Cinta Sang Prajurit

By zardnst

92.9K 7.3K 650

Ini hanya sebuah fiksi dan jangan sangkut pautkan kepada real life. Selamat membaca. Jangan lupa untuk voteny... More

Karakter
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
info
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Minta Saran
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
info
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
promosi
sad info
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
info info
Bab 76

Bab 25

1.2K 88 6
By zardnst

Selamat membaca..



































Keesokan harinya, dikediaman argantara telah kedatangan tamu 6 orang. Mereka datang pagi hari dan 5 diantaranya memakai pakaian militer lengkap.

"Mas gito, ada tamu 6 orang ingin menemui mas. Sudah bibi minta tunggu di ruang tamu." Ucap bi sumi.

"Oke bi, nanti gito kesina bi." Balas gito.

Bi sumi kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Bun, yah, semuanya. Gito ke ruang tamu dulu ya." Ucap gito yang sudah selesai dengan sarapannya.

Gracio, indah, gita, kathrin dan shani hanya menganggukkan kepala melihat gito berjalan ke ruang tamu.

"Oh kalian sudah datang ternyata." Ucap gito.

"Mas gito, maaf semalam mbak gita nyuruh saya kemari. Apa ada yang perlu saya kerjakan?" Tanya gracia.

"Begini gracia, saya minta untuk beberapa bulan ke depan. Kamu memegang posisi CEO di kantor ya, atin akan menjadi sekretaris kamu. Cuma 3 bulan aja latih dia untuk menjadi dewasa. Jangan biarkan dia di dekati lelaki manapun untuk saat ini, kecuali lelaki itu benar-benar ingin menikahi dia." Ucap tegas gito.

"Baik mas, saya akan kerjakan sesuai instruksi mas gito." Ucap gracia paham.

"Kalau gitu, sana ke ruang makan kamu sudah di tungguin bunda sama ayah." Ucap gito.

"Baik mas, kalau gitu saya ke ruang makan dulu." Pamit gracia.

"Jangan kaku gitu ge, santai aja kalau di rumah ini." Ucap gito tersenyum.

Gracia hanya menggangguk paham sama ucapan gito.

Nah, kini gito beralih ke 5 anggota timnya. Yaitu aran, freya, olla, rian dan cristian.

"Kalian rapih amat? Emang mau kemana?" Tanya gito pura-pura gak tahu.

"Heh curut, kita mau ke magelang. Pura-pura lupa lagi lu." Ucap olla kesal.

"Hahaha santai dong, gua tau kok." Ucap gito tertawa.

"Terus, lu ngapain gak make baju dinas lu." Ucap aran.

"Sabar dong, gua tinggal make jasnya aja. Tadi lagi sarapan makanya jasnya gua buka." Balas gito terkekeh.

"Yaudah bentar ya, gua ambil jasnya dulu." Lanjut gito berjalan menuju ruang makan.

Gito pun pergi ke ruang makan, sekalian dia mau pamit sama keluarganya.

"Hai adik-adik abang, makan yang banyak ya." Ucap gito sambil mengambil jasnya.

"Mau kemana gito?" Tanya shani.

"Ke magelang ci, lusa mau ada acara wisuda taruna. Jadi kami di undang kesana." Jelas gito.

"Kan kamu baru keluar dari rumah sakit, istirahat dululah to." Ucap shani yang khawatir sama kesehatan gito.

"Gak apa-apa kok ci, aku juga sudah merasa fit. Jadi cici tenang saja." Ucap gito tersenyum.

"Gak ada ya Freygito Normandi Argantara, kamu pergi shani yang akan menemani kamu. Gak ada penolakan dan ini perintah dari bunda." Ucap tegas indah.

"Iya bunda iya, cici ganti baju gih biar aku tungguin di ruang tamu. Jangan lupa bawa ganti baju juga ci, kita 3 hari disana." Ucap gito sedikit kesal sama bundanya.

Shani mendengar itu langsung pergi ke kamarnya, dia bergantu baju yang senada dengan pakaian gito.

"Oh iya ge, titip atin ya. Tegas aja sama atin kalau dia bertingkah, jangan biarkan dia melakukan kesalahan yang sama lagi. Gita sudah bicara padamu kemarin kan?" Ucap gito ke gracia.

"Sudah kok mas, aku akan tegas sama atin. Dan aku gak biarkan hal yang sama terulang lagi." Ucap gracia.

"Bagus ge, walaupun dia bisa bela diri. Tapi kalau udah urusan cinta, dia itu goblok soalnya." Ucap gito sedikit menyindir.

"Gak usah nyindir bang, abang juga sama kalau urusan cinta jadi goblok." Balas kathrin kesal.

Gracia yang mendengar itu terkekeh, dia melihat tingkah gito dan kathrin kayak anak kecil aja.

"Ge, kalau mau makan siang. Kalian ke rumah sakit aja, bunda nanti siapkan makanan siang disana." Ucap indah.

"Makasih bun, nanti gege sama atin kesana kok." Balas gracia tersenyum.

Shani pun turun membawa koper kecil untuk barangnya selama disana. Tidak 1 koper, melainkan 2 koper kecil dia bawa. Karena satunya baju gito, gito lupa membawa turun kopernya sendiri.

"Eh maaf ci, aku lupa turunkan koperku tadi." Ucap gito yang langsung mengambil 2 koper itu dari shani sambil terkekeh tanpa dosa.

"Makanya bang, kalau mau berangkat itu cek dulu. Ini malah jasnya aja yang kamu ambil, pakaian lain malah abang lupain di kamar." Ucap gracio yang gak habis pikir sama kelakuan gito.

"Hehe maaf yah, namanya tadi mau sarapan dulu. Siap itu datang juga tamu ya abang lupa sama kopernya." Ucap gito terkekeh malu.

Mereka pun hanya geleng-geleng kepala melihat keteledoran yang di lakukan gito.

"Yaudah gito sama ci shani berangkat ya yah, bun, dek." Ucap gito sambil menyalam tangan kedua orang tuanya, begitu juga dengan shani.

"Gak usah buat ulah kedua kalinya tin." Ucap gito tegas.

"Iya bang gak lagi-lagi kok." Ucap kathrin.

"Ge titip si atin ya, kalau macam-macam bilang aja samaku." Ucap gito ke gracia.

"Siap mas." Balas gracia.

"Kamu juga kulkas, jangan adu gengsi sama atin." Ucap gito mengusap kepala gita.

"Ih abang berantakan rambut kakak. Iya gak adu gengsi kok, nanti adu tonjok aja palingan." Ucap gita kesal karena rambutnya di usap sama gito.

Gito memeluk kathrin, gita sama gracia. Kenapa gracia memeluk gito? Ya karena gracia sudah dianggap adik oleh gito.

"Kalian baik-baik disini, kamu juga ge sekarang tinggal disini aja. Ngapain pake acara ngontrak rumah segala." Ucap gito sambil mencubit pipi gracia.

"Iya mas, gege akan tinggal disini. Nanti gege pindahin barang-barang yang kontrakan." Ucap gracia tersenyum.

"Yaudah kalau begitu gito sama ci shani berangkat ya, baik-baik kalian disini." Ucap gito.

Mereka berlima mengantar gito ke ruang tamu bertemu teman-temannya.

"To bawa dokter shani juga?" Tanya olla.

"Iya la, kalau gak dibawa yang ada gua di gebukin sama bunda." Ucap gito.

"Bagus dong, biar lu gak suka-suka disana kayak dulu di Suriah segala macam dilakuin buat hilangin suntuk, sampai ngajak gelut tentara amerika segala." Ucap freya terkekeh.

"Buka aja semua kak fre aib gua selama disana." Kesal gito.

Teman-teman gito hanya tertawa melihat muka kesal gito, shani juga ikut tertawa melihatnya.

"Yaudah berangkat yu, mobil juga sudah ada di depan. Tinggal jalan aja nih kita." Ucap cristian.

"Sini git, dokter shani biar saya bawakan kopernya ke mobil." Ucap rian mengambil dua koper itu.

"Makasih bang rian." Balas gito.

Mereka semua pamitan sama keluarga gito, dan langsung berjalan menuju mobil yang dibawa oleh cristian untuk kendaraan ke magelang.

3 hari kemudian, acara wisuda taruna TNI telah dilaksanakan. Pasukan 404 Delta menjadi tamu undangan pun telah berada di lokasi. Ada 3 tim prajurit terbaik yang menghadiri undangan wisuda taruna militer.

Mereka adalah 202 Eagle, 303 Rider dan 404 Delta. Dari ketiga tim tersebut, 404 Delta yang menjadi pusat perhatian tamu undangan dan para jajaran jenderal yang hadir disana.

Bagaimana tidak, dari ketiga tim itu hanya pasukan 404 Delta yang memiliki Komandan Regu baru. Mereka mengenal komandan regu tim Delta itu kapten dewangga, tapi setelah kepergian sang kapten. Komandan mereka beralih kepada letnan dua gito, karena itu atas rekomendasi almarhum kapten dewangga.

Prestasi mereka tidak kalah hebat selama satu tahun ini, berbagai perang dan perdamaian telah mereka laksanakan. Tak kalah dengan eagle dan rider yang sama-sama punya prestasi hebat. Tapi kali ini Deltalah yang jadi pusat perhatian.

"Git, ini kita jadi pusat perhatian para tamu undangan loh." Ucap freya.

"Ya gimana kak, kita tim dengan regenerasi baru. Kita juga akan memperebutkan 3 pasukan terbaik dari angkatan darat juga." Jelas gito tersenyum.

"Benar kata gito, kita akan melihat potensi terbaik dari para taruna disini." Sambung aran.

"Oh iya, gua baru nyadar nih ran. Kita berangkat kemarin cuma 7 orang, kok bisa nambah 1 orang lagi. Ini gimana ceritanya?" Tanya freya.

"Chika itu nyusul kak freya, dia dapat izin dari rumah sakit untuk cuti karena merawat ayang." Ucap gito menggoda aran dan chika.

Mereka berenam tertawa kecil mendengar godaan gito, karena aran dan chika menahan malu dengan muka mereka memerah saat di godain gito.

Berbagai acara telah di selenggarakan, acara berjalan dengan lancar dan para taruna terbaik telah di umumkan. 3 diantara taruna terbaik itu ada arzean, arvadel dan daniel.

Setelah acara selesai, para tamu dan keluarga diperbolehkan menemui taruna yang telah selesai dilantik dan di wisuda.

Shani, gito dan anggota delta ikut berjalan dari tempat mereka duduk selama acara. Gito dengan setia menggandeng shani, dan shani terus menempel di lengan kiri gito.

Gita gak mau sampai shani hilang di kerumunan para keluar taruna yang berhamburan di lapangan upacara.

"Git, kita mau menemui siapa sih?" Tanya shani.

"Zean, adel sama daniel ci. Kan mereka tahun ini lulus dari pendidikan taruna." Ucap gito tersenyum.

Gak lama mereka berjalan menuju para taruna, akhirnya gito bertemu dengan 3 orang sahabatnya itu.

"Akhirnya 3 curut ini lulus juga." Ucap gito memeluk ketiga sahabatnya itu.

Mereka pun berpelukan akhirnya bisa ketemu disini, karena harus beda kelulusan sama gito.

"Hai zean, adel, sama daniel." Sapa shani yang keluar dari balik punggu gito.

"Eh ci shani." Ucap mereka bertiga yang ingin memeluk shani dan langsung ditahan gito.

"Eh enak banget kalian mau meluk-meluk ci shani. Gua tonjok ya lu berdua." Ucap gito kesal.

"Apa sih git? Kita tuh kangen sama cici sempurna. Lu rusuh amat sih." Ucap adel kesal.

"Jangan peluk-peluk ci shani, cuma gua yang boleh meluk dia." Ucap gito menjauhkan shani dari 3 sahabatnya itu.

Shani dan temannya gito tertawa melihat tingkah laku keempat orang absurd itu.

"Gito emang gitu ya shan?" Tanya freya terkekeh.

"Iya kak, mereka itu sahabatan dari kecil. Suka melakukan hal random." Jelas shani yang ikut terkekeh melihat tingkah laku mereka.

Saat asik ngobrol berempat, mereka tidak menyangka malah di samperin sama orang tua sikembar dan orang tua daniel.

"Eh papa ji, mama anin. Papi lukman sama mama cindy." Ucap gito yang kaget lalu menyalam mereka berempat.

"Gito, kamu kok bisa sampai sini?" Tanya jinan.

"Kan di undang papa ji makanya gito disini." Ucap gito.

Jinan dan anin itu adalah orang tua arzean dan arvadel. Sedangkan lukman dan cindy itu adalah orang tua daniel.

"Oh iya papa ji, gimana yang tadi malam sudah selesai?" Tanya gito.

"Sudah aman." Ucap jinan santai.

"Gak dilaporkan ke polisikan papa ji?" Tanya gito memastikan.

"Gak dong, enak aja dia mau masuk penjara." Balas jinan yang meyakinkan gito kalau dio tidak akan masuk penjara.

"Asik amat kalian ngobrolnya, sampai zean dan adel dicuekin." Ucap zean cemberut.

"Gak cocok lu gitu zean." Cibir gito.

Mereka tertawa dengar ucapan gito itu, sedangkan zean masih aja cemberut karena kelakuan jinan dan gito yang cuekin zean sama adel.

Saat mereka asik ngobrol, ternyata gito didatangi oleh kapten bobby sama kapten dhike.

"Hai gito." Sapa bobby dan dhike bersamaan.

"Eh halo kapten bobby, kapten dhike. Gimana kabar kalian?" Tanya gito dengan sopannya.

"Baik dong." Jawab mereka bersamaan lagi.

"Gimana kabar kamu git? Sudah baikan setelah kejadian di Afganistan kemarin?" Tanya bobby.

Bobby dan dhike itu sangat baik ke gito, karena mereka tahu gito itu prajurit paling diinginkan dewangga sahabat mereka. Mereka percaya sama gito sebagai pengganti dewangga untuk memimpin tim delta.

"Alhamdulillah sudah baikan kapt." Ucap gito tersenyum.

"Apa kalian akan melanjutkan misi lainnya?" Tanya dhike.

"Pasti dong, kami kesinikan sekalian merekrut anggota baru untuk menambah amunisi." Ucap gito dengan tengilnya.

"Wah bob, nih anak tengil juga ya. Bakal bersaing dong kita bertiga bob sama dia untuk nyari anggota tim." Ucap dhike kesal dan membuat yang lain tertawa melihat kelakuan seorang kapten dhike.

"Ini benaran kapten dhike? Kok kayak bayi titan aja." Ledek aran.

"Wah parah dhik, lu di ledekin si aran. Kalau gua jadi lu sudah gua pites tuh kepalanya." Ucap bobby yang ikut ngomporin dhike.

Dhike langsung mengejar aran yang lari terlebih dahulu. Tingkah mereka berdua benar-benar kayak anak kecil.

Gito pusing melihat mereka berdua tapi dia ikut tertawa, berbeda dengan anggota tim dhike. Mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan komandan mereka.

"Siapa yang akan lu rekrut git?" Tanya bobby.

"Arzean, arvadel sama daniel. Tahun depan akan bertambah 1 lagi kapten, mereka bertiga ini sahabat gua dari kecil. Gua mengenal mereka, makanya gua ingin rekrut mereka masuk 404 Delta. Karena kekosongan tim yang sekarang akan mereka isi." Jelas gito yang berbincang sama bobby.

Shani yang sejak tadi hanya diam, karena dia gak mengerti pembahasan gito dan bobby. Tapi tetap aja shani masih setia nempel di lengan gito, dan gito tidak melarang itu karena dia juga senang.

"Wah bagus juga pilihan lu ya git, kalah start gua sama lu hahaha." Ucap bobby tertawa.

"Banyak kok Capt taruna terbaik disini, lu harus bisa dapat setidaknya 4 perwira Capt. Karena itu perlu regenerasi pasukan lu yang telah gugur kapten." Jelas gito yang membuat bobby menimang-nimang ucapan gito.

"Benar kamu git, masih banyak taruna terbaik disini selain 3 taruna yang sudah lu pilih itu." Ucap bobby setuju sama ucapan gito.

"Gua juga setuju sama gito loh bob, lu harus mulai rekrut para taruna disini. Gak selamanya juga lu bertahan dengan pasukan lu yang sekarang." Ucap dhike yang datang tiba-tiba di dekat bobby.

Kedatangan dhike itu gak membuat gito dan bobby kaget, karena mereka bertiga bisa saja muncul secara senyap ditempat yang mereka mau.

