The Queen : It Has To be You...

By BieruLiu

164K 9.2K 169

ini adalah sequel ketiga dari The Queen 1. The Queen : the woman who hold the fire 2. The Queen : the me... More

Part 1 : Awal Yang Baru
Part 2
Part 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
Part 10
PART 11
PART 12
PART 14
PART 15
PART 16
PART 16.1
PART17
PART 18
Part 19
PART 20
PART 21
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART32
PART33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37

PART22

3.4K 201 2
By BieruLiu

Sang do kembali ke kediaman keluarga mentri choi dan melihat para pelayan rumah tersebut Nampak mondar – mandir dari kamar yoo jung

" apa yang terjadi ?" Tanya sang do mencegat salah satu pelayan yoo jung

" ahh.. tuan muda " pelayan wanita bertubuh gemuk itu Nampak member hormat " nona yoo jung tidak menemukan gaun yang cocok untuk pergi ke pesta ulang tahun pangeran mahkota, jadi... nona menyuruh kami untuk mengeluarkan semuanya "

" aaa.... Kau bisa pergi sekarang "

Pelayan itu menundukkan kepalanya kemudian bergegas pergi, sang do melangkahkan kakinya menuju kamar yoo jung dan melihat gadis itu mematut – matutkan diri di depan cermin besar

" ahh.. ini sudah pernah ku pakai " ia melemparkan hanbok berwarna coklat keemasan tersebut

" aigooo.... Tidak ada baju bagus jika menurut seleramu... wanita itu susah ya " sang do menegurnya

Yoo jung memasang wajah cemberut sebelum akhirnya memandang ke arah sang do

" kau pikir... untuk siapa gadis berdandan cantik jika bukan untuk lelakinya, sejak pagi kemana kau pergi ? kau tidak membuat masalah bukan ?"

Sang do menggeleng sambil tersenyum, yoo jung nampaknya melihat sesuatu yang berbeda di senyuman sepupunya tersebut

" apa ini... aku mencium sesuatu yang berbeda... yaa !!! apa kau bertemu dengan seorang gadis ?"

" oogg... bagaimana kau tahu ?"

Yoo jung langsung membuang hanbok di tangannya dan berjalan mendekati sang sepupu, ia begitu penasaran gadis tidak beruntung mana yang menjerat hati pemuda itu, sang do memang tipe pemuda playboy yang suka bersenang – senang dengan banyak gadis, jika sekarang ada seorang gadis yang bisa membuatnya tersenyum pastilah gadis itu sedang sial karena menjerat hati sang Casanova

" ceritakan padaku ? siapa gadis itu ?" Tanya yoo jung penasaran

Sang do tersenyum penuh rahasia " kau tidak perlu tahu "

" ya !!! katakana padaku !!" yoo jung memaksa

" sekarang ... aku baru mengerti tentang cinta pada pandagan pertama yang kau elu – elukan itu... entahlah.. "

" hoooo " yoo jung tersenyum " dia pasti gadis yang jelek "

" apa maksudmu !!!" sang do bersunggut – sunggut

" orabeonim sering bertemu banyak sekali gadis cantik dan tak pernah tertarik dengan mereka, jika sekarang kau tertarik harusnya dia sangat jelek "

" emmm.. kau salah " sang do mengayun – ayunkan jari telunjuknya " dia sangat cantik, matanya... matanya berbeda tapi terlihat sangat indah, dia sangat keras kepala entah kenapa aku langsung seperti tertarik padanya "

" aeehh... ceritamu membuatku merinding " yoo jung mengusap kedua lengannya dengan kedua tangannya kemudian berdiri dan berbalik " aehh.. kasihan sekali gadis itu... kasihan... kasihan "

" Yaaa !!! apa maksudmu gadis itu sial !! dia beruntung karena membuatku tertarik "

" terserah kau saja... semoga beruntung " yoo jung mengepaskan bajunya lagi " aahh... mana yang cocok dengan hiasan rambutku ya ...?"

Sang do menyandarkan punggungnya di tiang kamar yoo jung dan memandang langit

" haaah.... Ibu.. apa kau akan suka..." gumamnya

****

Malam harinya, da seom menunggu yoon di halaman rumahnya, tak terlihat tongkat yang biasa di bawanya, hari ini ia berniat untuk berjalan selayaknya gadis norman tanpa tongkat atau noeul untuk menunjukkan kekurangannya, hari ini... Ia ingin menjadi gadis normal di hari ulang tahun pangeran mahkota

" Apa seja jeonha belum datang ?!" Tanya sang ibu yang melihat da seom masih berdiri di sana

Da seom menoleh ke arah sang ibu " Mungkin sebentar lagi bu" jawab da seom

Kreeekk.. Pintu gerbang rumah da seom di buka, wajah tampan pangeran mahkota muncul dari baliknya

" Seja jeonha " ibu da seom yang melihat yoon di sana langsung memberi hormat

Da seom pun langsung tersenyum dan memalingkan wajahnya ke arah yoon

Yoon berjalan mendekati da seom, ia tersenyum sejenak ke arah da seom kemudian memandang lurus ke arah ibu da seom, yoon merapatkan kedua tangannya lurus ke bawah

" Bibi kang " yoon bicara lembut ke ibu da seom " hari ini...saya ingin mengajak da seom pergi, saya bicara seperti ini.. Bukan sebagai pangeran mahkota tapi sebagai seorang pria "

Raut muka ibu da seom nampak terkejut kemudian senyum menghiasi wajahnya

" Jeonha - neun ... Tidak.. Yoon - ah.. Tolong jaga da seom dengan baik " jawab sang ibu

" Yee... Saya akan menjaga da seom dengan baik !!!" Yoon menjawab tegas

Da seom tersenyum, hal itu membuatnya senang, yoon benar – benar menunjukkan kesungguhannya padanya

" Caahh.. Da seom - a " yoon memegang tangan da seom kemudian berjalan pergi

Setelah yoon dan da seom berlalu sang ibu masuk ke dalam kamarnya kembali

" Sebaiknya... Jangan kau biarkan da seom terlalu dekat dengan pangeran mahkota mulai sekarang " kata ayah da seom

" Pangeran mahkota pemuda yang baik dan da seom menyukainya, mereka saling menyukai" sang ibu nampak duduk di depannya

" Karena itulah... Aku melarangnya untuk dekat dengan PM Yi Yoon, sebentar lagi penetapan putri mahkota akan di laksanakan... Aku tidak ingin terjadi masalah di istana karena hal ini " sang ayah memandang ibunya lekat " aku tidak ingin da seom menderita ke depannya, kau tau jika istana bisa begitu sangat menyeramkan "

" Suamiku... Percayalah bahwa pangeran mahkota... Akan melindunginya "

" Bahkan.. Mendiang ratu hwa young harus bertaruh nyawa untuk melindungi orang - orang yang di cintainya, pangeran mahkota... Tidak akan kuat menerima gempuran istana seorang diri dan da seom... Aku harus menjauhkannya dari istana "

Ibu da seom nampak memandang suaminya, ia tau sang putri begitu mencintai yoon tapi disisi lain ia juga cemas sang putri akan menjadi sasaran politik orang - orang istana

***

Berbeda dengan yoon yang merayakan ulang tahunnya di luar istana, yi yang memaksa sang ayah untuk menyiapkan ulang tahun yang meriah untuknya di istana, yi yang menunjukkan rasa keras kepala dan egoisnya, ia menjadi yi yang yang berbeda dan lebih temperamental dari biasanya,

Ratu inwoon mengali rasa kecemburuan yi yang terhadap yoon dan memanfaatkan hal tersebut untuk menyerang raja

Dua saudara.. dua darah yang sama... akan tertumpah di istana

****

Di sisi lain yoo jung dan sang do juga sudah berada di pasar

" apa kau yakin pangeran mahkota akan kemari ?" Tanya sang do seraya mengigit apel di tangannya

" emm..." yoo jung Nampak mencari – cari yoon " setiap tahun saat ulang tahun pangeran mahkota dan pangeran yi yang selalu datang kemari, mereka berdua berkata ulang tahun di luar seperti berulang tahun bersama ibu mereka "

" haah... kau cari saja dia... aku akan melihat – lihat " sang do Nampak tak suka

Dan benar saja yoon dan da seom memang sedang menuju kesana, tangan kiri da seom memegang sebuah lampion dan tangan kanannya di genggam erat sang kekasih tentu... siapa lagi.. sang pangeran mahkota kita , yi yoon

" apa yang anda tulis di lampion ini jeonha ?!" Tanya da seom

" itu rahasia...kau akan kuberitahu nanti setelah aku mengatakan sesuatu padamu "

" emm... da seom mengangguk, " sesuatu " da seom sepertinya sudah mengetahui tentang sesuatu tersebut, tentang pernikahan yoon dan yoo jung tapi ia berusaha untuk tetap tenang dan tdak sedih ataupun kecewa karena ini adalah hari bahagia sang pangeran mahkota

" ooo... seja jeonha " yoo jung yang melihat mereka tak jauh dari tempatnya berdiri Nampak menegur mereka

Yoon Nampak sekali tak suka bertemu yoo jung disini, ia masih kesal pada gadis itu yang dianggapnya ikut terlibat dalam persekongkolan dengan ayahnya untuk mebuat rumor menjijikkan tersebut

" nona yoo jung " da seom mmberi hormat

" kalian disini ? aku sudah lama menunggu kalian disini " kata yoo jung berusaha tetap tenang walau ia tau tatapan tak suka di lontarkan yoon padanya

" maaf... seja jeonha harus berdoa dulu di altar mendiang ratu cho "

" aa..." yoo jung melihat yoon terus mengenggam tangan da seom tanpa menatapnya, ia benar – benar sedih

" da seom – a... bisakah aku berbicara sebentar dengan seja jeonha ?" Tanya yoo jung kemudian

" aa.. ten..."

" apa yang hendak kau bicarakan, bicarakan saja tidak ada yang perlu di rahasiakan dari da seom "

Mendengar nada suara yoon yang tak suka da seom yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka

" itu... jeonha... " yoo jung binggung harus memulai darimana

" jeonha... berbicaralah dulu dengan nona yoo jung, hamba ingin membeli sesuatu " da seom melepaskan genggaman tangan yoon

" da seom – a "

Da seom tersenyum " jeonha... hamba akan kembali nanti "

Da seom berjalan tak tentu arah, pembicaraan yang hendak mereka bicarakan pasti sangatlah penting hingga suara yoo jung bergetar seperti menahan tangis, itulah sebabnya da seom memilih untuk pergi karena da seom tau sifat yoon, yoon yang keras kepala akan tetap kekeh pada pendiriannya

Brruukkkk !!!! da seom menabrak seseorang

" maaf... maafkan saya " da seom segera meminta maaf

" aaahh... kau membuat bajuku kotor " sang do berbalik dan terkejut melihat gadis yang di jumpainya tadi berada di belakangnya

" ka.. kau... sedang apa kau disini ?" Tanya sang do

Sang do lalu mengajak da seom duduk sambil menikmati kue

" jadi... anda kemari karena ingin makan secara gratis ? bukan untuk merayakan ulang tahun pangeran mahkota ?" Tanya da seom

" pangeran mahkota ? heeh.. untuk apa aku merayakan ulang tahun seseorang yang tidak ku kenal, lagipula jarang sekali kita mendapatkan makanan dengan gratis bukan "

Da seom tersenyum " anda benar... makanan gratis itu memang nikmat "

Sang do tercekat menatap senyuman da seom yang begitu indah di bawah sinar bulan malam itu, ia bertemu dengan banyak sekali gadis cantik namun entah kenapa... gadis buta seperti da seom – lah yang bisa meluluhkan hatinya

" kau.. siapa namamu ?" Tanya sang do

Da seom yang hendak mengigit kuenya menjadi urung " da seom... kang da seom "

" da seom ? bukankah itu artinya cinta ?" Tanya sang do

" benar... anda bisa mengartikan itu cinta, da seom juga adalah nama sebuah bunga "

" eemmm " sang do mengangguk – angguk " bunga cinta " sang do kemudian tersenyum ketika memikirkan hal itu

" nama tuan ?"

" aku ? choi sang do... choi – sang – do "

" choi ? saya juga punya teman bernama choi... saya rasa ini sebuah kebetulan "

" benarkah ? haah.. sayang sekali.. nama keluarga choi begitu banyak "

Da seom tertawa renyah mendengar lelucon sang do tentang nama keluarganya

" da seom – a... kita pulang " suara marah yoon tiba – tiba terdengar

Da seom menoleh dan tanpa sempat berkata apapun, yoon langsung menarik tangan da seom dengan kasar

" jeonha..." da seom terkejut

" heii !!! bersikaplah lembut terhadap gadis " sang do berdiri dan marah dengan tindakan yoon terhadap da seom

" kau siapa ?! kenapa kau melarangku ?"

" sudahlah... kita pergi sekarang " da seom tak ingin yoon terlibat masalah karena da seom merasa yoon tengah emosi sekarang

" aku tidak suka dengan laki – laki kasar..." sang do memegang tangan da seom

" lepaskan !!! kau tidak boleh menyentuh kekasihku !!!" yoon marah

Mendengar hal itu sang do langsung terdiam, ia melepaskan lengan da seom perlahan dan membiarkan yoon membawa gadis itu pergi

" haaah " sang do tak percaya dengan apa yang di lihatnya barusahan, ia tak menyangka benih cinta yang baru hendak di tanamnya sudah membusuk sebelum berkecambah

Continue Reading

You'll Also Like

332K 49.3K 76
"Became the Most Popular Hero is Hard" adalah judul novel yang saat ini digemari banyak pembaca karena memiliki visual karakter dan isi cerita yang m...
Back to the Past? By Xzvy

Historical Fiction

3.1M 253K 79
⚠️WARNING TYPO BERTEBARAN!! DIPERHATIKAN DALAM MEMBACA!⚠️ Evlleca Amoure Blean. Putri seorang Kaisar yang balik kemasa lalu untuk mengubah seluruh ki...
975K 91.1K 48
[TELAH DIBUKUKAN] Meski dalam satu malam kehidupan Lethisa Ameilia berubah. Meski ia masuk ke dalam dunia lain yang tidak pernah ia duga dan berhasil...
4.1M 571K 69
18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyer...