Kirei bangkit dari duduknya, sedikit merapikan roknya lalu menggendong tas ransel yang sempat ia jadikan untuk menutupi pahanya karna rok SMA-nya itu terbilang sedikit pendek.

"Kiki pulang duluan yaa! Bentar lagi Atan keluar kok, Neysha tunggu aja," ujar Kirei seraya melambaikan tangannya lalu masuk kedalam angkot yang sering mangkal didepan sekolahnya.

Neysha mengangguk kemudian dirinya berjalan sebentar kearah pintu gerbang, masih ramai siswa dan siswi yang berlalu lalang namun dirinya tidak melihat sosok Nathan disana.

Lama ia menunggu hingga akhirnya orang yang ditunggu pun datang menggunakan motor maticnya tak lupa juga dengan helm full face miliknya.

"Kak Nathan tunggu dulu!" seru Neysha lantas menghadang jalan Nathan dengan berdiri ditengah-tengah jalan, tangannya pun ia rentangkan.

Nathan yang terkejut pun hanya bisa menekan rem dengan sangat erat agar tidak menabrak orang didepannya ini.

Pemuda itu turun dari motornya dengan melepaskan helmnya, dan meletakkan nya begitu saja. Dirinya menatap tajam gadis itu, namun masih tidak dipedulikan olehnya.

"Awas!" gertak Nathan geram.

"Nggak mau! Kak, aku disini baru beberapa hari, aku mau temenan sama kak Nathan kayak Kirei, boleh kan? Aku mau kakak menggenal dunia luar dan temen-temen lain, bukan hanya satu orang." Dengan percaya dirinya gadis itu mengucapkan kata-kata itu dengan lantang.

Nathan masih diam ditempat, namun tatapan tajamnya belum terlepas dari sana. Dirinya tidak menjawab sama sekali ucapan gadis sinting menurutnya itu.

"Kalo kak Nathan berkenan, aku mau kok kak buat nemenin kakak," ucap Neysha melangkah maju hingga sampai tepat dihadapan Nathan.

"Dan gue nggak mau deket sama lo!" tegas Nathan langsung naik keatas motornya, meninggalkan gadis itu sendirian disana.

Neysha menatap nanar motor yang tengah melaju dengan kencang, namun kejadian tadi tidak membuatnya goyah untuk mendekati lelaki seperti Nathan, rasa penasarannya semakin menjadi-jadi.

•••

Kaki jenjang berbalut dengan kaos kaki sebatas betis itu pun berjalan santai memasuki perkarangan rumahnya, nampaknya dirinya tidak terlalu peduli dengan masalah yang akan datang nantinya.

Dirinya bersenandung dengan riang sampai pada akhirnya kedatangan sang ibu membuatnya menghentikan langkahnya.

"Ma-mama," gumam Kirei terkejut, detak jantungnya kembali tidak setabil ketika melihat sang Mama dengan pakaian rapi bersama dengan lelaki disampingnya, bagaimana Kirei tidak menyadari jika ada mobil yang terparkir di dekat rumahnya?

Yura tidak mengucapkan sepatah kata pun, wanita itu menggandeng lengan pria disampingnya lalu berjalan dengan anggun kearah mobil mewah itu.

Lagi dan lagi hati gadis itu kembali dipatahkan, untuk yang kedua kalinya sang Mama bermesraan didepan matanya dan yang pasti berselingkuh dibelakang sang ayah.

"Mama jahat!" umpat Kirei membatin.

Air matanya kembali ingin keluar, namun sebisa mungkin dirinya menahan air mata itu agar tidak kembali membasahi pipinya.

"Aku gak boleh nangis gitu aja, kasihan Papa kalo aku nangis," ujar Kirei mencoba tersenyum didepan cermin kamarnya.

Gadis itu duduk dipinggiran kasur, sembali mengangkat tangan kanannya ke atas dengan tangan kiri menjadi tumpuannya.

"Atan sekarang udah gak butuh Kiki lagi ya? Atan udah menemuin kebahagiaan nya Atan, aku seneng liat Atan seneng," gumamnya pelan.

***

Nathan berhenti tepat didepan rumah gadis itu, dirinya turun dari motor kemudian melepas helmnya, sedikit merapikan rambutnya yang terlihat acak-acakan.

Pintu diketuk berulang kali entah kenapa ada rasa yang mengganjal dihatinya, Kirei tiba-tiba saja pulang duluan dan tidak menunggu dirinya. Padahal tadi mereka sudah janjian.

"Cari siapa lo?" tanya Girald yang baru pulang dari Kuliahnya.

"Kiki," jawab Nathan seadanya.

"Lah?ada masalah lagi? Bukannya Kiki selalu sama lo," tanya Girald dan Nathan hanya geleng-geleng saja.

Girald membuka pintu lalu mempersilahkan Nathan masuk dengan dirinya memanggil Kirei dikamar.

"Lo kenapa pulang duluan?" Nathan menghampiri Kirei yang berdiri didepan pintu kamarnya.

Kirei menggeleng lemah. "Kamu lama, jadi aku pulang duluan aja."

"Gak! Lo bohong kan sama gue?" tanya Nathan memastikan dengan menatap mata Kirei lekat, dengan kedua tangannya berada dipundak gadis itu.

"Aku gak bohong, kamu kenapa sih?" Kirei balik nanya seraya terkekeh pelan.

"Kan tadi gue bilang, pulangnya bareng gue. Asal lo tau tadi ada cewek gila yang deketin gue, bukannya luluh malah gue yang ilfeel." Nathan memutar bola mata malas, ketika mengingat kejadian tadi.

"Ahahaha, jangan gitu Atan! Nanti Atan suka gimana hayoo?" Kirei tertawa keras sambil menoel-noel pipi Nathan.

"Haha ... nggak mungkin lah, karna gue sukanya sama──"

T B C

EDELWEISS [On Going]Where stories live. Discover now