Cinta Sang Prajurit

By zardnst

92.3K 7.3K 650

Ini hanya sebuah fiksi dan jangan sangkut pautkan kepada real life. Selamat membaca. Jangan lupa untuk voteny... More

Karakter
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
info
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Minta Saran
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 51
Bab 52
info
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
promosi
sad info
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
info info
Bab 76

Bab 50

981 85 15
By zardnst

Selamat membaca..


















































































































































Setelah selesai makan siang bersama, gito pulang mengantar keluarga shani langsung ke rumah mereka.

Sesampainya disana, shani gak ikut turun karena dia ingin mengajak gito jalan-jalan.

"Mi, cici ikut gito jalan-jalan ya." Ucap shani yang ikut turun dari mobil.

"Emang gito gak ada kerjaan lagi?" Tanya melody ke arah gito.

"Gak ada kok mi, gak papa kok biar gito sama cici pergi jalan-jalan." Ucap gito.

"Yaudah kalian hati-hati." Ucap kinal.

"Siap papi." Balas mereka bersamaan.

"Yaudah kita pamit mi, pi, dedek. Assalamu'alaikum." Pamit gito.

"Wa'alaikumsalam." Balas mereka bertiga bersamaan.

Mobil pun pergi meninggalkan kawan rumah shani, gito membawa shani sebentar ke batalyon.

"Ci, kita ke batalyon bentar ya." Ucap gito.

"Siap letnan." Balas shani tersenyum.

Sekitar 30 menit diperjalanan, mereka pun sampai di batalyon. Tepatnya di depan gedung kantor tim delta.

"Assalamu'alaikum." Ucap gito masuk ke ruangan timnya.

"Wa'alaikumsalam." Balas mereka bersamaan.

"Kalian sudah makan?" Tanya gito.

"Sudah kok git." Ucap daniel.

"Oh iya, gimana keberangkatan kita?" Tanya gito kembali.

"Semua sudah siap git, gak ada kerjaan selama kita berangkat sampai pulang." Jelas adel.

"Bagus deh." Ucap gito duduk di sofa dan diikuti oleh shani.

"Eh kalian bakal bawa pasangan gak?" Tanya daniel.

"Bawa dong." Ucap aran dengan tengilnya.

"Tengil banget lu bang." Ucap adel kesal.

"Iya dong, kan bawa ayang." Ucap aran terkekeh.

"Lu bawa ci shani gak git?" Tanya adel.

"Tanya orangnya langsung, ngapain ke gua yang lu tanya." Ucap gito dengan santainya.

"Ci, cici ikut ke magelang bareng gito?" Kali ini adel bertanya langsung ke shani.

"Ikut kok del." Jawab shani tersenyum.

"Lu kak fre?" Kali ini adel bertanya pada freya.

"Bawa dong." Balas freya dengan menaik turunkan alisnya.

"Lu ngapain nanya begituan sih?" Tanya olla heran.

"Ya biar gua bawa ashel hehe." Ucap adel terkekeh.

"Haduh adel, kalau mau bawa ashel ya bawa aja. Ngapain harus nanya sana sini sih." Ucap olla menepuk keningnya.

Sang empu hanya cengengesan mendengar ucapan olla.

"Yaudah ini gak ada kerjaan lagikan?" Tanya gito yang beranjak dari duduknya.

"Gak ada git, semua sudah selesai dan kita bisa pergi dengan santai ke magelang." Ucap zean yang sudah mulai merapikan barangnya.

Mereka semua pulang ke rumah masing-masing sore itu, gito mengantar shani ke rumahnya baru setelah itu gito balik ke rumahnya.

Skip 2 hari kemudian.

Hari itu selasa pukul 7 pagi.

Keluarga argantara sudah berkumpul di meja makan, beda dengan gito dia masih terlelap dalam mimpinya setelah selesai shalat subuh.

"Permisi bu, ada tamu yang datang." Ucap bibi yang datang ke ruang makan.

"Langsung suruh masuk aja bi, pasti shanikan itu yang datang." Ucap indah.

"Iya bu non shani yang datang." Ucap bibi.

"Suruh aja masuk bi langsung minta ke ruang makan." Ucap gita yang selesai menyiapkan makanan di meja makan.

"Baik non gita." Ucap si bibi lalu pergi menuju ke depan rumah.

Gak lama, shani pun masuk setelah di minta langsung sama si bibi.

"Assalamu'alaikum." Ucap shani memberi salam.

"Wa'alaikumsalam." Balas mereka bersamaan.

Shani pun menyalam tangan indah dan gracio, gak lupa gita dan kathrin pun menyalam tangan shani.

"Oh iya bun, gitonya mana?" Tanya shani yang gak melihat gito sejak tadi.

"Gito kayaknya masih tidur deh shan." Ucap indah.

"Cici bangunin gih." Ucap gracio.

"Emang boleh yah?" Tanya shani ragu.

"Boleh dong, kayak gak pernah sekamar aja kalian." Ucap gracio bercanda ke shani.

"Ih ayah mah." Ucap shani malu.

"Ciee malu, pipinya cici merah banget." Ucap kathrin yang ikut ledekin shani.

"Udah ih kalian, bangunin gih ci gitonya." Pinta indah.

Shani pun sudah izin ke semuanya, dia pun berjalan menuju kamarnya gito.

Tok.. Tok.. Tok..

Gak ada sahutan dari dalam, shani berinisiatif untuk langsung masuk saja.

Ceklek.

Saat sudah masuk, shani kaget melihat gito masih saja tertidur pagi itu.

Shani pun mendekati kasurnya gito, dia benar-benar gak habis pikir bisa-bisanya gito masih tidur sedangkan pagi itu mereka akan berangkan.

"Gito bangun ihh." Ucap shani menepuk-nepuk pelan pipi gito.

"5 menit lagi bun." Ucap gito yang masih melanjutkan tidurnya.

"Ihh gito ayo bangun buruan." Ucap shani menggoyangkan badannya gito agar bangun.

Hasilnya tetap sama, shani tidak memiliki ide apapun. Saat dia masih berpikir, ternyata kathrin datang menyusuh shani ke kamar gito.

"Gimana ci?" Tanya kathrin baru masuk.

"Sama tin, gitonya masih aja tidur." Ucap shani sedikit kesal melihat gito yang begitu kebo.

"Tenang ci, biar atin yang lakuin." Ucap kathrin tersenyum licik.

Shani gak menjawab, dia hanya memperhatikan kathrin memainkan tugasnya.

Kathrin pun mendekat ke kasurnya gito, dia sudah berjongkok dan sejajar dengan muka gito yang menghadap ke kathrin.

"Bang gito, ci shani datang bawa undangan nikahannya." Bisik kathrin ke kuping gito.

Mendengar ucapan itu, gito langsung terduduk di atas kasurnya.

Kathrin melihat itu langsung tertawa, karena dia berhasil lagi mengerjain gito.

"Kamu kenapa ketawa dek?" Tanya gito bingung.

"Abang lucu amat, tuh ada yang tungguin abang." Ucap kathrin memberi kode ke gito untuk melihat ke arah pintu kamarnya.

Shani berdiri dengan tangan terlipat di dadanya, dia melihat tingkah gito yang bangun dengan cara dikerjain sama kathrin.

"Ci, mana undangannya?" Tanya gito dengan polosnya.

"Undangan apa gito?" Tanya shani balik.

"Kata atin cici mau antar undangan nikahan." Ucap gito masih belum sadar.

"Astaga gito." Ucap shani menepuk keningnya.

"Atin itu ngerjain kamu, pakai acara percaya lagi kamunya." Sambung shani yang dibikin sakit kepala sama kepolosan gito.

"Dikerjain atin?" Tanya gito masih bingung.

"Iya, atin ngerjain kamu. Orang kamu kebo banget sih kalau tidur, dibangunin bukannya bangun malah lanjut tidur." Jelas shani yang jengkel sama gito.

"Atinnnn." Ucap gito kesal dan baru sadar dikerjain sama adeknya.

"Kaburrrr." Ucap kathrin yang langsung lari keluar kamarnya.

Gito gak sempat mengejar kathrin yang sudah terlebih dahulu lari.

Gito bangun dari kasurnya, dia berjalan menuju shani bukan menuju kamar mandi.

"Ada apa nih?" Ucap shani bingung tiba-tiba dipeluk sama gito.

"Bentar aja ci." Ucap gito yang meletakkan kepalanya di ceruk leher shani.

Beberapa menit gito bersender di bahu shani dalam keadaan berdiri, matanya pun kembali segar karena nyawa gito sudah terkumpul.

"Mandi sana, biar aku siapin baju kamu." Ucap shani.

Mendengar itu gito langsung jalan menuju kamar mandi.

"Gito baju yang mau kamu bawa belum di masukkan ke koper?" Tanya shani dari luar kamar mandi.

"Belum ci, tinggal masukin aja itu. Bajunya di sofa semua, tadi malam lupa masukinnya karena sudah ngantuk." Jawab gito dari dalam sedikit teriak.

Shani yang mendengar itu hanya menggeleng kepala saja, dia gak habis kepikiran sama kelakuan gito.

Bukannya habis nyusun baju langsung di masukin ke koper malah dibiarin di atas sofa begitu saja.

Shani pun mulai menyusun baju gito ke dalam koper, dia memasukkan semuanya secara hati-hati biar tidak ada yang tertinggal nantinya.

"Sudah siap deh." Monolog shani yang sudah siap menyusun pakaian gito ke dalam koper.

Shani juga sudah menyiapkan baju yang akan gito pakai untuk berangkat ke magelang.

Semuanya benar-benar diperhatikan oleh shani, karena dia gak mau gito teledor saat sampai disana karena ketinggalan barangnya.

Gito sudah selesai memakai bajunya di kamar mandi, karena tadi gito meminta shani meletakkan baju gito di dekat pintu makanya gito memakai pakaiannya di dalam kamar mandi kamarnya gito.

Skip ruang makan.

Gito dan shani sudah ikut kumpul di meja makan, hanya keheningan yang terjadi disana.

Tidak ada pembicaraan apapun, hanya suara sendok dan garpu yang saling bertaut satu sama lain.

Skip selesai makan.

Mereka pun berkumpul di ruang tamu, disana mereka sedang menunggu anggota tim gito yang akan datang.

Karena mereka memilih berkumpul di mansion keluarga argantara, itu semua ide dari duo kembar.

Gak lama, teman-temannya gito pun sampai semua.

Mereka menunggu di teras depan rumah sekalian gito memasukkan kopernya dan koper shani ke mobil.

"Widih barengan banget nih dilihat-lihat." Ucap gito melihat kedatangan anggotanya.

"Iya dong, kan dijemput dulu satu persatu." Ucap zean yang sudah keluar dari mobilnya.

Disini yang satu mobil itu adel, zean, marsha dan ashel. Lalu di mobil kedua ada daniel, flora, floran, dan freya.

Sedangkan mobil ketiga ada olla, aran, jessi, dan juga chika.

"Eh cha, shel, kalian berdua ikut sama mereka?" Tanya kathrin heran melihat kedua sahabatnya ikutan.

"Iya tin, kita diajak sama kak zee dan kak adel." Ucap marsha.

"Bunda, atin mau ikut dong." Rengek kathrin tiba-tiba yang melihat sahabatnya ikutan.

"Lah ini gimana ceritanya tiba-tiba minta ikut." Ucap indah kaget.

"Atin mau ikut bunda, ayah. Ayo kita ke magelang sekalian liburan." Ucap kathrin yang kembali ngerengek.

"Gak bisa dong dek, kan atin harus kerja sama ci gre." Ucap gracio.

"Gak mau, pokoknya atin ikut. Bunda, ayah, kak gita sama ci gre juga harus ikut." Ucap kathrin yang kembali merengek sambil memaksa.

"Bunda ada operasi hari ini sama kak gita." Ungkap indah yang berbohong ke kathrin.

"Mana ada bunda operasi hari ini, ini aja jadwal bunda kosong kok." Ucap kathrin melihatkan jadwal operasi bundanya seminggu ke depan.

Indah yang melihat itu gak bisa mengelak, karena kathrin tiba-tiba memperlihatkan semua jadwalnya.

"Kan atin harus ke kantor dek." Ucap gracio.

"Kan ada bang sean yang backup ayah, sekalian back-up cafe juga bisa dilakukan bang sean." Ucap kathrin.

Kathrin ini benar-benar orang yang kalau meminta harus diturutin.

"Atin, atin mau dengarin abang gak." Ucap gito lembut ke kathrin.

"Apa abang?" Tanya kathrin dengan wajah sendunya.

"Kathrin kalau mau ke magelang, besok aja ya dek. Hari ini atin ke kantor dulu, kalau masalah cafe bisa tutup mulai besok." Jelas gito secara pelan-pelan ke kathrin.

"Gak mau, atin maunya berangkat sekarang abang." Ucap kathrin yang masih kekeuh.

"Tin, dengarin abangnya dek. Kan besok kita bisa berangkatnya." Kali ini gita yang angkat bicara.

"Gak mau kak gita, pokoknya atin mau berangkat hari ini titik." Ucap kathrin dengan sikap keras kepalanya.

"Yaudah, atin nyusul sama bunda, ayah, gita dan gege ya. Nanti jangan lupa bawa muthe sama Christy juga. Kalau mami melody sama papi kinal mau pergi ke makassar buat lihat perusahaan papi dan mami ikut kesana sekalian bantu operasi disana. Jadi atin nyusul aja siangan ya sekalian nyusun baju dulu oke." Jelas shani dengan lembut.

Kathrin pun mau ngikutin saran dari gito, indah dan gracio hanya bisa tersenyum melihat interaksi shani sama kathrin.

"Yaudah ci, nanti atin jemput mereka berdua." Ucap kathrin tersenyum.

"Kalau gitu kami berangkat duluan ya yah, bun. Nanti orang ayah nyusul saja sama yang lain. Assalamu'alaikum." Ucap gito pamitan dan menyalam kedua orang tuanya.

Itu pun diikutin sama teman-temannya gito menyalam indah dan gracio.

Mereka semua pun berangkat ke magelang pagi itu tepat pukul 9 pagi setelah sedikit drama tentang rengekan dari kathrin.

Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam, akhirnya gito dan teman-temannya sampai juga ke magelang.

Mereka menuju ke rumah milik jinan, karena sebelum zean dan adel berangkat ke rumah gito. Jinan menyuruh kedua anaknya untuk membawa gito dkk untuk tinggal di rumah milik jinan.

Gak lama, akhirnya mereka pun sampai di kediaman milik zean dan adel.

Mereka pun langsung memarkir mobil di halaman depan rumah tersebut, para cowok mengangkat koper mereka ke dalam rumah.

Sedangkan para cewek masuk terlebih dulu ke dalam, setelah zean memberikan kunci rumah tersebut.

"Jadi, pembagian kamarnya gimana?" Ucap daniel yang dimana mereka sudah berkumpul di ruang tamu.

"Yaudah begini, zean sama floran dan olla, adel sama aran, terus gua sama daniel. Lalu ci shani sama marsha, chika sama ashel, jessi sama freya dan flora." Jelas gito.

"Oke." Balas mereka bersamaan.

Setelah pembagian itu mereka langsung pergi ke kamar yang sudah dibagi bersama teman satu kamar mereka.

Sesampainya dikamar masing-masing, mereka memilih bersih-bersih lalu istirahat sampai menunggu malam.

Karena mereka merasa sangat kecapean setelah menempuh perjalanan selama 7 jam.

Sedangkan kathrin bersama yang lainnya, mereka berangkat dari jakarta menuju magelang tepat pukul 2 siang dan kemungkinan akan sampai pukul 9 malam.

Skip jam 9 malam.

Disana mereka setelah selesai makan, lebih memilih kumpul di taman depan rumah milik keluarga zean.

Mereka kumpul di gazebo yang ada di taman depan, mereka semua bermain dan ngobrol bersama dengan cemilan yang sudah mereka bawa dari dalam.

Gak lama dari mereka kumpul, datanglah mobil gracio dan mobil gita yang dimana sebelumnya alamat rumah itu sudah dikirim sama gito ke ayahnya.

Gito yang melihat kedatangan keluarganya, dia pergi menemui mereka.

"Assalamu'alaikum." Ucap indah yang baru turun.

"Wa'alaikumsalam bunda." Ucap gito menyalam indah.

Dia juga gak lupa menyalam gracio, dan membantu menurunkan barang bawaan mereka.

"Abangggg." Ucap kathrin, muthe dan christy bersamaan.

Mereka langsung memeluk gito setelah turun dari mobilnya gracio.

Gito membalas pelukan ketiga adiknya itu.

"Kalian sudah makan?" Tanya gito ke mereka bertiga.

"Sudah kok bang." Ucap kathrin.

"Abang." Panggil gita dan gracia.

Mereka berdua juga ikutan memeluk gito, jadinya gito dipeluk ke-lima adiknya itu.

"Yaudah masuk dulu yuk." Ajak gito.

Mereka pun masuk, dan kumpul di ruang tamu. Sedangkan teman-temannya gito, mereka masih asik di gazebo bermain game.

Jadinya, hanya gito yang membantu keluarganya untuk mengangkut barang mereka masuk ke rumah.

Gito sudah membagi kamar untuk keluarganya, dimana mereka menempati 3 kamar di bawah yang gak kalah besar juga dari kamar milik gito dkk di lantai 2.

Disitu indah, gracio, gita dan gracia memilih ke kamar langsung. Mereka bersih-bersih lalu memilih langsung istirahat juga.

Berbeda dengan Muthe, Christy dan kathrin, kedua cewek itu memilih ikut sama gito ke gazebo tempat teman-temannya gito berkumpul.

Malam itu mereka semua bermain kembali di gazebo taman depan rumah itu, yang dimana kathrin, christy dan muthe baru ikut bergabung dengan mereka.

Malam mulai larut, mereka pun memilih masuk dan masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat. Karena kantuk dan rasa capek sudah menyerang mereka.

Pada akhirnya, semua sudah masuk ke kamar mereka dan langsung menuju kasur masing-masing untuk langsung tidur malam itu.














































































Sekian dulu ya hehe..

Jangan lupa votenya biar semakin ramai lagi..

Terimakasih yang selalu mampir dan maaf banyak typo yang bertebaran hehe..

Continue Reading

You'll Also Like

17.1M 819K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

302K 3K 21
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
211K 16.7K 66
Baca aja DILARANG COPAS/PLAGIAT CERITA INI!! SAMPAI ADA, AKAN TAU AKIBATNYA
145K 15.4K 76
"Gito nikah dulu baru warisan" Tutur pamannya pada Gito Syafiq Andaresta, putra kedua keluarga Andaresta yang sampai sekarang masih berstatus jomblo...