54. Ego Pt. 3

794 75 98
                                    

Kau telah mencintaiku bahkan aku berpikir ini tragis
Dan ketika kita telah berpisah
Kau mencoba untuk tak menangis
Jika kau berpikir selamat tinggal adalah sebuah lelucon
Yeah, tak ada yang abadi, kau benar
Aku akan hidup tanpamu, bahkan sampai aku mati
Aku berharap ini akan selamanya
Datanglah dan tarik aku dari labirin tak berujung ini

- BTS _ LOVE IS NOT OVER -

☘️☘️☘️

Sudah berjam-jam Yoongi mengurung diri di kamarnya. Bersandar pada sisi jendela kamar sambil ditemani rintikan hujan yang jatuh membasahi tanah Daegu hari itu. Tangannya berulang kali meng-scroll layar ponsel. Menatap foto-foto Lalisa yang tersimpan diam-diam di sana. Mungkin ratusan. Ia pun kembali mengingat kisah yang tertinggal pada setiap foto disertai senyuman getir.

"Bahkan untuk menghapus satu fotomu dalam ponselku saja aku tak sanggup." Gumam Yoongi dalam hati.

Pria pucat itu kembali mengusak rambutnya kasar, kemudian menenggelamkan wajah pada kedua lututnya. Rasanya ingin menangis namun sudah terlalu lelah. Seakan airmatanya telah habis hanya untuk Lalisa yang kini telah lepas dari genggamannya. Sulit bagi Yoongi menerima kekalahan yang seharusnya bukan miliknya. Bagaimana bisa gadis yang jelas mencintainya hari inj justru bertunangan dengan lelaki lain? Mengapa mereka harus melupakan perasaan masing-masing demi menyelamatkan perasaan orang lain? Sekalipun itu Namjoon, sahabatnya sendiri, hati kecil Yoongi tetap merasa tak adil. Entah siapa yang paling egois saat ini, apakah itu Namjoon yang memiliki Lalisa terlebih dahulu atau Yoongi sendiri yang telah menguasai perasaan Lalisa sepenuhnya?

Yoongi terus sibuk dengan pikirannya tentang Lalisa. Hingga tak menyadari jika sejak beberapa menit yang lalu sang ayah, Min Ho Jin, diam-diam memperhatikan perilakunya. Pria paruh baya itu pun tahu jika yang putranya lakukan hanyalah memandangi foto gadis pirang yang pernah menyelamatkan nyawa Jo Hyun. Tak betah menyaksikan Yoongi nampak seperti orang bodoh yang kehilangan arah, Ho Jin pun memutuskan untuk menyadarkan putranya.

PLAK

"Yak, kenapa kau memukul kepalaku, Tuan Min?" Gerutu Yoongi sambil mengusap kepalanya.

"Sampai kapan kau akan memandangi foto pacar temanmu itu, hah? Teman macam apa kau?" Omel Ho Jin

"Bukan urusanmu." Jawab Yoongi sambil melemparkan pandangannya ke luar jendela.

"Jelas ini urusanku. Kau pikir aku akan diam saja melihatmu seperti ini?"

"Jadi Tuan Min mengkhawatirkanku?" Ujar Yoongi sarkas

PLAK

Ho Jin kembali menepak kepala putranya, "Sudah tahu kenapa tanya, bocah?"

"Aisshhh... Kenapa kau terus memukulku? Bukankah kau seharusnya menghiburku?"

"Aku perlu menyadarkanmu bahwa stok perempuan di dunia ini jauh lebih banyak dari laki-laki. Kau pasti kebagian. Atau kau merasa tak cukup keren untuk bisa mendapatkan wanita lain yang lebih baik atau lebih, hah? Bukankah yang kau lakukan sama saja dengan memakan daging temanmu sendiri. Apa aku pernah mengajarkanmu untuk seperti ini?"

Mendengar omelan sang ayah yang panjang lebar dan terkesan tak mengerti akan perasaannya, membuat Yoongi tersulut emosi.

"MASALAHNYA AKU TIDAK MAU WANITA LAIN." Teriak Yoongi dengan nafas memburu, "... Selain.. Lisa."

BURN THE STAGE (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang