31 | Cinderella and the Pauper

6.7K 1.6K 154
                                    

Siap?

Part ini harus dibaca baik-baik ya. Aku nggak ngutarain secara gamblang permasalahannya. Mari berteori dan berpikir ria.

Enjoy!

___

Takdir seolah berpihak pada Laura. Ia dibiarkan menguping semua pembicaraan tanpa diketahui yang bersangkutan.

Kalau saja nama gadis itu tidak disebut-sebut dalam "rahasia" tersebut, Laura mungkin akan mengabaikannya. Tapi ini? Bahkan Laura mendengar nada nelangsa di baliknya. Apa yang sebenarnya mereka sembunyikan? Apa hal tersebut berpengaruh pada hidupnya?

Laura Sarasita Wijaya adalah gadis yang paling mengagumi kisah dongeng hingga bercita-cita mempunyai akhir bahagia dalam kisahnya. Ia akan mempertahankan sekaligus menyingkirkan tanpa ampun segala hal yang dirasa penting baginya demi terealisasinya keinginannya.

Di sinilah ia sekarang. Berdiri dalam ruang kamar Kanta. Sibuk menyisir pandangan, mencari apa pun yang bisa menjadi kunci bagi rasa penasarannya.

Sementara Kanta tengah membeli pembalut wanita—yang tentu saja merupakan rencana Laura, gadis itu mulai mengacak tempat tidur Kanta. Berharap menemukan sesuatu yang ia cari. Tapi tidak ada! Hingga sepuluh menit berlalu, Laura tidak kunjung diberi jawaban akan ribuan tanda tanya dalam benak.

Laura terduduk lemas di lantai. Saat itulah, kedua matanya menangkan sebuah buku usang yang diletakkan begitu saja di kolong meja.

Dahi mulusnya lantas mengernyit curiga. Meskipun kamar Kanta sangat mungil, tapi laki-laki itu memiliki meja belajar yang juga menjadi tempat bagi buku-buku bersandar di sana. Semua tertata rapi. Tidak ada satu pun keluar dari barisan seolah Kanta memang rajin membereskannya. Ruangan pun—meski terkesan kumuh—sangat jauh dari debu, membuktikan bahwa Kanta juga rajin membersihkannya.

Jika memang benar begitu, bukankah janggal bila membiarkan sebuah buku tersimpan di sana?

Tanpa berpikir dua kali, Laura bergegas meraih buku tersebut. Ia melirik pintu kamar Kanta yang telah tertutup, memastikan terlebih dulu bila tidak ada celah yang tercipta hingga membuat Laura terpergok tengah mengusik privasi orang lain.

Begitu telah yakin bahwa semut pun tidak mampu mengintip tindakannya, Laura membuka buku catatan tersebut dan mulai tenggelam di dalamnya.

Buku harian Kanta.

Laura tidak pernah menduga bahwa Kanta adalah seseorang yang suka mencurahkan isi hati ke dalam sebuah tulisan. Gadis itu berpikir bahwa kemungkinan Kanta memang tidak memiliki teman bercerita yang bisa dipercaya.

Namun, harapan Laura tidak langsung terkabul dengan mudah. Alih-alih berbentuk rangkaian kalimat, isi lembaran demi lembaran dari buku tersebut hanyalah berupa list berisi nama-nama yang Laura masih belum pahami.

Misi:

1.        Steven

2.        Paola

3.        Kristeen

4.        Aisyah

5.        Ronald

Dan terus bergulir hingga kedua mata Laura berhenti pada urutan ke 57, di mana namanya tertulis setelah nama Nita. That's creepy!

Apa ini? Mungkinkah Kanta berniat jahat? Tapi pemikiran tersebut langsung ditepis oleh pernyataan di balik lembar usai nama Laura tertera di sana.

Curahan hati Kanta. Sesuatu yang Laura cari sejak tadi.

Ibu nangis lagi. Aku cuma bisa meluk beliau, bukan ngubah takdir. Jadi, mulai detik ini, kami berdua sepakat untuk menganggap semua baik-baik aja. Ya, semoga berhasil.

The Triplets and Nathan! [✓]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum