56

22 6 2
                                    

Aku dan kak Dion berada di kantor polisi karena tepat dihari ini Fiona resmi bebas. Tak lama dari itu Fiona keluar dengan pengacara yang memang aku utus langsung untuk membantu nya.

"Makasih ya, karena lo gue bisa bebas" ucap Fiona tersenyum.

Rasa nya aneh karena dulu dia sangat membenci ku.

"Sama-sama, setelah ini rencana kamu apa?" Tanya ku.

"Gue bakalan pergi dari sini, keluar negeri mungkin" ujar nya masih ragu-ragu.

"Semoga berjalan lancar ya"

"Lo juga"

"Pengacara Wang, terima kasih atas bantuan nya" ucap ku pada pengacara Wang.

"Sama-sama nona, perintah anda adalah kewajiban saya" jawab nya santun.

Aku hanya mengangguk saja.

"Kalla disini juga kan?" Tanya Fiona menunjuk ke dalam kantor polisi.

"Iya, akhirnya akar dari masalah ini terpecahkan"

"Semoga bisa berubah, sekali lagi gue ucapin terima kasih"

"Iya sama-sama"

"Kalau gitu kita duluan ya" ujar Fiona menggandeng tangan pengacara Wang.

"Kita?" Ulang ku sengaja.

"Pengacara yang lo kirim bagus" Fiona tersenyum malu-malu, begitu juga dengan pengacara Wang.

Aku hanya tersenyum sebagai tanda mengerti. Pengacara Wang memang mempunyai paras yang tak kalah ganteng, ku dengar banyak yang mendekati diri nya tapi dia menolak dengan tegas kalau tidak mau mempunyai hubungan untuk saat ini. Alasan klasik nya adalah dia mau fokus kerja dulu.

Dan lihat sekarang, dia jatuh hati pada klien nya sendiri.

Mereka pamit dan aku juga segera pergi dari sana, kak Dion memberhentikan langkah ku. Aku menatap nya dengan heran, kenapa lagi dengan orang ini?

"Zea" panggil kak Dion lesu.

"Kenapa?" Aku membenarkan rambut kak Dion yang sedikit berantakan.

"Aku mau putus"

"Ha?"

∆∆∆

Aku berlari masuk kedalam rumah dengan tangisan yang pecah, kak Dean terkejut melihat ku begitu. Kak Dean menghalangi ku saat dan mengangkat wajah ku untuk mengecek.

"Kamu kenapa?" Tanya kak Dean panik.

"Kak Dion jahat" hanya itu yang mampu ku ucapkan saat ini.

"Diapain kamu?"

Aku tidak menjawab dan malah memeluk kak Dean dengan kuat, menangis sejadi-jadinya. Tadi tiba-tiba kak Dion minta putus padahal kami juga baik-baik saja, setelah apa yang kami lalui kak Dion minta putus tiba-tiba. Aku tidak tau apa lagi yang mengganggu kak Dion, tidak ada angin tidak ada hujan kak Dion mengeluarkan kata-kata keramat itu.

"Sialan si Dion!" Marah kak Dean sambil mengelus rambut ku.

Kak Dean mengarahkan ku menuju kamar dan menyuruh ku untuk menenangkan pikiran ku sejenak. Kak Dean pamit untuk menemui kak Dion dan bodoh nya aku malah lebih khawatir dengan kak Dion.

"Kak Dean jangan mukul kak Dion, pokok nya jangan" larang ku.

"Kakak bakalan bunuh dia" ucap kak Dean terdengar serius.

"Kak Dean"

"Dia bikin kamu nangis gini, kakak emosi"

Aku mencoba untuk tidak menangis, kak Dean juga membantu ku untuk mengelap air mata ku.

"Sekarang gini, kamu diapain sama dia?" Tanya kak Dean mencoba mencari jalan baik nya.

"Kak Dion tiba-tiba minta putus" ucap ku lirih.

"Putus? Wah brengsek itu anak"

Kak Dean sudah mau beranjak tapi dengan cepat aku menarik nya untuk duduk kembali. Aku hanya menggeleng untuk menyuruh kak Dean tidak melukai kak Dion.

Aku juga marah tapi aku juga penasaran kenapa dengan kak Dion, padahal sebelum nya kami baik-baik saja. Jadi, apakah omongan pernikahan itu hanya main-main bagi nya?

Jangan-jangan dari awal kami pacaran memang hanya permainan nya dan aku jatuh dalam perangkap nya hingga tiba saat nya dia membuang ku.

"Pokok nya kakak bakalan tetap ketemu Dion" ucap kak Dean tegas.

"Jangan mukul kak Dion" larang ku lagi.

"Zeaa"

"Pokok nya aku gak mau ya"

"Oke, kakak gak bakalan mukul, puas kamu?"

Aku memeluk kak Dean erat, lalu tak lama kak Dean melepaskan pelukan nya dan segera pergi. Sudah lah aku tidak tau mau berpikir apalagi, aku hanya bisa pasrah saja. Kalau memang ini dari awal hanya permainan kak Dion, bukan kah cukup keterlaluan? Aku ingin bercerita tapi aku tidak punya teman dekat yang bisa ku ajak berbagi.

Tiba-tiba hp berbunyi menandakan sebuah pesan masuk, aku segara mengecek nya berharap itu adalah pesan dari kak Dion yang khilaf dan meminta maaf soal barusan. Tapi, ternyata tidak. Itu adalah dari kak Dean.

Kak Dean ☠️

Kakak suruh Ely kerumah buat nemenin kamu

Oke

Omong-omong mereka sudah pacaran. Mereka berlayar aku tenggelam.



BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU 💜

WHO I AM?[COMPLETE]Where stories live. Discover now