Guardian (Sefiroth Tree)

By RibatoLinda

141K 11.1K 860

Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi cangg... More

Pria yang Ditakdirkan Gagal
Menumbuhkan Akar
Aster Vasco
Hadiah Ulang Tahun
Padang Gurun (Fixed)
Kota Sograt
Kota Besi
Unit Rahasia Navea
Otherwordly
Tuhan
Techo Type
Pertemuan Yang Ditakdirkan
Harta
Frisca Versalia.
Aku Pulang
Kerja Sambilan
Sepotong Kebenaran
Superior
OSIS
Kosong
Putri Bulan
Kembang Api yang Bermekaran
Spirit Dragon Gun
Beast yang Tidak Normal
Dendi
Dual Drive
Percobaan dan Resikonya
Surat dari Istana
Pertemuan dengan Raja
Kerja Sama
Festival Sekolah
Tekad yang Terbayar
Ujian
Berdansa di Bawah Bintang
Wisnu Sang Pemelihara
Pertemuan dan Takdir
Pantai
Turnament Trinity
Shiva Vs Baphomet
Pertandingan Pembuka
Naga Es Vs Naga Api
Hewan Buas VS Alam
Masuk Dalam Turnament
Dual Drive Ultimate Skill
Penculikan
Pertandingan Final
Extra Chapter 1
Fatamorgana
Memanfaatkan Kekacauan
Rencana Frisca
Mereka Berdua
Aliansi
Teror Of Spectre
Three Musketer dari Andalusia
Valentine dan Bulan Merah
Balas Dendam Dimulai
Kekuatan Vs Pengalaman
Pasar Gelap
Pertemuan Rahasia
Membawamu ke Neraka
Lintang vs Merrick
Awatara
Perempuan yang Merepotkan
Cinta dan Hasrat
Lintang vs Dendi
Kekalahan yang Menyebalkan
Terbongkarnya Rahasia
Balas Dendam Dimulai
Akhir Dari Sebuah Dendam Part I
Akhir Dari Sebuah Dendam Part 2
Epilog(Sebuah Zaman Baru)

Drako dan Timnya

1.7K 137 6
By RibatoLinda

"Apa maksudmu dengan trik? ini adalah sesuatu yang kalian sebut kekuatan."

"Jangan bercanda, kami akan menghabisimu! Mjlonir Armor."

Dengan tubuh penuh listrik drako bergerak maju untuk meyerang Lintang. Dengan tenang Lintang terus mengindari serangan demi serangan milik Drako yang terbilang sangat cepat.

"Seharusnya setelah memekai mjlonir armor kecepatanku menigkat secara signifkan. Bagaimana caranya dia bisa terus mengimbangi gerakanku dengan gerakanya yang lambat." Drako merasa pahit karena seranganya terus ditangkis oleh satu tangan dari Lintang.

Di sekitar pedang yang di tertancap di tanah kini Lintang dan Drako terus beradu pukulan mereka. Sementara Drako dan Lintang sedang bertarung, Dylan terus mengamati mereka.

"Plasma Bomerang."

Drako melemparkan palunya yang segera mengejar Lintang. Dengan tenang LIntang bekelit bergerak berputar untuk menghindari palu Drako yang terus mengejarnya. Pada saat palu itu terus-menerus gagal menyerang Lintang Drako akhirnya memanggil palu itu kembali ke tangannya.

"Dengan ini aku pasti akan mendapatkanmu, Thunderous Field."

Drako memukulkan palunya ke tanah dan membuat ledakan petir yang sagat hebat di sekitar Lintang. 

 "Arrghh ...."

Lintang terlempar jatuh ke udara dan Drako mengirim sinyal ke pada Dylan untuk meneyrang.

"Heat pumping."

Dylan mengibaskan tongkatnya ke arah Drako. Bersamaan dnegan itu tiba-tiba kapasitas otot Drako mulai naik. Mereka berdua maju untuk meyerang Lintang yang hampir menyentuh tanah.

"Cih, Sword Dance."

Merasakan bahaya mendekat Lintang segera mengeluarkan skillnya. Dengan jarinyan dia memerintahkan pedanganya untuk terbang dan menyerang Dylan dan Drako. 

"Argghh, brengsek apa-apaan dengan pedang ini." Drako mulai merasakan pedang berputar itu menebas dirinya.

"Sepertinya kita harus lebih berhati-hati melawan anak itu tuan Drako."

Pedang yang berputar itu mengarah kembali kepada Lintang yang mendarat dengan aman. Dengan indahnya Lintang meletakkan tangan kananya yang terbuka pada pinggangnya dan menagkap pedang itu.

"Sebaiknya kalian hentikan ini. Sebelum ada yang terluka."

"Hosh ... hosh ...," dengan terengah-engah Drako menyeka wajahnya dengan tangan kirinya "JANGAN BERCANDA ... YANG AKAN TERLUKA ITU ADALAH KAU SEORANG! spesial skill, Busting Chaos Strom."

Drako melemaprkan palunya ke angakasa dan berteriak kencang. Suara gelegar nyaring bak memebelah seisi hutan bagai dewa yang sedang marah. Ribuan petir jatuh menuju ke arah Lintang. Dengan tetap tenang Lintang sekali menancapkan pedangnya dan menari indah di atas petir yang terus menyarangnya seperti penari balet yang menari di atas bara api. Meskipun Lintang sudah berusaha menhindari petir itu, tetapi kecepatan dan intesitas serangan yang sangat cepat membuat Lintang terkena serangan itu. Menyadari batasnya Lintang segera memunculkan bayangan di belakang Drako dan berpindah kemudian memukul Drako dengan tangan kanannya. Karena pukulan Lintang skill milik Drako berhenti dan palu yang berada di angkasa kini turun dan menghantam tanah.

"Menyerahlah, kau sudah kalah." Lintang mengarahkan ujung pedanganya pada Drako.

"Memangnya siapa yang kalah?"

-Jlub- sebuah panah melesat dan menembus punggung bagian kiri Lintang.

"Sial ternyata ...."

Saaat Lintang berbalik dia melihat sebuah panah melesat dengan cepat menuju ke arahnya.

"Garuda Form." 

Lintang berubah bentuk menjadi garuda dan panah itu segera hancur ketika menabrak kulitnya yang keras.

"Thunderus Field." 

Drako tidak menyia-nyiakan kesemaptan ketika Lintang berbalik. Dia segera memukulkan mjlonirnya ke arah punggung Lintang dan menyebabkan Lintang muntah darah.

"Riot."

 Dengan kode dari Drako Dyalan melemaprkan gadanya ke arah Lintang. Gada itu meledak dan menimbulkan kobaran api yang sangat besar.

"Apa kita berhasil membunuhnya?" tanya Drako.

"Saya rasa kita harus menunggu sampai api ini menghilang."

Sementara itu Lintang dengan luka yang sangat parah bersembunyi di bawah pohon besar untuk menghindari Drako dan Dylan.

"Sial, aku tidak menyangka mereka punya pemanah dalam team mereka. Cih, jika terus begini aku akan benar-beanr dibunuh oleh para idiot itu. Auch ....," Lintang melepas panah ayng menempel di punggungnya. "ini benar-benar berbahaya. Beberapa senti saja panah itu akan menembus ke jantungku. " 

Tiba-tiba ponsel Lintang berbunyi dan dia segera mengangkatnya.

"Hal–"

"Kenapa kau masih bisa santai begitu! kami khawatir dan mencari berkeliling hutan. Kami juga melihat kobaran api tadi, apa kau baik-baik saja?" Amaya terlihat sangat khawatir

"Sebenarnya aku mengalami seidkit masalah di sini."

"Kau kenapa?"

"Begini saja, diantara mereka bertiga ada seseorang yang menyerang dari jarak jauh. Aku akanmemancingnya dan jika kalian sudah mengalahkannya kalian hubungi ponselku sekali algi sebagai tanda."

"Apa maksudmu, aku–" 

Suara di ponslek Lintang mendadak bergemrisik.

"Apa yang guru katakan?"

Lintang kemudian menjelaskan sekali lagi rencanya kepada Nizwar. Setelah menyampaikan semuanya pada Nizwar Lintang segera bangkit dari duduknya.

"Baiklah sekarang saatnya aku bersenang-senang." Lintang tersenyum dan keluar dan menuju ke arah Drako dan Dylan yang mencarinya.

"Kupikir kau akan lari sambil menangis. Ternyata kau adalah orang yang cukup berani untuk menghampiri mautmu ... Lintang." Drako menyiapkan Mjlonirnya.

"Dragonification Garuda,"Lintang melesat maju melayang dan bersiap melayangkan tinjunya pada Drako "Barbed Smash."

-wush ... jlub.- Saat Lintang akan memajukan tinjunya ke arah Drako, dia menghentikannya karena melihat beberapa anak buah melesat dengan cepat ke arahnya. Lintang dengan kaki kananya dia menahan beban yang terjadi saat dia maju ke arah Drako dan kemudia Lintang terbang menghindari panah-panah yang melsat ke arahnya.

"Sial, kalau begini terus aku tidak akan bisa menyerang dengan bebas."

Lintang yang terbang masih terus diincar oleh pemanah dari team Drako.

Sementara itu dari jauh Nizwar dan Amaya mengamati dan mencari di mana pemanah dari tim Drako bersembunyi. Setelah mengamati datanganya panah, akhirnya mereka menemukan seseorang bersembunyi di balik sebuah pohon.

"Ternyata kau bersembunyi di sini ... Frig."

Nizwar memergoki Frig sedang memegang sebuah busur dari kau dengan julur akar di sekita busur itu.

"Tidak kusangka aku akan di temukan seperti ini," Frig memutar topi bundarnya. "Tapi seorang yang gagal dan tuan putri aku rasa bukanlah ancaman."

Frig melompat kebelakang sambil menempatkan tanganya pada tali busur. Dari tanganya muncul sebuah panah kayu yang pada bagian ujung runcing dan bergelombang memutar. Frige kemudian melepaskan apah itu ke arah Nizwar. Tidak sempat menghindar panah itu menembus dada kananya sampai dahan pohon yang berada di atas Nizwar.

"Arghhh ...." Nizwar memegangi dadanya yang berdarah.

"Nizwar ...." Amaya segera menggunakan bola kecil untuk menyembuhkan Nizwar.

"Terimakasih Tuan Putri. Sekarang aku akan mengejarnya sebelum dia bertambah jauh."

Nizwar melompat dan mengejar Frig sambil membawa spirit dragon gun milikknya.

"Stance Shoot."

Frig meletakkan kaki kanan di depan dan kaki kiri bersimpuh kebelakang  kemudian dengan pose seperti itu dia melepaskan anak panahnya secara beruntun.

"Gawat ...," 

melihat panah-panah yang mulai berdatangan Nizwar sedikit terhenyak. 

"R-rebelion Plasm." Dengan paniknya Nizwar berhasil memblok serangan panah frig dnegan skill miliknya.

"Skill itu ...," Frig menyadari bahwa skill itu memiliki kekautan menyerap serangan, kemudian menjadikannya peluru dengan kekuatan sama seperti serangan yang dia terima. "Kamuflase."

Frig kemudian menggunakan skill menghilangya untuk menyelamatkan dirinya.

"Eh ... kemana dia pergi, bukankah dia barus aja berada di sini sesaat yang lalu?" Nizwar kebingungan.

"Ada apa Nizwar?" tanya Amaya.

"Tuan putri, bukankah–"

"Kita adalah sebuah tim dan aku ingin membantumu. Ngomong-ngomong di mana anak bertopi bundar tadi?"

"Sepertinya dia menggunakan skill menghilangnya dan kabur entah kemana."

"Jadi cuma itu."

"Ha ...." Nizwar heran.

"Aku memiliki sebuah skill yang mampu mendeteksinya. Festi Claudis."

Setiap kali Amaya menggunakan skillnya dia memiliki kemungkinan memanggil makhluk kecil bersayap yang bernama Festi. Dengan Skill Festi Claudis miliknya Amaya akan memerintahkan makhluk itu menyebar dan mencari target-target yang sedang menghilang. Bukan hanya itu skill ini juga berguna untuk menghilangkan efek skill negatif lawan. 

"Nizwar anak itu berada pada jarak dua dua ribu meter dari sini menuju ke arah timur."

"Baiklah!"

Nizwar dnegan cepat mengggunakan dashnya dan menemukan loskasi di mana Frig berada.

"Brengsek, ternyata diantara mereka ada seseorang yang dapat menggunakan skill deteksi. Stan– "

"Tidak akan kubiarkan! Acursed Dragon Arm."

Tangan Nizwar berubah menjadi warna ungu dengan siluet bewarna hijau. Dari pistolnya muncul aura kelapa naga yang menyelimuti tangan Nizwar. Nizwar segera beradu tembak dengan Frig.

"Arhhh ...."

"Arhhh ...."

Mereka berdua saling meraung. Bersamaan dengan itu beberapa panah yang ditembakkan oleh Frig menembus tubuh Nizwar. Tidak lebih baik, Frig juga terlempar dan kemudian pingsan karena serangan dari Nizwar.

"Sial, staminaku hampir habis. Ketika mereka berdua menemukan pemanaj itu aku harus menyelesaikan ini dengan cepat."

Ponsel Lintang berbunyi. 

"Kenapa kau tersenyum seperti itu brengsek!" Drako merasa terganggu dengan senyuman Lintang.

"Baiklah kita sudahi bermain-mainnya cukup sampai di sini."

"Angra Mainyuu, Shadow State."

Muncul banyak bayangan hitam yang kemudian di serap oleh tubuh Lintang. Rmbut Litnang yang bewarna Violet tiba-tiba menjadi hitam dan memanjang. Tubuh dan wajahnya kini juga telah terutupi tato hitam sepenuhnya.

"Apapun sera–"

"Kau terlalu banyak bicara."

Seperti kilat Lintang berpindah di hadapan Drako dan meninjunya. Tanpa memberi kesempatan mereka berdua mengunakan skill Lintang terus menyerang memababi buta.

"Spesial Skill, Zoroastrianism Doom."

Lintang menari di posisinya berdiri. Dari bawah tubuh Lintang muncul lambang sihir kemudian dari tubuhnya muncul bayangan hitam yang dengan wajah yang menakutkan menyeruak kelaur. Setiap kali bersentuha dnegan objek bayangan iotu akan menangkapnya dan menghasilkan ledakan yang mengerikan. Tak pelak Drako dan Dylan yang bedara paling dekat denagn Lintang merasakan dampak yang mengerikan dari skill milik Lintang.

Kerajaan Broba, Colloseum.

"Arghh, apakah tidak ada lagi lawan yang setara dengaku. Seluruh kelas ini benar-benar membosankan." Seorang anak dengan baju khas latihan China berteriak.

"Lagi-lagi kau menghajar Junior yang masuk kemari. Sebagai kakak kelas kelakuanmu itu sungguh buruk."

"Diamlah kau maniak api. Jika kau ingin merasakan tongkat Ruyi Jing Bang milikku segera turun kemari."

"Kenapa aku harus meladeni monyet sepertimu."

"Apa ...."

"Kalian berdua, ikutlah ke ruangan kepala sekolah."

Mereka berdua akhirnya di bawa menghadap kepada seorang bertopeng. Orang itu segera menyerahkan sebuah surat undangan kepada mereka berdua.

"Apa ini ...," Oro membuka surat itu. "Kau tidak bercanda bukan. Apakah aku ahrus bertarung dengan cecunguk-cecungk itu."

"ini ...." Berbeda dengan Oro perempuan yang bernama Archi itu terlihat sangat senang. "Akhirnya fetival Trinity yang diadakan setiap sepuluh tahun sekali digelar hari ini. AKu jadi tidak sabar."

"Memangnya apa hebatnya turnament ini."

"Turnament ini adalah turnment yang diadakan oleh tiga kerajaan dalam rangka penghormatan satu sama lain. Kita akan diadu dalam kompetisi untuk menentukan siapa yang terkuat. Kali ini kerajaan Andalusia yang akan jadi tuan rumahnya."

"Begitu ... aku dan Wukong tidak akan kalah melawan kelas rendahan seperti mereka."

*********

*Cyclops

Type : Titan (Nuker-melee, Rare Guardian)

Element : Fire.

Strength :***

Agility : -

Defend : **

Supp : -

Magic : *****

Skill Rate : Pasif Type

Spesial Skill : Multi Gain


*Robin Hood.

Type : Noble (Damager-Ranger, Mhytical Guardian)

Element : Wind

Strength : *********

Agility : *****

Defend : -

Supp : ***

Magic : -

Skill Rate : Active Type

Spesial Skill : Rain Of Bless

Skill List :

Continue Reading

You'll Also Like

58.2K 6.7K 78
OneDream_id : Sagittarius A story by @dkfmxk [17+] Setelah sadar pasca kecelakaan, Sagi Tarrios Sinistra harus dihadapkan pada beberapa hal menyulitk...
393K 12.6K 5
Ft. ENHYPEN ~ Takdir telah mempermainkan Shien hingga membuatnya terjebak ke dalam dunia yang bahkan tidak ia ketahui namanya. Lalu dirinya dipertemu...
2.5M 18.7K 1
( DI UNPUBLISH DAN ALIH WAHANA KE AU INSTAGRAM, SILAHKAN CEK @wattpadnoonaa JIKA INGIN MEMBACA ALGESA VERSI BARU ) COMING SOON BOOK VERSION ON @pene...