OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBI...

By Yohananic_

2.1M 311K 167K

TERBIT DI PENERBIT GALAXY [TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE KESUKAAN KAMU] šŸš« SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE; FOLLOW... More

O C E L A D I S : P R O L O G
O C E L A D I S | 1
O C E L A D I S | 2
O C E L A D I S | 3
O C E L A D I S | 4
O C E L A D I S | 5
O C E L A D I S | 6
O C E L A D I S | 7
O C E L A D I S | 8
O C E L A D I S | 9
O C E L A D I S | 10
O C E L A D I S | 11
O C E L A D I S | 12
O C E L A D I S | 13
O C E L A D I S | 14
O C E L A D I S | 15
O C E L A D I S | 16
O C E L A D I S | 17
O C E L A D I S | 18
O C E L A D I S | 19
O C E L A D I S | 20
O C E L A D I S | 21
O C E L A D I S | 22
O C E L A D I S | 23
O C E L A D I S | 24
O C E L A D I S | 25
O C E L A D I S | 26
O C E L A D I S | 27
O C E L A D I S | 28
O C E L A D I S | 29
O C E L A D I S | 30
O C E L A D I S | 31
O C E L A D I S | 32
O C E L A D I S | 33
O C E L A D I S | 34
O C E L A D I S | 35
O C E L A D I S | 36
O C E L A D I S | 37
O C E L A D I S | 38
O C E L A D I S | 39
O C E L A D I S | 40
O C E L A D I S | 41
O C E L A D I S | 42
O C E L A D I S | 43
O C E L A D I S | 44
O C E L A D I S | 45
O C E L A D I S | 46
O C E L A D I S | 47
O C E L A D I S | 49
O C E L A D I S | 50
O C E L A D I S | 51
O C E L A D I S | 52
O C E L A D I S | 53
E P I L O G
ENDING OCELADIS
[OCELADIS]
OCEAN PROJOGO

O C E L A D I S | 48

25.1K 4.4K 1.3K
By Yohananic_

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

JANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL OCELADIS BULAN 2 TAHUN DEPAN YA!

Kenapa kalian ngga ingetin aku buat update cerita ini?😭
Aku nyaris lupa ada cerita Oceladis 😭😭

PROMOSIIN CERITA OCELADIS KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ocean menggenggam erat tangan Geladis seolah tak mau kehilangan. Setelah selesainya jam kuliah mereka dan kembali ke apartemen sebentar untuk membersihkan diri, kedua insan itu memutuskan untuk mengeratkan kembali tali mereka yang sempat putus. Tepat ketika pukul setengah tujuh mereka berangkat dari apartemen.

"Ceyan main itu ayo!" ajak Geladis menggoyangkan tautan jemari mereka. Ditengah hiruk-pikuk keramaian pasar malam yang mulai ramai, Geladis dan Ocean layaknya anak SMA yang sedang dimabuk asmara.

Ocean mengalihkan pandangan, menatap tempat permainan lempar gelang yang di tunjuk oleh Geladis. Ia mengangguk semangat, "ayo."

Mereka berdua berjalan bersama menuju lokasi yang ramai dari berbagai kalangan usia. Ocean meminta empat gelang setelah membayarnya. Dia membagi dua benda tersebut. "Ayis bisa main nggak?"

Geladis mendongak congkak, "bisa dong. Yakali kalah sama Ceyan."

Ocean menundukkan kepala, mendaratkan satu kecupan pada bibir ranum Geladis tanpa perduli mereka sedang berada di tempat umum. "Aku duluan, kamu terakhir." Bisiknya serak.

Geladis membelalak kaget, menoleh ke sekitar memastikan apakah ada yang melihat mereka atau tidak. Syukurnya semua orang fokus pada permainan masing-masing. Wanita dengan rambut digulung itu memukul dada suaminya kesal. "Ceyan! Kalau ada yang lihat gimana?"

Ocean mengedikkan bahu setelah berdiri tegap menatap lurus ke depan, membidik lemparan. "Kalau ada yang lihat? Ya sekalianlah jangan cuman kecupan. Harus ciuman yang deep gitu. Udah basah ya sekalian nyebur,"

Geladis meninju lengan atletis suaminya. "Enggak sopan."

Ocean hanya terkekeh pelan, kemudian fokus pada gelang yang dia pegang. Cowok tampan itu menyipitkan mata, tak lama dari itu melempar satu benda tersebut ke dalam bulatan.

Gagal.

Sontak saja Geladis tertawa mengejek, "katanya jago masa gagal?" dia menutup mulutnya saat melihat delikan tajam dari Ocean. Padahal perutnya masih memberontak kegelian.

"Yang tadi cuma pemanasan, yang ini pasti bisa!" ujarnya bersemangat tak mau kalah. Yang ada dia akan diledek terus menerus oleh Geladis jika gagal.

"Silahkan, silahkan." Tutur Geladis masih dengan sisa tawa.

Ocean menarik nafas panjang, lalu melempar kembali gelang tersebut dan hasilnya sama; tetap GAGAL.

Geladis tidak lagi menahan gelaknya yang langsung saja menyembur hebat. "HAHAH katanya tadi pemanasan doang,"

Ocean merengut masam, "Ayisss!"

"Dasar bayi, gitu aja ngambek." Ledek Geladis mendorong Ocean mundur. Dia mengangkat lengan kaus santainya. Dengan sombong perempuan itu menepuk dadanya bangga, "lihat aku ya in—"

"Hm," Ocean mendekat, memeluk Geladis dari belakang. Serta merta meletakkan dagunya pada pundak istrinya yang manis itu. "Kenapa berhenti?" bisiknya pelan dengan suara berat.

Kedua bola mata Geladis bergerak liar, antara gugup dan malu. "Ceyan ngapain peluk-peluk?" balasnya setelah berdehem canggung.

Ocean terkekeh geli, mendaratkan sebuah ciuman pada telinga Geladis. "Mau lihat kehebatan istriku,"

Geladis yang belum sempat melempar gelang tersebut berusaha melepaskan tautan tangan Ocean pada pinggang rampingnya, namun cowok itu seakan bebal malah semakin mengeratkan pelukannya. "Ceyan malu dilihatin orang-orang,"

Ocean melirik ke sekitar, benar saja orang-orang sedang menatap mereka dengan berbagai ekspresi. Dominan heran sekaligus jijik. "Aku kosongin pasar malamnya nanti kalau mereka berani protes."

Geladis menghela nafas panjang, memilih membiarkan Ocean bertingkah semaunya. Ia mulai fokus pada permainan. "Li—Ceyan!" ia berteriak cukup nyaring saat merasakan Ocean mendaratkan ciuman pada lehernya. Cuma kecupan ringan tapi mampu membuat Geladis seakan tersengat listrik.

Ocean hanya memasang senyum miring, "semangatan buat istriku."

Geladis meraba leher bekas ciuman Ocean. "Kamu...nakal." Bisiknya gregetan.

Ocean tertawa. "Ayo lempar,"

"Awas ya kamu gangguin aku lagi," ancam Geladis dengan kedua mata memicing penuh peringatan.

Geladis menarik nafas panjang, melemparkan gelang pertamanya; berhasil. Dia berseru bahagia, bertepuk tangan disertai dengan binar bahagia di kedua bola matanya.

Ocean yang tengah memeluk Geladis tertegun melihat hal tersebut.

"Ceyan lihat tuh, masuk 'kan!" seru Geladis bahagia memukul tangan Ocean yang melingkar di perut ratanya.

Ocean berdiri tegak, melepaskan pelukan dan beralih membalik badan Geladis dengan sekali hentakan. "Damn. I can't control myself babe."

"Hah?" tanya Geladis cengo.

"Kita pulang ya?" ujar Ocean dengan nada suara yang tidak lagi sama.

Geladis menendang kaki Ocean gemas, "pulang sendiri sama otak kotor kamu itu!"

Ocean mengaduh kesakitan, "maunya pulang 'kan kalau sama Ayis doang."

Geladis mencubit geram jakun Ocean yang sedari tadi bergerak-gerak. "Aku gak mau pulang cepat pokoknya. Titik."

*

"Gak boleh Ayis!"

"Aku mau Ceyan. Masa nggak boleh makan kentang kayak gitu?!" Geladis menunjuk tempat jajanan yang menjual kentang tetapi dengan bumbu pedas yang Ocean yakini tidak baik untuk kesehatan.

"Kita makan di restoran aja nanti." Ocean berusaha menutup mata Geladis agar tak lagi menatap orang-orang yang mulai menyantap, namun langsung ditepis keras oleh istrinya.

"Gak. Aku nggak mau. Biarin aja aku mati kelaparan," ketus Geladis membuang wajah.

Ocean berdecak, "banyak kumannya itu. Percaya deh."

"Kalau banyak kumannya kenapa mereka beli?" Geladis melayangkan tatapan sebal pada Ocean yang berdiri gregetan.

"Karena mereka suka kuman," balasnya asal-asalan. Yang terpenting Geladis tidak membeli makanan sialan itu.

"Nggak mungkin!" ucap Geladis membantah. "Pokoknya aku mau itu atau gak usah makan sama sekali,"

"Ayis," Ocean berusaha membujuk. Mulai dari menarik tangannya, mencubit pipi serta memberikan puluhan ciuman pada puncak kepala dan dahi.

Geladis menggeleng, tetap kekeh pada pendiriannya.

"Kalau kamu sakit gimana?" tanya Ocean melembut, "kamu tau 'kan gimana sayangnya aku sama kamu?"

"Kalau sakit di obatin." Julid Geladis memutar bola mata.

Ocean tersenyum mengerti, mengusap pelan rambut Geladis agar tidak berantakan. "Iya emang tinggal obatin. Tapi kamu nggak bakalan ngerti perasaan khawatir aku,"

"Jangan berlebihan deh!" marah Geladis mulai tidak sabar. Dia yakin jika Ocean tetap membujuk pada akhirnya akan luluh.

Ocean menoel-noel pipi Geladis. "Aku 'kan cinta banget sama istriku."

"Ceyan!"

"Kalau Ayisku sakit pastilah aku sedih. Gak mau banget dia kenapa-kenapa,"

"Tapi itu kayaknya enak banget Ceyan." Lirih Geladis nelangsa. Mana sanggup dia kalau Ocean sudah mengeluarkan kata-kata manisnya.

"Enak dimulut aja, diperut? Bahaya. Bayangin deh, sesedih apa aku kalau Ayis sampai sakit. Makan aja kayaknya nggak nafsu," tutur Ocean hiperbola.

Geladis mendongak, sejujurnya kakinya sudah cukup pegal berdiri di tengah-tengah pasar malam sambil berdebat dengan Ocean. Jika bisa dibuat mudah seharusnya mereka sudah makan enak di restoran yang dipilih suamnya.

"Ayis itu semestaku. Mana bisa aku biarin kamu kesakitan meskipun sedikit," Ocean mengelus pipi Geladis mesra. "Ngerti 'kan?"

Akhirnya Geladis mengangguk setelah helaan nafas kasar dia keluarkan. "Hmm."

Ocean tersenyum senang, "jadi?"

"Jadi?"

"Kita makan ke restoran?"

Geladis mencibir malas, "iya. Tapi jangan yang jauh, udah keburu minta diisi perut aku."

Ocean menyentil pelan bibir Geladis. "Coba aja sayangku dari tadi iyain pasti sekarang udah kenyang,"

Geladis tak menjawab, dia malah merentangkan tangan ke udara. "Gendong, malas jalan."

Senyum Ocean semakin lebar, tanpa penolakan dia menggendong Geladis di depan. "Kita meluncur Tuan Putri!" 

halooo!!! Masih nungguin kah cerita ini?

lain kali ingetin aku tolong😭😭🙏

JAM BERAPA KALIAN BACA INI? >>>

COBA SEBUTIN NAMA DAERAH KALIAN! >>>

SPAM EMOT KETIGA DI HP MU! >>>

SPAM OCELADIS UNTUK HAPPY ENDING! >>>

SPAM EMOT 💖 UNTUK CERITA INI! >>>

SPAM ANGKA 1 >>>>

SPAM EMOT KESUKAAN KAMU! >>>

SPAM NEXT BIAR LANJUT! >>>

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(SENIN, 6 DESEMBER 2021)

Tertanda,
Yohana Fiennes-tiffin 😱
(Bukan Mendes ataupun Franklyn-miller lagi 😭)

Continue Reading

You'll Also Like

4K 246 5
!! -BxB -bahasa kasar -gasuka? skip lah gausah ribet. catatan: cerita ini cuma khayalan author dan gaada sangkut pautnya sama dunia nyata.
493 151 40
Abercio seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun si biang kerok, panggil saja Abe. Dia terkenal bandel dan susah di atur, banyak guru di sekolahnya...
1M 46.4K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
2.2M 18.6K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...