POSSESSIVE FAMILY

By restuhoran

488K 14.9K 629

Seorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang... More

πŸ¦„1
πŸ¦„2
Bagian bagian rumah
Bagian bagian rumah pt2
πŸ¦„3
πŸ¦„4
πŸ¦„5
πŸ¦„6
πŸ¦„7
πŸ¦„8
πŸ¦„9
πŸ¦„10
πŸ¦„11
πŸ¦„12
πŸ¦„13
πŸ¦„14
πŸ¦„15
πŸ¦„16
πŸ¦„17
πŸ¦„18
πŸ¦„19
πŸ¦„20
πŸ¦„21
πŸ¦„22
πŸ¦„23
πŸ¦„24
πŸ¦„25
πŸ¦„26
πŸ¦„27
πŸ¦„28
πŸ¦„29
πŸ¦„30
πŸ¦„31
πŸ¦„32
πŸ¦„33
πŸ¦„34
πŸ¦„35
πŸ¦„36
πŸ¦„37
πŸ¦„38
πŸ¦„39
πŸ¦„40
πŸ¦„41
πŸ¦„42
πŸ¦„43
πŸ¦„44
πŸ¦„45
πŸ¦„46
πŸ¦„47
πŸ¦„48
πŸ¦„49
πŸ¦„50
πŸ¦„51
πŸ¦„52
πŸ¦„53
πŸ¦„54
πŸ¦„55
πŸ¦„56
πŸ¦„57
πŸ¦„58
πŸ¦„59
πŸ¦„60
πŸ¦„61
πŸ¦„62
πŸ¦„63
πŸ¦„64
Reading Please.
πŸ¦„65
πŸ¦„66
πŸ¦„67
πŸ¦„68
πŸ¦„69
πŸ¦„70
πŸ¦„71
πŸ¦„72
πŸ¦„73
πŸ¦„74
for ending.
πŸ¦„75
πŸ¦„76
πŸ¦„77
πŸ¦„78
sorry.
πŸ¦„79
πŸ¦„80
πŸ¦„81
πŸ¦„82
πŸ¦„83
Not A Story. But, Important!
πŸ¦„84
Happy Eid mubarak
πŸ¦„85

πŸ¦„86

4.3K 71 14
By restuhoran

Playlist: Magic - One Direction

Happy reading guyssssss!!

This is long chapter, ha! 😍😍
Sorry kalo ada typo, oke :))

***

Aku terbangun dari tidurku, karena alaramku sudah berbunyi. Jam menunjukkan pukul 09.03 am.

Hari ini adalah hari yang benar benar membanggakan, for me.

Setelah nyawaku terkumpul, segera aku menuju kamar mandi untuk melakukan aktivitas di pagi hari yang indah dan cerah ini.

Habis ini, aku akan check sound sebentar. Iya, itu wajib sebelum konser dilaksanakan.

Setelah mandi, memakai bajuku. Hanya hotpants putih dan sweatshirt berwarna hijau army. Berdiri di depan kaca, menyisir dan mengikat rambutku. Memberikan polesan bedak dan lip balm. Selesai.

Mengambil ponselku, lalu turun ke bawah untuk sarapan dan melakukan apapun untuk hari ini.

*Louis POV

Hola.

Kami sekarang berada di kamar hotel. Hanya bersantai saja.

Kamar hotel?

Iya, hotel.

Kami semua, aku, boys, mom, dan dad berada di Los Angeles. Haha, sebenarnya sudah mulai dari kemarin sore kami sampai di LA.

Soal tadi malam. Ya, kami berbohong. Bukan karena kami ingin memutuskan semangat Aura. Tapi, kami ingin memberikan kejutan untuknya. Karena kami tahu, bahwa Aura bisa. Ya, dia berhasil melakukannya sendiri tanpa kami yang menemaninya.

Kami sudah merencanakan ini semua, dengan alasan sibuk. Padahal tidak sih. Mom dan dad dapat cuti dari kantor. Hey, ingat dad yang punya perusahaan kan? Haha. Dan kami?

Kami sudah mengerjakan album ketiga kami. Mungkin hanya tinggal beberapa lagu lagi yang harus kami rekam.

Aura bukan termasuk orang yang manja. Bukan dirinya yang membuat dia manja, tapi kami. Ya, kami. Mom dad, aku, dan boys.

Kami benar benar menyayangi Aura, karena dia satu satunya anak perempuan dikeluarga Madison. Kami sangat possesive terhadapnya. Sebut saja kami Possesive Family.

Itulah kami. Kami sangat tidak ingin ada sesuatu yang terjadi dengan Aura. Aura lah satu satunya harta yang paling terpenting untuk kami.

Tapi sekarang, kami tahu bahwa tidak bisa selamanya kami possesive terhadapnya. Aura pasti akan grow up, sama seperti kami. Dulu kami juga sangat dimanja oleh mom dan dad. Itulah, keturunan. Aura sudah sembilan belas tahun dan sangat tidak memungkinkan kami masih bisa possesive terhadapnya. Tapi, apakah salah kalau kakak kakaknya khawatir dengan adiknya? Tidak kan.

Tapi, sudahlah. Aura juga tidak masalah dengan hal ini. Dan kami benar-benar bangga dengannya.

Back to topic.

Sekarang masih pukul setengah sepuluh, dan konser Aura akan dilaksanakan pukul lima sore.

"Boys, apakah kalian tidak lapar?" tanya Niall.

"Sungguh, Niall? Bahkan kita baru saja sarapan." jawabku.

"Kita sarapan jam delapan tadi, sekarang sudah jam setengah sepuluh. Apakah itu yang dinamakan 'baru saja'?" omel Niall.

Dasar pirang. Niall sungguh menyebalkan. Kadang aku berfikir, kenapa adikku yang satu itu sangat suka dengan hal yang namanya makan? Padahal kami tidak terlalu dengan hal itu. Entahlah. Dan sifat Niall yang itu menurun dengan Aura. Jadi, aku punya dua adik yang sangat suka dengan makan. It's fine.

"Baiklah Niall. Sebagai kakak yang baik, ayo kita pergi ke mall sebelum konser Aura." ucapku.

Kami langsung keluar dari kamar. Kalian pikir, kami sekamar? Jawabannya adalah, ya! Kami sekamar. Tapi, daddy sudah memilih kamar yang besar untuk kami tempati berlima.

Sebelum pergi, kami bilang dengan mom dulu. Aku mengetuk pintu kamar mom dan dad. Lalu, mom membukanya, "Ada apa ini, hmm?" tanya mom.

"Niall mengoceh lapar, dan kami ingin ke mall." ucapku. Mom menoleh ke Niall dan Niall hanya menyengir. Dasar!

"Baiklah, hati hati ya. Kalian ada uangnya?" tanya mom.

"Ada kok mom. Mom dan dad mau dibelikan apa?" balasku.

"Tidak perlu." ucap mom. Aku mengangguk, lalu kami langsung pergi ke mall.

Dasar Niall Madison!

***

*Aura POV

Sekarang, kami semua sedang berkumpul di stadium. Kami akan latihan untuk beberapa lagu, dan aku check sound.

Stadium ini sangat besar, menurutku. Kalau tidak salah, yang akan datang sore ini sekitar kurang lebih empat puluh ribu orang. Tapi, aku tidak tahu. Semoga saja lebih, HA!

Aku mengambil micku dan mulai bernyanyi. Aku mengerjakan ini semua sesuai apa yang aku kerjakan sebulan ini. Sambil aku berlatih, aku memikirkan sesuatu. Aku masih berharap kalau mom, dad, dan boys bisa datang ke konserku.

Stop, Aura. Untuk apa kau berharap, mereka sibuk di London sana. - batinku.

Ya, memang benar. Tapi, tidak salahkan kalau berharap? Mereka tidak datang, tapi aku merasakan bahwa mereka ada di sini.

Oke, sekarang kami sedang istirahat. Kami sudah selesai latihannya dan sekarang aku ingin kembali ke kamar. ini masih jam 12.14pm. Sampai di kamar, aku membersihkan tubuhku, karena tubuhku benar-benar berkeringat.

Aku memang sudah lama libur di tangga musik, mungkin sekitar lima bulan. Tapi, kata uncle Rakan suaraku masih bagus walaupun jarang bernyanyi. Dan aku bersyukur akan hal itu. Mungkin sehabis konser ini, aku akan disibukkan dengan project album keduaku. but, i don't know.

Setelah mandi, aku hanya memakai baju biasa. Karena aku akan berganti baju juga, pada saat mau konser. Aku bosan sekarang, jadi aku memutuskan untuk memberikan pesan ke Liam. Pada saat aku lihat, Liam terakhir online pada jam setengah sepuluh.

Kemana Liam? Aku juga mencek boys yang lain juga, dan sama. Mereka terakhir online pada jam setengah sepuluh. Tapi tak apa, aku akan mencobanya.


Setelah itu, aku membereskan barang barangku untuk dibawa ke bawah. Ruang persiapan. Selesai semua, aku langsung turun ke bawah.

Aku hanya ingin main atau mengobrol dengan D-Aur, daripada di kamar hotel sendirian. Mati bosan aku. Sampai di ruang persiapan, aku menaruh barang barangku dan bergabung bersama D-Aur.

*Louis POV again

HA! Kami sangat seru menghabiskan waktu di mall saat ini. Niatnya hanya makan, tapi ternyata khilaf juga.

Ini sudah pukul satu siang dan kami segera kembali ke hotel. Bersitirahat sebentar, karena kami benar benar lelah. Sebentar lagi konser Aura pun akan dimulai. Aku sudah tidak sabar.

Sampai di kamar hotel, aku langsung merebahkan diriku di kasur, "Oh, thanks boys sudah membuatku sangat lelah." sarkasku.

Kalau aku tidak terpengaruh dengan rayuan empat kurcaci itu, aku tidak akan lelah seperti ini. Tapi, sebagai kakak yang baik dan menyayangi adik adiknya. Mengapa tidak?

"Ayolah kak Lou, kita jarang menghabiskan waktu bersama." ucap Harry.

"Jarang mata kau, Harry. Kita konser, tour? Apakah tidak bersama?" omelku lagi.

"Berbeda." balas Zayn. Liam hanya tertawa. Bahkan menurutku tidak ada yang lucu.

Memang selera humor Liam sangat rendah, HA!

"Terserah kalian saja." ucapku.

Aku mengambil ponselku yang sudah aku dia kan selama kurang lebih dua jam ini. Oh god! Ternyata Aura memberikanku pesan jam setengah sepuluh tadi. Sorry babe.

Aku segera membalasnya,


Aura tidak aktif, mungkin dia lagi sibuk ya. Aku memang pandai dalam drama. Maka dari itu aku menggunakan alasan 'sibuk di studio' supaya Aura mengira kami benar benar sibuk dan tidak bisa datang.

Setelah itu aku dan boys hanya bersantai santai saja sambil menunggu jam untuk menuju lokasi konser Aura.

*Aura POV

Beberapa jam kemudian.

Sekarang aku sedang siap siap, bukan hanya aku tapi juga D-Aur. Mungkin aku masih bisa berharap untuk waktu terakhir sekitar empat puluh menit lagi, berharap mom, dad, dan boys datang. But, that impossible.

Sekitar dua puluh menit aku dirias dan sekarang aku mulai mengganti bajuku. Aku memakai hotpants, atasan, dan high boots.

Setelah itu, berpindah ke rambutku. Rambutku hanya di model catok gelombang dan di ikat setengah saja.

Semua selesai, aku selesai dan D-Aur pun selesai juga. Tinggal menunggu arahan saja. Sungguh, aku sangat gugup. Akhirnya aku bisa menyelenggarakan konser ini. Tanpa hambatan apapun.

Waktu hanya tinggal lima menit saja, aku mulai memasang in-ear monitor dan mengambil mic ku.

Aku sudah siap berdiri di tempatku dan tak lama ada arahan aku untuk memasuki panggung. Aku masuk ke dalam stadium yang dipenuhi oleh fans fansku ini. Oh god! Aku ingin menangis rasanya.

Mereka semua mulai histeris saat aku mulai menyanyikan lagu pertamaku diiringi dengan D-Aur.

Aku menikmati semua ini tanpa ada rasa beban apapun. Kami berhenti saat di lagu keempat dan aku menyapa seluruh orang yang ada di sini. Benar benar tidak bisa terbayang olehku akan hal ini.

"Hello Los Angeles!!" sapaku. Para penonton sangat histeris.

"Welcome back to my concert again!! I wanna say, thanks so so much for you guys! You still supports me anytime." lanjutku. Dan mereka semua langsung berteriak.

Aku mengamati semua orang yang ada di sini. Dan,

Deg!

Jantungku terasa berhenti seketika.

Ini tidak mimpi kan?

Ini nyata?

Please, tell me!

Ada mom, dad, dan boys yang menontonku dari space VIP. Aku langsung berteriak dan menutup wajahku. Aku berjongkok di atas srage ini, menangis. Ya, aku menangis.

Bayangkan saja, orang yang aku harap bisa berada di sini dan ternyata itu kenyataan. Tidak sia sia aku berharap tadi.

