18

33 10 0
                                    

Hari ini kami seluruh siswa sekolah sudah mulai kembali belajar seperti biasa. Rumor soal investigasi pun mulai menyebar, kata nya disebarkan sama salah satu siswa yang orang tua nya itu guru.

Dikabarkan, teman nya Fiona ini bukan di bunuh di sekolah melainkan di tempat lain. Polisi menyakini hal ini karena tubuh teman Fiona yang sudah hancur parah tapi di TKP tidak di temukan tanda-tanda terjadi nya hal besar. Ada sedikit luka-luka di badan teman Fiona, yang paling mengerikan adalah perut nya teman Fiona ini dibelah dan di keluarkan isi nya. Sampai hari ini pun polisi tidak menemukan di mana organ-organ itu disembunyikan, polisi juga sudah menelusuri sekolah dan tak ada apapun, nihil.

Lucu nya, tidak ada senjata tajam apapun yang di temukan disana. Hanya ada ember, kantong plastik putih dan juga tali tentu nya. Pisau, gunting, kaleng cat yang terindentifikasi di tubuh korban tidak ada di TKP sama sekali.

Polisi menemukan sesuatu yang unik, dimana ada huruf L yang di ukir di wajah korban. Banyak yang berkata kalau kasus kali ini sangat minim bukti, bahkan jejak DNA dan juga sidik jari tidak ditemukan sama sekali disana.

Aku mengeluarkan hp ku yang berbunyi beberapa kali, mungkin ada informasi tambahan soal kasus ini.

TEAM😎

Kata nya teman nya Fiona itu di bunuh dirumah nya sendiri

Orang tua nya mana?

Kata nya pas kejadian orang tua nya lagi gak ada disini, keluar kota

Gila, pasti shock abis balik-balik anak nya udah gak ada

Kasian sih, tega banget yang ngelakuin

Kata nya disana ditemukan kaleng cat nya doang, didalam lemari

Ada yang ilang gak? Siapa tau perampokan ini

Iya ada, perhiasan nya, uang nya sama hp ilang kata nya

Tapi kalau perampokan bukannya terlalu berlebihan ya?

Iya sih, sampe di gantung di sekolah loh

Aku membaca dengan seksama lalu menyimpan nya kembali setelah sekilas aku melihat ada Ely yang menghampiri ku. Ely tersenyum pada ku lalu mengajak ku untuk masuk ke kelas. Tak lama dari itu bel pun berbunyi keras, menandakan jam pertama akan di mulai.

Kira-kira kak Dean udah sampe belum ya? Soal nya tadi kata nya capek, jadi aku duluan.

-kantin, jam istirahat-

Aku, Ely, Sasha dan Eva sudah beranjak dari kelas dan hendak untuk mengisi perut. Kali ini Ely terlihat tidak sabar karena kata nya tadi pagi tidak sempat untuk sarapan apapun. Aku melihat tingkah laku Ely yang lucu, dia terus merengek tiada henti bahkan saat sudah sampai di kantin.

Kami akhirnya sampai, kantin hari ini sangat ramai. Aku minggir sedikit dengan Sasha, kata Eva, dia dan Ely yang akan memesan saja. Segara aku dan Sasha menepi untuk membiarkan orang lewat.

Tiba-tiba aku didorong oleh seseorang dan PLAK!

Aku melihat orang itu dan itu adalah Fiona. Mata nya memancarkan kebencian dan kemarahan pada ku. Seluruh kantin yang sibuk jadi diam, semua nya berhenti dan melihat aku juga Fiona secara bergantian.

"Lo kan yang udah ngebunuh teman gue?!" Teriak Fiona keras.

Eva yang di belakang ku, memanggil Ely dan Sasha untuk mendekat. Aku hanya terdiam mendengar nya.

"Maksud kakak apa ya? Kakak tuh sebenarnya ada masalah apa sih sama aku?" Tanya ku yang memang penasaran, segitu benci nya kah?

"Halah! Lo gak usah pura-pura! Munafik!"

"Kak jaga omongan ya" tegur Ely.

"Gak usah ikut campur lo!" Bentak nya.

"Kakak sadar diri dong, disini yang korban sebenarnya siapa? Kakak udah ngurung Zea dan sekarang nuduh yang enggak-enggak?"

"Ely" aku mencoba menghentikan Ely.

Ely menepuk tangan ku pelan lalu kembali menatap Fiona lagi. Semua sudah berbisik-bisik.

"Minggir!" Suara kak Dean terdengar. Kak Dean datang dengan kak Dion.

"Dek kamu kenapa?" Tanya kak Dean yang cemas melihat wajah ku merah karena tamparan tadi.

"Dek? Maksud nya dek?" Tanya Ely yang curiga dengan panggilan itu.

"Kak Dean" rengek ku. Astaga kak Dean ini.

"Iya, selama ini Zea adalah adek kandung gue, jadi kalau lo semua berani macem-macem sama Zea, berhadapan sama gue" akui kak Dean pada akhirnya.

Terbongkar sudah, semua nya terdiam mendengar pernyataan kak Dean. Terlebih lagi Fiona yang jelas-jelas terlihat tak percaya.

"Fiona, lo jangan buat masalah ya, lo bisa aja gue laporin ke kepala sekolah atas perbuatan lo sama Zea, bahkan gue bisa dengan mudah nya keluarin lo dari sekolah ini" ucap kak Dion membuka suara.

"Silakan aja kalau berani! Bukti nya sampai sekarang lo gak ngelakuin, jangan gede omongan doang!" Songong Fiona.

"Zea, liat kan? Kamu baikin dia ngelunjak" ucap kak Dion melihat ku sebentar.

"Asal lo tau kalau bukan permintaan Zea untuk gak bahas masalah ini sampe ke kepsek udah tamat lo dari sini"

"Jadi lo, jangan coba-coba buat cari masalah sama Zea lagi!" Bentak kak Dion dengan emosi.

Fiona terdiam, wajah nya tampak kaget. Bagaimana tidak kak Dion yang selalu ramah pada orang lain akhir nya mengeluarkan emosi nya yang terpendam.

"Fiona, gue udah muak sama lo, jauhin gue dan kalau gue tau lo sampai nyakitin adek gue lagi, gue gak akan ragu-ragu buat kasar sama lo" ucap kak Dean menekan setiap kata-kata nya.

Setelah bicara seperti itu kak Dean dan kak Dion membawa ku pergi di ikutin oleh Ely, Sasha dan Eva dibelakang. Fiona mematung di tempat, dia tak bisa berkata apapun lagi.

Dua singa ini mengamuk dengan emosi yang memanas saat ini.


BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU💜

WHO I AM?[COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin