Rewrite My Heart [TERSEDIA DI...

By esterspy

1.7M 163K 22.5K

SUDAH TERBIT DAN DAPAT DITEMUKAN DI TOKO BUKU! @id.akad @id.skuad @esterspy Ikut denganku membuka lembaran ce... More

prolog
01. Kiana-nya Saga
02. Saga-nya Kiana
03. Ada yang Suka
04. Orang Tua Sagara
05. di balik koridor
06. Takut Kehilangan
07. Pertandingan Basket
08. Kamu... lupa
09. Hangat | Drama Perkucingan
10. Rain Girlnya Sagara
11. Perkemahan SMA Tunas Bangsa
rewrite my heart bought some photos 4 u
12. Bus dan Zayara
13. Saga Suka Kiana?
14. Kamu Begitu Abu-Abu
15. Meramal Jadian
16. Kiana dan Pak Tio
17. Sagara, Kiana, dan Kuis
18. Mall
19. Ucapan Semangat
20. Lari Pagi Manis
21. Di Mobil
22. His Name
23. Kita Temanan Lagi, ya?
24. We? Grey.
25. Persiapan HUT SMA Tunas Bangsa
26. HUT SMA Tunas Bangsa
27. Tiga Senyum untuk Snow White-nya Sagara
28. Pulang
29. Tak Pernah dan Tidak Akan Pernah Terucap
30. Menyentuh Dunia Sagara
31. Unconditional
32. Mengalah, ya, Lagi
33. People Pleaser, Mengetahui
34. Apartemen Sagara
35. Ruang Musik || Sagara's Issue?
36. Hai, Ana; dari Saga
37. Zayara's Issue?
38. Young People Fall in Love, with the Wrong People Sometimes
40. Menjadi Manusia
41. We All Lie
42. Air Mineral Untuk Sagara
43. Kiana Untuk Sagara
44. Jealousy
45. Delicate
46. Shake it off
47. Who will steal Sagara's last name?
48. Olympics Day | First Letter
49. Olimpiade
50. Visiting Hours
51. Easy on Me
52. Good night, my Rain Girl
fun/sad/whateva facts of...
53. We Can't Handle Anything
54. saga, kiana, and a kiss
55. Sagara is home. Home is Sagara
56. Kiana-nya Saga, Saga-nya Kiana, Selamanya
57. Rewrite
58. My
59. Heart
60. Hai, Rain Girl
A BIG SURPRISE WE BROUGHT TO YOU OMG

39. Pukul 21.03

20.1K 1.9K 193
By esterspy

can't remember when,
i last saw you laughing.
this world makes you crazy
and you've taken all you can bear.
just call me up,
'cause i'll always be there.


яєωяιтє му нєαят





LAGU True Colors soundtrack film Trolls berulang kali terdengar dari kamar apartemen Sagara. Cowok itu jarang sekali mendengar lagu, bahkan Apple Music di ponselnya entah kapan terakhir kali ia buka.

Sagara jarang sekali bermain hp, apalagi media sosial walau ia punya. Yang biasa dilakukannya saat memegang benda pipih itu tidak jauh-jauh dari melihat info sekolah, menonton snapgram Kiana yang isinya kucing semua, membalas chat Kiana, menanggapi cerita-cerita Kiana yang benar-benar tidak penting, menampung foto-foto Kiana yang dikirim cewek itu--untuk jaga-jaga siapa tahu hp Kiana kerestart dan akan punya backingan di hp Sagara.

Jika diambil dari garis besarnya, aktivitas Sagara sehari-hari setelah pulang sekolah yang pertama adalah membuka kontak Kiana dan mengirim emoji (🚗🏬👍) setiap cowok itu menggunakan mobil dan sampai di apartemen dengan selamat. Kalau menggunakan motor, maka ia akan mengirim Kiana emoji (🛵🏬👌) dengan konteks yang sama.

Lalu setelah memberitahu Kiana bahwa ia sudah sampai selamat di apartmen, manusia keturunan Indonesia Australia itu akan mandi, makan, dan tidur. Saat sore, Sagara biasanya memeriksa tugas-tugas akademik, membuka MacBook untuk menganalisis fundamental perusahaan yang akan ia beli lot sahamnya, belajar, membaca buku yang berat di otak, dan membaca buku ringan agar ia rileks.

Kemudian, pasti Kiana akan mengiriminya pesan atau menelepon berkali-kali untuk meminta sesuatu. Setelah melakukan segala aktivitas sibuk yang tak dapat diuraikan satu persatu, dari jam tengah tujuh sampai jam sembilan malam, Saga dan Kiana akan bertatap muka lewat Skype. Mengerjakan sama-sama pr Kiana sahabat masa kecilnya itu, walau pembicaraan kebanyakan ngawurnya.

Kembali ke paragraf awal pada lembar.

Jika bertanya, mengapa cowok itu tiba-tiba memasang lagu padahal sebelumnya jarang sekali, dan genrenya pun sedih? Walau jawab dari Sagara dapat memberi produk bear brand favoritnya setiap hari, maka lebih baik Sagara tidak mendapatkan susu bergambar beruang itu satu kalengpun.

Kenapa?!

Karna Sagara juga tidak tahu alasan ia yang sudah lama sekali tidak mendengar melodi dalam suara, mendadak memilih melancholy song True Colors menjadi sambutan selamat datangnya sebagai pendengar.

"..."

Namun yang satu, belakangan ini Sagara merasa lelah padahal ia tidak melakukan hal berat apa pun. Sagara mencoba untuk mengontrol otaknya agar Sagara sendiri yang memegang kendali atas tubuh dan perasaannya, namun hasil tetaplah sama.

Tentu belasan tahun yang telah ia lewati sudah pernah mengalami masa-masa serupa. Namun hal-hal sulit seperti ini biasanya berlangsung tiga empat hari, dan Sagara setelahnya pasti kembali baik.

Sudah jalan ke hari tiga belas, dan Sagara tak menemukan titik terang untuk mengembalikan dirinya yang awal. Walau mengalami hal sulit itu, saat bersama Kiana atau siapapun, Sagara tetap terlihat seperti Sagara Aiden yang biasa.

Sagara tahu ia seperti ini--merasa capek dan tidak memiliki semangat bangun-- hanya jika cowok itu sendiri.

Tapi itu aneh. Sagara pun merasa ia belakangan ini adalah orang aneh. Kalau memang semua hal tidak menyenangkan yang terjadi belakangan ini padanya terjadi sebab sendiri merasa sepi ... bukan kah tahun-tahun lalu Sagara juga tinggal seorang diri?

"Please stop in thirteen days.."

Tolong berhenti di hari ketiga belas. Sagara ingin ia yang dulu walau sama-sama sepi, sebelum akhirnya memuncak, hancur, retak, dan tak lagi kembali.


яєωяιтє му нєαят





"Kok bosen ya," keluh Kiana.

Kiana berjalan keluar kamar dan menuruni tangga. Membuat pie sederhana recook dari game cooking mama, mungkin dapat membantu Kiana mengurangi rasa tidak tahu ingin melakukan apa.

"Sibuk buat apa sihh anak gadis satu inii?"

"Pie mommyyyhh," jawab Kiana. Dia ini sebenernya manggilnya mama, tapi kalau lagi alay maka semua panggilan untuk mamanya ini akan ia sebutkan.

"Give Saga a half, ok? Nanti papa yang anter ke apart."

"Nopee, i'll be there dianter om supir, boleh yaa? Nanti biar itu kerjaan papa beres, terus nanti kita nonton di lantai tiga sama semua mba, and its my turn to choose pilem apa yang mau kita nonton." Kiana membalikkan pie buatannya. "Terakhir kali film kesukaan Mba Yu yang Catatan Seorang Istri kan? AHAHAH Pak Bejo sampe ambil tv dari bawah, padahal kan harusnya nonton yang box office."

Kiana mengambil pie matang dari pan, lalu mamanya membaginya menjadi dua. Salah satunya dibuat di sebuah kotak transparan untuk Sagara nanti.

"We haven't do it for two months, isn't it, Ma? Oke yassshh," ucap Kiana. Ia memotong pie berwarna cream tersebut lalu menyuapkan itu pada mama dan Kiana sendiri.

"Iyaa-iyaa, anyway ini enak banget!! Ahahahahaha, you grow so fast, proud me and your dad. Thank you for the pie baby..." Wanita berprofesi dokter itu membentuk jari telunjuk dan jempolnya bersatu membuat lingkaran kecil, sementara yang tiga lainnya berdiri--tanda bagus.

Kiana menerbangkan heart-finger pada mamanya. Kiana kemudian menuju tangga untuk ke kamar, bersiap ke apartemen Sagara dan mengepoi sudut mana lagi yang diubah sahabat masa kecilnya itu.

Tentang pembicaraan Kiana dan sang mama, tentang aktivitas menonton bersama di lantai tiga, tentang hal manis dalam rumah... Sagara tidak pernah mendapatkannya, sejak kecil apalagi sekarang. Sagara butuh itu. Sangat.



яєωяιтє му нєαят


Jam 19.40 malam dan Sagara sedang ada di mobilnya menuju supermarket, ingin membeli bahan makanan, dan camilan, termasuk minuman memenuhi kulkas.

Sagara tadi sudah chat Kiana untuk menemaninya belanja, namun ternyata sahabat masa kecilnya mengantuk. Kiana juga memberitahu kalau cewek itu sekitar jam delapan atau sembilan malam nanti akan ke apartemen Sagara membawa pie buatan cewek itu.

Sagara jadi tidak sabar. Ia bergegas masuk ke dalam supermarket dan memilih apa pun yang ia mau dan butuhkan. Setidaknya ketika nanti Kiana sampai ke apartemennya, Sagara akan merasa senang, semangat, dan hidup seperti manusia pada umumnya walau hanya satu jam.

Sagara dari tadi menggunakan masker padahal di mobil ataupun di tempat perbelanjaan ini benar-benar tidak kotor atau berdebu.

Cowok itu memasuki rak jejeran tempat bahan pembuatan kue dan dessert. Ia lalu Sagara mengambil 6 sachet bubuk agar-agar, Kiana selalu minta-minta supaya mereka membuat boba di apartnya. Terkabul lah permintaan Kiana yang satu itu nanti.

"Mba, stand ice cream udah pindah? Di mana, ya?"

Sagara bertanya pada SPG Daun sirih softex karna hanya itu yang ia temui di lorong ini. "Ah, oh itu-- itu...  di sana itu-- di.."

Sagara memegang keranjang belanjanya, menunggu jawaban mbak di depannya ini.

"Iya mas, dipindah dekat jejeran kasir biar es krim yang dibeli konsumen tidak cair sebelum dikonsumsi. Empat lorong dari lorong ini ke kanan, semua produk es krim ada di situ ya mas." Seorang SPG lain tiba-tiba datang menjawab pertanyaan Sagara--yang dari cara bicaranya mungkin sudah senior.

"Maaf ya mas, dia memang gitu kalo lihat orang ganteng." Sagara dan mbak senior menatap SPG yang awalnya Sagara tanya, dia menatap Sagara tidak enak sambil meminta maaf.

Padahal Sagara memakai masker yang menutupi setengah wajah cowok itu.

Maskernya yang tampan.

Sagara kemudian mengucap terima kasih lalu beranjak dari sana ingin ke tempat es krim. Kiana pasti langsung mencari itu di kulkasnya saat sampai nanti.

Ia kemudian mengantre di kasir dan membayar semua apa yang dibeli, Sagara lalu berjalan menuju tempat mobilnya terparkir.

Sebelum Sagara memutar kendaraan roda empat miliknya itu untuk benar-benar keluar dari area supermarket, sempat-sempatnya dia membalas pesan Kiana yang satu menit lalu datang.