Parah penonton bingung melihatku yang menangis, lalu Vanka datang dan memberikanku tisu. Aku mengambilnya untuk menghapus air mataku ini.

Lalu aku berbicara mengapa aku menangis, "Sorry everyone. I just can't believed, they are in this place. They told me, they couldn't come to my concert at this time. I'm really sad for this, but they lie. As a matter of fact, they're coming for me." ucapku terhenti.

"Thanks so much mom, dad, and the boys. I love you so much, i can't says anything again." lanjtku. Seperti biasa, para penonton berteriak histeris.

Aku melanjutkan lagu kelima dengan perasaan senang, ralat sangat senang. Aku persembahkan ini untuk keluargaku yang bisa disebut Possesive Family dan untuk fansku yang sangat aku sayangi.

Aku berhasil!

Ini nyata!

Aku bernyanyi sambil menatap keluargaku yang sedang duduk dengan wajah yang penuh ekspresi senang dan bangga. Aku bisa membaca itu.

Aku berhasil membuat mereka bangga padaku. Aku juga sangat bangga dengan diriku sendiri.

Inilah kisah hidupku. Sudah dimulai kembali dan akan terus berjalan sampai kapanpun. Aku, Aura Madison putri dari Cobuzer Madison mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya.

*Liam POV

Aku, mom, dad, dan boys duduk dengan sangat senang dan bangga di sini. Di stadium ini, di konser ini.

Di sana, Aura sedang menjalankan karirnya sebagai penyanyi. Aku sangat bangga dengannya. Aku tahu dia pasti akan berhasil, dan aku benar. Aura benar benar berhasil.

Tanpa sadar aku mengeluarkan air mataku. Aku sudah tidak bisa berkata apa apa lagi. Intinya, aku sangat bangga dengan adikku.

Adikku yang dulunya selalu kami jaga dan manjakan sekarang sudah dewasa dan sukses. Aku terus berdoa semoga Aura bisa menjadi penyanyi hebat.

*Zayn POV

Di sinilah aku, duduk dengan perasaan yang sangat bahagia. Aku menonton konser yang tak lain adalah adikku sendiri.

Memori yang dulu tersimpan akhirnya muncul lagi di dalam otakku. Dimana Aura pernah mengatakan, "Aura nanti ingin menjadi seperti kalian. Penyanyi yang hebat."

Saat itu Aura masih berumur 10 tahun dan sekarang dia benar benar membuktikan omongannya, di umur 17lah Aura memulai karirnya.

Kalian bisa membayangkan, seberapa bahagianya aku? Tidak kan? Aku saja tidak bisa membayangkan seberapa bahagianya aku saat ini.

Aku yakin Aura pasti bisa berhasil! Sekarang dia sudah dewasa, mengingat seperti baru kemarin dia lahir ke dunia.

Itulah adikku. Aura Madison yang dulunya sangat kami manjakan dan sekarang dia sudah sangat sukses. So proud of her!!

*Niall POV

Duduk di dalam stadium ini dengan perasaan yang sangat bangga. Bangga? Tentu, sangat bangga!

Di sanalah adikku berdiri. Ya adikku. Adik yang paling aku sayangi sekarang sudah berhasil.

Mengingat dulu Aura yang kami manjakan dan sekarang sudah dewasa. Rasanya, baru saja kemarin dia bilang ingin menjadi penyanyi sukses seperti kami. Dan sekarang, dia benar benar membuktikannya.

Tidak ada kata kata lagi untuk menyampaikan seberapa bangganya aku dengan dia.

Inilah hidup seorang Aura Madison. Dia akan kembali lagi ke tangga musik setelah lama hiatus. Dan aku yakin dia akan lebih sukses daripada aku dan Aura pikirkan.

*Harry POV

Dengan senyum yang lebar dan rasa yang sangat bahagia aku persembahkan untuk adikku. Di sini, di stadium ini seorang Aura Madison berdiri untuk memulai lagi hidup dan karirny.

Entah, seberapa bangganya aku dengannya. Mengingat dulu Aura yang sering manja karena kami yang memanjakannya. Tapi sekarang dia sudah dewasa. Aku rasa, baru kemarin menggendongnya pada saat mom baru melahirkan Aura. Tapi, waktu berjalan sangat cepat, hingga dia sudah dewasa dan bisa berada sampai dititik ini.

Sebagai seorang kakak, tentu bangga kalau adiknya bisa sukses. Aku yakin dia pasti akan berhasil. Inilah hidupnya yang sebenarnya. Aku rasa, Aura tidak layak untuk dibenci dan disakiti. Tapi, pendapat orang berbeda beda.

Intinya aku sangat bangga dengannya, sampai aku tidak bisa berkata kata lagi.

*Louis POV

Disinilah aku, duduk bersama keluarga yang sangat aku sayangi sambil menonton adik yang paling aku sayangi.

Dia berhasil!

Sangat berhasil!

Aku sangat bangga padanya. Dia bisa membuktikan omongannya yang dulu saat dia masih berumur 10 tahun. Aura bilang, dia ingin menjadi penyanyi sukses seperti kami. Dan aku rasa, dia benar. Dia bisa lebih sukses daripada kami.

Setelah flashback kebelakang, tentang perjuangan Aura dari awal hingga detik ini tidaklah mudah. Mengingat waktu kami semua mengantarkannya ke acara kompetisi bernyanyi pada usia 17 tahun. Aura sangat bersemangat mengikuti acara itu.

Hingga akhirnya dia kalah di posisi lima besar. Hal itu membuatnya sangat down. Tapi, kami sebagai kakaknya mencari cara agar Aura bisa bangkit lagi.

Suatu ketika, dia dapat panggilan dari Syco Music dan itu berasal dari Simon Cowell. Ya, satu perusahaan yang sama seperti kami. Dari situ, Aura kembali bangkit dan dia bisa meyakinkan dirinya untuk bisa sukses.

Perjalanan 3 tahun itu menurutku bukan waktu yang sebentar. Ingat sekali pada saat Aura mengeluarkan Album pertamanya. Aku dan yang lain benar benar bangga padanya.

Hingga suatu ketika, penyakit datang yang menimpa Aura. Hal itulah yang membuat Aura hiatus dari tangga lagu. Padahal saat itu dia benar-benar sedang naik daun.

Bukan hanya penyakit, tetapi haters Aura juga yang membuatnya bertambah tidak berdaya. Ingat saat Aura ingin menggelar konser, tapi teman angkatanku yang membuat adikku koma? Itu termasuk juga.

Benar benar hambatan yang luar biasa. Tapi, Aura sangat kuat untuk melawan semuanya. Buktinya, dia bisa kembali ke tangga lagu dan menggelar konser seperti sekarang.

Rasanya, baru kemarin aku sangat excited karena Aura mau lahir ke dunia. Tapi, waktu cepat berlalu sampai Aura susah sedewasa ini.

Aku yakin Aura bakal sukses, tapi tidak pernah terbayang olehku akan sesukses ini.

Inilah kisah hidup keluarga Madison. Sangat rumit menurutku kalau diceritakan semua. Tapi, aku sangat berterima kasih sudah mengikuti cerita keluarga kami dari awal hingga saat ini.

Aku Louis mewakilkan dari keluarga Madison, kami pamit. Terimakasih semua❤️

Salam hangat,
-Louis, Liam, Zayn, Niall, Harry, Aura, Cobuzer dan Ivanita.

~~~~

ENDDD!!!

UHHHH, FINALLY GUYS! Akhirnya selesai juga cerita iniiiii. Gue banyak mengucapkan terimakasih kepada para readers gww , karena udah setia mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir.

Bener bener senang banget kalau cerita ini banyak yang baca dan banyak yang suka. Bahkan gw ga pernah bayangin kalau cerita ini bakal 300k pembaca. Waw banget buat gw.

Gw juga mau mnta maaf ya kalau cerita ini bnr bnr panjang dan mungkin membosankan. Maaf kalau masih ada kekurangan.

Kalau kalian suka sama cerita gw, ditunggu ya cerita cerita selanjutnya wkwk.

Sekali lagi terimakasih banyak❤️😍🦄

Love you readers,
-Dyah Restuning Firdausi 💕

^^^^^

Nih ya, sebagai hadiah gw kasih kalian foto atau wallpaper One Direction. Screenshot ya wkwk. Oh ya, jgn lupa ya kalau mau ikut grup chat directioner bisa dm di ig gw.... Luvv

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
3.5M 167K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
Karina [END] By Ussy

Teen Fiction

2K 219 22
Karina Putri Veliayana, cewe yang berasal dari bekasi. dia sangat bahagia sekali tinggal disitu. suatu hari, dia harus pindah ke jakarta. selama dija...
5.1M 216K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...