3 2 : LI XINXI - ISTRI KECILKU

7.3K 893 53
                                    

Welcome back to my channel!
Part ini lumayan panjang sih menurutku.
Silahkan vote dan komen sebanyak-banyaknya yah! 🤧

Selamat membaca ><

******

"Y-yang m-mulia s-selir a-agung!"

Wah-wah, tampaknya bibi nakal harus diberi pelajaran.

Eh? Apa pantas ia kupanggil bibi? Setelah apa yang ia lakukan pada ibuku? Yah, bagaimanapun juga, Ibunda Liiu Xinxi juga ibundaku.

"Baiklah, karena kau sudah jujur. Aku akan memberimu dua pilihan," ujarku dengan serius, menatap lekat manik hitam paman yang telah menjawab pertanyaanku dengan jujur, yah meski ia sempat gugup tadinya sih.

Bisa kulihat raut wajahnya berangsur-angsur normal. Hanya ada sedikit raut ketakutan disana.

"Kau harus membantuku atau..."

Aku menjeda kalimatku, menaruh telapak tangan layaknya memotong leherku, memperagakan apa yang ku maksud dan tampaknya paman itu paham.

"... bagaimana?" tanyaku dingin.

Paman yang berstatus ketua tersebut tampak tengah menimang-nimang tawaranku.

"Baiklah, saya bersedia," ujarnya mantap.

Aku mengangguk-anggukkan kepala tanda paham. Kulirik satu anggotanya yang masih duduk diam menunggu giliran.

"Kalau kau bagaimana?" tanyaku padanya.

Seketika, wajahnya yang mulanya menunduk menunggu ajal, mengangkat kepalanya dengan ragu.

"S-saya, n-nona?" tanyanya gugup.

Ah, sepertinya paman itu masih syok melihat temannya dibunuh dengan sadis olehku.

Raut wajahnya tampak putus asa.

Mohon jangan salahkan aku. Salahkan saja tanganku yang tak dapat terkontrol, hehe.

"Ck, bagaimana?" decakku malas.

Sabar-sabar, jangan membunuh lagi. Dosamu sudah berjibun, xinxi ¬-¬

"S-saya bersedia," ujarnya meski tampak ragu dengan pilihannya.

"Baiklah, sebelum itu kalian harus mengingat ini. Aku sangat membenci yang namanya pengkhianat. Yah, meski kalian memang sudah berkhianat duluan dengan tuan kalian. Tapi, itu bukan masalahku. Bagiku, berkhianat dariku sama saja menjemput ajalmu sendiri. Apa kalian berdua paham?"

"Kami paham...?" jeda mereka, tampak takut salah memanggil sebutanku.

Sepertinya, takut salah sebut, malah akan berakhir dengan tragis.

"Panggil saja Queen."

"Kami paham, Queen!"

Setelah berpikir-pikir sebentar, aku mulai membuat sebuah tanda khusus di tangan mereka, tepat dimana nadi berada.

"Jika kalian berpikir untuk berkhianat, maka pada detik itu juga kalian akan tewas mengenaskan. Apa kalian paham?" tanyaku dingin.

Aku membuat tanda mereka sedikit berbeda dengan anggota mafiaku, agar dapat membedakan mana anggota mafiaku dan mana bidak yang kuperlukan untuk menjalankan rencana tertentu.

"Q-queen, apa yang harus kami lakukan?"

"Kumpulkan bukti tentang masalah pajak tahunan serinci mungkin dan mengenai tuan kalian itu, cari bukti yang kuat untuk melengserkannya dari posisi selir agung. Aku hanya memberi kalian waktu satu bulan saja. Apa kalian sanggup?" perintah sekaligus tanyaku serius, dibalas anggukan mantap oleh mereka.

Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]  जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें