlakuan dari ayah tiriku. Ibuku mengganti margaku, mengikuti nama suami barunya."

Jennie ternganga mendengar itu. "Astaga... Kisahnya persis denganku. Tapi bedanya aku tidak mau mengganti marga mengikuti nama Yang Hyun-suk."

Taehyung beranjak berdiri sambil membawa laptop dan beberapa mapnya, menyimpannya di lemari kaca apartemen.

Tatapan Jennie mengikutinya. "Lalu?"

"Mwo?"

"Bagaimana kau bisa keluar dari kekerasan itu?"

Taehyung kembali duduk di sofa, menatap kekasihnya.

"Tidak ada yang melindungiku, Jennie. Kau cukup beruntung karena hanya menghadapi satu orang, walaupun kau tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi aku diserang oleh semua pihak. Ibu kandungku juga menyiksaku."

Jennie menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Itu kejam.."

"Itu bukan apa-apa. Umur 19 tahun aku pergi menemui ayah kandungku di Seoul, lalu bekerja di Big Hit."

"Kau berhasil keluar dari sana.. Dan aku tidak bisa. Jiyong Oppa selalu menghantuiku."

"Karena kau tidak mau keluar, Jennie Kim."

"Tidak sesederhana itu, Kim Taehyung." Jennie mengeja namanya dengan penuh penekanan.

"Dia mengancam akan membunuhku jika sampai ada yang tau soal perilakunya. Aku tau itu akan mengancam karirnya juga."

Taehyung menyeringai tipis. "Hanya kau gadis yang berani menekan namaku."

Ia beranjak berdiri menuju ke dapur. "Aku lapar."

"Mianhae... Stok makanan sudah habis."

"Kita makan di luar."

"Mwo?!" Jennie menoleh menatapnya. "Kau gila! Media akan tau...."

"Itu yang kucari." Potong Taehyung cepat. "Media akan tau, dan Jiyong akan tau. Kita lihat apa dia masih berani menemuimu setelah ini."

Pria itu berjalan mengambil kunci mobil dan dompetnya.

"Bersiaplah."

Jennie mendengus kesal, berjalan menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian.





Taehyung memilih Jungsik Restaurant untuk makan siang.

"Apa kau terbiasa makan di tempat mewah seperti ini? Oppa, makanannya mahal-mahal!"

DARK & DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang