OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBI...

By Yohananic_

2.1M 311K 167K

TERBIT DI PENERBIT GALAXY [TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE KESUKAAN KAMU] 🚫 SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE; FOLLOW... More

O C E L A D I S : P R O L O G
O C E L A D I S | 1
O C E L A D I S | 2
O C E L A D I S | 3
O C E L A D I S | 4
O C E L A D I S | 5
O C E L A D I S | 6
O C E L A D I S | 7
O C E L A D I S | 8
O C E L A D I S | 9
O C E L A D I S | 10
O C E L A D I S | 11
O C E L A D I S | 12
O C E L A D I S | 13
O C E L A D I S | 14
O C E L A D I S | 15
O C E L A D I S | 16
O C E L A D I S | 17
O C E L A D I S | 18
O C E L A D I S | 19
O C E L A D I S | 20
O C E L A D I S | 21
O C E L A D I S | 22
O C E L A D I S | 23
O C E L A D I S | 24
O C E L A D I S | 25
O C E L A D I S | 26
O C E L A D I S | 27
O C E L A D I S | 28
O C E L A D I S | 29
O C E L A D I S | 30
O C E L A D I S | 31
O C E L A D I S | 32
O C E L A D I S | 33
O C E L A D I S | 34
O C E L A D I S | 35
O C E L A D I S | 36
O C E L A D I S | 37
O C E L A D I S | 38
O C E L A D I S | 39
O C E L A D I S | 40
O C E L A D I S | 41
O C E L A D I S | 42
O C E L A D I S | 43
O C E L A D I S | 44
O C E L A D I S | 45
O C E L A D I S | 46
O C E L A D I S | 47
O C E L A D I S | 48
O C E L A D I S | 49
O C E L A D I S | 51
O C E L A D I S | 52
O C E L A D I S | 53
E P I L O G
ENDING OCELADIS
[OCELADIS]
OCEAN PROJOGO

O C E L A D I S | 50

28.5K 4.3K 1.1K
By Yohananic_

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :

@yohanacancer
@ceritayohana

JANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL OCELADIS BULAN 2 TAHUN DEPAN YA!

Random Question :

1. Mau nggak masuk grup oceladis?

2. Tadi kamu sarapan apa?

3. Udah makan malam?

4. Spill nama pacar 🤪 !!

Ocean dan Geladis tiba di apartemen dalam keadaan saling diam, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Begitu tiba Ocean langsung menuju dapur, mulai memasak makan malam mereka yang tertunda karena gangguan Abraham beserta keluarganya. Sedangkan Geladis mengikut dari belakang lalu bersandar pada kulkas, menatap punggung kekar suaminya.

Ocean sibuk dalam kegiatan memasak tanpa mengucapkan sepatah katapun. Suara perpaduan minyak dan air terdengar jelas di telinga, entah apa yang Ocean masak tapi Geladis yakin itu pasti enak seperti biasa.

Geladis menghela nafas panjang, "Ceyan..." panggilnya dengan nada pelan.

Ocean tidak menjawab, menoleh pun tidak.

Geladis mendengkus kesal, dia berjalan pelan ke dekat Ocean dan memeluk pinggangnya erat dari belakang, serta merta menempelkan pipi pada punggung lebarnya. "Ceyan," ulang Geladis dengan nada yang lebih lembut.

Ocean berdehem pelan, tetap melanjutkan kegiatan memasak cumi saus tiram. Sesekali dia menepuk tangan Geladis yang melingkar di pinggangnya.

"Kamu kenapa?" tanya Geladis masih dengan posisi yang sama, tampak tidak sudi untuk beranjak sebelum di usir. Sudahkah pernah ia katakan bahwa posisi ternyaman sejauh ini adalah bersandar pada punggung Ocean?

Ocean menggeleng sebagai jawaban.

"Kamu diem aja dari tadi." Tukas Geladis blak-blakan ketika Ocean sudah memasukkan semua bahan ke dalam wajan, tinggal menunggu hingga matang.

Ocean menghela nafas kasar, "I'm okay." Katanya tanpa membalik badan.

Geladis menggeleng tak percaya. "Kamu kepikiran sama ucapan Abraham?" Ia mematikan kompor, membalik paksa badan Ocean meskipun sedikit sulit karena diawal suaminya sempat menolak.

"Ay—"

"Kamu nggak bisa bohongin aku Ceyan," Geladis menarik kencang pipi Ocean hingga membuat sang empunya mengaduh keras.

"A-duh Yis sakit banget!" gerutu Ocean mencoba melepaskan tarikan Geladis yang terlampau kuat.

Geladis melipat tangan diatas dada, menatap suaminya dengan dagu terangkat. "Apa yang membebani pikiran kamu? Jujur sama aku."

Ocean menggeleng kecil, "nggak ada Yis, nggak ada."

"Nggak ingat kunci kesuksesan suatu hubungan itu kejujuran? Kamu mau kita gagal?" Geladis melayangkan tatapan sebal.

Ocean hanya menatap tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Oke deh kalau kamu milih buat diem. Aku juga nyerah buat nanya." Dia membalikkan badan, hendak berlalu dari sana jika saja Ocean tidak buru-buru memeluknya dari belakang.

Cowok tampan itu terlihat sangat kepikiran, ia bahkan sampai menelusupkan wajahnya pada leher Geladis, helaan nafas kasarnya berulang kali terdengar frustasi. "Aku takut kamu beneran menyerah sama pernikahan kita Yis." Suara Ocean terdengar parau, salivanya ia telan dengan susah payah.

Berbagai pikiran negatif yang masuk ke dalam kepalanya begitu mengganggu. Ocean memiliki begitu banyak ketakutan hingga dia tak tau harus memulai dari mana lagi.

Geladis diam menyimak, namun tak menyentuh tangan Ocean di perutnya.

Ocean menumpukan dagu pada pundak Geladis, "bakalan banyak yang ngatain kamu lagi. Aku pikir hari ini udah jadi pembuktian untuk semua yang kamu bilang. Di masa depan mungkin bukan cuma sekedar hinaan yang bakalan kamu terima, mungkin sampai tindakan-tindakan lain."

"Aku takut kamu capek dan akhirnya ninggalin aku sendirian Yis." Ocean meremas kaus Geladis gemetar. Membayangkan istrinya pergi karena tekanan semua orang membuatnya begitu panik.

Geladis menunduk namun tak lama dari itu dia menghadap Ocean, menangkup wajah suaminya dan menatapnya lekat. "Kamu nggak yakin sama hubungan kita?" Ia melemparkan tatapan sendu seraya mengusap pipi Ocean.

Ocean tampak ragu, "yakin."

Geladis menggeleng, "nggak. Kamu nggak yakin sama hubungan kita." Dia melepaskan tangan lunglai, tak memiliki tenaga ketika melihat keraguan Ocean. "Selagi kita masih saling memiliki satu sama lain apa yang harus kamu takutkan?"

Ocean mengepalkan tangan menahan gejolak untuk membanting barang saat kilasan ucapan Abraham beserta keluarganya datang menghampiri.

"Ternyata aku salah, aku kira kita berdua sama-sama percaya kalau kesempatan kedua ini bakalan berhasil." Geladis tersenyum kaku.

"Bukan gitu Yis. Aku ngerasa bersalah sama kamu, untuk semua rasa sakit yang kamu terima memangnya kamu masih sanggup kalau ada yang hina kamu lagi?" Ocean mengelus pelan rambut Geladis, "I love you so much, you know? Aku nggak mau kamu ngerasa terbebani lagi."

"Kita hadapin sama-sama. Apapun hasilnya di masa depan kamu dan aku bakalan tetap menjadi sepasang suami istri." Geladis mendongak dengan tatapan penuh untuk meyakinkan, membabat habis seluruh keraguan Ocean. "Kamu mau 'kan?"

Ocean menipiskan bibir, namun tak lama dari itu mengangguk. "Apapun untuk Ayis dan hubungan kita."

*

"Jadi...apa harapan kamu buat pernikahan kita kedepannya?" Ocean mengelus pelan rambut Geladis yang berada di dalam pelukannya. Mereka berdua berbaring santai diatas sofa dengan tv menyala setelah makan malam.

Geladis mendongak, "harapan?"

Ocean mengangguk, "kamu punya harapan atau sesuatu gitu?"

Geladis tampak berpikir sejenak, kemudian ia beranjak dari pelukan Ocean menuju kamar, mengambil pulpen dan buku. Ocean hanya menatap penuh kebingungan, terutama ketika Geladis mulai menggores pena pada lembaran kertas yang sudah di robek.

Menyadari kebingungan Ocean, Geladis hanya terkekeh ringan. "Kita buat list tentang hal-hal yang mau diwujudkan bersama. Mau?"

Ocean tampak tertarik, ia mendekati posisi Geladis. "Boleh,"

Geladis menulis dengan perlahan. Mereka berdua sama-sama menatap pada kertas.

L I S T C E Y A N D A N A Y I S :

1.

"Kamu ada keinginan yang belum terwujud?" Geladis menatap suaminya lekat.

Ocean menatap ke arah langit-langit apartemen, ia tersenyum lebar begitu mengetahui keinginannya. "Aku pengen keliling kota Jakarta bareng Ayis seharian penuh."

L I S T C E Y A N D A N A Y I S :

1. Keliling Jakarta seharian penuh (Ceyan)

"Terus?" tanya Geladis lagi.

"Lho, memangnya kamu nggak ada keinginan apapun?"

"Ada kok, tapi di akhir aja. Soalnya aku cuma pengen dua."

Ocean mengangguk paham, dia kembali menimang-nimang keinginannya. "Nge-cat ulang kamar kita pakai warna biru muda supaya lebih hidup dan berwarna, jangan gelap kayak sekarang."

L I S T C E Y A N D A N A Y I S :

1. Keliling Jakarta seharian penuh (Ceyan)

2. Cat biru dinding kamar (Ceyan)

"Liburan ke bogor bareng Ayis, terus...."

L I S T C E Y A N D A N A Y I S :

1. Keliling Jakarta seharian penuh (Ceyan)

2. Cat biru dinding kamar (Ceyan)

3. Liburan ke Bogor (Ceyan)

4. Ke kebun binatang tanpa ponsel (Ceyan)

5. Punya dedek bayi yang lucu (Ceyan)

Geladis tergelak melihat harapan terakhir suaminya, ia benar-benar tidak menyangka Ocean akan memasukkan hal tersebut di list mereka berdua.

"Aku udah nih, kamu dong sekarang." Ocean menunjuk kertas menggunakan dagu, menyuruh Geladis mengisi harapannya sendiri.

Geladis tersenyum manis, lantas mulai menuliskan keinginannya sendiri.

L I S T  C E Y A N  D A N  A Y I S :

1. Keliling Jakarta seharian penuh (Ceyan)

2. Cat biru dinding kamar (Ceyan)

3. Liburan ke Bogor (Ceyan)

4. Ke kebun binatang tanpa ponsel (Ceyan)

5. Punya dedek bayi yang lucu (Ceyan)

6. Ceyan baikan sama Papi dan Mami (Ayis)

Seketika, binar pada kedua bola mata Ocean meredup. Tergantikan pandangan tak terbaca. 

halooo! Masih setia nungguin Terbit?

ABSEN YANG UDAH MULAI NABUNG! >>>

PASTINYA DI VERSI NOVEL ADA BANYAK EKSTRA CHAPTER.

FYI, AKU BARU SELESAI NULIS EPILOG VERSI NOVEL.

COBA SEBUTIN BARANG KESUKAAN KALIAN! >>>

SPAM OCELADIS DISINI! >>>

SPAM HAPPY ENDING DISINI >>>

SPAM ADEK BAYI DISINI >>>

SPAM NEXT BIAR LANJUT >>>

SPAM EMOT 💖 KALAU SUKA CERITA INI >>>

RATE CERITA INI DARI 1-5 >>>

KASIH BINTANG 🌟 DISINI >>>

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(MINGGU, 19 DESEMBER 2021)

Tertanda,
Yohana Fiennes-tiffin 😱
(Bukan Mendes lagi atau Franklyn-miller ✨)

Continue Reading

You'll Also Like

40.8K 3K 67
[END] [TAHAP REVISI] **** Seorang Abrionel, tidak akan memberikan kehangatan tanpa balasan. Dan seorang Lionel, tidak akan membuka lagi hati ketika t...
109K 10.1K 50
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Jangan singgah jika tak ingin menetap dan jangan datang bila nantinya pergi.. karna disini yang dipertaruhkan adalah perasa...
709K 4.6K 20
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
6.7M 336K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...