"Benar kata kalian berdua, gua juga gak mungkin terus mencari pangkat kopral mulu. Gua harus rekrut para taruna disini, baiklah gua berburu taruna dulu kalau begitu." Ucap bobby semangat.

"Selamat berburu bobby." Ucap dhike dan gito bersamaan.

Bobby pun mulai mencari taruna yang akan dia rekrut. Karena jenderal abimana tidak mau ikut campur sama ketiga tim terbaik dibawah pimpinannya.

"Lu juga gak pergi bang dhik, awas lu kalah cepat sama bang bobby." Ucap gitu sedikit meledek dhike.

"Benar juga lu git, yaudah gua pergi dulu ya bye bye." Ucap dhike yang pergi mengejar bobby dan diikuti sama pasukannya dhike.

Gito hanya tersenyum melihat ketiga seniornya itu.

"Mereka lucu ya." Ucap shani.

"Iya, mereka gak sesuai sama umur dan jabatannya. Mereka penuh canda dan tawa, pasukan mereka juga sangat akrab dengan komandan sendiri." Jelas gito yang bangga sama bobby dan dhike.

"Kamu juga gitu kok, aku bangga sama kamu. Kamu juga terus merangkul semua anggota timmu, dan kamu juga menyayangi mereka layaknya saudara kandungmu sendiri." Ucap shani yang bangga sama gito.

"Makasih ci." Balas gito tersenyum ke arah shani.

"Gimana git? Sudah dapat anggotanya?" Tanya freya.

"Sudah kok kak." Balas gito yang masih mengunci pandangannya kepada 3 sahabatnya itu.

"Berarti kita siap untuk misi berikutnya." Ucap aran.

"Pastinya, mereka akan ikut bersama kita." Ucap cristian.

"Sebentar lagi tim kita akan komplit dong." Ucap rian.

"Belum, kita harus menunggu 1 lagi tahun depan." Balas gito.

"Pasti kamu menunggu seorang dhey kan?" Tanya shani.

"Iya, dhey akan bergabung kesini. Dia akan mengisi kepingan yang kosong itu, dan tim ini akan komplit ci." Jelas gito yang menyenderkan kepalanya ke bahu shani.

Mereka semua berkumpul di dekat gito dan shani, anggota delta benar-benar menunggu kedatangan 3 taruna baru itu.

Setelah acara itu selesai, mereka akhirnya balik ke hotel yang mereka tempatin.

Hari itu sangat melelahkan bagi mereka dan mereka semua memilih istirahat di hotel agar keesokannya mereka bisa fit untuk balik ke jakarta.

Gito dan shani pergi Jalan-jalan keliling magelang, mereka menikmati malam disana berduaan saja. Gito membawa shani kemana saja, senyuman shani yang senang menikmati malam di magelang itu membuat gito bahagia.

Senyuman yang shani tunjukkan itu sangat nyaman dipandang sama gito, dia beruntung mendapatkan shani walaupun mereka tidak pacaran sekalipun. Tapi gito bertekat akan suatu hari nanti dia akan melamar shani untuk menjadi pendamping dia seumur hidupnya.

Setelah lelah berjalan-jalan, mereka memutuskan untuk balik ke hotel. Shani itu satu kamar bersama freya, karena kalau shani satu kamar dengan gito bakal berbahaya.

Akhirnya malam itu, mereka semua beristirahat untuk besok pagi berangkat kembali ke jakarta.

Sedangkan zean, adel, dan daniel bersama keluarga mereka berada di hotel yang berbeda. Dan pulang pun mereka tidak sama, tapi senangnya mereka bertiga ditempatkan di jakarta itu semua atas permintaan gito ke jenderal abimana. Dan sang jenderal menyetujui permintaan gito itu.






























































Sekian dulu ya..

Jangan lupa kritik, saran dan votenya biar makin rame...

Terimakasih semuanya...

Continue Reading

You'll Also Like

942K 21.2K 49
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
17.2M 821K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
1.4M 6.5K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
53.6K 4.5K 51
Di tahun 2004 disuatu rumah sakit, di dalam satu kamar inap terdengar pertengkaran antara suami istri, dimana pertengkaran tersebut membuat heran par...