Guardian (Sefiroth Tree)

By RibatoLinda

141K 11.1K 860

Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi cangg... More

Pria yang Ditakdirkan Gagal
Menumbuhkan Akar
Aster Vasco
Hadiah Ulang Tahun
Padang Gurun (Fixed)
Kota Sograt
Kota Besi
Unit Rahasia Navea
Otherwordly
Tuhan
Techo Type
Pertemuan Yang Ditakdirkan
Harta
Frisca Versalia.
Aku Pulang
Kerja Sambilan
Sepotong Kebenaran
Superior
OSIS
Kosong
Putri Bulan
Kembang Api yang Bermekaran
Spirit Dragon Gun
Beast yang Tidak Normal
Dendi
Dual Drive
Percobaan dan Resikonya
Surat dari Istana
Pertemuan dengan Raja
Kerja Sama
Festival Sekolah
Tekad yang Terbayar
Ujian
Drako dan Timnya
Berdansa di Bawah Bintang
Wisnu Sang Pemelihara
Pertemuan dan Takdir
Pantai
Turnament Trinity
Shiva Vs Baphomet
Pertandingan Pembuka
Hewan Buas VS Alam
Masuk Dalam Turnament
Dual Drive Ultimate Skill
Penculikan
Pertandingan Final
Extra Chapter 1
Fatamorgana
Memanfaatkan Kekacauan
Rencana Frisca
Mereka Berdua
Aliansi
Teror Of Spectre
Three Musketer dari Andalusia
Valentine dan Bulan Merah
Balas Dendam Dimulai
Kekuatan Vs Pengalaman
Pasar Gelap
Pertemuan Rahasia
Membawamu ke Neraka
Lintang vs Merrick
Awatara
Perempuan yang Merepotkan
Cinta dan Hasrat
Lintang vs Dendi
Kekalahan yang Menyebalkan
Terbongkarnya Rahasia
Balas Dendam Dimulai
Akhir Dari Sebuah Dendam Part I
Akhir Dari Sebuah Dendam Part 2
Epilog(Sebuah Zaman Baru)

Naga Es Vs Naga Api

1.9K 147 10
By RibatoLinda

Dalam hidup Lintang, kebahagiaan hanya berlangsung sesaat. Saat ayahnya kalah dalam pertandingan, seluruh hidupnya berubah. Kadang dia bertanya-tanya, "Mengapa hanya karena satu kekalahan keluargaku harus dihukum dengan begitu berat?" Meski dia terus bertanya. Dia tetap tidak menemukan jawabannya. Lintang terus berharap agar dia bisa memulihkan nama baik dari keluarganya. Namun, pada saat test para penguji mengatakan bahwa dia tidak memiliki guardian. Ayahnya menjadi semakin sedih. Begitu juga teman-teman dan keluarga Lintang yang mulai menjauhinya. Tidak ada seorang pun dari yang mau membantu kesulitan keluarga Lintang. Termasuk keluarga dekat mereka sendiri yang menjadi acuh kepada mereka. Cobaan terbesar Lintang adalah ketika ayahnya tidak kunjung pulang dan ibunya bunuh diri. Seolah belum cukup melihat Lintang menderita, Tuhan memberikan cobaan lain kepadanya. Keluarganya yang menganggap dia tidak berguna, menjual dia sebagai budak. Di tengah keputusasaanya itu Aster datang membebaskan Lintang dari penderitaan. Meski begitu, dia tidak pernah melupakan semua pengkhianatan yang dilakukan keluarga dekatnya pada dia dan ibunya. Saat ini, salah satu keluarganya berdiri di sebelah ayah Lily dan memakai baju yang terlihat sangat mewah.

"Anak muda ... meski kau adalah murid berbakat bukan berarti aku–"

"Apa anda tidak mendengar perkataanku." Lintang menarik keempat energi dari ruang jiwanya dan membuat tekanan yang menakutkan di sekitarnya.

"Anak ini .... Pada usianya yang masih muda dia bisa membuat tekanan energi yang sekuat ini?" Seorang di sebelah ayah Lily terlihat ketakutan.

Lintang terus meremas tangan Ayah Lily dengan kuat. Merasakan niat membunuh yang begitu besar, Ayah Lily mengeluarkan rule booknya.

"Hentikan Lintang, Kumohon." Ujar Lily  sambil memeluk punggung Lintang.

Lintang tersadar dan mengendurkan pegangannya pada ayah Lily.

"Maafkan saya, sepertinya saya kehilangan kendali." 

Lintang melepas pelukan Lily dan bejalan pergi dari lorong colloseum itu. Pandangan Lintang dan pria yang berada di sebelah ayah Lily saling bertemu.

"Kenapa anak itu menatapku dengan pandangan seperti itu?" Pria itu bertanya-tanya.

 "Ayah, maafkan aku karena berbuat egois, tapi ... aku sangat mencintai anak itu. Aku lebih baik mati daripada–"

"Sssst, diamlah nak," ayah Lily meletakkan telunjuknya di bibir Lily. "Kita bicarakan itu nanti. Sekarang ini kau harus fokus untuk memenangkan turnament ini."

"Baiklah ayahanda," Lily menundukkan kepalanya.

Ayah lily berbalik pergi. Namun, tiba-tiba Lily mennarik tangan pria di sebelah ayahnya.

"Apakah paman Gideon mengenal Lintang?"

"Tidak, aku sama sekali tidak mengenalnya."

Lily melepaskan tangannya dan membiarkan Gideon pergi..

"Lintang, kenapa kau menyimpan kebencian yang besar pada orang itu? aku rasa aku harus menyelidiki semua ini."

Beberapa hari setelah itu, Lintang terlihat tidak kembali ke asrama. Seperti ditelan bumi dia menghilang tanpa jejak dan kabar. Meski begitu, Turnament Trinity kini akhirnya dimulai.


"Baiklah untuk turnament Trinity kali ini akan diadakan dalam lima babak. Dalam tiap babak tim akan diberikan poin sesuai hasil yang mereka dapat. Poin itu kemudianakan diakumululasikan dan dihitung di akhir pertandingan. Tim yang mendapat poin paling tinggi akan menjadi pemenang turnament ini. Untuk pertandingan utama adalah ...'adu kekuatan'. setiap tim akan mengirimkan masing-masing dua wakil. Tiap wakilnya akan bertarung dengan wakil dari akademi lainnya. Sekarang kita lihat siapakah para wakil dari tiap tim."

Di layar papan muncul nama-nama dari perwakilan tiap akademi.

"Baiklah mari kita acak dam kita lihat siapa yang akan membuka pertandingan ini?"

Telihat nama Hope dan Rein muncul di layar besar yang berada di colloseum sekolah itu. Hope dan Rein akhirnya naik ke atas arena secara bersamaan.

"Perkenalkan, namaku Hope Izayoi. Mari kita buat pertandingan yang menarik dan sportif." Hope tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

Tidak menjawab Rein berlalu dari hadapan Hope sambil menujukkan wajahnya yang dingin.

"Apa kalian berdua siap?" tanya wasit yang juga merupakan pengajar di Akademi Seventhsanctum.

Mereka berdua mengangguk dan segera wasit itu meniup peluit yang menandakan dimulainya pertandingan. Mereka berdua beradu pandang untuk sesaat sambil berjalan berputar.

"Ah, ini benar-benar terasa sangat canggung." Hope menggaruk-garuk rambut belakangnya.

"Cih, orang yang tidak berguna." Rein nampak kesal.

Rein maju dan menghempaskan tinjunya kepada Hope. Dengan sigap hope menahan kedua tinju Rein dengan tangannya. 

"Ini ...." 

Melihat tangannya yang mulai membeku Hope mendorong Rein dengan keras.

"Dragonification Wyrn."

Rein mulai masuk dalam fase perubahan wujud naga. Tubuhnya menjadi biru, rambutnya yang puti itu mulai melayang-layang kerena tekanan energi yang dikeluarkan Rein. Kini rein telah berbuah menjadi manusia bewarna biru dengan ekor dan putih bagaikan salju. Rein mulai maju dan melesatkan tinju kananya kepada Hope. Hope yang masih belum bisa beradaptasi, jatuh terjungkal dengan tangan yang membeku. Seolah tak memeberi kesempatan pada Hope, Rein terbang ke udara dan besiap melakukan serangannya.

"Artic Breath."

Dari mulut Rein muncul energi yang berubah menjadi krisatal saju yang besar. Rein menembakkan kristal itu ke atas. Kristal besar itu mulai pecah dan menghujani seluruh arena dengan ribuan pecahan es kecil. Hope tertegun melihat semua es yang muali berjatuhan dengan cepat ke arahnya.

"Gawat ...." Terliahat seluruh tubuh Hope mulai mengeluarkan api. "Flame shift."

Semua pecahan es kecil itu hanya melwati Hope yang seluruh tubuhnya berubah menjadi api.

"Sepertinya kau memiliki element api. Itu benar-benar buruk untukmu."

"Itu memang buruk, tapi aku akan berjuang sebisaku untuk menang. Dragonification, Talmund."

Muncul api di dalam tanah yang berputar dan menutupi seluruh tubuh Hope. Dari api yang berputar itu tiba-tiba muncul sayap dan ekor beserta sesosok manusia dengan wujud berselimut api muncul.

Arena kini di selimuti udara panas dan dingin dari Hope dan Rein. Meski Hope memiliki element api yang lebih lemah. Namun, Rein sama sekali tidak mau meremehkannya. Dengan cepat Rein menukik turun menuju ke arah Hope. Tidak mau kalah, Hope mengepakkan sayap apinya dan terbang menuju ke arah Rein. -Bam- mereka berdua bertabrakan dengan keras. Hope berhasil mengarahkan tinjunya tepat pada pipi kiri Rein, sementara Rein juga berhasil melakukan hal yang sama.

"Heyaaa ...."

Mereka berteriak dan beradu pukul di atas udara. Sesekali hantaman milik Hope mengenai Rein dan membuatnya agak mundur ke belakang dan sesekali hantaman milik Rain mengenai yang mengenai Hope. Cukup lama beradu, akhirnya mereka mulai menampakkan hasil pertandingan.

"Sial, ternyata hukum dasar masih tetap berlaku apapun yang terjadi. Meski seharusnya aku bisa membakarnya. Akan tetapi dragon skinnya yang berelement es itu mampu meredam seranganku. Sekarang ini, Dragonification milikkulah yang mengalami penurunan karena berbenturan dengannya." Meski tipis, telihat tubuh Hope mulai tetutupi es. 

"Menyerahlah! yang akan memenangkan pertandingan ini adalah akademi Vokster."

"Jangan bercanda, aku sudah diberikan kepercayaan untuk mengikuti turnament ini. Aku tidak akan kalah darimu. Spesial skill, Metor Burning Roar."

Hope menengadahkan kepalanya ke atas. Dari mulutnya berkumpul energi merah murni yang berbentuk bola. Hope lalu meregangkan kedua tangannya. Dari tubuh Hope muncul jilatan-jilatan api yang kemudian menyelimuti energi bulat yang dikumpulkan Hope. Hope kemudian menembakkannya dengan cepat ke arah Rein. Rein berusaha terbang secepatnya untuk menghindar. Namun, Bola itu meledak sebelum sampai mengenai tubuh Rein. Ledakan itu sangat besar dan memenuhi seluruh langit di stadium itu. Rein yang terkena ledakan itu jatuh dengan sayap esnya yang hanya tinggal sebelah saja. Sepertinya saat ledakan terjadi Rein berusha melindungi diri dengan sayap kanannya. 

"Aku berhasil ...." Hope terlihat bahagia melihat Rein jatuh ke dasar arena

Hope terbang lebih rendah untuk memastikan kemenangannya. Namun, dengan tubuh yang terluka parah Rein bangkit dengan terhuyung-huyung. Rein kemudian jatuh bersimpuh dan memuntahkan darah segar di mulutnya. 

"Sial ... aku meremehkan anak itu. Padahal aku sudah berjanji untuk membawakan kemenangan pada kakak Veil." Dia memukul-mukul tanah untuk menujukkan kekecewaanya.

Pikiran Rein melakukan kilas balik saat dimana pertama kali bertemu dengan Veil.

"Hey, sedang apa kau di sini. Bukankah seharunya anak-anak yang baru masuk mengikuti pelatihan di aula?" Veil bersendekap.

"Kenapa aku harus berlatih, aku adalah jenius yang dapat mengalahkan mereka dengan mudah." Rein kembali menutup mata dengan lengan kirinya.

"Kau benar-benar sombong. Jangan kecewa ketika nanti ada seseorang  yang dapat mengalahkanmu dengan mudah"

Dari pertemuan itu mereka akhirnya memutuskan untuk bertanding.

"Tidak ... ini tidak mungkin. Aku tidak mungkin kalah." Teriak Rein memegangi perutnya yang berdarah.

"Kau, tahu di atas langit masih ada langit. Kau mungkin tidak memiliki motivasi menjadi kuat. Karena itulah aku yang akan menjadi motivasi itu." Veil mendekati Rein dan mengelus kepalanya.

"A–ap–apa maksudmu? aku ini jauh lebih kuat darimu dan jika aku berlatih, aku pasti bisa menjadi langit di atas langit." Rein menarik tubuhnya kebelakang dengan wajah yang kemerahan.

*********

Menyadari lawannya belum kalah Hope kembali melayang di udara.

"Blazing Rain." Hope mengepakkan sayapnya ke depan dan belakang.

Di depan kepakan itu muncul tanda sihir yang mengeluarkan ribuan hujan api ke arah Rein.

"Aku tidak akan kalah. Aku akan menjadi langit di atas langit," Rein memaksakan tubuhnya untuk berdiri. "Orginal Skill Pure Ice Shining Lotus."

Rein mengumpulkan energi bewwarna biru di telapak tangannya. Energi itu dengan cepat berbuah menjadi sebuah bunga lotus es kecil. Rein tetap berdiri, meski tubuhnya di hujani bola api. Rein kemudian menengadahkan kepalanya dan menarik napasnya. Dari depan mulutnya muncul tanda sihir besar. Rein melemaparkan bunga lotus esnya keatas dan menghnmbuskan napasnyan kuat-kuat. Bunga lotus itu membesar, meledak dan menimbulkan kilatan cahaya putih yang sangat terang. Rein kemudian bersimpuh sambil menahan rasa sakit. Dari angkasa terlihat bongkahan es yang berisi Hope melesat turun ke bawah. Bongkahan itu membentur arena dan menyebakan retakan di bawahnya. 

"Baiklah, pemenang hari ini adalah Rein Stell."

Semua orang berteriak melihat pertandingan yang mengagumkan itu. 

"Kakak, apa kau melihat kemampuanku yang sekarang. Aku pasti menjadi langit di atas langit."Rein yang sudah kehabisan tenaga jatuh terkapar. 

Continue Reading

You'll Also Like

4.5M 432K 53
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN😈 Argos, geng legendaris yang saat ini sedang dipimpin oleh R...
172K 14.3K 102
Penulis: 围追堵截 ( Wéizhuīdǔjié ) Kategori: Fiksi Ilmiah Bintang Status: 368 Bab Selesai Pengantar buku Dihidupkan kembali, Song Nan kembali ke akhir h...