"Ada cemburu yang tak bisa diungkapkan, ada cemburu yang tidak bisa dijelaskan.
Sebenarnya, jika aku bisa, aku ingin bertanya perihal siapa kita. Bukan ingin menuntut, bukan ingin meminta. Hanya sekedar ingin tahu; siapa aku di matamu? Hanya itu."
-Rewrite My Heart-
Kiana kesal dan ingin marah, tetapi tak tahu pada siapa. Kiana rasanya mau menangis, tapi tak tahu karena apa. Tupperware berisi es dawet miliknya sekarang tergeletak di rumput begitu saja.
"Holy shit! Apaan sih." Kiana memukul kepalanya.
Kiana jadi berencana untuk memeriksa dirinya pada dokter jiwa yang berada di rumah sakit sang mama. Seharusnya, dia yang diperiksa ke sana, bukan Sagara.
Cewek berseragam batik itu mengingat kembali saat di mana adik kelas mereka, kelas X IPA, beberapa menit lalu memberi minuman kesukaan Sagara.
Beri Sagara apa pun, asal jangan minuman bergambar beruang karna itu adalah hal yang disukai Sagara kecil sampai sekarang tanpa banyak yang tahu, kecuali orang-orang yang sudah bersama Sagara sejak kecil!
Ya, Kiana kenal dengan siswi itu. Murid SMA Tunas Bangsa mana yang tak mengenal Zayara Audy? Si cewek cantik dengan segudang prestasi. Kiana jadi membandingkan dirinya dan Zara.
Bagai langit dan bumi.
Kiana menumpukan kepalanya ke meja di depannya. Ia berharap semua ini akan hancur dibawa mimpi.
Ya, semoga saja.
яєωяιтє му нєαят
Sagara memantulkan bola basket, lalu kemudian melemparnya ke ring dan ... bruk!
Bola oranye itu mengenai kepala cewek yang di tangannya terdapat beberapa makanan dan es dawet.
"KAN!" rintih Kiana. Kepalanya sempat pusing karena lemparan itu lumayan keras. "Sakit!"
Kiana melangkahkan kakinya lebar ke arah Sagara. Cewek itu memukul sekuat tenaga badan sahabatnya. Ah, makanannya yang berharga menjadi jatuh sebagian.
"Aw, sorry-sorry dong." Sagara menahan tangan sahabat masa kecilnya itu, lalu kemudian memeluk kepala Kiana seperti memeluk bola.
"Sagara ...." Kiana menggeram di rengkuhan Sagara. Sekarang kepalanya benar-benar seperti bola berambut.
Cowok dengan jersey putih itu mengelus lembut kepala dan rambut Kiana. "Cup ... cup ... cup ... kepala Ana-nya Saga sakit, ya? Gue minta maaf," ujar cowok itu dengan menumpukan dagunya di pucuk kepala sahabatnya, lalu mengelus kembali rambut sang Rain Girl.
"G-gue kkesel s-sama lo!" Air mata Kiana akhirnya keluar. Bebas terjun dari kelopak matanya di depan orang yang sejak tadi siang membuatnya kesal.
Kiana harus membayar hutang menahan tangisnya dari tadi siang, dan saat ini semua terbayar lunas ketika air matanya membentuk anak sungai di pipi.
Sagara mengeratkan lingkar tangannya di punggung Kiana. Sebenarnya cowok itu terkejut sebab tak biasa melihat Kiana menangis hanya karena kena bola. Sagara semakin merasa bersalah karena bola tersebut sudah mengenai kepala Kiana-nya.
Sekolah sangat sepi sekarang, orang-orang sudah banyak yang pulang. Sepertinya, hanya Kiana dan Sagara yang masih berada di lokasi SMA Tunas Bangsa.
Kiana meng-lap air matanya menggunakan jersey Sagara, lalu kemudian melangkahkan kakinya pergi menjauhi sahabatnya itu.
"Na."
Kiana berhenti dan berbalik. Kiana jadi ingin pulang sendiri tanpa Sagara, entah kenapa.
"Ayo," ajak Sagara.
Namun Kiana hanya menurut saja. Sepasang sahabat itu membelah keramaian kota. Cuaca siang ini terik membakar kulit. Tadi sebelum naik ke motor, Sagara mengambil jaket dan membuatnya di kepala Kiana.
"Na," panggil Sagara saat lampu merah sambil melihat wajah sahabatnya itu lewat kaca spion.
"Kenapa?"
"Tadi tumben lo gak dateng ke kelas sambil bawa es dawet. Gak ada lagi, ya, yang ngasih? Makanya jangan ngambil kesempatan dalam kesempitan."
"Iya, tadi gak ada yang ngasih lagi. Katanya muka lo udah jelek sekarang," ucap Kiana.
Mana mungkin dia bilang bahwa saat Zara memberi Sagara minuman, ia langsung pergi. Yang ada nanti orang yang bersama dengannya sejak umur 3 tahun ini besar kepala jadinya.
"Na, tadi Zara ngasih gue bear brand. Menurut lo, dia dari mana tau minuman kesukaan gue?" tanya Sagara penasaran.
"Oh, gak tau," jawab Kiana, "nanti sampe apart, jangan lupa kunci pintu, mandi, dan berdoa ya. Lo selalu bilang kalau lo suka dibilangin gini, kan? Awas aja kalau bergadang." Kiana turun segera dari motor cowok itu dan membuka pintu gerbang.
"Na, lo aneh bangett," teriak Sagara.
"Apanya yang aneh, Saga? Udah deh, lo pulang aja. Oh iya, nanti malem jangan lupa nyanyi 'tik ... tik ... tik ... bunyi hujan', ya. Gue kangen suara lo." Kiana menutup gerbang, lalu kemudian mengintip ke celah-celah untuk melihat apakah sahabatnya itu sudah pergi.
яєωяιтє му нєαят
"Pohon dan kebun basah semua~" Sagara mengakhiri lagu itu dengan petikan gitar. Tampak di layar ponselnya Kiana yang sudah tertidur lelap.
Sagara mudah sekali senyum, apalagi untuk Kiana. Melihat sahabatnya itu sudah tidur saja Sagara senyum lagi. Ia kemudian mematikan video call mereka yang sudah satu jam tersambung.
Sementara di sisi lain, Kiana kembali membuka mata. Cewek dengan piyama biru itu mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Instagram. Dasar.
Kiana menggulir-gulir berandanya dengan bosan, hingga ia teringat pada satu nama.
Sekarang jam menunjuk ke angka 23.15 WIB dan Kiana masih terjaga. Ah, padahal tadi dia sendiri yang bilang pada Sagara agar tidak begadang. Suka-suka hatinya saja lah mau apa.
Kiana mengetik satu nama di pencarian Instagramnya. Zayara Audy. Kiana melihat postingan adik kelasnya itu dengan sedih. Zara yang berfoto dengan piagam di tangannya, dengan piala di tangannya, dan berbagai penghargaan lainnya.
Sagara Aiden dan Zayara Audy sangat cocok kelihatannya. Mereka terkenal, mereka berprestasi, dan Kiana yang tidak ada apa-apanya.
Hari ini, jam 23.17, Kiana takut. Takut kehilangan Sagara Aiden. Saga-nya.
яєωяιтє му нєαят
Kiana Sharetta Hauri & Sagara Aiden
Queen of Es Dawet & Bear Brand's Boy
kalian harus baca cerita ini sampai habis, especially the conflicts. ini bukan triangle love. kiana ga tersakiti, begitupun zara, atau bahkan sagara (?)
Ini bukan cerita friendzone biasa. (read; friendzone artinya zona teman). Bukan berarti kalau cerita tema friendzone, ada dua orang cewe-cowo sahabatan, terus salah satu ada yang suka, ada conflict dari tokoh lain, dan plot seperti cerita bagus lain di luar sana.
aku membawa cerita ini dengan jalanku. yang satu dan pasti, cintai seluruh tokohnya. Silakan terka alur, tapi jangan karna pernah membaca buku lain.
aku dan kamu hanya perlu membaca, cintai seluruh tokohnya, menyimpan segala asumsi yang ada, dan mengetahui siapa yang seharusnya mendapat lebih kasih sayang dari pembaca dan semesta.
follow Instagram;
@esterspy (rewrite my heart update' info)
@wattpadester (ey's wattpad post, most of RMH post lol)
@mayoree.id (tim mayoree datang ke SMA Tunas Bangsa ada di part-part selanjutnya. Aku sendiri yang handle dan buat akunnya sekian minggu lalu. Isinya tentang tulisan random kayak di bawah ini ⤵️)
@kianasharettaa (kiana acc)
@sagara.aiden (sagara acc)
tiktok : @esterspy_
—esterspy