Guardian (Sefiroth Tree)

By RibatoLinda

140K 11.1K 860

Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi cangg... More

Pria yang Ditakdirkan Gagal
Menumbuhkan Akar
Aster Vasco
Hadiah Ulang Tahun
Padang Gurun (Fixed)
Kota Sograt
Kota Besi
Unit Rahasia Navea
Otherwordly
Tuhan
Techo Type
Pertemuan Yang Ditakdirkan
Harta
Frisca Versalia.
Aku Pulang
Kerja Sambilan
Sepotong Kebenaran
Superior
Kosong
Putri Bulan
Kembang Api yang Bermekaran
Spirit Dragon Gun
Beast yang Tidak Normal
Dendi
Dual Drive
Percobaan dan Resikonya
Surat dari Istana
Pertemuan dengan Raja
Kerja Sama
Festival Sekolah
Tekad yang Terbayar
Ujian
Drako dan Timnya
Berdansa di Bawah Bintang
Wisnu Sang Pemelihara
Pertemuan dan Takdir
Pantai
Turnament Trinity
Shiva Vs Baphomet
Pertandingan Pembuka
Naga Es Vs Naga Api
Hewan Buas VS Alam
Masuk Dalam Turnament
Dual Drive Ultimate Skill
Penculikan
Pertandingan Final
Extra Chapter 1
Fatamorgana
Memanfaatkan Kekacauan
Rencana Frisca
Mereka Berdua
Aliansi
Teror Of Spectre
Three Musketer dari Andalusia
Valentine dan Bulan Merah
Balas Dendam Dimulai
Kekuatan Vs Pengalaman
Pasar Gelap
Pertemuan Rahasia
Membawamu ke Neraka
Lintang vs Merrick
Awatara
Perempuan yang Merepotkan
Cinta dan Hasrat
Lintang vs Dendi
Kekalahan yang Menyebalkan
Terbongkarnya Rahasia
Balas Dendam Dimulai
Akhir Dari Sebuah Dendam Part I
Akhir Dari Sebuah Dendam Part 2
Epilog(Sebuah Zaman Baru)

OSIS

2K 163 9
By RibatoLinda

Kediaman keluarga Drako.

"Bagaimana mungkin kau dikalahkan oleh anak miskin itu? Kau sudah mendapatkan banyak sekali exilir. Juga, ayah dan kakamu selalu membawamu tiap minggu untuk berburu ... memalukan!" 

-Plak- Merrick menampar Drako hingga ia terjatuh ke tanah.

"Sayang berhentilah, ini bukan salah Drako. Lagipula, Drako juga mengatakan anak itu memakai trik yang aneh." Ibu Drako memegangi Drako untuk melindunginya dari Merrick .

"Salim kemarilah!" Merrick berteriak memanggil pembantu setianya.

"Ada apa tuan?" 

"Selidiki tentang anak bernama Lintang ini!" Teriak Merrick .


-Tok ... tok ...-

Ketukan keras datang dari kamar Lintang yang biasanya sepi. Lintang berusaha tak menghiraukanya, tetapi ketukan itu menjadi semakin keras.

"Ah ... brengsek, siapa yang mengangguku pagi-pagi buta begini!"

Lintang membuka pintunya dan mendapati Frisca sedang berdiri di depan Pintu. Mengetahui hal itu, Lintang segera menutup Pintu kamarnya. Akan tetapi, dengan sigap Frisca menyelipkan kakinya diatara sela pintu sehingga Lintang tidak dapat menutup pintu itu.

"Apa yang kau lakukan, ini masih pagi buta." Lintang berusaha menutup pintu kamarnya.

"Aku hanya ingin mengajakmu untuk berangkat bersama-sama, kau tidak harus menolak sampai seperti ini ... kan." Frisca terus menarik pintu di depannya.

"Pergilah, biarkanlah aku tidur!" Teriak Lintang

"Pi ... pi ...." Pyo-tiba tiba naik ke wajah Lintang.

"Ha... ha... hacing." Karena bulu Piyo Lintang bersin dan membuat pegangannya di pintu meregang.

Frisca segera memanfatkan moment itu dan menarik Lintang keluar. Lintang yang kehilangan kekuatannya segera jatuh tepat di depan Frisca.

"Awww ... kenapa kau telanjang, cepat pakai bajumu. Dasar kau pria mesum! apa kau selalu tidur telanjang seperti ini?"

"Hoi ... kau yang menyerobot ke dalam kamarku dan sekarang meneriakiku mesum."

