16

37 11 0
                                    

Aku sampai disekolah, mata ku sudah melihat begitu banyak orang yang berlarian masuk kedalam sekolah. Aku melihat kearah kak Dion yang juga melihat kearah ku. Aku melihat sekeliling, dan ada mobil polisi disana.

Apa ada hal besar terjadi?

"Itu kenapa ada polisi?" Tanya ku.

"Gak tau, ayo turun" kak Dion mulai mencoba parkir ditempat aman.

Aku segera keluar dari mobil setelah kak Dion memarkirkan nya ditempat yang aman. Aku melihat banyak orang berkerumun didekat masuk nya kantin. Aku dan kak Dion segera mendekat dan tebak apa yang aku lihat. Seseorang tergantung dari lantai dua dan darah nya mengucur kebawah begitu banyak. Aku mundur beberapa langkah kebelakang, kak Dion langsung memeluk ku agar aku tidak melihat kejadian mengerikan itu.

"Semua nya harap minggir agar tidak merusak bukti!" Ucap polisi dengan lantang.

Guru-guru bekerja sama dengan polisi untuk menjauhkan para murid ke tempat lain. Aku dan kak Dion pergi juga dari sana. Kenapa bisa begitu? Siapa yang melakukan nya?

"Kak" panggil ku lirih.

"Udah gpp jangan di pikirin" ucap kak Dion memeluk ku dengan erat.

"Tapi kak, itu kayak salah satu teman nya Fiona yang ngurung aku"

"Udah jangan dipikirin" kak Dion mengelus rambut ku lembut.

Aku menoleh ke depan dan aku melihat Ely menghampiri ku. Kak Dion menyuruhnya untuk membawa ku ketempat yang tenang, lalu kak Dion pergi menuju TKP.

DION POV

Aku berlari menuju teman-teman ku yang sedang berada didekat TKP. Mereka tampak membicarakan hal mengerikan yang terjadi pagi ini.

"Siapa yang ngelakuin bro?" Tanya aku yang begitu tiba disana.

"Gak tau, yang nemuin anak kelas 10, gue yang denger itu langsung ke sekolah" jawab salah satu teman sekelas ku.

"Siapa korban nya?"

"Temen nya Fiona, yang selalu sama dia itu"

Aku terdiam.

"Tapi keji banget ya, dibunuh di sekolah" ucap yang lain nya.

"Tapi gue denger-denger itu bukan dibunuh di sekolah, dan kata nya darah yang mengucur itu sebagian bukan darah nya" timpal yang lain.

"Tapi lo liat sendiri itu tubuh nya merah semua"

"Iya sih, itu dia gue binggung, bukan darah nya tapi tubuh nya merah semua seolah memang pemicu nya"

"Lebih parahnya lagi, perut nya dia di belah, organ nya pada ilang" tambah seseorang.

"Gila, psikopat sih yang ngelakuin ini"

"Terus sekarang gimana?" Tanya ku makin penasaran.

"Polisi masih keliling cari bukti, tadi gue liat mayat nya udah di bawa sih"

"PERHATIAN UNTUK SELURUH MURID, SEKOLAH AKAN DILIBURKAN SELAMA 3 HARI UNTUK MELAKUKAN KERJA SAMA DENGAN POLISI!" Ucap seorang guru dari mic sekolah.

"Untung gak sih, kita libur jadi nya"

"Gila lo ya ngomong nya, nanti lo di gentayangin tau rasa lo"

"Mulut lu lemes banget perasaan"

"Dah lah, cabut cabut, eh Dion lo ikut kita gak? Kita lagi mau ngumpul" ajak mereka.

"Engga deh, kasian cewek gue shock kayak nya" tolak ku yang memang harus berada di sisi Zea.

"Ya oke lah, lo tenangin dulu"

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang