17. EDELWEISS

49 14 20
                                    

Setelah kejadian tadi pagi, Nathan memutuskan agar selalu bersama Kirei, kemana pun ia pergi. Dirinya tidak ingin terus-terusan di ganggu oleh para perempuan di sekolahnya.

Nathan masih berdiam diri dikelasnya, ia hanya mencoret-coret buku tulisnya hingga menjadi sebuah gambar acak yang terlihat bagus.

Sedari tadi dirinya tak ingin beranjak keluar kelas, ia pikir sebaiknya dirinya tetap berada disini dari pada nantinya akan bertemu dengan sosok gadis pagi tadi.

"NATHAN!!! AYOK KE KANTIN, AKU LAPERRR," teriak Kirei menggema diseluruh ruangan.

Nathan yang tadinya menunduk, kemudian mendongak menatap Kirei dengan raut wajah datarnya. Tanpa menjawab, ia pun memasukan seluruh buku yang berserakan diatas meja kedalam tasnya.

Setelah selesai, Nathan menggenggam tangan Kirei dengan erat dengan tangan satunya lagi ia masukan kedalam kantongnya.

"Mau makan apa?" tanya Nathan ketika mereka sampai didepan pintu gerbang yang ramai.

"Aduh.." ringkis gadis itu ketika bahunya tersenggol oleh beberapa siswa yang menyerobot.

Grep

Nathan menarik pergelangan tangan gadis itu hingga menubruk dada bidangnya, pemuda itu memeluk erat tubuh Kirei, lalu membawanya menuju sebuah kedai mie ayam yang sudah hampir sedikit pengunjungnya.

Banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan iri dan ada juga yang bersorak melihat aksi kedua sejoli tadi.

"Nat-than le-pas," ucap Kirei terbata-bata dengan nafas yang terengah.

"Sorry." Nathan melepas pelukannya lalu duduk dikursi panjang dikedai itu dengan tenang.

Gadis itu hanya melonggo tidak percaya dengan ekspresi Nathan saat ini, sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa, berbeda lagi dengan dirinya yang masih merasakan detakan jantungnya yang terpacu sangat cepat.

Pipinya memanas ketika mengingat kejadian tadi, Nathan sangat ahli membuat dirinya baper hanya karena perlakuan kecil yang Nathan berikan.

Kirei masih berdiri sambil menggaruk tenguknya, sesekali dirinya menatap aneh Nathan yang juga menatapnya. Tanpa pikir panjang gadis itu langsung memesan makanan agar rasa canggung yang menyelimuti ke-duanya bisa terhancurkan.

***

"Kirei!" seru Neysha ketika mereka sudah hampir mendekati pintu gerbang sekolah.

"Ada apa?"

"Aku boleh gak gantiin posisi kamu sehari aja bareng kak Nathan?" pinta Neysha tiba-tiba dan itu membuat Kirei mengerutkan dahinya, dirinya masih tidak mengerti.

Neysha menarik pergelangan tangan Kirei menuju halte bis, lalu keduanya duduk saling berhadapan dikursi panjang yang tersedia disana.

"Pertama kali aku sekolah disini, aku udah jatuh hati sama sosok kak Nathan." Neysha memejamkan matanya dengan semburat merah mengiasi wajahnya.

Tangan Kirei saling bertautan, otaknya masih mencerna apa yang barusan Neysha katakan pada dirinya.

Kirei tersenyum kepada Neysha lalu berkata. "Neysha beneran suka sama Atan? Huaa akhirnya Atan nggak jomblo lagii!!" girang Kirei mengundang tatapan dari orang-orang disekitarnya.

"Kamu nggak cemburu?" tanya Neysha memastikan.

"Cemburu? Atan sama Kiki itu sahabatan dari kecil makanya deket, jadi kita berdua itu nggak ada hubungan apa-apa," jelas Kirei menampilkan senyum manisnya.

EDELWEISS [On Going]Where stories live. Discover now