Ch. 15 : White Wolf

12.2K 1.5K 59
                                    

Tekan dulu bintang di pojok kiri! Cek juga dari bagian pertama. Jangan bolong yaa..

[.🦋harumichanz🦋.]

Li Xinxi melompat dengan santai dari atas pohon dan mendarat sempurna tanpa lecet sedikit pun.

Makhluk jenis langka itu tersenyum lebar menatap lawan bicaranya, "HAI BRO!"

White wolf hanya bisa diam tercengang dengan mulut yang mengaga lebar. Apa manusia satu ini tak memiliki rasa takut? Dia hewan buas loh. Dirinya merasa harga dirinya sudah tak ada harga lagi.

Li Xinxi menanti balasan dari white wolf namun tak kunjung mendapatkannya. Terlampau gemas, ia pun mulai melemparkan batu-batu kecil tepat mengenai atas kepala white wolf, lagi.

"Roarrrrr.. Apa yang kau lakukan manusia?!" pekiknya terkejut bercampur geram.

Li Xinxi berdecak sebal mendengar apa yang white wolf katakan padanya dalam bahasa hewan. "Aku tadi menyapamu, siapa suruh kau diam saja!" ujarnya tak mau disalahkan.

"Roarrr... Kau mengerti apa yang aku katakan?"  tanya serigala putih tersebut menatapnya tak percaya.

Li Xinxi tersenyum sombong. Matanya menatap sinis white wolf yang berukuran lebih besar darinya itu dengan percaya diri. "Tentu saja! Xinxi gitu loh!"

White wolf itu menatap Li Xinxi dari atas hingga ke bawah dengan tatapan menilai. Bagaimana manusia satu ini bisa melakukannya? pikirnya.

Tatapannya tak luput dari pengawasan sang empu. Li Xinxi langsung melotot garang padanya. "Apa liat-liat? Mau tak colok tu mata, hah?!"

White wolf hanya bisa menundukkan kepalanya pasrah. Manusia aneh, pikirnya.

Li Xinxi yang melihatnya menunduk pun mengangkat bahunya acuh. Tatapan Li Xinxi beralih pada serigala putih berukuran tak terlalu besar yang tak jauh berada di antara mereka.

Li Xinxi berjalan menghampiri mayat serigala tersebut. Ia sedikit berjongkok untuk memperhatikan lebih dekat ukuran pasti dari mayat serigala agar dapat membuat sesuatu nantinya dengan pas.

Li Xinxi mengangguk pelan. Matanya melirik sekilas white wolf yang juga menatapnya dengan tatapan bingung.

Apa yang akan manusia itu lakukan? pikirnya.

Li Xinxi berdiri lalu menatap sekelilingnya dengan teliti, memastikan tak ada orang ataupun hewan buas lainnya yang melihat dirinya akan mengubur hewan malang itu di sana.

Memastikan tak ada orang lain selain dirinya dan white wolf disana, Li Xinxi mulai memusatkan pikirannya untuk menggunakan elemen tanahnya menggali kuburan dengan kedalaman dan ukuran yang sesuai dengan apa yang ia pikirkan.

Tak lama kemudian, sebuah lubang berbentuk persegi panjang dengan ukuran lumayan besar telah selesai ia buat. Kemudian, Li Xinxi melanjutkannya dengan menggunakan elemen angin miliknya untuk membantu memindahkan serigala putih yang berukuran cukup besar ke dalam lubang.

Bruk!

Li Xinxi menghela napas pelan. Tenaganya sedikit terkuras, tapi tak terlalu banyak. Li Xinxi kembali menggunakan elemen tanahnya untuk menutup lubang tersebut dengan tanah yang sebelumnya telah ia gali ke samping.

Merasa ada yang kurang, ia pun memetik beberapa bunga bewarna putih disekitarnya lalu menaruhnya secara perlahan di atas gundukan tanah tersebut.

"Semoga tenang di alam sana ya, serigala kecil."

🦋🦋🦋

Li Xinxi menumbuk tanaman obat yang telah ia kumpulkan sebelumnya menggunakan batu dan batang pohon sebagai alasnya. Dirinya baru tahu bahwa lumayan banyak tanaman yang cocok digunakan sebagai tanaman obat ala tradisional di hutan tersebut. Dirinya telah diajari langsung oleh sang ahli yaitu Neneknya. Tentu saja, dirinya paham mana yang tanaman obat dan tanaman liar.

"Apa yang kau lakukan, manusia?"  tanya White wolf bingung. Bocah perempuan itu sedari tadi sibuk sendiri menghiraukan dirinya.

Li Xinxi hanya diam tak menghiraukan pertanyaan dari White wolf. Merasa telah cukup halus, Li Xinxi menyuruh hewan buas berukuran lumayan besar itu untuk mendekat padanya. "Mendekatlah. Aku akan mengobatimu," ucapnya santai.

White wolf berjalan perlahan mendekatinya. Dirinya baru sadar, ada yang spesial dari sosok bocah yang berada di depannya itu.

Aura khusus yang selalu menguar seolah memberi tahu jati dirinya yang asli. Akan tetapi, sang empu sepertinya tak menyadari hal tersebut.

Aura yang ia pacarkan membuat hewan lain takut dan memilih bersembunyi dan menatapnya dari jauh. Takut terkena imbas.

Li Xinxi memberikan obat racikannya dengan perlahan-lahan di beberapa titik luka dimana serigala putih itu dapatkan sebelumnya.

Li Xinxi tersenyum puas melihat hasil kerjanya. "Astaga, aku cocok juga yah menjadi dokter. Li Xinxi gitu loh, multitalenta!" pekiknya memuji dirinya sendiri dalam hati.

"Terimakasih banyak, dewi."

Li Xinxi mengerutkan dahinya bingung. Apa maksud dari serigala satu ini memanggilnya dengan sebutan dewi?

Li Xinxi menatapnya tajam. "Apa maksudmu memanggilku dewi?" tanyanya pelan. Akan tetapi, dirinya tak sadar bahwa atmosfer disekitarnya berubah mencekam.

Serigala putih terbatuk-batuk. "U-uhuk.. M-maksud hamba, hamba melihat aura anda sangat berbeda dari manusia biasa maupun manusia elemen pada umumnya. Yang hamba lihat anda adalah seorang dewi. Dewi Yin," terangnya lumayan tertekan dengan aura yang Li Xinxi pancarkan.

Li Xinxi terkekeh pelan saat menyadari raut serigala putih telah berubah pucat. "Hanya reinkarnasi saja, tidak perlu terlalu melebih kan," katanya membenarkan.

White wolf langsung mengangguk kan kepalanya patuh. "Hamba, paham. Terima kasih banyak telah membantu hamba yang rendah ini. Hamba pasti akan membantu jika suatu saat dewi memerlukan bantuan dari kaum hamba," ujarnya penuh hormat.

Li Xinxi tersenyum tipis. "Baik, akan kutunggu bantuan darimu, wahai serigala. Aku akan melanjutkan perjalananku ini. Kuharap kau segera pulang sebelum hewan lain memangsamu lagi," ujar Li Xinxi melirik sekilas hewan yang ia maksud. Para hewan buas yang semulanya mengintip dibalik semak-semak ataupun pohon langsung bergetar takut dan memilih meninggalkan jauh-jauh area tersebut.

"Sampai jumpa lagi, dewi!"

Tbc.

🦋🦋🦋

Publish : 14 Februari 2021.
Revisi : 01 November 2021.

Written by : harumichanz

Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]  Where stories live. Discover now