2. EDELWEISS

133 53 21
                                    

Kirei berbaring dikasur empuk miliknya, hari ini ia merasa kenyang karna telah memperdayai kakak dan sahabatnya---Nathan, kedua cowok itu sangatlah mudah untuk Kirei peralat.

"Tante, Kireinya ada?" tanya seseorang dari luar kamar Kirei yang masih dapat gadis itu dengar.

Kirei yang mendengar itu sontak bangkit dari acara baringnya lalu dengan cepat membuka pintu, karna ia tahu betul suara siapa itu.

Ceklek

Nathan menoleh kearah Kirei yang baru saja membuka pintu kamarnya, Nathan masih dalam posisi itu menatap Kirei yang juga menatapnya heran.

"Tante kedapur dulu ya nak Nathan," pamit Yura berlalu menuju dapur tanpa menoleh kearah Kirei.

"Nathan, kamu ngapain kesini?" tanya Kirei sedikit menguap.

"Memangnya aku gak boleh gitu? Ketemu sama lo?" tanya Nathan menaik turunkan sebelah alisnya.

"Boleh sih, tapi Kirei ngantuk pengen tidur," jawab Kirei yang hendak menutup kembali pintu kamarnya langsung ditahan oleh Nathan.

"Jalan-jalan yuk, gabut nih. Habis belajar jadinya pengen jalan-jalan aja gitu," tawar Nathan seraya memohon kepada gadis itu.

"Yaudah bentar Kirei ambil hp dulu," ucap Kirei dan Nathan pun mengangguk.

•••

Selama mereka berteman sejak kecil memang tidak ada rasa sedikit pun dihati Nathan maupun Kirei tapi jika sudah berteman sejak kecil tak mungkin salah satu dari mereka tidak ada yang saling cinta?

Terjebak dalam situasi persahabatan antara perempuan dan laki-laki, rasa cinta itu juga tidak dapat dihindari walaupun mereka saling tertutup agar persahabatan itu akan terus berjalan.

Kirei sedikit penat karena sedari tadi dirinya dan dan Nathan hanya mondar mandir didekat taman saja.

"Nat, kita mau kemana sih? Kirei tuh capek, pingin minum es tapi Nathannya gak peka," ucap Kirei membuat Nathan langsung menoleh kearah gadis itu.

"Kalo gitu kita kesana aja yuk, beli es Buah," ajak Nathan.

Keduanya tertawa bersama, Kirei sangatlah beruntung mempunyai sahabat seperti Nathan. Yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka, sama seperti sebelumnya Nathan sangat tidak suka jika ada yang membuat seorang Kirei menangis.

"Nat, apa jangan-jangan Mama aku itu bukan Mama kandung ya? Soalnya setiap aku pulang sekolah ataupun dirumah, Mama seperti gak menganggap Kirei ada," tanyanya membuat Nathan tersedak buah apel yang tengah dirinya makan.

Uhuk uhuk

"Kirei, lo gak boleh ngomong kayak gitu! Tante Yura itu sayang sama lo, jadi lo jangan sedih kayak gitu gue gak suka, gue bakal benci sama orang yang membuat sahabat gue sedih. Siapa pun itu," jelas Nathan, Kirei pun mengangguk senang.

"Makasih ya Nathan, selalu menemani Kirei yang cengeng ini," kata Kirei seraya menyenderkan kepalanya dibahu Nathan layaknya orang yang tengah berpacaran.

"Iya, apa pun yang bisa gue lakuin yang penting lo bahagia."

Merasa sudah lega dan tidak merasa haus lagi, meraka pun lantas melanjutkan aksi jalan-jalan yang tak kunjung menemukan tempat yang cocok untuk mereka singgah.

EDELWEISS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang