Aku lebih memilih selamat daripada mati konyol.
Aku mengendarai mobil Min Gyu, dan si pemilik mobil ini sejak tadi masih saja terlihat kosong tanpa tatapan mata yang berarti. Dia tak bicara sedikitpun alasan mengapa ia menangis, akhirnya aku yang tak pernah berdaya setiap melihat orang lain menangis di hadapanku terlebih karena aku akhirnya luluh.
Sebut saja mengalah.
Aku malah menenangkannya dan menggiringnya masuk ke dalam mobil, memaksa mengambil alih kunci mobilnya dan membiarkan aku mengendarai mobilnya. Serius, aku hanya ingin selamat daripada dia yang seperti itu harus mengendarai mobilnya.
Aku tak setega itu.
Dia tak bicara tapi tak berapa lama aku dengar dengkuran halus Min Gyu, aku meliriknya sekilas dan mendapati dirinya yang tertidur dengan kepala yang bersandar di kaca mobil. Sedikit takut kepalanya akan terbentur kaca, kupelankan laju mobilnya.
"Merepotkan..." bisikku pelan.
=====000=====
Daripada membawanya ke rumah sakit terasa lebih baik kalau membawanya pulang ke rumahnya. Ragu rasanya untuk memasuki rumahnya itu, pasalnya aku tak pernah memasuki rumahnya selama 2 tahun berhubungan dengannya. Ya paling hanya menunggu diluar rumahnya karena setiap mampir ke rumahnya kami takkan lama.
Melihat Min Gyu yang masih pulas tertidur rasanya aku tidak tega untuk membangunkannya, tadi malam dia tidur dengan tidak nyaman di rumah sakit. Pasti lelah menempati sofa yang lebih pendek dari panjang tubuhnya itu.
Kasihan tapi ingat lagi perlakuannya tadi rasanya...
Ya begitu...
Tok tok tok
Aku tersentak kaget begitu kaca di sampingku diketuk dari luar, aku melihat seorang lelaki yang manis dan tampan berdiri diluar sana mencoba menelisik ke dalam mobil. Segera kuturunkan kaca mobil dan lelaki itu nampak terkejut mendapati aku yang membuka kaca mobil pengemudi.
"Min Gyu." Dia menyebut nama Min Gyu, dan aku langsung menoleh kepada Min Gyu yang masih setia dalam tidurnya itu.
"Dia.. tertidur" bisikku pelan.
"Kau Choi Hye Jeong kan?" sekarang aku kembali terkejut dan langsung kembali melihat pada lelaki itu yang entah bagaimana bisa mengetahui namaku.
Aku mengerutkan dahiku bingung sampai akhirnya ia buka suara kembali, "Kau kekasih Min Gyu kan?" dan aku memandangnya tak percaya, bagaimana bisa dia mengetahuinya.
"Anda siapa?" tanyaku yang mulai kebingungan.
"Kim Jong Hyun, kakak Min Gyu."
Jadi...
Lelaki ini kakaknya Min Gyu, aku baru tahu walaupun aku sudah berhubungan dengan Min Gyu selama 2 tahun. Sekarang aku tahu tampang rupawan itu memang mengalir di darah keluarganya. Sedikit aneh memang jika dia tahu aku tapi aku tidak tahu dirinya, mengingat Min Gyu tak pernah mengajakku ke rumahnya apalagi mengenalkan keluarganya.
"Ah iya, Min Gyu nampaknya kelelahan karena tidurnya tidak nyenyak tadi malam. Aku khawatir kalau terjadi sesuatu padanya jadi aku yang mengendarai mobil dan membawanya pulang." Ucapku menjelaskan pada Jong Hyun walaupun ia belum bertanya alasanku bisa membawa si Min Gyu ini sampai rumahnya dalam keadaan seperti ini.
Biasa, naluri merasa bertanggung jawab apalagi aku sadar kalau umurku lebih tua dari Min Gyu.
Akupun tak menjelaskan keributan di antara kami karena tak ingin orang lain tahu permasalahan kami, apalagi sampai menjelaskan Min Gyu yang marah dan tiba-tiba menangis tadi. Rasanya aku hanya membongkar permasalahan kami yang rumit saja.
"Bukannya kau sedang dirawat di rumah sakit?"
Apa orang ini cenayang? Bisa-bisanya dia sampai tahu hal ini juga.
"Ah itu hehehe aku kabur karena ingin mengembalikan ponsel Min Gyu yang tertinggal." Ia mengangguk tapi kemudian ia membukakan pintu mobil, "Keluarlah biar aku yang bawa ke dalam. Tunggulah disini aku akan mengantarmu." Perintahnya yang tak mampu aku lawan dan aku langsung melepas safety belt yang menyelampir di badanku lalu keluar dari mobil berdiri di dekat pagar rumahnya.
Aku merasa seperti ada yang ditutupi dari mereka.
5 menit aku menunggu tak lama Min Gyu keluar dari mobil.
Dia sudah bangun rupanya.
Dia melihatku dan hendak mendatangiku, segera aku mengaba-abakan tanganku untuk menyuruhnya berhenti di tempatnya dan mengusirnya menjauh.
"Masuk, dan tidurlah." Perintahku pada Min Gyu.
"Min Gyu masuk, biar aku yang mengantar Hye Jeong. Kau kelihatan sedang tidak dalam kondisi yang baik." Kini Jong Hyun yang memerintahkan adiknya itu dan aku mengangguk-nganggukan kepalaku menyetujuinya.
Min Gyu menghela nafasnya yang terdengar cukup berat itu, matanya memandangku nanar. Aku masih diam menatapnya datar, ya walaupun jujur saja aku bertanya-tanya dengan arti tatapannya kepadaku itu.
"Nanti lain kali kita bicarakan lagi, istirahatlah.." ujarku padanya dengan nada yang kucoba selembut mungkin karena aku tak mau bertanggung jawab sampai terjadi sesuatu pada anak ini karenaku walaupun jelas-jelas itu karena dia yang keras kepala.
"Hyung, aku titip noona.. antarkan dia ke rumah sakit.." pintanya pada Jong Hyun yang dibalas anggukan dan kemudian ia berjalan ke arah mobil yang lain dan sepertinya itu mobil milik Jong Hyun.
"Besok kau sudah keluar rumah sakitkan? Aku akan menjemputmu besok."
Mendengar perkataan Min Gyu, aku hanya mengangguk enggan membalasnya karena aku tahu ia akan dengan sangat keras kepalanya melawan kalau aku membantahnya.
"Bye.."
=====000=====
Jong Hyun terlihat fokus mengendarai mobilnya tapi sesekali ia melirik melihat ke arahku yang tengah melihat keluar sana dari balik kaca mobil disisiku. Jaraknya masih cukup jauh sekitar 1 jam perjalanan lagi, kulihat langit yang mulai berubah menjelang malam dan kuperkirakan sekarang sudah jam 6.
Dehaman seseorang menginerupsi kegiatanku dan langsung saja aku menoleh ke lelaki yang berada di sampingku.
"Apa terjadi sesuatu di antara kalian?"
Tak minat membalas pertanyaan itu karena tak ingin mengumbarnya aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepalaku. Mataku kembali beralih keluar sana tapi aku masih ingin bertanya soal kecurigaanku yang mulai terjadi saat aku ada dirumah kakak beradik itu.
"Bagaimana kau bisa tahu aku? Bukannya kita tidak pernah saling bertemu sebelumnya?"
"Min Gyu menceritakannya kepadaku. Dia memiliki seorang kekasih yang 3 tahun lebih tua darinya, seorang wanita yang ia jaga selama 2 tahun. Mungkin Kau tidak tahu aku, tapi aku tahu tentangmu" jawabnya dengan mata yang masih tetap fokus pada jalanan.
"Apa kau tahu soal apa yang telah terjadi denganku dan Min Gyu?" tanyaku memastikannya. Dia mengangguk, dan aku langsung berpikir dia pasti mengetahui soal wanita-wanita Min Gyu yang lain dan segala permasalahan yang terjadi antara aku dan Min Gyu.
"Aku tak bisa menjelaskannya, tetapi... aku tahu dia tak bisa melepaskanmu."
Jadi?
Apa dia menyetujui kelakuan adiknya itu yang mempermainkanku ini dan akhirnya aku malah terjebak di dalamnya?
Kenapa ini sangat lucu.
Aku tersenyum miris mendengarnya tapi senyumku itu berhenti begitu Jong Hyun melanjutkan perkataannya di antara keheningan kami, "Biarlah ini menjadi urusan kalian dan aku tak berhak ikut campur tapi kau harus tahu dia sangat mencintaimu. Aku tak membenarkan perlakuannya kepadamu tapi aku bisa menjamin, dia sangat mencintaimu."
Sial.
Rasanya aku sudah tak sanggup mencerna segalanya.
To be continued
Welcoming our new cast.
Mingyu's older brother,
Kim Jong Hyun a.k.a JR / Jong hyun Nu'est
Vote and comment, please~
Thank u~ ❤️😆
By Siechra (2017)