POSSESSIVE FAMILY

By restuhoran

488K 14.9K 629

Seorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang... More

πŸ¦„1
πŸ¦„2
Bagian bagian rumah
Bagian bagian rumah pt2
πŸ¦„3
πŸ¦„4
πŸ¦„5
πŸ¦„6
πŸ¦„7
πŸ¦„8
πŸ¦„9
πŸ¦„10
πŸ¦„11
πŸ¦„12
πŸ¦„13
πŸ¦„14
πŸ¦„15
πŸ¦„16
πŸ¦„17
πŸ¦„18
πŸ¦„19
πŸ¦„20
πŸ¦„21
πŸ¦„22
πŸ¦„23
πŸ¦„24
πŸ¦„25
πŸ¦„26
πŸ¦„27
πŸ¦„28
πŸ¦„29
πŸ¦„30
πŸ¦„31
πŸ¦„33
πŸ¦„34
πŸ¦„35
πŸ¦„36
πŸ¦„37
πŸ¦„38
πŸ¦„39
πŸ¦„40
πŸ¦„41
πŸ¦„42
πŸ¦„43
πŸ¦„44
πŸ¦„45
πŸ¦„46
πŸ¦„47
πŸ¦„48
πŸ¦„49
πŸ¦„50
πŸ¦„51
πŸ¦„52
πŸ¦„53
πŸ¦„54
πŸ¦„55
πŸ¦„56
πŸ¦„57
πŸ¦„58
πŸ¦„59
πŸ¦„60
πŸ¦„61
πŸ¦„62
πŸ¦„63
πŸ¦„64
Reading Please.
πŸ¦„65
πŸ¦„66
πŸ¦„67
πŸ¦„68
πŸ¦„69
πŸ¦„70
πŸ¦„71
πŸ¦„72
πŸ¦„73
πŸ¦„74
for ending.
πŸ¦„75
πŸ¦„76
πŸ¦„77
πŸ¦„78
sorry.
πŸ¦„79
πŸ¦„80
πŸ¦„81
πŸ¦„82
πŸ¦„83
Not A Story. But, Important!
πŸ¦„84
Happy Eid mubarak
πŸ¦„85
πŸ¦„86

πŸ¦„32

3.5K 128 4
By restuhoran

Happy reading guys🖤

***
Sampai di mall, kami langsung turun dan menuju pusat perbelanjaan yang ada di mall ini.

Sebelum masuk, terlebih dahulu Niall dan Liam mengambil keranjang untuk meletakkan barang belanja kami nanti.

Terlebih dahulu kami ke tempat makanan makanan ringan. Dengan cepat Niall mengambil banyak makanan, begitupun juga denganku dan lainnya.

"Jangan terlalu banyak mengambil makanan ringan." ingat Lou.
"Tapi, di sini makanannya enak enak." ucap Niall memelas.
"Kau selalu bilang enak, Niall." ucap Lou.
"Baiklah." final Niall.
"Kalian harus makan sayur juga, jangan cuman makan makanan seperti ini." ucap Louis. Kami mengangguk.
"Jangan lupa beli sereal."

Setelah satu keranjang penuh dengan makanan ringan. Kami menuju ke tempat minuman minuman. Dengan keranjang satunya lagi.

"Babe, ambil orange juice. Di rumah sudah habis." ucap Zayn.
"Kakak ikut dengan Aura mencari minuman." perintahku.
Zayn tertawa "Baiklah, ayo!" ajak Zayn.

Aku dan Zayn memilih banya juice untuk stok di rumah. Tidak hanya juice, tetapi susu, yogurt dan lain lain.

Setelah semua selesai, kami segera menuju ke kasir untuk membayar semua yang kami beli ini. Tidak tahu lagi ini seberapa banyak. Huft...

Setelah membayar, Harry membawa belanjaan kami ke mobil terlebih dahulu. Supaya tidak repot.

Selesai semua, kami menuju ke toko baju favorit kami. Kami membeli baju hanya beberapa saja, tidak banyak.

Setelah selesai, kami langsung membayarnya. Setelah membayar semuanya, kami ke restoran Jepang untuk mengisi perut kami.

Sampai di restoran, kami mencari tempat duduk terlebih dahulu, lalu memesan makanan.
"Mau pesan apa?" tanya Louis.
"Samakan sajalah." ucap Harry.

Setelah Louis memesan makanan, tak lama makanannya pun datang. Kami makan bersama sama.

Selesai makan, kami langsung pulang ke rumah karena ini sudah mulai gelap.

*Liam POV
Pagi.

Aku terbangun dari tidurku karena alarm membangunkanku. Walaupun libur, tapi aku harus bangun pagi.

Streching terlebih dahulu, lalu berjalan menuju kamar mandi. Selesai mandi, memakai baju, celana jeans hitam dan sweater champion.

Menuju meja rias, sekedar merapihkan rambutku. Lalu menuju ke bawah.

Di bawah, sudah terkumpul semua, kecuali Aura.
"Good morning." sapaku.
"Morning too." balas mereka.
"Aura mana?" tanyaku.
"Mungkin masih di kamarnya." jawab Niall.
"Baiklah, aku bangunkan dia dulu." ucapku.

Saat aku ingin meninggalkan meja makan, tiba tiba ada yang memanggilku.
"Liam, mau kemana?" aku menoleh ke belakang, ternyata mom dan dad.
"Membangunkan Aura mom." jawabku. Mom tersenyum mengangguk.

Aku pun langsung menuju kamar Aura. Sampai di depan kamar Aura, terlebih dahulu aku mengetuk pintu.

Tok...tok...tok...

Tak ada jawaban dari dalam sana. Aku mencoba sekali lagi mengetuk pintu. Tetap saja tidak ada jawaban.

"Apa Aura masih tidur?" batinku.

Tapi, Aura selalu pasang alarm. Tidak mungkin dia masih tidur. Aku mulai panik sekarang.

Ku coba membuka pintu kamar Aura. God!! Tidak dikunci.

Aku pun masuk ke dalam kamar Aura, ternyata dia masih setia dengan kasurnya. Aku mencoba membangunkannya.

"Sayang, bangun yuk." ucapku sambil mengusap rambutnya.

Tidak ada pergerakan atau jawaban.

"Aura?" panggilku. Masih sama.

God!! Apa yang terjadi? Aku langsung turun ke bawah untuk memanggil boys, mom dan dad.

"MOM, DAD, BOYS!!!" teriakku.
"Hey, ada apa Liam. Kenapa teriak teriak?" tanya dad.
"Aura dad." ucapku.
"Ada apa dengan adikmu?" tanya dad yang mulai panik.
"Tadi Liam mencoba membangunkan Aura, tapi alhasil, Aura tidak bangun." jelasku.

Tanpa berlama lama, kami semua langsung menuju kamar Aura.
"Sayang, bangun!" ucap Louis. Masih sama tidak ada pergerakan.
"Kita bawa adikmu ke rumah sakit!" perintah dad.

Zayn langsung menggendong Aura masuk ke dalam mobil. Aku benar benar panik sekarang. Semoga saja tidak terjadi apa apa.

*Zayn POV
Pada saat Liam meberitahu kami kalau Aura tidak bangun, saat itu juga aku langsung panik.

Ada apa ini?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Semoga saja tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan!!

Sampai di rumah sakit, aku menggendong Aura masuk ke dalam. Beberapa suster datang untuk membantuku. Aura langsung di bawa ke ruang UGD.

Kami semua panik.
"Ada apa sebenarnya dengan adik kalian?" tanya mom.
"Kami tidak tahu mom." jawabku.
"Mom takut kalau penyakit Aura kembali menerpa." lirih mom.
"Mom tenang dulu, serahkan semuanya dengan tuhan." ucap Louis.

Tiba tiba, dokter Kay keluar dari ruangan periksa.
"Bagaimana keadaan anak saya dokter?" tanya dad.
"Syukurlah tidak terjadi apa apa, yang menyebabkan Aura pingsan adalah energinya tersedot." ucap dokter Kay.

Dokter Kay adalah dokter pribadi keluarga kami. Sebab itu, kemarin Aura di periksa oleh dokter Kay tentang penyakitnya.

"Tapi, bagaimana bisa?" tanya Harry.
"Saya sudah pernah bilang, kalau dia merasa sakit di kepala, atau mengeluarkan darah dari hidungnya, alhasil energinya akan tersedot." jelas dokter Kay.

Hah!!

Tapi, selama aku sudah menemukan Aura karena kasus kemarin. Aura tidak ada merasa sakit di kepalanya atau mengeluarkan darah dari hidungnya. Aneh

"Baiklah, sekarang bagaimana keadaannya?" tanyaku.
"Sudah membaik, kalian sudah boleh membawa Aura pulang." ucap dokter Kay.
"Terimakasih." ucap dad.

Kami masuk ke dalam kamar Aura. Terlihat, Aura sedang duduk di pinggir kasur.
"Aura?" panggil mom. Aura langsung menoleh.
"Mom, dad, boys?" ucapnya. Kami tersenyum.
"Apakah masih ada yang sakit atau lainnya?" tanya mom.
"Tidak ada mom." baals Aura.
"Ayo kita pulang." ajak dad.

Kami kembali menuju parkiran, dan dad langsung menancapkan gas untuk pulang ke rumah.

Sebenarnya ada supir, tetapi dad lebih suka menyetir sendiri kalau bersama kami, daripada pakai supir.

Sampai di rumah, aku dan boys langsung membawa Aura ke kamarnya. Sedangkan mom dan dad bersiap siap untuk pergi ke kantor.

*Aura POV
"Babe, kenapa jadi bisa seperti ini?" tanya Liam.
"Sebenarnya....."

Flashback on*

Sampai di rumah, aku langsung menuju kamar untuk membersihkan tubuhku yang lengket ini karena seharian jalan jalan bersama boys ke mall.

Walaupun ini sudah larut malam, tapi tak apalah. Tubuhku benar benar terasa lengket.

Selesai mandi, memakai piyama dan skincare. Lalu aku memainkan laptop sebentar untuk menyelesaikan tugasku. Walaupun libur, tapi tetap ada tugas. Menyebalkan...

Oh iya, kenapa dad jadi meliburkan sekolah, karena dad menyuruh orang untuk merenovasi sekolah.

Pada saat aku sedang asyik mengetik tugasku, tiba tiba ada darah yang jatuh ke tanganku.

Aku langsung mengambil tisu untuk membersihkan hidung dan tanganku. Kepalaku juga terasa berputar.

Aku pun memilih tidur untuk meredakan sakit di kepalaku. Kenapa aku tidak memakai ice gel.

Ice gelnya berada di wastafel, tubuhku terasa lemas sekali, alhasil aku tidak bisa mengambilnya.

Flashback off*

Desahan berat keluar dari mulut boys.
"Kenapa tidak telepon kami, hmm?" tanya Zayn.
"Kepala Aura sangat sakit, ditambah tubuh Aura rasanya lemas sekali." ucapku.
"Baiklah, maafkan kami." ucap Niall.

Aku menyerit bingung.
"For what?" tanyaku.
"Because we can't take care of you." ucap Louis.
"It's okay, this is Aura's fault too." ucapku tersenyum.

Boys membalas senyumanku dan kami langsung berpelukan.
"Don't make us panic again." ucap Harry.
"I'm not promise." ucapku. Boys hanya tertawa.
"Yasudah, kau istirahat saja." usul Zayn. Aku mengangguk.

Boys pun keluar dari kamarku, sebelum itu aku mendapatkan ciuman hangat dari boys.

~~~~
Haloo..
Maaf baru up sekarang.
Jelas gak ceritanya?
Don't forget to vote and comment :))
Thank youu❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

685K 27.6K 51
entahlah aku harus merasa senang atau sedih karena selalu dikekang oleh kaka kaka ku yang selalu protektif Terhadapku-Putri Olivia Wijaya selamat mem...
Karina [END] By Ussy

Teen Fiction

2K 219 22
Karina Putri Veliayana, cewe yang berasal dari bekasi. dia sangat bahagia sekali tinggal disitu. suatu hari, dia harus pindah ke jakarta. selama dija...
4.5M 297K 63
*Judul sebelumnya posessive brothers* Ini cerita tentang tiga kakak laki laki yang terlalu posesif dan overprotektif terhadap sang adik perempuan sat...
841K 50.2K 63
"Siapa sih yang gak seneng punya Abang-abang ganteng kek patung pahatan Yunani? Pinter- pinter pake banget pula, seneng banget 'kan? Ada yang perhati...