35

21 7 4
                                    

Keadaan sekolah kembali kacau, sekolah kembali memberikan libur 3 hari untuk menginvestigasi kasus ini lebih lanjut. Masih belum tau apa penyebab kematian dari siswa sekolah itu, aku khawatir akan terjadi sesuatu. Dan kata nya, tubuh korban sudah membusuk.

Aku sedang bersama dengan kak Dion yang mengajak ku untuk keluar. Kami berada di sebuah taman, disini sangat tenang begitu banyak bunga disini. Aku menikmati pemandangan yang tersaji didepan ku, sekilas aku menoleh kearah kak Dion.

Kak Dion tengah memejamkan mata nya.

"Kak Dion" panggil ku.

Kak Dion melihat ku "kenapa? Mau pulang?"

"Engga, aku mau berterima kasih" ucap ku.

"Buat?"

"Darah kak Dion yang ada didalam tubuh aku sekarang"

Kak Dion tersenyum dan menatap ku dalam, tatapan yang lembut dan penuh dengan kasih sayang. Kak Dion mengelus rambut ku dengan pelan.

"Mulai sekarang jaga diri kamu, kalau kamu terluka aku juga akan terluka"

Aku hanya mengangguk. Kak Dion benar-benar menyukai ku kan? Sesaat aku takut ini semua cuma permainan kak Dion, mengingat awal kami bisa menjalin hubungan aku cukup ragu dibuat nya.

Kak Dion itu sangat manis, terkadang juga menyebalkan sama seperti kak Dean. Aku masih tidak tau bagaimana kak Dion yang tanpa topeng, aku ingin mengenal kak Dion lebih jauh lagi. Mengenal laki-laki didepan ku ini sebaik mungkin, sebaik dia memperlakukan ku sebagai seorang ratu dihati nya.

-rumah-

Aku sudah berada dirumah, pikiran ku langsung melayang ke insiden pembunuhan itu. Apa itu meninggalkan sidik jari? Atau hal lain nya? Aku langsung mengeluarkan hp ku dan menekan-nekan nya sebentar.

Daniel🔪

Daniel? Kamu gpp?

Memang, dalang dibalik semua ini adalah Daniel. Aku masih tidak tau apa motif dia melakukan hal itu, sejujurnya aku cukup kaget dengan sifat Daniel yang seorang pembunuh berdarah dingin seperti ini.

Daniel tampak seperti anak yang baik, seolah dunia ini akan berpikir tak akan mungkin anak sepolos Daniel bisa melakukan hal besar seperti ini. Aku saja masih tidak bisa menerima kenyataan nya bahwa dalang dari pembunuhan itu adalah Daniel.

Tak lama hp ku berbunyi, itu balasan dari Daniel.

Daniel🔪

Daniel? Kamu gpp?

Gue gpp, kan gue udah kasih tau jangan khawatir

Masalah nya waktu itu kamu mukul nya pake tangan kan?

Iya

Kalau sidik jari kamu diungkap polisi gimana?

Tenang Zea, ini bukan pertama kali nya buat gue

Aku cuma takut

Lo kayak gini gue bisa gak enak sama pacar lo, bukan pacar lo tapi gue dikasih perhatian kayak gini

Apaan sih

Gue mau kirim sesuatu, siapa tau ini bisa berguna buat lo
Send a video

Aku membuka video tersebut dan tersenyum tipis, ini adalah kartu yang mungkin bisa aku gunakan nanti.

A

ku mengetikkan terima kasih pada Daniel lalu pergi mencari kak Dean untuk di ajak main. Aku bosan, tapi seperti nya kak Dean sekarang sibuk mengurus percintaan nya dengan Ely. Sesuai dengan dugaan ku kak Dean memang sedang mengejar Ely, aku langsung mewawancarai sumber nya jadi ini adalah berita akurat.

Bahkan kata nya kak Dean mengajak nya untuk pergi jalan berdua. Kak Dean itu bakalan manis banget kalau sama cewek yang dia suka. Awal dulu dia kenal dengan Farah, hp selalu tak lepas dari tangan nya bahkan dia melupakan jam main game nya hanya untuk meladeni pesan nya Farah, sayang sekali nasib wanita itu sudah tiada.

Kalau kak Dean dan Farah tetap berpacaran hingga saat ini, aku yakin kedua nya akan menikah secepatnya. Belum lagi papa dan mama juga sangat menyukai Farah.

Aku tidak jadi menganggu kak Dean dan malah memutuskan untuk ke kamar mengambil perlengkapan pergi ku. Aku ingin jalan-jalan saja, tapi apa boleh ya karena ini sudah malam. Ya sudah lah gaskan dulu, nanti kalau dimarahi baru tanggung jawab.

Mumpung papa dan mama tidak jadi libur dan ada tugas mendadak jadi kedua nya tidak berada dirumah, cukup bebas tapi tetap ada kak Dean yang bagai hantu.

Aku berjalan keluar rumah, menutup pintu dengan pelan. Apa aku ke minimarket? Atau ke panti asuhan saja? Ini masih belum terlalu malam, jadi... Ayo. Aku segera menyalakan mobil dan tancap gas agar kalau seandainya kak Dean mendengar dia tidak bisa mengejar. Pendengaran kak Dean itu cukup tajam.

Aku mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu untuk panti asuhan, aku adalah donatur disana setiap tahun nya aku mendonasi kurang lebih 10jt, terkadang bisa lebih karena ditambah papa, mama dan kak Dean.

Aku menutup pintu mobil dan langkah ku terhenti melihat seseorang yang baru saja beberapa jam aku temui. Kak Dion bersama dengan Kalla. Kedua nya tampak tertawa bersama, mendadak dada ku sakit. Aku masuk kembali kedalam mobil dan mengeluarkan hp ku.

Kak Dion 🤔🐯

Kak Dion, lagi dimana?

Belum ada balasan, tapi tak lama aku melihat dari dalam mobil kak Dion mengambil hp nya. Jari nya mulai menari di atas keyboard, Kalla juga ikutan melihat dan kak Dion membiarkan nya.

Kak Dion 🤔🐯

Kak Dion, lagi dimana?

Dirumah

Setelah mendapat jawaban itu, aku langsung menyalakan mesin mobil dan pergi secepatnya dari sana.

Kenapa... Kenapa harus bohong sih?



BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU 💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang