The Lost Existence

By RizkyT

20.3K 1.5K 280

Adakah mahkluk luar angkasa? Hal itu selalu menjadi pertanyaan di masa kecilku, ada berbagai planet, tata sur... More

Chapter 1 Part 1
Chapter 1 Part 2
Chapter 1 Part 3
Chapter 1 Part 4
End Of Chapter 1, Farewell Earth
Chapter 2 Part 1
Chapter 2 Part 2
Chapter 2 Part 3
Chapter 2 Part 4
Chapter 2 Part 5
Chapter 2 Part 6
Chapter 2 Part 7
Chapter 2 Part 8
End Of Chapter 2, The First Journey
Chapter 2 Notes
Chapter 3 Part 1
Chapter 3 Part 2
Chapter 3 Part 3
Chapter 3 Part 4
Chapter 3 Part 5
Chapter 3 Part 6
Chapter 3 Part 7
Chapter 3 Part 8
Chapter 3 Part 9
Chapter 3 Part 10
Chapter 3 End Fall Of The Empire
Chapter 4 Part 1
Chapter 4 Part 2
Chapter 4 Part 3
Chapter 4 Part 4
Chapter 4 Part 5
Chapter 4 Part 6
Chapter 4 Part 7
Chapter 4 Part 8
Chapter 4 Part 9
Chapter 4 Part 10
Chapter 4 Part 11
Chapter 4 Part 12
Chapter 4 Part 13
Chapter 4 Part 14
Chapter 4 Part 15
Chapter 4 Part 16
Chapter 4 Part 17
End Of Chapter 4, Start Of Tragedy
Last Chapter, Part 1
Last Chapter Part 2
Last Chapter Part 3
Last Chapter Part 4
Last Chapter Part 5
End Of Chapter 5

Chapter 1, Part 0 - Prologue

3.9K 176 89
By RizkyT

Adakah mahkluk luar angkasa? Hal itu selalu menjadi pertanyaan di masa kecilku, ada berbagai planet, tata surya, galaksi, aku yakin ada kehidupan lain di luar sana. Tayangan yang kusaksikan makin mengembangkan imajinasiku. Starwars, Startrek, Gundam. Rasanya pasti seru sekali menggunakan light saber, atau bertempur melawan alien dengan mecha. Pertanyaanku pun berubah menjadi obsesi. Obsesi  masa kecilku membawaku menjadi sekarang ini.

Setelah menjadi peneliti pandanganku berubah, bukan pertualangan yang kucari.  Tetapi, sumber daya alam, tempat tinggal dan masa depan lah yang kucari. Umur bumi semakin sedikit, dan sumber daya semakin menipis. Aku mengejar waktu demi masa depan. Dan semakin aku mencari aku semakin yakin, manusia hanya hidup sendiri di alam semesta ini.

Ternyata itu salah ....

...

Hari-hariku dipenuhi di dalam ruangan laboratorium yang remang-remang, dan dipenuhi dengan peralatan-peralatan canggih. Meneliti batu-batuan dari mars dengan berbagai macam bentuk-bentuknya. Apakah terkandung zat yang berguna di dalam batu-batuan itu? Dapatkah Mars menjadi sumber daya yang berlimpah untuk masa depan? Hari itu pun tak berbeda, aku sedang meneliti batu mars melalui lensa mikroskopku. Batu itu sangat indah strukturnya, strukturnya seperti berlian, menyejukkan hatiku ketika melihatnya, tapi aku tahu itu batu biasa saja yang tiap hari kuteliti. Hanya saja kejadian selanjutnya adalah sesuatu yang tidak dapat aku bayangkan.

'Teng ....,Teng ..., Teng ....'

Hm? Alarm emergency berbunyi?!

Terdengar langkah kaki dari luar menuju ke ruangan ini. Langkah kakinya terdengar terburu-terburu, tergesa-gesa tampak ada sesuatu yang dicemaskan

Pintu laboratorium terbuka, seorang wanita berambut hitam sebahu mengenakan baju laboratorium yang putih masuk, berjalan secara perlahan mendekatiku. Parasnya sekitar 20-an, kulitnya putih layaknya ras mongol. Dengan tubuh mungilnya dia menghimpun napas, menenangkan diri.

"Bapak  Radit ..."

...

Apa yang terjadi? Bencana alamkah? Kerusakan sistem? Teroris? Atau ... haha tidak mungkin, tidak mungkin tiba-tiba dia menghubungi kami sekarang ini. Apa keinginan mereka setelah bertahun-tahun kami mencarinya tiba-tiba dia muncul begitu saja. Yah pastilah bukan mereka, bukanlah mahkluk luar angkasa, aku yakin ini teroris. Namun, pemandangan yang jarang sekali terlihat, markas NASA yang dikatakan pengamanannya lebih canggih dibanding Pentagon bisa dibuat kocar kacir seperti ini.

Lorong yang biasa terang ini sekarang remang-remang, lampu darurat tampaknya sudah dinyalakan. Orang berlarian tergesa-gesa kebingungan, tampak tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Yah, ini kali pertamanya kejadian seperti ini. Naomi, wanita yang memanggilku tadi berjalan disampingku menuju arah yang sama. Kami berjalan dengan tempo yang sama, tapi dia terlihat lebih tergesa-gesa, tubuhnya gemetaran, keringat mengucur deras dari dahinya, tapi ada yang aneh. Dirinya tampak tersenyum.

"Naomi, menurutmu apa yang terjadi?"

"Hah?aah ...." Dia tampak terkaget mendengar pertanyaanku dan berusaha menyusun kata-kata.

"Aku rasa ..., ini adalah saatnya. Ini adalah saat, dimana mahkluk yang kita cari, mahkluk asing itu berhubungan dengan kita. Seharusnya aku cemas melihat keadaan seperti ini, NASA yang terkenal dengan keamananya tidak berdaya apa-apa ...."

"Tapi yah jika mereka." Aku melihat senyum yang merekah di pipinya.

"Yah, tapi aku tidak berpikir demikian, aku yakin ini hanyalah teroris biasa yang iseng menyerang." Aku  melambaikan sedikit tanganku, menunjukkan ketidak setujuan dari perkataanya. "Kita lihat saja siapa nanti, lagipula kita sudah sampai di pusat kendali."

Pusat kendali, di sini terdapat puluhan komputer yang mengendalikan semua kegiatan di NASA. Hanya orang-orang yang jenius dan terpilih sajalah yang bisa memasuki ruangan ini. Pesawat ulang alik, satelit, robot ekspedisi dikontrol setiap hari, setiap waktu, setiap detik. Tetapi pada jeda waktu sekarang ini tidak ada yang mengontrolnya, dan orang-orang terpilih itu hanya bisa cemas dan kebingungan.

"Bapak Radit, akhirnya anda datang, kami sudah menunggu anda dari tadi. Kami kebingungan tidak tahu apa yang harus dilakukan." Seseorang setengah baya menghampiriku, dia berperawakan tinggi layaknya  orang eropa dengan mata biru dan rambut coklat.

Para operator tampak lega mendengar kedatanganku. Tentu saja, akulah yang diharapkan karena aku adalah kepala dari ruangan ini.

"Bisa jelaskan bagaimana keadaan saat ini?"

"Ya ..., komputer tidak ada yang bisa dipakai, kami tidak bisa menghubungi orang luar dan tidak tahu di luar sedang terjadi apa, semua peralatan mati dan kami harus memakai listrik cadangan. Benar-benar buyar semua!!!" Jelas dia dengan gelisah.

"Bukan, bukan itu, apa yang mereka mau sampaikan"

"Mahkluk asing?"

"Teroris!" jelasku dengan nada yang agak meninggi.

"Ah, iya ..., iya ..., ada satu komputer yang masih hidup pak, mungkin itu dapat memberi penjelasan."

"Hmm ...?"

"Komputer bapak .... "

"?" Aku mengernyitkan dahi , menghampiri komputerku, terheran.

"Kami tidak berani menyentuhnya, jadi kami menunggu kehadiran bapak"

Aku melihat ke layar komputerku, tampak muncul tulisan-tulisan aneh. Apa ini? Sebuah pesan?

"Sudah ada yang melihatnya?"

"Belum, kami menunggu kedatangan bapak."

Aku melihat kembali ke tulisan itu, rasanya familiar. Hmm, ini seperti tulisan bangsa Maya kuno.

"Naomi"

"Yah? " Dia kemudian mendekat ke meja tempat aku melihat layar monitor yang hidup itu.

"Coba kamu baca tulisan ini."

Naomi memeriksanya dengan seksama.

"Dunia"

"Apa?" Aku bingung mendengar penjelasan Naomi yang tidak lengkap.

"Satu bagian ini berarti dunia, tetapi aku tidak dapat membaca sisanya. Ini seperti SOS dia tampak meminta pertolongan."

"Hah? Kamu yakin Naomi?" Dirinya mengangguk mendengar pertanyaanku.

Aku berpikir sebentar memikirkan tindakan selanjutnya.

"Coba kamu balas apa saja."

Naomi tampak mengetikkan sesuatu.

"Saya mengetikkan salam dalam bahasa Maya kuno."

Layar monitor itu tampak berkedip dan berubah tulisanya.

"Hm,  apa ini?" Naomi terheran melihat tulisan yang baru itu.

"Ini juga adalah bahasa Maya kuno , tapi tidak ada satu pun peneliti yang dapat menejermahkan kosakata ini."

Apa yang mereka mau sampaikan? Apakah mereka mengerti bahasa kami?

Tiba-tiba tulisan itu berganti, menjadi tulisan lain yang mengejutkanku. Tiap interval 10 detik menjadi bahasa yang berbeda. Tulisanya tampak familiar, bukankah ini bahasa kuno? Apa maksudnya? Apakah dia mencoba dengan berbagai bahasa untuk menghubungi kami? Apakah dia mengerti dengan bahasa Inggris?

Aku mencoba mengetikkan hello .

"..."

"..."

"..."

"Hello"

Dia membalas.

"Yesss ...." Kami bersorak akhirnya kami mendapatkan titik cerah. Siapa mereka? Apakah mereka benar ...?

Aku terkejut tiba-tiba monitor berkedip sekejap dan pesan tadi digantikan dengan yang lain. 5 kata yang membuat kami terdiam.

"YOUR"

"WORLD"

"IS"

"IN"

"DANGER"

Apa maksudnya ini? Apa yang terjadi? Sebelum kami dapat menerima kejadian ini tulisan itu berganti menjadi kalimat lain yang makin membuat kami terperanjat, tidak dapat berkata ....

"IT"

"WILL"

"BE"

"DESTROYED"

"IN"

"3 MONTHS"

-----------------------------

Terima kasih sudah membacanya yah, ini karya pertama saya di sini.

Saya akan mengusahakan untuk mengupdate cerita ini tiap minggu.

Ditunggu komentarnya yah.

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 365 11
"Hanya ada satu cara untuk membunuhku. Bunuh Pangeran, maka aku akan mati." ---------------------------- Hidup Reus selalu berputar di sekeliling Pan...
148 50 5
Kisah petualangan seorang anak bernama Astara untuk mengembalikan keseimbangan 3 Dunia, melawan musuh terkuat & berbahaya demi mengembalikan kedamaia...
75.4K 8.2K 80
Cerita si jamur dan kolonel. Copyright (c) 2022 by Shisi All rights reserved.
469K 37.8K 56
The Fort, sebuah benteng tua termegah yang pernah ditemukan ini terbuat dari besi tebal mengelilingi, menjadi satu-satunya tempat teraman di kota. Te...