59. Hold Me Tight Pt 2

450 38 46
                                    

Pening masih menyelimuti kepala Jieun ketika ia membuka mata. Perlahan ia mengumpulkan ingatannya akan kejadian terakhir kali sebelum hilang kesadaran. Yang terlintas dalam benak Ji Eun hanya bagaimana ia hampir kehabisan nafas karena mulutnya dibekap. Setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi. Tahu-tahu sekarang berada dalam sebuah ruangan yang nampak tak asing dan duduk bersandar di ranjang dengan kedua tangan terikat.

"Have a nice dream, Noona?" sapa Jungkook yang sejak beberapa menit lalu duduk di tepi ranjang, menunggu saudara tirinya itu sadar.

"Have a nice dream, Noona?" sapa Jungkook yang sejak beberapa menit lalu duduk di tepi ranjang, menunggu saudara tirinya itu sadar

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Kurasa aku masih terjebak dalam mimpi burukku."

Hanya itu jawaban terjujur yang bisa keluar dari mulut Ji Eun. Andai semua yang terjadi antara ia dan Jungkook hanyalah mimpi buruk, tentu ia berharap semua ini segera berakhir. Ia ingin terbangun dan hidup tanpa terluka atau melukai.

Mendengar itu, Jungkook merapatkan dirinya pada Ji Eun. Melingkarkan dua tangan pada tubuh Ji Eun. Sementara kepala Jungkook menyelip pada ceruk leher kakak tirinya itu. Mata Jungkook terpejam tatkala indera penghidunya mulai menangkap aroma tubuh Ji Eun. Sejujurnya Ji Eun masih sangat memabukkan baginya.

Tentu Jungkook menunggu hari dimana bisa memiliki Ji Eun seutuhnya. Bukan sebagai seorang kakak, melainkan sebagai gadis yang menjadi cinta pertamanya. Bisa jadi itu adalah hari ini. Sebab, Jungkook tak lagi menahan diri. Ia mulai menjelajahi leher hingga telinga Ji Eun dengan bibirnya. Sebisa mungkin tanpa tergesa. Berharap kali ini Ji Eun mengalah dengan egonya.

"Ja.. jangan sentuh aku, brengsek!"

Sekuat tenaga Ji Eun coba berontak dengan menggerak-gerakkan kepala, dua tangan dan kakinya yang terikat pada tepian ranjang. Tentu saja sia-sia. Justru membuat Jungkook makin menggila. Kini ia mengambil posisi tepat di atas Ji Eun. Mengungkung tubuh gadis itu dengan dua kakinya. Ditariknya rambut Ji Eun hingga kepala gadis itu menengadah.

"Jangan menolakku, setidaknya untuk hari ini saja." Bisik Jungkook sambil menatap Ji Eun lamat-lamat.

Selanjutnya tanpa menunggu jawaban dari Ji Eun, Jungkook pun langsung menutup mulut Ji Eun dengan mulutnya. Anehnya, Ji Eun tak lagi berontak. Ia justru memilih diam mematung bak orang mati, tak merespon perlakuan Jungkook. Namun karena itu pula Jungkook jadi hilang kesabaran. Inginnya Ji Eun menanggapi. Sikap dingin Ji Eun memicu ciuman lembut Jungkook menjadi semakin menuntut. Lebih gilanya, Jungkook mulai menarik pakaian Ji Eun hingga kancing-kancingnya terlepas. Membuat Jungkook dapat melihat apa yang ada di baliknya.

Jungkook kembali mendaratkan bibirnya. Kali ini pada tulang selangka Ji Eun dan memberi beberapa kissmark di sana. Seperti yang Jungkook harapkan, Ji Eun mulai merespon. Namun dengan airmata yang menetes dipipinya. Gadis itu menangis tanpa suara.

"WAE??!!" Teriak Jungkook tiba-tiba. Begitu memekakkan hingga membuat Ji Eun tersentak.

"SUDAH KUBILANG JANGAN MENOLAKKU! KENAPA KAU TERUS MEMBUANGKU?" Teriak Jungkook lagi sambil memojokkan tubuh Ji Eun ke kepala ranjang.

BURN THE STAGE (BTS)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin