3. EDELWEISS

109 52 27
                                    

Setelah kejadian tempo hari menonton film hantu yang tidak seharusnya si gadis penakut seperti Kirei menonton film bergenre seperti itu membuatnya sudah tiga hari Kirei tidak masuk kesekolah, ia sangat takut jika disekolahnya ada hantu seperti apa yang dirinya lihat ketika menonton film hantu itu.

Tok tok tok..

"Woi adek ku sayang, bangun dongg udah sore lho ini. Lo dari kemaren kagak keluar kamar mulu, papa nyarin noh." Girald berkacak pinggang sesekali mengetuk pintu kamar adik manjanya itu.

"Diem kak!" teriak Kirei, Girald mengerutkan dahinya. Kenapa Kirei jadi aneh gitu?

"Lo ngapain sih di dalam?" tanya Girald mulai curiga.

Ceklek

Ternyata pintu kamar gadis itu tidak dikunci sama sekali, kenapa tidak dari tadi sih? Percuma saja Girald mengetuk pintu itu.

"Astagfirullah Kirei! Ngapain kamu?" tanya Girald melangkah mundur seraya memegang dadanya layaknya didrama indosiar.

"Hehe maafin Kirei," rengeknya mendekat kearah sang kakak.

"Jauh-jauh dari gue, hobi bener baca sama nonton BL," ucap Girald menatap sang adik nyalang.

Kalian tau 'BL' kan? Jika paham tidak perlu saya jelaskan lagi.

"Kakak ku yang paling ganteng sedunia, nih Kirei kasih duit tapiiii kakak gak boleh kasih tau tentang apa yang dilakuin Kirei tadi, oke?" ucap Kirei seraya memberikan selembar uang berwarna biru lalu mengedipkan sebelah matanya.

Mata Girald berbinar, kapan lagi dirinya bisa mendapatkan uang dari adiknya yang pelit ini. "Oke, deal." Girald langsung mengambil uang dari tangan Kirei,-"Oh iya, lo dipanggil papa dimeja makan," lanjutnya sebelum berlalu pergi dari kamar sang adik.

Dengan sangat terpaksa Kirei berjalan kearah papa dan mamanya yang tengah mengobrol dengan teh diatas meja.

"Kirei," panggil Andre tersenyum melihat putri kecilnya sekarang sudah tumbuh dewasa.

"Ada apa ya, pa?" tanya Kirei lalu duduk dikursi tepat didepan mama-nya.

"Kamu kenapa tidak sekolah?" Andre menyesap teh yang tersedia diatas meja lalu menaruh kacamatanya diatas meja tepat disamping cangkir tehnya.

Gadis itu hanya menggelang lalu menatap sang papa dengan mata yang memerah, "Kiki takut pa..."

"Takut kenapa?" tanya Andre dengan posisi yang tetap tenang.

"Kiki takut kalo disekolah Kiki ada hantunya," rengek Kirei dan Andre ingin tertawa mendengarnya.

"Haduh. Anak papa ini padahal udah gede masih aja takut hantu," ucap Andre menahan tawa sedari tadi.

Yura yang melihat keakraban anak dan ayah itu hanya diam saja tidak berniat untuk menimbrung obrolan mereka, dirinya memilih untuk kembali ke kamar.

"Mau kemana?" tanya Andre ketika melihat sang istri bangkit dari duduknya.

"Aku mau ke kamar aja mas," ucapnya menoleh sekilas lalu Andre pun mengangguk paham.

Mata Andre kembali menatap Kirei yang sedari tadi hanya menunduk saja, pasalnya Kirei tahu pasti setelah ini ayahnya akan marah kepadanya.

"Besok sekolah ya, papa anter, janji." jari kelingking Andre terangkat membuat Kirei lantas mendongak menatap papanya dengan mata berbinar lalu menautkan jari kelingkingnya.

"Makasih papa," ucapnya langsung memeluk ayahnya erat.

•••

EDELWEISS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang