57. Danger pt. 3

576 59 53
                                    

Flashback On

"Jadi, apa alasanmu kembali ke Korea lebih cepat, Hoppa?"

Airmuka Hoseok lantas berubah muram ketika topik pembicaraan mereka beralih ke seputar Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airmuka Hoseok lantas berubah muram ketika topik pembicaraan mereka beralih ke seputar Rose. Lalisa pun merasakan firasat tak enak. Seolah kalimat yang akan ia dengar selanjutnya dari mulut Hoseok adalah berita buruk.

"Sudahlah, sebaiknya kau berhenti memikirkan masalah Rose dan Jimin. Biar aku yang mengurusnya. Kau hanya perlu fokus dengan persiapan konsermu, Ok?" Ujar Hoseok sambil mengelus kepala Lalisa, "Istirahatlah."

"Andwae." tegas Lalisa sambil menggenggam lengan Hoseok ketika pria itu hendak beranjak dari kamarnya, "Katakan padaku apapun yang kau ketahui tentang mereka sekarang."

Nampaknya Lalisa tahu Hoseok tengah menutupi sesuatu dengan mencoba mengakhiri percakapan mereka.

"Aku tak ingin kau semakin terbebani, Lisa-ya." ujar Hoseok sambil kembali duduk di hadapan Lalisa.

Hoseok menatap sedih ke arah Lalisa. Wajah yang kerap cerah itu akhir-akhir ini meredup seiring dengan masalah yang terus saja menderanya. Cekung di mata Lalisa yang mulai terlihat menandakan jika berat badan gadis itu mulai berkurang. Rasanya tidak tega jika Hoseok harus menyampaikan kenyataan yang nantinya hanya akan menyakiti Lalisa lagi.

"Jika kau tak ingin membebaniku, maka katakanlah. Aku sudah tak peduli meski itu akan menyakitiku sekalipun." jelas Lalisa.

Tatapan memohon Lalisa membuat Hoseok tak kuasa menahan diri untuk memeluk gadis itu. Diraihnya tubuh Lalisa dan membawa kepala gadis itu bersandar pada dadanya. Berharap apa yang ia lakukan sedikit mengurangi beban yang tengah Lalisa pikul.

Sementara Lalisa tak menolak. Ia tahu Hoseok melakukannya untuk menunjukkan seberapa besar ia menyayangi Lalisa sebagai seorang adik. Lalisa pun tak bisa memungkiri jika ia membutuhkan dukungan seperti itu. Membuatnya yakin bahwa ia tak pernah sendirian dalam menghadapi semua ujian ini.

Hoseok kemudian mengendurkan pelukannya. Menarik nafas dalam-dalam sebelum kembali berkata-kata, "Berdasarkan bukti-bukti yang kukumpulkan, menghilangnya Rose dan Jimin berhubungan dengan Lili Jingga."

"A... apa kau bilang?"

"Bukan hanya itu. Kuharap kau mulai berhati-hati dengan Jeon Jungkook." tambah Hoseok

"W..wae?" Tanya Lalisa yang nampak semakin bingung.

"Sebab, besar kemungkinan Jeon Jungkook adalah Lili Jingga."

☘️☘️☘️

Lalisa POV

Mungkin ini yang membuat beberapa orang berpikir tidak mengetahui apapun rasanya jauh lebih baik daripada berhadapan dengan kenyataan. Sebab tak jarang kenyataan begitu menyakitkan, bahkan mengerikan dari yang dibayangkan.

BURN THE STAGE (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang