30

22 8 4
                                    

Aku hanya diam sejak tadi, saat ini aku sedang bersama dengan kak Dion. Tapi, karena sedang bersama dengan kak Dion aku berusaha untuk tidak terlihat sedang memikirkan sesuatu karena kak Dion itu cukup tajam insting nya.

Kak Dion fokus menyetir dan aku bosan karena kami tidak mengobrol apapun.

"Kak Dion" panggil ku.

"Hmm?" Jawab kak Dion melihat ku.

"Kak Dion tau gak soal foto kita yang diposting?"

"Ohh foto itu, tau kok, kenapa?"

Aku menegakkan duduk ku dan menghadap ke arah kak Dion.

"Kok gak kasih tau?" Protes ku.

"Emm kenapa ya? Gak tau deh, antara lupa atau aku biarin aja" jawab kak Dion enteng.

"Seharusnya kak Dion kasih tau" kesal ku tiba-tiba.

"Harus?"

"Iya, kan aku juga berhak tau, aku berada di situ"

"Iya iya, kamu peluk lagi nanti kalau diposting lagi aku kasih tau"

"Gak gitu juga kak"

Kak Dion tertawa.

"Oh iya, kita mau kemana?" Tanya ku penasaran.

"Kamu bakalan tau nanti malam" itu jawaban kak Dion setiap kali ku tanya.

"Rahasia ya?"

"Untuk sekarang"

"Awas kalau aneh-aneh"

"Engga aneh"

Aku kembali duduk normal, melihat ke depan dan sesekali melihat ke kak Dion. Entah apa lagi yang laki-laki manis ini rencana kan. Segala sesuatu, perlakuan, tingkah laku dan sifat kak Dion benar-benar tak terdeteksi. Mungkin beberapa kali pernah, cuma jarang.

Aneh, misterius, penuh kejutan. Kak Dion itu bisa seperti api yang menghangatkan tapi bisa juga menjadi api yang membakar.

-rumah-

Aku sudah selesai mandi, tidak seperti biasa nya kak Dion tidak mampir. Sudah beberapa hari terakhir ini kak Dion tidak mampir kerumah, biasa nya ada aja alasan dia untuk tetap di rumah ku.

Aku keluar dari kamar dan melihat kak Dean yang tengah bermain game. Aku mendekati nya dan iseng menutup layar hp nya, membuat nya berdiri untuk menghindari ku.

"Lagi push rank dek, jangan iseng" ujar kak Dean mulai terdengar kesal.

"Gantiin dong, siapa tau menang" minta ku.

"Kamu udah pernah nurunin sebanyak 3 kali, gak bakalan di percaya lagi"

Aku tertawa mendengar perkataan kak Dean karena memang benar ada nya. Kak Dean tidak marah tapi aku dicubit nya habis-habisan saat itu.

Ahhhhh aku bosan.

Kak Dion lagi apa ya?

-jam 19:48 malam-

Aku sudah bersiap sejak 10 menit yang lalu, kak Dion bilang sebisa mungkin aku berdandan. Aku benar-benar tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh kak Dion. Karena aku dasar nya memang tidak bisa dandan, terpaksa aku harus meminta bantuan mama ku.

"Mau pergi kemana sama Dion?" Tanya mama masih menyisir rambut ku.

"Gak tau ma, kak Dion gak mau kasih tau" jawab ku jujur.

"Dion tuh manis ya"

Aku mengangguk membenarkan hal itu.

"Udah berapa lama kamu sama dia?" Tanya mama lagi.

Aku berpikir sebentar. "Gak tau deh ma, aku gak hitung juga"

"Seharusnya kamu hitung" mama mengetuk kepala ku pelan. Aku meringis kecil.

"Biar apa?"

"Itu kan hari spesial kalian berdua, kalau misal nya yang ingat cuma Dion kasian loh, nanti Dion nya terluka"

Benar juga. Kak Dion hitung gak ya?

"Gitu ya?"

"Dion anak yang baik, mama juga tidak ragu sama sekali sama Dion, papa juga suka sama Dion, anak nya bertanggung jawab kata nya"

"Papa tau dari mana?"

"Kamu tau sendiri papa kamu, papa kamu itu pemilih orang nya, kalau tiba-tiba dia suka berarti orang itu spesial" ujar mama ku sembari melihat ku lewat cermin.

Aku membenarkan nya lagi, papa memang begitu. Sebuah pesan masuk ke hp nya dan aku menyalakan layar nya. Tertulis jelas disitu kak Dion bilang kalau dia sudah berada di depan rumah.

"Hati-hati kalian" nasehat mama.

"Iya ma, aku pamit ya"

Mama mengangguk dan aku segara keluar untuk bertemu dengan kak Dion.

-Dengan kak Dion-

Pandangan ku saat ini adalah gelap, iya gelap. Kak Dion menutup mata ku dengan kain lalu menyuruh ku untuk diam saja dan ikuti dia. Aku hanya nurut saja, mau berbuat apa lagi dia?

"Kita sampai" ujar kak Dion memberhentikan langkah kami.

"Ya udah buka" suruh ku.

"Sebentar, aku hitung sampai 2"

"Ha dua?" Binggung ku.

"Udah bosan sama 3 jadi 2 aja" kak Dion bahkan tertawa saat itu.

Ada-ada aja kak Dion. Dia paling bisa membuat semua nya terlihat beda.

"Satu" aku merasakan kalau kak Dion pergi entah kenapa tapi rasa nya ke depan.

Aku mulai deg-degan.

"Dua" aku langsung meraih ikatan kain itu. Dan....

Kak Dion berdiri sedikit jauh di depan mu, merentangkan kedua nya dan sesekali meloncat dengan girang nya. Aku langsung terpukau dengan apa yang aku lihat saat ini.

Banyak sekali lentera yang menerangi pantai ini, iya kami berada di pantai. Ada kursi dan meja yang telah di hiasi oleh pernak-pernik disana, ada beberapa tangkai bunga di pasir dan jangan lupa dibelakang kak Dion terdapat spanduk besar bertuliskan "1 MONTH, THANK YOU SO MUCH, DION & ZEA"

Begitu isi dari spanduk nya. Aku benar-benar tidak menyangka kalau kak Dion mengingat hal ini. Aku sama sekali tidak menyangka bakalan mendapatkan perhatian sebesar ini dari seorang laki-laki yang entah bagaimana sudah berstatus pacar ku sampai detik ini.

Sudah 1 bulan ya? Itu waktu yang lama bukan? Aku yang awal nya tidak menyukai laki-laki yang didepan ku sekarang, entah kenapa mendadak takut kehilangan nya.

Aku meneteskan air mata ku, aku benar-benar tidak tau harus apa. Aku berjalan mendekat kearah kak Dion. Raut wajah kak Dion berubah khawatir melihat air mata ku.

"Kamu kenapa? Gak suka?" Tanya kak Dion mengusap air mata ku pelan.

Aku tidak menjawab tapi tangisan ku malah semakin menjadi.

"Loh loh, pulang aja ya" ajak kak Dion.

"Kak Dion" panggil ku.

"Apa? Kamu mau apa?"

"Makasih"

Aku memeluk kak Dion erat, rasa nya aku tak mau melepaskan laki-laki ini. Tidak akan pernah.

"Makasih" ujar ku sekali lagi.



BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU💜

WHO I AM?[COMPLETE]Kde žijí příběhy. Začni objevovat