.29

49 24 9
                                    

"Astaga. Terus... ini... Melissa gimana?!" tanya Freya cemas dan panik. Ia pun menggunakan kekuatan supernya, memunculkan sebuah lingkaran portal di hadapannya. Emosinya mulai tak tertahan. Ia bergegas hendak pergi ke lokasi dibalik portal, "Gw... gw bakal bawa Melissa ke rumah sakit lah-"

"Eh jangan! Gak!" seru Alex menolak membalikkan badannya, "Jangan ke tempat umum."

"Lu mau biarin Melissa mati?!"

"Lu bisa bikin portal ke tempat lain kan? Bikin portalnya sekarang, tepat di bawah kita semua, kemana aja selain disini."

"Hah-"

"Bikin sebuah portal sekarang, tepat di bawah kita semua-"

"Iya mau kemana?!"

"Kemana aja cepetan!!" Alex mulai khawatir. Para murid mulai menjauhi kedua jalan masuk menuju gudang.

Derap langkah para prajurit semakin terdengar dekat. Mereka tak berhenti.

"Eh- ya-"

"Now or never Freya." timpal Farrel pula menatap bayangan-bayangan para prajurit yang sudah tampak.

Freya menggeram. Sebuah portal lingkaran besar muncul di lantai seluruh ruangan, menjatuhkan seluruh murid yang berteriak kencang.

Para murid sudah jatuh. Portal ditutup.

Para prajurit sudah sampai di gudang. Tidak ada siapa-siapa lagi. Hanya furnitur bekas yang tersisa.

Para prajurit kebingungan. Tiada lagi yang hendak diserang. Mereka menurunkan todongan senjata.

Pemimpin pasukan. Prawo, melangkah pelan, memandang semua itu terkejut. Para murid sudah pergi.

Ia menggeram, menendang sebuah kursi. Mereka gagal.

Murid-murid terjatuh ke lantai. Beberapa benda pun ikut terjatuh.

Hening. Murid-murid mengeluh kesakitan.

Ruang luas hanya diterangi sepuluh lampu yang menyala. Berbagai jenis botol kimia berjejer di lemari-lemari raksasa. Ruang penyimpanan pabrik.

"Semuanya baik-baik aja?" tanya Alex meyakinkan. Semua murid membalas baik.

"Ok that's it. Kita bakal diem disini aja, istirahat sampe besok pagi. Titik." ujar Farrel kesal.

"Ga." Alex mengeluarkan handphone dari sakunya, membuka layar.

" 'Ga' 'Ga' 'Ga' hey listen kid, ga usah ngikut Javin dah lu-"

"Bentar dah."

"Anjing lu malah buka hp, emangnya mau ngapain lu? Ngecek rating film Cina?! Liat profil wikipedia Liu Wufei?! Woi bego-"

"Liat nih! Elo dah ditangkep!"

Alex menunjukkan layar handphonenya ke semua murid. Para murid pun mendekat, beserta Farrel.

Judul artikel laman web tampak jelas. 'Bukan Hanya Satu, Bugjang Menangkap 11 Orang Berkekuatan Super di dekat Tol Jasamarga'.

"Gw tau kalo Bugjang udah tau kita ada di villa, mereka juga pasti mengincar Elo sama temen-temennya."

"Ah, shi-"

"Freya, bawa gw sama Farrel ke dalem markas Bugjang. Sekarang."

"Hold the fck up. Gua ga ikut anjing."

"Eh terus Melissa gimana?! Astaga tolong dongg!" seru Freya tak tahan melihat temannya Melissa menderita.

"Emmm..." Alex melihat sekitar. Berbagai botol kimia dan bungkus tersegel. Ia bergegas mencari produk per produk, sesuatu yang bisa digunakan. "Nah ini! Campurin bubuk ini sama obat ini ke luka-lukanya!" Alex melempar sebuah bungkus dan botol ke Freya.

Butterfly KnifeWhere stories live. Discover now