13. EDELWEISS

65 26 9
                                    

Sinar mentari sudah menampakkan diri dengan malu-malu, gadis berpakaian putih abu-abu dengan rambut panjang kecokelatannya ia biarkan tersurai.

Gadis itu menggenggam erat tali tasnya sebelum melangkahkan kakinya memasuki pekarangan sekolah yang masih belum terlalu ramai.

"Hari pertama sekolah, untungnya kemarin aku sudah tahu dimana kelas ku," ucap gadis itu tersenyum senang seraya melangkahkan kakinya menuju kelas Mipa 3.

Ada beberapa pasang mata yang melihat gadis itu dengan tatapan heran dan ada juga yang tampak biasa-biasa saja.

Sembari bersenandung gadis itu duduk sendirian dikursi panjang didepan kelas dengan papan kecil diatasnya bertuliskan '10 Mipa 3'.

"Masih sepi, mending aku duduk disini aja sekalian nungguin temen-temen baru aku dateng," gumamnya seraya mengeluarkan pensil dan kertas gambar.

Coretan demi coretan ia gambar dikertas itu hingga menjadi sebuah gambar yang terkesan abstrak hitam putih.

"Wuih anjir cakep banget tuh gambar," celetuk Dion yang sedari tadi memperhatikan gadis itu.

"Ah ... iya, makasih yaa," ucapnya tersenyum tulus.

"Sans aja kali, btw lu siswi baru ya?" tanya Dion lalu duduk disamping gadis itu.

Gadis itu mengangguk seraya mengulurkan tangannya. "Nama ku Neysha Kirania salam kenal," jawab Neysya.

Dion hanya bisa mengerjap pelan sebelum akhirnya ia tersadar dari lamunannya kemudian menerima uluran tangan dari gadis itu.

"Gue Dion," ucap Dion tersenyum simpul.

Keduanya sama-sama saling melepaskan jabatan tangan masing-masing, kemudian kembali fokus pada kegiatan mereka.

Lama dalam diam keduanya sama-sama bergelut dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya mereka dikejutkan dengan kedatangan Alvino dan Arya.

"Ekhem, si Sasha lo kemanain?" tanya Alvino.

"Ck! Apaan sih lo kek gue buaya aja semua cewek diembat," bantah Dion kemudian merangkul kedua sahabatnya sedikit menjauh dari gadis itu.

"Yaelah padahal emang bener," ujar Alvino semakin membuat Dion geram.

"Punya temen gini amat anjing, gue sama sasha emang udah jadian tapi kalo sama tuh cewek nggak ada apa-apanya kali." Dion memutar bola mata malas seraya berkacak pinggang.

"Hahaha ... halu lo ketinggian bangke, ntar jatoh nangesss." Kali ini Arya yang paling kalem ikut bersuara.

Ketiga sahabat itu saling memojok 'kan satu sama lain, tertawa bersama hingga mendapatkan teguran dari guru pun selalu bersama, indahnya persahabatan.

Bel telah berbunyi dengan nyaring memenuhi seisi sekolah, dengan serentak dan tanpa diminta semua murid berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing.

"Sha, itu keknya anak baru ya?" tanya Kirei sedikit berbisik.

"Iya, kata Dion sih dia anak baru, pindahan kayaknya nggak tau deh," jawab Sasha dan Kirei hanya mengangguk.

Gadis itu kembali fokus kepada buku-bukunya apakah sudah lengkap ataupun belum. Guru belum kunjung datang, sudah satu jam berlalu sepertinya hari ini bakal jam kosong lagi lihat saja hampir seluruh kelas keluar masuk membuat para anggota Osis turun tangan untuk mengatasi kekacauan yang tengah terjadi.

Kali ini Kirei tidak ikut campur dengan keributan dikelasnya, ia memilih menghiraukan dan tidur dengan tenang dimejanya.

•••

EDELWEISS [On Going]Where stories live. Discover now