Mari budayakan vote dulu sebelum membaca ya ^^
Happy reading~
"Kau melepaskan coffee shop itu hanya karena masalah yang bahkan belum kau ketahui latar belakangnya? Sial sekali aku punya kakak tiri idiot macam dirimu." Makian indah itu kini meluncur dengan indahnya dari mulut seorang pria bernama Choi Seung Cheol yang ia tujukan untuk wanita yang tengah memakan cream soup di hadapannya itu, ya itu aku.
Bibirku kini mengerucut masam mendengar makian yang nampaknya udah mulai terbiasa di telingaku, ini sudah hari ke-3 aku terus mendengar nada indah berisi makian itu. Hanya karena kantornya dekat dari sini dan Ibu sering memintanya datang untuk makan siang bersama, dia belakangan jadi seenaknya datang lalu memakiku.
Aku meliriknya tajam, "Kau sahabatnya bahkan kau tak mengatakan kalau Ga Young tunangan dari Jong Hyun." balasku tak mau mengalah, ya dia sahabatnya tak mungkin tak tahu tunangan sahabatnya kan.
"Apa bedanya kau dengan mereka" bisikku mencibirnya.
Matanya itu sempat melirikku sebentar sebelum akhirnya kembali menatap gelas di tangannya, "Ya aku kira kau mengetahuinya, lagipula untuk apa aku memberitahumu. Itu urusan pribadi mereka bukan pribadiku. Siapalah Choi Seung Cheol ini" jawabnya dengan cueknya.
Sungguh kalau sampai Ibuku dan Ayahnya sudah kembali menikah, aku akan benar-benar menggantung adik tiriku ini di balkon rumahnya yang berada di lantai 2. Sudah cukup Choi Min Ki dengan tingkahnya kini harus menambah Choi Seung Cheol dengan segala tingkahnya. Enyah saja kalian jika saja Ibu tak menyayangi kalian.
"Dia meminta bantuanku untuk bisa bertemu denganmu." Seung Cheol kembali membuka suaranya yang setelahnya meneguk coffe mix di tangannya. Matanya melirikku dari balik mug-nya ia menaruh kembali mug itu di meja, "Sebegitunya kau tak ingin menemuinya?"
Malas menjawabnya karena akupun juga tak tahu harus apa. Aku tak suka dengan hubungan persahabatan kami yang seperti ini tapi aku tak bisa menampik kalau aku kecewa pada Ga Young. Pikiran negatif di balik pertunangannya yang sudah berjalan lama dan hubunganku dengan Min Gyu yang berjalan semakin runyam malah membuatku memikirkan yang tidak-tidak. Ga Youngpun menolak hubunganku dengan Min Gyu, mungkin sajakan dia tak menyukaiku kalau kami sampai menjadi saudara.
Cih, saudara.
Memikirkan kembali bersama Kim Min Gyu saja sudah membuatku pusing sendiri.
"Ingatlah, keadaan takkan membaik kalau kau hanya berlari tanpa ada penyelesaian. Im Ga Young itu sahabatmu, ingat bagaimana ia bersamamu selama ini ketika orang lain pergi meninggalkanmu tapi temanmu itu selalu berada disisimu. Mungkin kau bisa menemukan banyak teman diluar sana tapi percayalah takkan bisa menemukan orang yang lebih nyaman dari itu. Di zaman seperti ini, di luar sana kau hanya akan banyak menemukan teman formalitas bukan teman sesungguhnya." Ceramah Seung Cheol dengan panjang lebar bahkan aku sedikit terkagum karena dia bisa berpikir seperti ini mengingat kenangan tentangnya dimasa lalu tak pernah baik.
"Jadi kau ingin aku menemuinya?" tanyaku melihatnya.
Kikikan suaranya terdengar dari mulutnya, "Kenapa pertanyaanmu seakan kau ini menjaga gengsimu, bukan aku yang ingin tapi kau Choi Hye Jeong noona. Aku hanya perantara kalian, kalau kau ingin bertemu dengannya ya kau katakan saja padaku atau kau bisa langsung menemuinya, kau tak mungkin tak tahu dimana keberadaannya kan?"
"Turunkan egomu sedikit" pintanya sebelum akhirnya berlalu meninggalkan ruang makan dimana aku dan Seung Cheol menikmati makan siang kami tadi.
=====000====
"Tutup?"
Pandangan penuh pertanyaan menghujam coffee shop yang entah mengapa membuatku melangkahkan kakiku kemari ya mungkin karena suara sialan Seung Cheol yang terus membayang-bayangi isi kepalaku sejak kemarin.
Untung hanya suaranya yang membayangi bukan cintanya, sudah kuyakini kalau cerita kami di masa lalu akan berlanjut lagi dan itu benar-benar membuatku stress memikirkannya.
Mendekat ke jendela coffe shop, aku mengintip mencoba menerawang mencari keberadaan manusia di dalamnya. Mataku memicing ketika di dalam hanya mendapatkan suasana yang gelap, biasanya tempat ini terang dan ramai di jam 11 siang ini karena kebanyakan dari mereka orang kantoran yang mengadakan meeting di tempat ini.
"Kenapa bisa tutup? Kemana mereka?" gumamku bertanya sendiri.
TRING
Aku terlonjak begitu aku mendengar suara yang benar-benar aku hafal dari sampingku. Suara lonceng pintu coffee shop yang terbuka, tubuhku refleks mundur beberapa langkah dan menatap ke arah pintu coffee shop. Seseorang bertubuh kurus tinggi dengan rambut hitam memakai jeans berwarna kulit dan kemeja putih baru saja keluar dari dalam.
Mata yang langsung menangkap keberadaanku disini itu terkejut, "Hye Jeong Noona?" tak lama senyuman merekah di bibirnya itu, "Noona sedang apa disini?" tanyanya sembari mengunci pintu coffe shop dan berjalan mendekat ke arahku.
Dia Im Young Min, adik Ga Young yang bekerja di coffee shop membantu kami.
Aku terkesiap mendengar pertanyaannya, oke aku belum siap dengan pertanyaan macam ini karena aku sendiripun tak tahu yang membuatku melangkah kemari itu apa selain memikirkan kata-kata Seung Cheol yang malah membuatku merindukan coffee shop.
"Mencari Ga Young Noona?" tebaknya yang langsung kurespon mengerjapkan mataku berulang kali menatapnya. Tak mendapat respon dia tersenyum kembali, "Apa merindukanku hahaha" tebaknya lagi diiringi tawanya yang terdengar renyah.
Tak ingin semakin berlarut pertanyaan yang jawabannya belum kudapatkan, aku mengalihkan perhatiannya pada hal yang kupertanyakan sejak aku tiba di depan coffe shop tadi.
"Kenapa tutup?" tanyaku singkat.
Mata Young Min kini bergantian mengerjap berulang kali dengan pertanyaan yang baru saja meluncur dari bibirku.
Bibir Young Min mendadak memunculkan senyuman miris di bibirnya, "Maaf Noona, bukan keinginan kami tapi beginilah yang terjadi.."
Aku mengernyitkan dahiku mendengar jawabannya, mataku menelisik menatap mata Young Min dalam-dalam tapi ia hanya menghembuskan nafasnya yang terdengar berat. Mengalihkan pandangannya dari mataku ia melihat ke arah lain dan diam-diam kembali melirikku.
"Ada apa dengan coffee shop ini?" tanyaku mulai tak sabaran.
"Calon mertua Ga Young Noona mengambil alih semua, dan ternyata semua tak sejalan dengan yang kami pikirkan." Jawabnya malah kembali membuatku semakin mengerutkan dahiku dibuat kebingungan dengan jawabannya.
Helaan nafas berat meluncur dengan kasar dari hidung Young Min terdengar nyaring di telingaku, "Cukup panjang ceritanya, selama tak ada Noona hampir seminggu ini sudah banyak masalah yang menimpa kami" ucapnya melemah.
"Dimana Ga Young?" tanyaku yang memikirkan seseorang yang langsung terlintas di kepalaku.
"Kondisinya tak baik saat ini, dia berada di rumah sakit."
To be continued
Maaf sebelumnya karena lama update,
berhubung dengan bertubi-tubi gangguan menimpa jadi baru bisa update dan menyalurkan sedkit ide abstrak dan menggantung tak jelas ini wkwkwkwk
Thank u udah mampir, jangan lupa vote dan comment-nya ^^
By Siechra (2018)