6. EDELWEISS

92 47 60
                                    

"KUTULISKAN KENANGAN TENTANG CARA KU ME─." seketika seluruh siswa yang berada didalam kelas menjadi senyap kecuali Kirei. Ketika kedatangan kakak Osis mereka siapa lagi jika bukan Nathan.

Kirei yang penampilannya terbilang berantakan masih terus bernyanyi. Sepertinya gadis itu belum sadar akan kedatangan Nathan ke kelasnya.

"KIKI!" satu teriakan itu sontak membuat Kirei langsung turun dari meja dan segera melepaskan dasi yang seharusnya terpasang dileher namun sekarang malah dikepala.

"Nathan ngapain ke kelas Kirei?" tanya Kirei sok-sok tidak tahu.

"Masih nanya ngapain gue dateng kesini? Hah?!" bentak Nathan diakhir kalimatnya.

Kirei yang merasa dirinya dibentak pun hampir mengeluarkan air mata, "Nathan bentak Kirei?" tanyanya masih tak percaya, seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Ki, lo tuh cewek. Nggak seharusnya cewek kelakuannya kayak gini," ucap Nathan sambil memegang pundak sahabatnya.

"Nathan nggak tahu apa yang Kirei rasain, Nathan nggak mungkin paham!" mata gadis itu berkaca-kaca berupaya melepaskan diri dari cenggeraman tangan Nathan dibahunya.

"Sekarang semuanya pergi kelapangan, saya hukum kalian berjemur dilapangan sampai jam pulang sekolah!" tegas Nathan menatap tajam ke arah seluruh penghuni kelas.

Tanpa mempedulikan Nathan yang terus mengoceh, Kirei mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari cowok didepannya ini.

Mereka semua berbaris dengan rapi dilapangan upacara, dengan Nathan yang masih mengawasi mereka dengan tatapan garangnya.

"Ki, kelas kita kayaknya udah langganan banget dijemur kek gini," ucap Sasha cekikan.

"Iya nih, untung cuma dijemur nggak masuk BK," ucapnya sambil terus hormat menghadap tiang bendera.

Hampir satu setengah jam penuh mereka dengan jumlah 29 Orang─15 putra dan 14 putri yang tengah menjalani hukuman, wajar saja jika kelas mereka paling gaduh setiap jam kosong tiba.

"Huee, akhirnya pulang. Capek banget ya ampunn," keluh─Nadila Sintya ketika mereka sudah masuk sepenuhnya didalam kelas.

•••

Baju yang basah karna keringat dan sedikit bau membuat gadis berambut sebahu sedikit panjang itu mengeluh capek, menunggu Girald sedari tadi tidak datang-datang menjemputnya.

"Kak Girald mana sih?" tanyanya seraya bergumam, sesekali dirinya melirik jam diponselnya.

"Ayo Ki, naik!" ucap Nathan.

"Kiki?"

"Ki? Udah dong jangan ngambek, Kiki?" panggil Nathan lalu turun dari motornya.

"Kiki?"

"Apa sih Nathan, Kiki lagi nungguin kak Girald!" ucapnya seraya membuang muka.

"Lo jangan ngambek dong masalah yang tadi, 'kan salah lo juga kenapa bikin gaduh satu kelas," ucap Nathan berusaha untuk tetap tenang.

Cowok itu mendekat kearah gadis itu, "Kiki? Jawab gue dong," ucapnya.

"Kirei mau pulang! Minggir," usirnya, tanpa melihat kearah Nathan, Kirei langsung naik keatas motor milik kakaknya.

Nathan menghela napas, ia sangat tahu jika sahabatnya itu sangat tidak suka dibentak oleh seorang laki-laki.

Girald hanya bisa pasrah karna adiknya yang sering naik tiba-tiba tanpa permisi terlebih dahulu.

EDELWEISS [On Going]Where stories live. Discover now