The Lost Existence

By RizkyT

20.3K 1.5K 280

Adakah mahkluk luar angkasa? Hal itu selalu menjadi pertanyaan di masa kecilku, ada berbagai planet, tata sur... More

Chapter 1, Part 0 - Prologue
Chapter 1 Part 2
Chapter 1 Part 3
Chapter 1 Part 4
End Of Chapter 1, Farewell Earth
Chapter 2 Part 1
Chapter 2 Part 2
Chapter 2 Part 3
Chapter 2 Part 4
Chapter 2 Part 5
Chapter 2 Part 6
Chapter 2 Part 7
Chapter 2 Part 8
End Of Chapter 2, The First Journey
Chapter 2 Notes
Chapter 3 Part 1
Chapter 3 Part 2
Chapter 3 Part 3
Chapter 3 Part 4
Chapter 3 Part 5
Chapter 3 Part 6
Chapter 3 Part 7
Chapter 3 Part 8
Chapter 3 Part 9
Chapter 3 Part 10
Chapter 3 End Fall Of The Empire
Chapter 4 Part 1
Chapter 4 Part 2
Chapter 4 Part 3
Chapter 4 Part 4
Chapter 4 Part 5
Chapter 4 Part 6
Chapter 4 Part 7
Chapter 4 Part 8
Chapter 4 Part 9
Chapter 4 Part 10
Chapter 4 Part 11
Chapter 4 Part 12
Chapter 4 Part 13
Chapter 4 Part 14
Chapter 4 Part 15
Chapter 4 Part 16
Chapter 4 Part 17
End Of Chapter 4, Start Of Tragedy
Last Chapter, Part 1
Last Chapter Part 2
Last Chapter Part 3
Last Chapter Part 4
Last Chapter Part 5
End Of Chapter 5

Chapter 1 Part 1

1.6K 95 17
By RizkyT


Langit yang gelap, tanpa ujung, tanpa batas. Dihiasi dengan bintang- bintang yang memberi penerangan. Planet yang tertata rapi di masing-masing galaksinya. Diriku melayang di angkasa melihat pemandangan yang indah ini. Berulang kali, di mimpiku. Pertama kalinya aku mengalami mimpi ini, pemandanganya kabur. Dan tiap kali aku mengalaminya lagi, pemandanganya semakin jelas, semakin mengerikan.

'Duaarr'

'Duarrr'

'Duarrr'

Bintang-bintang meledak, planet bertabrakan, galaksi berhamburan, langit yang gelap menjadi terang benderang. Setiap kali aku melihatnya aku menderita, ketakutan.

Hah? Sekarang pemandanganya berubah, tidak ada bintang, tidak ada planet-planet, galaksi dan lainnya. Hanya kegelapan tanpa cahaya apapun. Ini pertama kalinya terjadi

"Uurrrgh"

Tubuhku gemetar, menggigil, ketakutan yang tidak dapat kuungkapkan. Apa yang terjadi....? Ada apa ...? Apa ...?

"..."

Tiba-tiba muncul sekelebat bayangan, bayangan berbentuk manusia yang besar, sangat besar. Ukuran yang tidak dapat dibayangkan, ukuran yang dapat menampung puluhan galaksi. Tubuhku semakin bergetar, menggigil, ketakutan yang tidak tertahankan. Aku melihat di ujung bayangan itu dua bola merah berapi. Bagaikan mata, menatapku, menusuk dengan tajam.

"Aarrgghhhhhhhhh"

"Haaahh ..."

"Haaahh ..."

"Haaahh ..."

Aku terbangun dari mimpi buruk tadi, sekujur tubuhku basah oleh keringat, dan diriku masih bergetar. Mimpi itu terasa nyata, bayangan mimpi itu masih terngiang di benakku. Bulu kudukku semakin berdiri.

Kemudian aku mendengar seseorang membuka pintu. Seorang wanita berambut coklat masuk ke kamarku. Dia tampak kaget melihat keadaanku, lalu bergegas menghampiriku.

"Radit, kamu tidak apa-apa?"

Aku memandang ke arah wajahnya yang putih, terlihat mata birunya berair penuh kekhawatiran.

"Ya, aku tidak apa-apa."

Dia memelukku dengan lenganya yang kecil. Penuh kehangatan membuatku kembali tenang.

"Apapun yang terjadi katakanlah, aku pasti akan selalu berada di sampingmu, mendukungmu."

Hatiku sakit melihat wajahnya yang sedih. Hal yang paling tidak ingin terjadi untukku adalah melihat dia, istriku bersedih.

"Tidak apa-apa Laura, ini hanyalah mimpi, tidak ada hubungannya dengan dunia nyata, aku masih sehat, kamu tidak usah bersedih."

"Tapi ..." Dia mengucapkan dengan suara kecil dan ragu-ragu

"Sudah 1 bulan aku melihatmu tidur tidak nyenyak, kamu jangan terlalu sibuk, kamu perlu istirahat." Dia mengucapkanya sambil tersedak-sedak.

"Pekerjaanku memang berat, tapi ini demi masa depan, demi semua orang, demi dirimu."

Dia tersenyum, meskipun itu senyum yang dipaksakan. Matanya tetap berair, penuh kekhawatiran.

"Sayang, sekarang aku harus bersiap-siap berangkat untuk melanjutkan pekerjaanku."

"Iya, aku akan siapkan sarapan."

"Terima kasih."

...

1 bulan telah berlalu semenjak pemberitaan yang mengejutkan itu. Givel bangsa planet lain, dialah yang yang telah menghubungi kami. Warp, Virtual Reality, 3D Hologram, mereka telah menemukanya puluhan ribu tahun yang lalu. Teknologi bangsa bumi itu bagaikan bayi yang baru lahir dibanding mereka. Akan tetapi bangsa itu sudah punah, Super Komputer ciptaan merekalah yang menghubungi kami, dan dia menghubungi kami supaya tidak terjadi tragedi yang sama.

Spacecraft, teknologi yang dia berikan kepada kami. Sebuah pesawat ruang angkasa yang dapat menampung puluhan juta orang, tanpa perlu makan, tanpa perlu minum, pesawat ini dapat mempertahankan hidup penumpang di dalamnya selama ribuan tahun sampai mendarat ke tujuan yang diinginkan. Bagaikan bahtera Nabi Nuh. Apakah ini akan menjadi perjalanan terbesar umat manusia yang ke-2?

Pesawat ruang angkasa yang sangat besar yang terletak di laboratorium NASA yang khusus diciptakan untuknya. Diameter yang sangat besar mencapai ukuran beratus-ratus hektar. Dibuat oleh puluhan teknisi ternama dari berbagai dunia. Benar-benar ciptaan manusia paling canggih. Tetapi ini bukanlah murni buatan manusia bumi, kami hanya mengikuti intruksi dari super komputer itu. Sumber energi yang ramah lingkungan, efisiensi pembakaran 100 persen tanpa residu sedikitpun, benar-benar teknologi yang membuat kami terkagum-kagum. Teknologi yang dapat menyelesaikan berbagai masalah yang kami hadapi saat ini. Sayang sekali, saat ini kami hanya memikirkan masa depan kami untuk 2 bulan ke depanya. Benarkah kehidupan di bumi akan berakhir? Benarkah Spacecraft ini satu-satunya harapan kita?

Tidak bosan-bosanya aku melihatnya, pesawat yang sangat megah dan kokoh. Setelah 1 bulan kami membangunnya akhirnya selesai juga. Aku telah selesai melakukan pengecekan ke setiap bagiannya. Aku yakin ini sempurna, pesawat ini akan mengudara dengan lancar.

"Pagi Pak Radit." Terdengar suara wanita memanggilku.

Wanita itu adalah Naomi dengan baju lab khasnya dia datang menghampiriku.

"Pagi-pagi sudah rajin sekali pak."

"Haha iya, aku lagi semangat-semangatnya sekarang."  Aku mengangkat kedua tanganku, menunjukkan seluruh tubuhku yang terlihat optimal.

"Aku sudah periksa semua bagiannya, tidak ada masalah, semuanya sempurna." Penuh percaya diri aku mengucapkanya.

"Rasanya ingin kucoba luncurkan, tapi tidak mungkin sekarang, hahahaha."

"Kami sudah bersiap membuat Spacecraft selanjutnya, ya kita masih punya waktu, kita pasti bisa menyelamatkan umat bumi," kataku sambil berjalan berputar kecil.

Naomi tampak tersenyum penuh harapan, melihat pernyataanku tadi.

"Oh iya pak, ada yang mau bertemu dengan bapak."

"Siapa?"

"Hmm, bapak pasti terkejut melihatnya." Naomi tampak memancingku untuk menebaknya.

"Tuan Presidenkah? Aku sudah bertemu denganya minggu lalu."

"Ya sudah, ayo ikut aku, dia sudah menunggumu di ruang meeting." Ajak Naomi sambil melambaikan tangan.

"Okay, baiklah." Aku mengangguk kecil menerima ajakanya.

Aku mengikutinya melalui lorong menuju ruang meeting. Tempatnya tidak begitu jauh sekitar 5 menit perjalanan. Keadaan NASA sekarang sangat sepi, mereka semua sedang beristirahat setelah 1 bulan penuh membangun Spacecraft tersebut. Dan istirahat ini sekaligus untuk bersiap melanjutkan pekerjaan besar selanjutnya, membangun 50 Spacecraft yang lain dalam jangka waktu 2 bulan.

"Okay kita sudah sampai pak." Naomi membuka pintu ruang meeting dan mempersilahkanku masuk.

Aku melihat seorang gadis kecil di dalam, kira-kira umurnya sekitar belasan dengan rambut hitam yang panjang dan kulit yang putih bersih, mukanya berbentuk oval dengan mata berwarna biru cerah. Dia mengenakan gaun kecil berwarna putih. Entah mengapa aku merasa nostalgia melihatnya.

"Pak Radit, kenalkan Airi." Naomi memperkenalkanya kepadaku.

"Hai, salam kenal." Dia tersenyum sambil menjabatkan tanganya kepadaku

"Perkenalkan aku Radit." Aku membalas jabatan tanganya dengan sedikit ragu-ragu.

"Siapa dia?" Aku melihat ke arah Naomi dengan tampang terheran.

"Ayo tebak dong pak!" balas Naomi seraya mengujiku.

Aku berpikir, menebak siapa gerangan dia, tetapi tidak ada satupun yang terbayang di benakku.

"Haha, aku menyerah Naomi, tolong beritahukan saja jawabanya."  Pundakku kunaikan menunjukkan pose menyerah.

"Hmm, gimana sih bapak, okay deh akan kukasih tahu siapa dia."

"Aku hanya berpikir, bukankah kasihan jika kita bercakap-cakap melalui komputer terus, jadi kubikinlah dia AIRI kepanjanganya Artificial Inteligence Remote Interface."

"Hah?!!" Diriku terkejut serta kagum melihatnya, apakah ini hologram? Atau robot? Tetapi bentuknya terlalu nyata.

"Yah, ini juga berkat bantuan bangsa Givel jadi aku bisa membuatnya, intruksi mereka sangatlah bagus, aku jadinya penasaran sekali, teknologi seperti apa yang dimiliki mereka."

"Oh iya pak, ini hologram bukan robot, tetapi hologram ini dapat merangsang indera-indera kita jadi kelihatan seperti benar-benar ada."  Dia menjelaskan dengan panjang lebar.

"Haha, aku tahu kamu memang ahli dalam bidang hologram, tetapi aku tidak menyangka kamu bisa membuat senyata ini."  Aku tersenyum kecil memuji.

"Oh iya Pak Radit, dari dulu ada hal yang ingin aku mainkan." Tiba-tiba Airi berkata kepadaku, suaranya kecil tapi terdengar merdu.

Dia membuka laci dan mengambil sesuatu, tetapi ada sesuatu janggal yang membuatku terheran.

"Oh, aku memang bisa menggerakkan benda dari jauh, bukan tubuh fisik yang menggerakkanya."

Dia mencontohkan dengan mengangkat kotak sejarak 5 meter dariku tanpa menyentuhnya. Aku dan Naomi tersentak melihatnya.

"Kamu ingat kan 1 bulan lalu saat pertama aku muncul, aku dapat mematikan semua sistem keamanan di sini secara bersamaan."

"Tadi hanya penjiwaan saja, anggap saja aku memiliki tubuh fisik," jelas Airi sambil tersenyum.

Haha, setelah mengalami berbagai kejadian aneh, lucu juga ternyata aku masih bisa terheran melihatnya.

"Yah baiklah, permainan apa yang ingin kamu mainkan tadi." Tidak sabar, aku menunggu apa yang dia inginkan.

"Ini" Dia menyodorkan meja catur kepadaku.

"Tapi ajari dulu aku basicnya, yah, " kata dia tersenyum.

Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 415 22
siapa yang mempunyai ide gila membuat bunyi jam menjadi suara wanita menjerit? Alih-alih dengungan lembut, bunyi nyaring itu membuat jantung hampir...
31.3K 2.3K 18
『 SUDAH TERBIT - C O M P L E T E D 』 Semua orang jahat, pikirnya. Ternyata selalu ada alasan mengapa setiap orang berubah, entah itu luka masa lalu a...
85.2K 8.1K 32
(Sudah Terbit) (The Watty Awards 2019 Horror-Paranormal Winner) Stela Halim, gadis dengan emosi yang tidak biasa, harus melawan paranoidnya...
1.1K 76 18
Ya, gambarnya Dino sendiri yg buat (biar tdk kena hak cipta). Mengapa tidak berwarna? karena agar sama spt buku paket mtk yg tdk berwarna. Btw juduln...