Arabella 21

7.7K 744 118
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

Sepanjang koridor Ara terus diam. Berbeda halnya dengan Via, gadis itu sejak tadi terus saja mengoceh, menceritakan segala hal tentang dirinya pada Ara. Mulai dari makanan favorit, minuman favorit, warna favorit, sampai tempat favoritnya semuanya ia jelaskan secara rinci. Meskipun Ara hanya mengacungkannya. Via terus berjalan berdampingan dengan Ara, wajahnya terus menampilkan senyuman bahagia.

"Sekarang gantian, giliran lo yang ceritain tentang diri lo!" ucap Via antusias.

Tidak ada jawaban. Ara hanya terus diam, langkahnya mulai memasuki area lapangan. Yang sontak membuat semua pandangan tertuju padanya, apa ada yang salah dengan penampilannya? Tapi sepertinya tidak, penampilannya kali ini terbilang cukup sederhana. Seragam olahraga berwarna biru miliknya ia padukan dengan sneaker berwarna putih, dengan rambut panjangnya yang ia ikat asal.

Tidak berniat menghiraukan semua pandangan para siswa, Ara segera mengambil barisan di bagian paling belakang. Tentunya setiap langkahnya tidak akan lepas dari jangkauan Via, gadis itu juga ikut berbaris di bagian belakang, di samping Ara. Sejak tadi mulutnya terus saja menggerutuki para siswa yang memandang Ara, entah itu siswa laki-laki maupun perempuan.

Tanpa sepengetahuan para siswa, Rey yang berada di barisan paling depan terus saja memandang ke arah Ara. Entah apa yang berusaha ia selidiki dari gadis itu. "Permainan ini akan lebih menarik, Bang Reno!" gumamnya.

Para siswa-siswa mulai memperbaiki letak barisan mereka, kala tak sengaja melihat langkah Pak Danu mulai memasuki area lapangan, dengan membawa sebuah kertas absen berwarna merah di tangannya.

"Sebelum memulai pelajaran, silahkan lakukan absen terlebih dahulu!" Pak Danu mulai menyebutkan satu persatu nama para siswa. Sedangkan siswa yang mendengar namanya disebutkan, segera menjawab dengan suara yang lantang. Pak Danu yang terkenal killer, merupakan kesialan tersendiri bagi siswa yang lambat menyebutkan namanya.

Setelah selesai melakukan absen, semua siswa kembali dengan keadaan hening. Menunggu materi yang akan diberikan pada mereka.

"Baiklah hari ini kalian semua saya kasih waktu untuk berlatih materi bola voli sendiri, dan minggu depan akan diadakan pengambilan nilai. Saya harap semuanya mendapatkan nilai yang maksimal! Semua siswa dibagi dua kelompok, silahkan pilih anggota kelompoknya masing-masing!" Sengaja Pak Danu memerintahkan semua siswa untuk berlatih sendiri, karena hari ini akan diadakan rapat antar guru mengenai lomba olahraga antar sekolah yang setiap tahun sering dilaksanakan. Pak Danu segera pergi meninggalkan lapangan, ia harus buru-buru untuk melakukan rapat.

Oke baiklah! Ini adalah sebuah keberuntungan untuk para siswa kelas XII IPA 1, hari ini mereka bebas untuk melakukan apa saja. Ditambah lagi, tidak ada yang mengawasi mereka semua. Sebagian siswa mulai berjalan ke pinggir lapangan untuk sekedar duduk dan menonton para siswa yang melakukan perintah pak Danu, untuk berlatih,dan melakukan pemanasan untuk memulai bermain voli agar mereka bisa mendapatkan nilai yang maksimal minggu depan.

Ara menatap malas para siswa yang mulai sibuk mengatur kelompok mereka. Gadis itu mulai berjalan ke pinggir lapangan, untuk mengistirahatkan dirinya. Belum juga melakukan apapun, ia sudah merasa lelah.

"Ara ... Lo mau kemana? Gue ikut, ya? Bosan di sini, semua siswa sok-sokan sibuk milih kelompok, dasar pansos emang! Nggak tau siapa yang mau liat, sok-sokan lari kayak atlet aja!" cerocos Via. Tanpa ia sadari, Ara sudah sampai di pinggir lapangan. "Ihh, Ara kok Via ditinggalin, sih?"

Tanpa memperdulikan celananya yang akan kotor, Ara mulai mendudukkan dirinya di pinggir lapangan. Pandangannya lurus ke depan, pikirannya dipenuhi dengan tanda tanya.

The Mission  [END]Where stories live. Discover now