Guardian (Sefiroth Tree)

By RibatoLinda

141K 11.1K 860

Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi cangg... More

Pria yang Ditakdirkan Gagal
Menumbuhkan Akar
Aster Vasco
Hadiah Ulang Tahun
Padang Gurun (Fixed)
Kota Sograt
Kota Besi
Unit Rahasia Navea
Otherwordly
Tuhan
Techo Type
Pertemuan Yang Ditakdirkan
Harta
Frisca Versalia.
Aku Pulang
Kerja Sambilan
Sepotong Kebenaran
Superior
OSIS
Kosong
Kembang Api yang Bermekaran
Spirit Dragon Gun
Beast yang Tidak Normal
Dendi
Dual Drive
Percobaan dan Resikonya
Surat dari Istana
Pertemuan dengan Raja
Kerja Sama
Festival Sekolah
Tekad yang Terbayar
Ujian
Drako dan Timnya
Berdansa di Bawah Bintang
Wisnu Sang Pemelihara
Pertemuan dan Takdir
Pantai
Turnament Trinity
Shiva Vs Baphomet
Pertandingan Pembuka
Naga Es Vs Naga Api
Hewan Buas VS Alam
Masuk Dalam Turnament
Dual Drive Ultimate Skill
Penculikan
Pertandingan Final
Extra Chapter 1
Fatamorgana
Memanfaatkan Kekacauan
Rencana Frisca
Mereka Berdua
Aliansi
Teror Of Spectre
Three Musketer dari Andalusia
Valentine dan Bulan Merah
Balas Dendam Dimulai
Kekuatan Vs Pengalaman
Pasar Gelap
Pertemuan Rahasia
Membawamu ke Neraka
Lintang vs Merrick
Awatara
Perempuan yang Merepotkan
Cinta dan Hasrat
Lintang vs Dendi
Kekalahan yang Menyebalkan
Terbongkarnya Rahasia
Balas Dendam Dimulai
Akhir Dari Sebuah Dendam Part I
Akhir Dari Sebuah Dendam Part 2
Epilog(Sebuah Zaman Baru)

Putri Bulan

1.9K 151 4
By RibatoLinda

"Menanatangku?"

"Benar,  jika kau menang aku akan masuk menjadi OSIS dan jika kau kalah maka ... ehm ... aku akan memikirkannya nanti."

"Oh, jadi kau ingin menantang kakak ya? kalau begitu kakak setuju. Lagipula, OSIS benar-beanr kekurangan orang yang kompeten." Lily tersenyum pada Lintang.

Hari itu kabar tentang Lintang yang menantang Lily begitu cepat menyebar dan keesokan harinya seluruh arena penuh dengan orang-orang yang berkeinginan menonton mereka.

"Lintang aku harap kau menjaga janjimu dan juga apa sebenarnya yang kau inginkan dari kakak? mungkinkah ... jika kakak kalah kau akan meminta sesuatu yang mesum?" Lily memasang pose genitnya.

"Tentu saja tidak, sudah ku bilang  aku tidak tertarik denganmu."

Mendengar pengakuan Lintang seluruh ekspresi murid yang ada di sana berubah gelap.

"Sial, sebenarnya apa yang diinginkan anak itu. Jika itu aku, maka aku pasti sudah melminta uh ... ah ... dan juga oh," ujar seorang murid kesal.

"Baiklah kak mari kita mulai."

Lintang berlari dan melayangkan pukulan dari tangan kanannya, tetapi dengan cepat Lily menangkap pukulan Lintang dengan tangan kirinya.

"Hebat gadis ini mampu menahan pukulanku yang sudah kulatih tanpa mengunakan cakra. Monster macam apa dia?" ujar Lintang dalam batin.

Tidak membuang waktu setelah pukulannya ditahan Lintang segera mengarahkan kaki kirinya ke sisi kanan kaki Lily.

"Bagaimana adik kelas, sekarang kau terjebak. Dalam posisi ini aku bisa melakukan apapun kepadamu." Lily mulai mendekatkan wajahnya pada Lintang.

"Cih ...."

Mengetahui seluruh serangannya di block Lintang menjadi geram dia mengpalkan tangan kirinya dan bersiap meninju wajah Lily. Menyadari hal itu Lily segera mendorong kaki dan tangan Lintang yang ia pegang sehinga Lintang terpelanting ke belakang.

"Aduh ... kau tega sekali memukul kakak yang cantik ini. Apa kau mau melukai wajah kakak?" Lily mengusap-usap wajahnya dengan ekspresi memelas.

"Cukup dengan semua aktingmu! itu buruk sekali. Gunakan Rule Bookmu dan bertarunglah serius denganku."

"Eh ... kenapa kakak harus serius kalau adik ini masih bermain-main dengan pertandingan ini."

"Cih, sepertinya aku ketahuan." Lintang mengusap bibirnya.

Lintang sudah merencanakan untuk mengumpulkan data dari semua siswa terkuat di akademi ini untuk mengetahui batas yang harus ia tembus supaya bisa membunuh raja.

"Dragon Skin." Lintang berbisik.

Lintang segera mendakati Lily dengan cepat kemudian meloncat dan meninju Lily.

"Menarik." Lily tersenyum.

Sebelum serangan Lintang mendarat Lily melompat dan pukulan dari Lintang menyebabkan retakan tanah yang cukup dalam.

"Fiuh ... untung saja aku melompat dengan cepat, jika tidak aku pasti sudah remuk. Tega sekali kau Lintang menyerangku secara brutal begitu." Lily mengedipkan sebelah matanya.

"Cih sampai kapan dia bermain-main? cukup sudah aku sudah kesal. Barbed Smash."

Lintang melontarkan tubuhnya ke arah Lily di kepalan tangannya terkumpul energi api dan angin yang beputar.

"Rule Book, Selene God Of Moon and star. Moon Staf, Star shield."

Lily memanggil rule booknya dan mengeluarkan guardiannya. Dia juga mengeluarkan staf berbentuk bulan sabit dan perisai berbentuk bintang. -Bam- Dengan prisai yang ia bawa dia berhasil menghadang serangan Lintang. Benturannya menyebabkan rengat pada tanah yang di pijak Lily

"Cih, God Type. Pantas saja dia bisa menjadi jenius." Lintang menatap Lily yang tak tergores sedikit pun dengan serangannya.

"Aduh kau membuat kakak harus mengeluarkan rule book milik kakak. Kalau begitu," Lily mulai membalik halam rule booknya dengan staf yang ia pegang. "Sky falling formation star mode."

Muncul lima buah cahaya membentuk formasi bintang di belakang tubuh Lily. Dengan mengerakkan tongkatnya salah satu bintang itu segera melayang ke arah Lintang. -Bam- tubuh Lintang terlempar dan hampir kelaur dari lapangan. Karena ledakan yang ia terima seluruh seragam bagian atas miliknya menjadi koyak.

"Jadi ini kemampuan sebenarnya senior, sungguh mengerikan." Lintang berdiri sambil menyeka pipinya.

  Lintang terdiam sejenak dan berkonsetrasi.

"Kali ini pinjamkanlah kekuatanmu, Garuda. Garuda Form."

Tubuh Lintang berubah berbulu burung dan bersisik, aura yang dia pancarkan juga menjadi bertambah kuat.

"Jadi kau akan serius sekarang, adikku yang manis." Lily tersenyum

Lintang terbang dan mencoba menyerang Lily dari udara, tetapi reflek Lily yang cepat membuat serangan Lintang gagal. Lily juga tak pernah membiarkan pertahanan terbuka dan peluang yang ia dapat menjadi sia-sia. Ketika Lintang gagal melakukan serangannya dia mengunakan satu bintang untuk menyerangnya. Sekarang di belakang tubuh Lily hanya tersisa dua bintang yang bersinar.

"Hosh ... hosh ... bukan cuma lincah. Tekhnik guardiannya juga tidak bisa dianggap remeh. Bahkan dengan garuda form ledakan dari bintangnya itu sangat menyakitkan." 

Lintang yang masih terduduk di tanah terkejut karena Liliy telah berada di depanya dan mengayunkan tongkat yang ia pegang. Tubuh Lintang terpelanting, kemudian Lily melepaskan bintang yang berada di belakang tubuhnya kepada Lintang sekali lagi. Ledakan itu menyebakan muncul asap yang sangat besar menutupi Lintang.

"Bagaimana, apa kau sudah menyerah?"

"Pertandingan ini baru saja dimulai kakak seniorku." Lintang tiba-tiba muncul di belakang Lily.

"Bagaimana bisa ia berpindah secepat itu? seharusnya aku melakukan serangan yang cukup cepat dan terukur. Sebenarnya apa trik yang dia gunakan untuk menghindari serangaku?" tanya Lily dalam hatinya.

"Sepertinya aku harus all out untuk melawannya." Lintang mengeluarkan unity swordnya. "Meskipun agak menyusahkan menggunakan tekhnik angra mainyu dan garuda secara bergantian. Aku tidak punya pilihan lain, karena orang yang berada di depan ku sangat kuat. Garuda Form, unity sword, garuda sword." Pedang yang ia pegang berubah menajdi pedang besar satu sisi dan di kelilingi energi api dan angin yang intens.

"Pedang yang sangat mengagumkan. Apa kau berniat melakukan BDSM dengan pedang itu, aww kakak jadi tidak tahan."

"Baiklah kita coba tekhnik yang kutemukan di gua carlsbad. Tekhnik pembentuk Jasmine Flower." 

Dari tangan Lintang muncul sebuah kuncup bunga energi dan semakin lama, semakin terbuka dan berubah menjadi sebuah bunga melati yang indah.

"Apa yang anak ini akan coba lakukan?" Lily mulai khawatir.

Lintang segera terbang dan menatap tajam bagian bawah arena. Lily segera melemparkan bintang terakhirnya, tetapi Lintang menahan dengan sayapnya. Lily segera membentuk lima bintang sekali lagi di bekang tubuhnya sekali lagi.

"Kau sungguh cerdik kakak, mengunakan serangan kakak satu per satu sambil menunggu delay skill. Akan tetapi, cobalah untuk bermain-main dengan ini. Tekhnik original Jasmine Flower Barbed Slash." 

Lintang memukulkan pedangnya ke arah mawar energi yang ia bentuk. Mawar itu meledak membentuk tebasan angin puyuh yang di kelilingi api yang mengarah tepat ke arena.

"Moon state, Veil of calamity."

-Bam ... bam ...bam.- Seluruh arena tergerus membentuk sayatan. Pada ssetiap sayatan terdapat api yang terbakar. Arena menajdi berasap setelah Lintang menyelesaikan serangannya. Lintang kemudian turun untuk memastikan keadaan, tetapi sepertinya Lily menghilang dari arena itu.

"Apa yang terjadi, apa kak Lily kalah?"

"Itu tidak mungkin bukan."

"Tapi bukankah anak itu yang mengalahkan Drako dengan telak."

"Tapi untuk anak seusianya seranganya benar-benar dahsyat."

Beberapa murid mulai membahas satu sama lain.

"Dimana perempuan itu, aku tidak bisa merasakan keberadaanya."

"Star state, Veil of calamity."

Tiba-tiba di sekitar Lintang menjadi gelap dan secara mengejutkanLily juga muncul di belakang Lintang.

"Ini ...."

Lintang menegok ke atas dan sebuah bola energi putih datang menghantamnya. 

-Dhuar ....- Ledakan sangat besar terjadi dan meluluhlantakkan seluruh arena pertandingan.

-Tes-tes- Terdengan suara bunyi darah terjatuh menabrak tanah. Lintang yang penuh luka masih mencoba berdiri dan melawan.

"Sial aku sudah kehabisan tenaga, jika begina aku ...."

"Kenapa kau memaksakan dirimu sampai seperti itu. Sudah cukup Lintang, kenapa kau berusaha begitu keras, apa sebenarnya tujuanmu?" tanya Lily dengan wajah yang sangat serius.

"Hahahaha ... wajahmu yang serius seperti itu, benar-benar menarik perhatianku." Lintang pun Roboh. "Sial aku kalah, jika begini apa akan bisa membunuh raja?"


Lintang membuka matanya dan merasakan sebuah benda hangat menyentuh tangannya.

"Frisca ...."

Frisca tertidur lelap di samping Lintang sembari memegangi tangannya. 

