Guardian (Sefiroth Tree)

By RibatoLinda

140K 11.1K 860

Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi cangg... More

Pria yang Ditakdirkan Gagal
Menumbuhkan Akar
Aster Vasco
Hadiah Ulang Tahun
Padang Gurun (Fixed)
Kota Sograt
Kota Besi
Unit Rahasia Navea
Otherwordly
Tuhan
Techo Type
Pertemuan Yang Ditakdirkan
Harta
Frisca Versalia.
Aku Pulang
Kerja Sambilan
Sepotong Kebenaran
Superior
OSIS
Kosong
Putri Bulan
Kembang Api yang Bermekaran
Spirit Dragon Gun
Beast yang Tidak Normal
Dendi
Dual Drive
Percobaan dan Resikonya
Surat dari Istana
Pertemuan dengan Raja
Festival Sekolah
Tekad yang Terbayar
Ujian
Drako dan Timnya
Berdansa di Bawah Bintang
Wisnu Sang Pemelihara
Pertemuan dan Takdir
Pantai
Turnament Trinity
Shiva Vs Baphomet
Pertandingan Pembuka
Naga Es Vs Naga Api
Hewan Buas VS Alam
Masuk Dalam Turnament
Dual Drive Ultimate Skill
Penculikan
Pertandingan Final
Extra Chapter 1
Fatamorgana
Memanfaatkan Kekacauan
Rencana Frisca
Mereka Berdua
Aliansi
Teror Of Spectre
Three Musketer dari Andalusia
Valentine dan Bulan Merah
Balas Dendam Dimulai
Kekuatan Vs Pengalaman
Pasar Gelap
Pertemuan Rahasia
Membawamu ke Neraka
Lintang vs Merrick
Awatara
Perempuan yang Merepotkan
Cinta dan Hasrat
Lintang vs Dendi
Kekalahan yang Menyebalkan
Terbongkarnya Rahasia
Balas Dendam Dimulai
Akhir Dari Sebuah Dendam Part I
Akhir Dari Sebuah Dendam Part 2
Epilog(Sebuah Zaman Baru)

Kerja Sama

1.8K 151 0
By RibatoLinda

Pagi itu di depan papan quest Lintang sedang mengamati daftar permintaan. 

"Hmm, dengan kondisiku yang sekarang–"

"Guru ...." Nizwar datang dari belakang Lintang dan menepuk bahunya.

"Kau membuatku kaget."

"Sebenarnya apa yang guru lakukan?" tanya Nizwar.

"Aku sedang melihat daftar permintaan."

"Kenapa memangnya, apa guru membutuhkan uang? jika memang membutuhkannya aku bisa meminjamkannya."

"Aku rasa itu tidak perlu."

"Memangnya mengapa guru sampai membutuhkan uang, bukannya uang yang kita dapat dari berburu sangat banyak." Nizwar menggaruk kepalanya karena bingung.

"Ini semua karena ...."

Dua hari yang lalu.

"Bukannya kau sudah makan berpiring-piring saat istirahat tadi."

"Hmm, tapi aku mendegar ada cafe yang cukup populer dan sering di kunjungi oleh banyak anak muda di sekitar sini." Amaya menggigit kuku jarinya.

"Jalanan ini ... Mungkinkah?" Batin Lintang ketika mereka berada di jalan yang cukup dia kenal.

"Ini dia kafe yang kumaksud. Kafe terpopoler di antara para remaja. Ah ... aku jadi ingin tahu petualangan apa yang menungguku di dalam? ayo kita masuk Lintang!" Amaya menarik lengan Lintang.

Lintang terus memandangi kafe itu karena takut Lily akan memergoki mereka.

"Kau sepertinya sedang resah, apa ada yang salah?"

"Ah ... tidak kok," Lintang mencoba mengelak dengan membuka menu makanan. "Kau mau pesan apa."

"Hmm aku mau pesan parfait, steak ...." Amaya terus menyebutkan pesanannya.

Dalam sekejap meja mereka tumpah ruah dengan semua yang di pesan Amaya.

"Putri apa anda bisa memakan semua ini?" Lintang benar-benar keheranan.

"Jangan khawatir perutku muat untuk semua ini kok."

Lintang berpikir bagaimana anehnya putri yang satu ini. Umumnya sebagai perempuan mereka cenderung menjaga image mereka. Juga, mereka ingin terlihat cantik dengan melakukan diet ketat yang penuh pengorbanan. Akan tetapi, perempuan di depannya benar-benar berbeda dari apa yang Lintang pikirkan. Dia tidak sungkan menujukkan siapa dirinya, bahkan kepada Lintang. -Kreek- Pintu kafe terbuka dan hal yang di takutkan Lintang terjadi.

"Ah Lintang ...." Lily masuk ke dalam kafe sambil melambaikan tangannya.

Ketika Lily sampai di meja Lintang dia terkejut karena melihat Amaya bersama dengannya.

"Bukannya sekarang kita tidak sekolah, apa yang di lakukan tuan putri di sini?" tanya Lily sambil bersendekap.

"Hmm ... dia mengajakku kencan." Menujuk ke arah Lintang sambil meneruskan makan.

"Anak ini ... apa dia ingin membunuhku?" Lintang berteriak dalam batinnya. 

"Lin ... tang ... apa benar kau berkencan dengan Putri Amaya. Jika benar, itu bisa menyebabkan skandal yang cukup besar ... ... lho ...." Mimik wajah Lily menajdi sangat menakutkan.

"Itu ...."

"Baiklah kalau begitu kita pergi dulu Lintang," Amaya menarik Lintang pergi dari kafe itu. 

**********

"Begitulah akhirnya aku kehabisan uang karena mengajak Putri berkeliling. Huh, perempuan itu benar-benar menakutkan." 

"Apa guru ini bodoh ...."

"Apa maksudmu!"

"Ah, tidak kok. Jika guru ingin aku membantu–"

"Tidak, kali ini aku akan melakukannya sendiri."

Lintang menarik sebuah kertas permintaan dan berjalan ke ruang tata usaha.

"Jadi kau akan mencoba berburu monster yang sulit?" tanya perempuan berkacamata yang berada di ruang tata usaha.

"Aku rasa ini tidak terlalu sulit, lagi pula bayaran yang ditawarkan cukup besar."

"Baiklah jika kau memaksa." Guru itu menandatangani surat itu.

Lintang segera bergegas masuk ke dalam kelas.

Pagi itu pelajaran cukup membosankan, tetapi anak-anak cukup antusias karena festival budaya akan diadakan sebentar lagi.

"Baiklah untuk festival buadaya kita akan mendiskusikan apa yang akan kita buat nanti," ujar Frisca yang berdiri di depan.

"Bagaimana dengan rumah hantu?" usul seroang siswa.

"Kafe maid juga bagus." Usul siswa yang lainnya.

Saran demi saran masuk dan akhirnya hasil vote memutuskan untuk membuka kafe crossdress. Frisca mulai memutuskan satu per satu pria yang akan berpakaian ala wanita.

"Tunggu sebentar!" Lintang melakukan interupsi ketika namanya di tulis.

"Ada apa Lintang?" Frisca tersenyum jahat.

"Aku tidak akan melakukan hal yang menjijikkan seperti itu!"

"Kenapa, apa kau tidak bisa menerima tantangan yang mudah ini?"

"Ini bukanlah suatu tantangan, itu adalah suatu yang konyol."

"Hahaha ... ternyata Lintang yang dijuluki tuan serba bisa kalah hanya dengan tantangan seperti ini?" Drako masuk dalam pembicaraan.

"Memangnya mau jika seandainya kau yang terpilih melakukan hal itu?"

"I-itu ... tentu saja aku mau. Aku adalah keturunan Leonheart, sesuatu yagn seperti ini tidak akan mengangguku."

"Kalau begitu masukkan namanya baru aku akan mengikuti permainan menjijikkan kalian," Lintang menatap tajam ke arah Drako. "tapi jika kau sampai tidak datang waktu festival buadaya. Aku pasti akan membuatmu menyesal."

Dengan rencana licik yang di buat Frisca akhirnya Lintang ikut menjadi salah satu peserta crossdress. Putri Amaya tidak bisa membantu dan hanya bisa tersenyum membayangkan Lintang berpakaian wanita.

Setelah pelajaran selesai Lintang segera menyelinap ke belakang kelas agar acara berburunya tidak di ganggu. Dengan menggunakan garuda form dia terbang melewati dinding belakang akademi. Sebelum itu dia mampir ke sebuah tokoh untuk membeli beberapa perlengkapan. Setelah itu Dia segera pergi menuju gunung Kluwks yang tidak jauh dari Andalusia.

"Aku berharap tidak akan bertemu makhluk mengerikan seperti bebrapa hari yang lalu." Lintang bergumam sambil terbang.

Dendi menceritakan tentang makhluk itu dan bertanya metode apa yang Lintang gunakan sampai bisa melukai makhluk itu. Namun Lintang memilih untuk tidak menceritakannya. Setelah sampai di Gunung Kluwuks, Lintang segera bergegas naik ke tengah gunung. 

"Permintaannya adalah membunuh Giant White Tiger. Monster itu berlevel King. Untuk dapat mencarinya aku harus menyusuri gunung ini sampai melihat gua. Disana dikatakan banyak beast berlevel tinggi."

Lintang melihat sebuah gau dan berhenti di sana. Dia segera mengambil teropongnya untuk melihat situasi dalam hutan itu. 

"Itu ...."

Lintang melihat pria bertopeng sedang dikerumuni guardian beast hasil modifikasi. Dia segera terbang untuk memastikan keselamatan orang itu. Lintang terbang dengan cepat hingga mendapati pemandangan yang sangat menakjubkan.

"Orang itu ... ... meski dia dikelilingi makhluk hasil modifikasi yang sangat kuat itu, dia tetap terliaht tenang. Bukan hanya itu, dia menghindari semua serangan makhluk itu dengan gerakan yang sempurna."

Pria itu memandang Lintang dan tiba-tiba mengelaurkan sebuah pisau kecil di sakunya. Dengan gerakan secepat kilat pisau itu datang dan menyerempet Lintang, hingga pipinya tergores.

"Apa yang dilakukan orang itu."

Pria irtu menunjuk Lintang dan dalam sekejap makhluk yang berwujud sperti anjing itu menggeliat. Tubuh makhluk itu tiba-tiba mengeluarkan sayap yang mirip dengan kelelawar. Dengan cepat makhluk itu terbang dan mendekati Lintang.

"Gawat ...." Lintang berusaha terbang menghindari makhluk itu. "Almight Fire Strom."

Lintang mengepakkan sayapnya. Dari sayapnya itu muncul badai api yang segera menyapu makhluk itu. Akan tetapi makhluk itu tetap bergerak-gerak di dalam badai api yang di ciptakan Litang.

"Makhluk-makhluk ini ... ... cough ... cough ....," badai api yang diciptakan Lintang terhenti karena Lintang muntah darah." sepertinya kondisiku masih belum kembali seperti semula."

Makhluk itu semakin mendakati Lintang. Meskipun dia dapat mengatasi makhluk yang menggigitnya, tetapi karena jumlah makhluk ayng terlalu banyak itu Lintang menjadi kuawalahan.

"Sial jika begini terus aku tidak akan bisa mempertahankan bentuk nagaku."

Lintang mulai kehabisan tenaga dan membuatnya kembali ke wujud manusia. Dia terjatuh dan semua monster mulai mendekatinya.

"Sanitas est orbis." 

Sebuah suara muncul di balik pepohonan bersamaan dengan itu bola abu-abu meluncur dan membuat makhluk yang mendekati Lintang tepental. 

"Tubuhku ...." 

Lintang merasakan tubuhnya membaik dan luka-luka dalam tubuhnya hilang. 

"Das ... ... triple shoot."

Nizwar melakukan dash sembari menembak makhluk yang mecoba mendekati Lintang. Dia kemudian segra menangkap Lintang sebelum Lintang jatuh dari udara.

"Kalian ... bagaimana cara kalian menemukanku." Lintang terkejut karena Nizwar bersama dengan Amaya.

"Lintang bukan saatnya mengkhawatirkan hal itu."

Pandangan Lintang beralih ke arah makhluk-makhluk yang tengah melayang itu.

"Nizwar, lindungilah tuan putri. Aku akan mencoba mengalihkan perhatian makhluk itu."

"Apa maksudmu, aku akan ikut bertarung denganmu!" Amaya menatap Lintang serius.

"Guru awas!"

Makhluk genetik itu melesat mendekati Lintang. Nizwar dengan cepat membawa Lintang dan Amaya sambil melakukan dash (berjalan di udara.)

"Sekarang buka saatnya berdebat, kita harus bekerja sama guru."

"Cih, baiklah sekarang lepaskan aku Nizwar!" pinta Lintang 

"Sanitas est orbis." 

Amaya yang masih di bopong pada pinggang Nizwar, berbalik dan mengeluarkan skill miliknya.

Bola besar itu segera menabrak dan menghempaskan makhluk itu.

Lintang segera mengunakan garuda form dan terbang menghadapi makhluk itu.

"Barbed smash."

Bebeberapa tinjunya diarahkan ke makhluk itu dan membuatnya terpental.

"Kali ini aku dapat melukai makhluk ini dengan mudah. Mungkin karena level monster yang digunakan untuk modifikasi tidak terlalu tinggi." Batin Lintang.

Dengan bantuan Nizwar dan Amaya akhirnya Lintang berhasil mengatasi makhluk-makhluk itu.

"Ah akhirnya kita selesai juga." Nizwar yang merasa lega menghempaskan tubuhnya ke tanah.

"Aku masih harus menyelesaikan quest yang aku ambil," uajr Lintang.

"Kalau begitu kami akan membantumu. Kenapa kau terlihat khawatir begitu," ujar Amaya setelah melihat Lintang yang nampak risau. "Teangn saja kami tidak akan menyusahkanmu kok. Lagipula, sebagai team kita harus saling membantu."

"Bukan itu, sebenarnya ...." Lintang ingin menceritakan tentang pria bertopeng itu. "ah lupakan saja."

Lintang beranjak dari tempatnya dan bermaksud untuk memburu Giant White Tiger.

"Kau itu ... menyebalkan." Amaya menggembungkan pipinya.

"Baiklah aku akan pergi ...," Lintang sedikit beranjak dan menghentikan langkahnya. "Kalian bilang kalian akan ikut."

Continue Reading

You'll Also Like

131K 12K 38
[ BOOK 3 : COMPLETE ] "Kekuatan itu mulai bangkit. Tak lama lagi semuanya akan terkuak dan semua rahasia akan terbongkar. Apapun tidak dapat menghent...
368K 21.3K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
27.4K 1.8K 25
Desa Mythies telah hancur karena perang antara kelompok manusia dan mythies. Anne Spring adalah gadis beruntung yang selamat dari perang itu. Ia pun...
37.8K 10.9K 49
Crescencia, seorang perempuan berparas rupawan, memiliki sifat keras kepala, dan introvert. Dia adalah salah satu perempuan yang sama sekali tidak pe...