"Cepat ganti!"

Akhirnya setelah perdebatan panjang, Lintang bersiap dengan seragam dan juga tas jinjingnya. 

"Baiklah ayo kita berangkat, apa yang kau tunggu."

"Emmm, sebenarnya aku sudah membuatkan bekal untukmu." Frisca menyerahkan bungkusan besar yang dari tadi dia bawa.

"Aku rasa aku tak memerlukanya, sebaiknya kita pergi dari sini." Lintang beranjak, tapi Frisca berdiri di depannya dan menyodorkan bungkusan berisi kotak makan kepada Lintang.

"Makanlah," tatap Frisca tajam sambil menyodorkan bungkusan kain uang berisi kotak makan itu. "sekarang ayo kita berangakat!"

"Cih, perempuan ini benar-benar ...." 

Pagi itu kegaduhan terjadi di Akademi Seventhsanctum. Bukan cuma tentang berita Lintang yang mengalahkan Drako secara telak, tapi juga tentang Lintang yang datang ke sekolah bersama Frisca.

"apa anak itu berniat membuat harem ndi sekolah ini." Bebeberapa anak mulai berbisik.

"Bukankah dia jenius baru tahun ini? benar-benar hebat, dia mengalahkan keturunan Leonheart dengan telak." Beberapa orang memujinya.

"Hei, Lintang apa aku boleh bertanya tentang suatu hal?"

"Apa?"

"Apa kau sangat benci dengan bangsawan?"

"Bukan urusanmu." Frisca terlihat kecewa ketika Lintang tidak menjawab pertanyaanya.

"Hei, Lintang ... ... bisakah kita menjadi teman?"

"Teman, maaf aku tidak berteman dengan orang lemah. dan untuk bekal ini aku pasti membayarnya." Lintang pergi meninggalkan Frisca.

"Hei tunggu, apa maksudmu dengan lemah. Ah ... Lintang!" Frisca menghentakkan kakinya ke tanah dan mengejar Lintang. 

Kelas akhirnya dimulai, profesor yang di panggil Arjun datang dengan membawa secarik kertas.

"Seperti kalian tahu, semester dua sudah dekat. Pada semester dua kalian harus sudah membentuk kelompok, entah itu dari kelas biasa atau jenius. Kelompok itu yang nantinya akan digunakan untuk berburu dalam rangka meningkatkan kemampuan kalian. Seperti kalian tahu Gunung Kluwuks sangat baik untuk meningkatkan level kalian. Jadi, ketiga orang yang sudah menjadi kelompok akan berburu dengan kakak kelas. Kalian mengerti?"

"Ya, pak." Jawab murid-murid serempak.

"Pak...." Lintang mengangkat tangannya.

"Ada apa Lintang?" 

"Saya rasa saya bisa berburu sendiri tanpa memerlukan sebuah tim."

Mendengar pernyataan Lintang, suasana di kelas menjadi ricuh.

"Apa-apaan berburu sendiri, sok kuat sekali." Beberapa murid mulai berbisik.

"Baik murid-murid, tenang! untukmu Lintang, setiap murid diwajibakan memilih kelompok mereka. Berburu dalam kelompok lebih aman daripada melakukanya sendiri."

"Tapi, itu membuat kita berkembang dengan lambat." Lintang menyela.

"Huh, tidak ada kata tapi. Selama kau masih murid sekolah ini, kau harus mengikuti prosedurnya."

Pak guru melanjutkan pelajarannya.

"Baik sekarng buka halaman 37 tentang pengetahuan element. Guardian memiliki element mereka masing-masing yang membuat mereka kaut atau lemah terhadap sesuatu. BIsa di aktakan element dasar adalah api, air, angin dan tanah. Tapi dalam penelitian akhirnya muncul banyak element seperti : es, mineral, alam, petir,holy, dark, shadow, chaos dan lainnya. Seperti bapak katakan mereka memiliki keungulan dan kelemahan masing-masing. Api lemah terhadap air, air lemah terhadap petir dan seterusnya. Diantara semua element itu hanya element chaos yang memiliki kekuatan 100% terhadap mereka. Meski begitu jika dibuat sebagai pertahanan elemnt chaos juga akan menerima dampak serangan secara penuh." Profesor Arjun melanjutkan penjelasanya.

"Ah hari ini benar-benar hari yang panjang." Lintang yang sedari tadi menunggu jam istirahat segera keluar dari kelas.

"Hei, Lintang bagaimana kalau kita makan sama-sama di luar." Frisca menunjuk ke arah halam sekolah.

"Aku tidak tertarik."

Sementara mereka berbicara, Hope melihat Frisca dan Lintang dengan tatapan penuh kesedihan.

"Hope, apa kau mau makan bersama kami?" beberapa gadis tiba-tiba mendekati Hope.

"Tidak sebenarnya ada yang harus kukerjakan." Hope tersenyum.

"Apa kau tidak bosan mengikutiku?" Lintang mulai kesal karena diikuti oleh Frisca.

"Kepada Lintang Vasco ditunggu kehadirannya di ruang OSIS oleh senior cantikmu."

Mendengar suara Lily di pengeras suara Lintang dan Frisca saling memandang.

"Kenapa kak Lily memanggilmu?"

"Entahlah, mungkin dia hanya ingin melakukan hal yang aneh."

"Hei Lintang, Frisca." Sapa Hope tiba-tiba merangkul mereka berdua.

Melihat kondisi ini pikiran Frisca melayang di hari dia bersama dengan Lintang dan Hope semasa kecil.

"Sayang dia bukan ...."

"Apa yang kau katakan?" tanya Hope setelah mendengar Frisca berbisik.

"Ah tidak kok." Frisca tersenyum pada Hope.

Sebuah ruang yang luas di bangun di bagian paling atas bangunan dan ruangan itu adalah ruang OSIS Akademi Seventhsanctum. Euangan itu sangat luas, terdapat meja rapat dengan dua belas kursi empuk yang berjajar di atas meja itu. Pada bagian depan meja itu terdapat kursi yang lebih besar dari kursi lain, dengan nama meja yang bertulisan ketua di depannya. Tepat di sebelah kiri ruang terdapat ruang guru. 

"Aku memang menyuruhmu untuk datang kemari, tapi mengapa kau membawa dua orang ini." Lily bersendekap.

"Aku juga tidak berniat membawa mereka, tetapi mereka yang terus-menerus mengkutiku." Ujar Lintang kesal.

"Akukan cuma mengajakmu untuk makan siang bersama, lagipula aku juga ingin mengawasimu apakah kau memakan bekal yang aku buat apa tidak."

Ketika Frisca mengucapkan hal itu, tatapan Hope berubah gelap.

"Eh ... jadi kau membuatkan bekal untuk Lintang? kau benar-benar tidak sopan Lintang, sebaiknya kau makan bekal itu sebelum jam pelajaran habis."

"Baiklah ... baiklah." Lintang membuka bungkusan kain yang dipegangnya.

-sleb- 

Saat Lintang sedang membuka bungkusan itu, tiba-tiba Lily menyambar kotak bekal itu, membukanya dan kemudian memakanya.

"Wah ini luar biasa, rasa telur gulung ini benar-benar enak. Tumis buncisnya juga luar biasa. Sepertinya putri dari keluarga Versalia bisa menjadi menantu yang hebat."

"Hei, bekal itu bukan untukmu kak!" Frisca mengembungkan pipinya.

"Kalau begitu kenapa kalian berdua tidak mencoba bekal yang dibuat teman kalian ini?" Lily memandang Lintang dan Hope.

"Tapi kak ...." Hope sedikit canggung dan tidak tahu apa yang dilakukan.

"Sudahlah ... sudalah, sini kakak suapin kalian berdua," Lily mengambil sebuah telur gulung dan memaksa mereka masuk ke mulut Lintang dan Hope. "Bagaimana rasanya, enak bukan?"

"Emm ini enak sekali, sudah lama sekali semenjak aku merasakan masakan Frisca." Hope tersenyum bahagia.

"Bagaimana?" tanya Frisca pada Lintang.

"Aku rasa ini tidak buruk."

Mereka akhirnya memakan bekal buatan Frisca bersama-sama.

"Benar-beanr bekal yang luar biasa, lain kali bawakan lagi untuk seniormu yang cantik ya!"

"Sudah kubilangkan aku tidak membuat bekal ini untukmu."

"Oh iya Lintang sebenarnya aku ingin berbicara empat mata denganmu." Lily menatap tajam ke arah Frisca dan Hope.

"Baiklah kalau begitu saya dan Frisca akan pergi untuk masuk kelas." Hope mengandeng Frisca dan mengajaknya kelaur dari ruangan itu.

"Akhirnya kakak bisa berduaan dengan adik yang manis ini. Hey ... hey, diruangan yang sepi begini apa yang bisa dilakukan dua orang berlainan jenis?"

"Aku pergi sekarang jika kau tidak mau menjelaskan apa maksudmu."

"Huh, kau ini benar-benar orang yang tidak bisa diajak bercanda. Baiklah, menyaksikan pertarunganmu dengan Drako kemarin aku ingin bertanya beberapa hal padamu."

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Pertama, kenapa kau sepertinya sangat membenci kau bangsawan. Kedua, tekhnik apa yang kau gunakan pada pertarungan kemarin. Dari yang aku tahu, seseorang seharusnya mengeluarkan Rule Book untuk dapat berinteraksi dan menggunakan kemampuan guardiannya. Namun dirimu berbeda, kau tidak menggunakan rule book tapi kau dapat mengeluarkan kemampuan yang hebat seperti itu. Dan yang terakhir apa kau pernah pergi menuju portal hijau itu?"

"Aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang kedua dan ketiga, tapi untuk pertanyaanmu yang pertama kenapa aku sangat membenci bangsawan. Itu karena mereka telah melakukan hal jahat kepadaku dulu. Di negriku para bangsawan bertindak seenaknya menindas orang lain. Jadi, aku sangat membenci mereka."

"Begitu rupanya, tapi aku benar-benar ingin menghilangkan kebencianmu itu. Kau adalah aset berharga dengan kekuatan unik. Hey Lintang, bagaimana jika kau bergabung dengan OSIS?"

"Aku tidak tertarik."

"Pikirkanlah, banyak keuntungan yang bisa kau dapat ketika menjadi OSIS. Seperti : lisensi berburu yang bisa kau dapatkan lebih awal, kau juga bisa menghindari pelajaran membosankan dengan tidur di rungan ini. Dan juga, kau bisa masuk menjadi prajurit elit kerajaan lebih singkat. Pikirkanlah itu terlebih dahulu."

Lily mengakhiri pembicaraan mereka dan Lintang segera kembali ke kelasnya.

**********

Kerjaan Broba, Istana Milford

Seseorang bertopeng sedang mendekati pangeran Kerajaan Broba yang sedang tertidur.

"Emhhhh ... emmmm." Sang Pangeran mencoba berteriak tetapi suara tidak mau keluar dari mulutnya.

"Pangeran, jika saya menjadi anda saya tidak akan berteriak. Saya memiliki penawaran menarik dengan anda. Saya akan melepaskan tangan saya dari mulut anda, tetapi jika anda macam-macam maka saya akan membunuh anda." Seorang bertopeng itu melepskan tangannya dari mulut pangeran Irfin.

"Siapa ... siapa kau, apa yang kau inginkan."

Pria bertopeng itu berdiri sambil menuang sebotol anggur kedalam gelas dan duduk di tepi tempat tidur pangeran.

"Pangeran Irfin, seseorang yang gagal menjadi putra mahkota karena dinilai terlalu baik. Hei, pangeran bagaimana jika aku mengatakan kau bisa menjadi raja selanjutnya?" Pria bertopeng itu tersenyum.

"Apa maksudmu, jika kau mencoba memperdayaku dengan sesuatu ayng kotor kau tidak akan bisa."

"Well ... bagaimana kalau kita lihat, bagaimana sisi lain dari pangeran yang dikatakan terlalu baik ini. Rule Book Tenggu, Pull a Desire." 

Pria bertopeng itu menggunakan rule booknya dan menarik semua kenangan dan keinginan sang pangeran keluar.

"Begitu rupanya, kau sangat iri dengan kakakmu bukan? ayahmu memperlakukan kalian berbeda. Hey, kenapa kau tidak menerima tawaranku?" Pria bertopeng itu berjalan kesana-kemari sambil melakukan gestur tubuh untuk membujuk pangeran.

"Tidak, aku tidak tertarik dengan kekuasaaan. Lagipula dengan cara apa kau akan membautku menajdi raja."

"Benarkah begitu, bagaimana jika kau meliaht ini ...." Pria bertopeng itu melepaskan topeng yang ada di wajahnya.

"Kau ... tidak mungkin ...."

**********


Note : agak Write Block nyari guardian buat chara yang lain, belum lagi guardian Lintang yang lain. Terimakasih untuk setia mengikuti cerita saya, mohon maaf jika agak lambat dikarenakan riset. heheh riset mulu.  

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 85.3K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
67.2K 9.8K 39
Ebook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu men...
27.4K 1.8K 25
Desa Mythies telah hancur karena perang antara kelompok manusia dan mythies. Anne Spring adalah gadis beruntung yang selamat dari perang itu. Ia pun...
359K 20.8K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...