"Jika saja aku bukanlah orang yang lemah, mungkin sekarang kita masih bersahabat. Seandainya kau tidak menghindariku sama seperti orang lain, pasti menyenangkan memiliki sahabat sepertimu." Lintang menyipitkan matanya dan memanjangkan tangannya ke arah rambut Frisca.

"Ehmm ...," Frisca terlihat mengerakkan kepalanya dan lintang segera menarik tanganya yang ingin memegang rambut Frisca. ""

"Jadi kau sudah bangun?" tanya Frisca khawatir.

"Kenapa kau di sini?"

"Tentu saja aku menjagamu." Frisca tersenyum.

"Cih, aku tidak pelru bantuanmu. Sekarang pergilah!"

"Kenapa kau kasar seperti itu, aku hanya–"

"Cukup, kau hanyalah kau bangsawan yang menilai seseorang dari kekuatan. Kalian semua sama. Kalian hanya pecundang lemah yang berdiri di bawah nama keluarga kalian saja."

"Apa maksudmu, kami para bangsawan telah menyerahkan seluruh jiwa raga kami untuk membangun negara ini. Tidak salah jika kemudian orang-orang menghormati kami. Kenapa kau membenciku akrena akus eorang bangsawan, aku jgua tidak ingin dilahirkan sebagai bangsawan?" Frisca berteriak.

"Memuakkan! kata-katamu itu benar-benar hanya sebuah topeng. Kau juga tidak lebih dari sebuah boneka yang digerakkan oleh keluargamu saja. Kau tidak lebih dari orang lemah yang menuntut perlindungan."

"Kau lihat saja, aku akan membuktikan padamu bahwa aku bukanlah orang yang seperti kau katakan ... kau pasti akan kukalahkan! Kesombonganmu itu juga pasti akan kuhancurkan." Frisca pergi mebuka pintu rumah sakit dan membantingnya keras.

"Maafkan aku Frisca, ini demi yang terbaik. Suatu saat mungkin kita akan saling membunuh." Pikiran Lintang terbang jauh melewati langit-langit rumah sakit itu.


Kediaman Keluarga Leonheart.

"Apa benar ini adalah rekaman pertarungan antara anak itu dan Lily?"

"Benar tuan. Meski Lily mengalahkan anak itu, tetapi sepertinya anak itu memiliki kemampuan yang cukup hebat untuk anak seusianya."

"Begitu rupanya ... awalnya aku berpikir untuk memberi anak itu pelajaran, tetapi setelah melihat kemampuannya aku jadi ingin sekali merekrutnya. Dengan tidak adanya keluarga, aku bisa menjadikan dia sebagai anak angkatku. Tiga orang anakku benar-benar tidak kompeten, tetapi dia bisa mengimbangi anak nomer dua yang menyandang gelar jenius dari akademi. Sungguh benar-benar menarik. Jika aku berhasil merekrutnya dan mengendalikannya, masa depan kelaurga Leonheart akan bertambah cerah." Merrick Tersenyum.

**********

Seleme

Type : God (Nuker, Support-range, Legendary Guardian)

Element : Chaos, Holy

Strength : -

Agility : -

Defend : *****

Supp : ********

Magic : **********

Skill Rate : Aktif

Spesial Skill : Selene unleash power Moon State, Selene unleash power Star State.

(Note : guardian milik Lily ini sedikit unik karena bisa menganti kemampuanya dengan star dan moon state. Ketika dia berada pada star state kempuan menyerangnya meningkat, ketika berada pada moon state maka kemampuan kan condung untuk support team. Selene adalah dewa bulan dalam mytologi yunani.)

Continue Reading

You'll Also Like

24.5M 983K 72
[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] The Marvel Series 1 Dia Geovano si ketua geng Marvel Dia Geovano sang penguasa jalanan Dia Geovano si petarun...
23M 567K 67
SILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terp...
14.3M 1.1M 68
[BAB MASIH LENGKAP] Kayla mengalami ketakutan paling besar yaitu hamil saat masih duduk di bangku SMA. Dan hidupnya seketika tak berarti ketika menge...
3.3M 102K 11
"Menikah dengan saya, atau kamu tidak akan pernah bertemu dengan anak kita lagi," desis Pandu tegas dan mengintimidasi. Bintang menatap Pandu dengan...