Assalamu'alaikum, Ust Galak...

Od deliyarahmi

392K 27.9K 934

Don't forget follow dulu yaaa sebelum dibaca, Syukron:) Raisya Shaqira Ningsih atau lebih dikenal dengan Shaq... Více

Satu
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUABELAS
TIGABELAS
EMPATBELAS
LIMABELAS
ENAMBELAS
TUJUHBELAS
DELAPANBELAS
SEMBILANBELAS
DUAPULUH
DUAPULUHSATU
DUAPULUHDUA
DUAPULUHTIGA
DUAPULUHEMPAT
DUAPULUHLIMA
DUAPULUHENAM
DUAPULUHTUJUH
DUAPULUHDELAPAN
DUAPULUHSEMBILAN
TIGAPULUH
TIGA PULUH SATU
TIGAPULUHDUA
Dibacaa yaaaa
TIGAPULUHTIGA
TIGAPULUHEMPAT
TIGAPULUHLIMA
TIGAPULUHENAM
TIGAPULUHTUJUH
TIGAPULUHDELAPAN
TIGAPULUHSEMBILAN
EMPATPULUH
EMPATPULUHSATU
EMPATPULUHDUA
EMPATPULUHTIGA
EMPATPULUHEMPAT
EMPATPULUHLIMA
Infoiinfoinfo
EMPATPULUHENAM
EMPATPULUHTUJUH
EMPATPULUHDELAPAN
EMPATPULUHSEMBILAN
LIMAPULUH
LIMAPULUHSATU
LIMAPULUHDUA
LIMAPULUHTIGA
LIMAPULUHEMPAT
LIMAPULUHLIMA
LIMAPULUHENAM
LIMAPULUHTUJUH
LIMAPULUHDELAPAN
LIMAPULUHSEMBILAN
ENAMPULUH
EKSTRA PART
hai hai hai!
UP

ENAMPULUHSATU

4.8K 251 40
Od deliyarahmi

Tanpa Shaqira dan ustadz Abi sadari ada seseorang yang tengah memata-matai mereka. Mungkin terlalu terbawa suasana sampai-sampai tidak engah dengan keadaan sekitar. Saat ini mereka tengah beres-beres untuk pulang sebelum itu ia akan melihat rumah yang ustadz Abi beli dulu baru pulang ustadz Zaki pun sudah tahu dengan rumah baru yang ustadz Abi beli.

"Shaqira gak sabar deh liat rumahnya!" terlihat jelas wajah Shaqira yang sangat antusias.

"Semoga kamu suka! Tidak sebesar rumah mami maaf!" mendengar ustadz Abi mengatakan itu Shaqira memeluk ustadz Abi dari samping, "Tidak apa-apa yang penting bareng ustadz Abi! Ustadz Abi tau?" menjeda perkataannya.

"Setelah hidup bersama ustadz Abi beberapa bulan ini Shaqira sadar harta tidak selalu menjamin Shaqira bahagia, yang membuat bahagia ternyata sangat sederhana cukup bersama orang tersayang dan dikelilingi orang-orang yang baik hanya saja Shaqira baru sadar sampai lupa bersyukur."

"Pokoknya suami Shaqira yang bernama Abiyan Habibie ini ter ter  the best gak ada tandingannya!"

"Sekarang Abi punya istri yang dewasa bukan anak kecil lagi!" terkekeh menepuk-nepuk kepala Shaqira pelan.

"Iya dong! Siapa dulu suaminya!"

"Ustadz Zaki mana?"

"Lagi ke toilet, kalau udah selesai langsung masuk mobil!"

"Oke siap!" Shaqira berjalan sendiri menuju parkiran mungkin ia akan menunggu di mobil sesuai perintah suaminya. Sekitar lima menitan Shaqira menunggu di mobil ia merasakan tenggorokan nya terasa kering mencoba mencari air yang tersisa namun sayangnya tidak ada hanya ada botolnya saja. Mungkin membeli air tidak sampai ustadz Abi bisa sampai mobil duluan pikirnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi membeli air botol.

Wanita yang ada di depan sana Shaqira rasanya tidak asing, ia mencoba mendekati biar jelas. "Ustadzah Aisyah?" panggilnya ragu.

"I_yaa!"

"Lagi liburan yaa ustadzah?"

"Iya, sama siapa kesini?" tanya ustadzah Aisyah.

"Ustadz Abi sama ustadz Zaki, ustadzah Aisyah sendirian aja nih?" celingukan melihat kiri kanan ustadzah Aisyah.

"Iya mau me time sebelum balik ke pesantren," tersenyum simpul. Kali ini ia benar-benar bisa menerima takdirnya, tidak ada lagi Aisyah yang cengeng energi positif orang rumahnya bisa mengubah dirinya, bahkan mereka mampu membuat Aisyah balik ke pesantren. Aisyah izin berangkat sendiri ingin menikmati pantai dulu mau refresh otak.

"Kalau gitu bareng aja!" ajak Shaqira.

"Eh gak usah! Nanti ngerepotin!"

"Gak kok ustadzah, tapi Shaqira mau liat rumah dulu baru ke pesantren."

Ia sempat berpikir mau ikut atau tidak dengan Shaqira, tapi setelah dipikir-pikir lumayan juga ongkos nya bisa buat ditabung pikirnya.

"Oo gitu yaa gak papa aku ikut aja!"

"Kalau gitu Shaqira beli air minum dulu, tunggu sebentar yaa ustadzah!" berjalan dengan buru-buru biar ustadzah Aisyah tidak menunggu lama. Pantas saja ustadz Abi bisa luluh dengan Shaqira, mungkin banyak orang akan mengatakan tidak pantas dengan ustadz Abi tapi Aisyah yakin pasti ada satu kebaikan yang membuat ustadz Abi jatuh cinta yang tidak ada dalam diri orang lain. Memang cinta karena Allah itu tidak harus dengan orang yang sempurna melainkan seseorang yang dapat menyempurnakan, bukan hanya itu saja saling mengingatkan dalam kebaikan sampai bisa bertemu di jannah nya Allah itu adalah cinta yang sesungguhnya. Sebagai nahkoda yang baik akan mengantarkan penumpang nya sampai dengan tujuan yang dituju walaupun banyak rintangan, begitulah perumpamaan suami namun bukan hanya suami yang ikut berperan istri  yang baik akan mengikuti nahkodanya selama itu baik yang akan membuat nya selamat sampai tujuan.

"Ayok ustadzah!" ucap Shaqira membuat ustadzah Aisyah sedikit terjingkak pasalnya ia melamun.

"Eh maaf ustadzah!"

"Gak papa cuma kurang fokus aja, kalau gitu ayok."

"Suara ustadzah Aisyah lembut banget Shaqira suka banget beda kayak Shaqira hehe!" tutur kata ustadzah Aisyah bahkan suaranya membuat dirinya sedikit insecure berbeda dengan dirinya tapi sudahlah semua akan indah dengan perbedaan ibarat pensil warna kalau hanya satu warna semua akan terasa monoton saja maka dari itu semua sudah Allah susun dengan serapi mungkin kita hanya perlu bersyukur saja pikirnya.

"Shaqira bisa aja!" terkekeh pelan. Terlihat ustadz Abi dengan ustadz Zaki tengah bersandar pada mobil menatap mereka. Ah suamiku ini dari jauh saja terlihat ganteng.

"Kok bisa?" tanya ustadz Abi bingung melihat Shaqira bisa berdua dengan ustadzah Aisyah.

"Shaqira ketemu ustadzah Aisyah di depan mau beli air tadi, kebetulan juga ustadzah Aisyah mau balik ke pesantren jadi Shaqira ajak ustadzah Aisyah biar barengan."

"Kita langsung berangkat aja!" kali ini ustadz Zaki yang bersuara. Ustadz Abi yang duduk di samping ustadz Zaki yang sedang mengemudi sedangkan ustadzah Aisyah dengan Shaqira duduk di belakang. Pantai dengan pesantren tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 20 menitan, saat ini mereka tiba di rumah yang di beli ustadz Abi untuk Shaqira.

Wajah bahagia nya tak bisa ia sembunyikan ini terlalu wow baginya.  Rumah ini terlihat sangat cantik kecil tapi indah apalagi di tambah bunga yang menghiasi rumah ini. Shaqira berkeliling melihat keadaan rumah ini tak henti-hentinya ia bersyukur takjub dengan segala nikmat yang diberikan Allah pada dirinya yang sangat kurang bersyukur.

"Makasih ustadz Abi sayang!"

"Sama-sama habibati!" mendekap hangat tubuh Shaqira. Detik berikutnya suara tembakan sangat terdengar jelas, semua orang kaget dengan suara tembakan itu bahkan Shaqira sampai melepas dekapan ustadz Abi. Shaqira kebingungan dimana sasaran tembakan orang itu suara tembakan itu sangat terdengar jelas di dekatnya. Ustadz Zaki dengan ustadzah Aisyah juga ikut kebingungan.

"Ustadz Zaki suara tembakan nya diluar?" tanya Shaqira.

"Kayaknya di dalam, suaranya keras sekali." Ustadz Zaki celingukan melihat apa ada bekas tembakan yang mengenai benda disini. Tapi sayangnya tidak ada.

"Bukan ini diluar!" ucap ustadz Abi.

"Lebih baik kita keluar, disini tidak aman!" sambungnya lagi. Namun sayangnya ustadz Abi salah ini jebakan si pelaku untuk membuat mereka keluar biar lebih mudah untuk melancarkan aksinya. Baru beberapa langkah suara tembakan terdengar lagi kali ini tembakan itu dari arah pintu utama. Semua berhenti seakan-akan ada yang tertembak salah satu dari mereka. Shaqira melihat dari ujung yang bertepatan ustadz Zaki, ustadzah Aisyah bahkan ia menelisik setiap tubuh dari mereka. Sampai akhirnya melirik pada ustadz Abi yang tepat berada di sampingnya. Keringat dingin bercucuran tubuh nya menegang sungguh apa yang ia lihat ini sangat sulit dipercaya.

"USTADZ ABI!!" darah segar sangat terlihat jelas di baju kaos ustadz Abi tepat pada jantung nya.

"USTADZ ZAKI TOLONG USTADZ ABI!" Semua panik melihat keadaan ustadz Abi yang tertembak. Ustadzah Aisyah berlari keluar melihat siapa pelaku penembakan bahkan ia memberanikan dirinya untuk menarik topeng untuk memudahkan dirinya memotret si pelaku. Untung saja banyak warga di luar karena mendengar suara tembakan, ini yang memudahkan ustadzah Aisyah. Tanpa memotret, pelaku diamankan oleh warga. Ustadzah Aisyah terkejut si pelaku yang berjenis kelamin perempuan dan sempat menanyakan siapa namanya yang bernama Zea.

"Bertahan Abi ambulance segera datang!" ucap ustadz Zaki.

"Shaqira," panggil ustadz Abi lirih.

"Iya sayang, Shaqira mohon bertahanlah!" air matanya terus mengalir.

"Aku sudah tidak tahan," suaranya semakin mengecil.

"Jangan bicara begitu ustadz Abi kuat!"

"Berjanjilah untuk tetap menutup aurat! Jangan bosan-bosan belajar menjadi orang yang baik, tetap jadi dirimu bukan orang lain," perkataan ustadz Abi belum selesai.

Shaqira berusaha berbicara dengan tangisnya yang tak kunjung berhenti, menangis seseguk-kan membuatnya sulit berbicara."Shaqira mohon ustadz Abi bertahan masih banyak yang Shaqira belum tau dengan agama Shaqira, bertahanlah demi calon anak kita sayang!"

"Aku sudah tidak tahan lagi, aku percaya kamu bisa jadi umma yang baik."

"Ustadz Abi jangan ngomong gitu Shaqira gak suka!"

"Tolong bilang umi sama Abi, Abi minta maaf atas salah yang Abi perbuat, bilang mami sama papi maaf gak bisa jagain anaknya lagi."

"Uhibbuki fillah Raisya Shaqira Ningsih istriku."

"Ashadualla Ilahailallah Wa Ashadu Anna Muhammadarrasulullah." selesai mengucapkan dua kalimat syahadat ustadz Abi menghembuskan nafas terakhirnya.

"USTADZ ABI HIKS HIKS HIKS!" ustadzah Aisyah memeluk tubuh Shaqira memberikan kekuatan. Ustadz Zaki terdiam namun air matanya terus menetes menatap wajah ustadz Abi.

Tamat.

Alhamdulillah akhirnya cerita ini bisa tamat, maafkan aku besti kalau tidak sesuai ekspektasi kalian.

Sebenarnya agak ragu dengan ending ini tapi ah sudahlah. Dari awal buat cerita ini pengennya ending kayak gini.

Makasih sebanyak-banyaknya buat kalian yang tetap dukung cerita ku ini gak bisa berkata-kata lagi intinya sayang kalian banyak-banyak kayak Shaqira sayang ustadz Abi banyak-banyak hehe....

Dari cerita ini ambil baiknya buang buruknya okee...

Ada yang mau kalian sampaikan pada:

Ustadz Abi

Shaqira

Atau sama aku

Berdo'a bisa dibukukan, walaupun jauh dari kata bagus.

Tunggu cerita ku yang baru yaa bestie follow yuk biar gak ketinggalan!

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

151K 6.8K 46
WARINGG⚠️ 🚫Plagiat🚫 #plagiat DOSAA‼️ ini cerita seorang gadis berusia 19 tahun yang baik hati sopan santun cantik dan Sholehah yang harus menikah d...
581K 22.6K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.7M 178K 86
Ini kisah tentang SITI AISYAH AZ-ZAHRA anak pesantren yang dinikahkan diam-diam oleh keluarganya.Ia dinikahkan dengan Gus yang mempunyai pesantren i...
6.9M 292K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...