Kiana Sharetta
beliin es krim
w masih lama datang kesana, lagi nonton dirumah sama mama papa wait

Sagara Aiden
okeey :D

Sagara mendadak sedih. Perasaannya tiba-tiba berganti gelap seperti awan malam. Seharusnya Sagara tak merasa seperti ini setelah Kiana memberitahu bahwa sahabat masa kecilnya itu sedang nonton bersama kedua orang tuanya.

Sagara benar-benar tidak sedih karna keluarga Kiana yang utuh. Sagara sangat senang, tentu saja. Sagara hanya sedih ... karena ia tak dapat seperti itu.

Mendadak kepala Sagara pusing seperti ia yang berputar di dalam gasing. Terima kasih pada semesta karna keputusan Sagara ke supermarket adalah menggunakan mobil, jika tidak, mungkin Sagara sudah merepotkan banyak jiwa termasuk Kiana saat ini.

Rasa sepi dan sendiri itu kembali lagi.

Sagara ingin hidup normal seperti sahabat masa kecilnya, Kiana. Namun itu tidak akan pernah mungkin terjadi di kehidupan Sagara kecil atau sekarang. Papanya akan tetap di utara, mamanya akan tetap di barat, dan Sagara akan tetap di selatan.

Keluarga Sagara akan tetap berantakan, jauh, tidak tentu, dan tak satu arah seperti panah mata angin.

Sagara berjalan keluar dari mobil setelah memarkirnya di basement apartemen sambil menenteng dua plastik belanjaan. Sagara ingin menekan tombol lift menuju lantai atas, sebelum akhirnya mengalihkan tangan itu untuk memeriksa ponsel yang kian berbunyi dari salah satu plastik yang Sagara pegang.

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Missed rang for 27sec.

Incoming call from Belu XI IPA.


яєωяιтє му нєαят


"Duh males banget lagi ke sana ah."

Kiana berguling ke sana ke mari di tempat tidurnya. Dia sudah pewe, alias posisi wenak di atas kasur sambil nonton--entah sudah keberapa kali dalam hidupnya--series Harry Potter karya J. K. Rowling.

Kiana tahu dirinya yang pertama memberitahu Sagara bahwa Kiana akan datang ke apartemen cowok itu membawa pienya yang tidak seberapa ini.

Namun Harry Potter and the Prisoner of Azkaban yang rilis tahun 2004 itu benar-benar membuat Kiana malas bergerak. Apalagi, dari semua series Harry Potter, episode yang ia tonton saat ini adalah favoritnya sejak SD. Karna Hermione Granger-Emma Watson menunjukkan superwoman power dan banyak scene bersama Harry Potter--Daniel Radcliffe. Kiana tim Hermione Potter, btw.

Ting!

Kiana menarik notification bar di ponsel, dan tangannya langsung menekan notif chat dari sang mama. Kiana langsung berdiri dari posisi rebahan ketika mamanya menyuruh Kiana membawa sesuatu ke rumah sakit.

Mom  👩‍⚕️🤰🤱👩‍👧
Kiia, waktu nanti ke apart, pulangnya ke rs dulu bawa map isi rontgen thorax di tas mama dikamar ya

Kiana Sharetta
ok ma
tas yang mana??

Mom 👩‍⚕️🤰🤱👩‍👧
yang coklat

Kiana Sharetta
tapi yang coklat ada sebelas di lemari kamar
nanya papa mah gatau 😟

Mom 👩‍⚕️🤰🤱👩‍👧
Yg louis vuitton

Kiana Sharetta
lv yang tribute patchwork kann??
gak adaa, udah dicek, masa i bukain satu2 semua tas mama sih 😔

Mom 👩‍⚕️🤰🤱👩‍👧
Ehh no, salah2.. kayanya di Birkin deh mama baru inget coba cek

Kiana Sharetta
nemuuu!! i bawa ke ruangan mama jam sepuluh ya, jauh dari apart saga
semangat doctor mama cantik 😘😽💘

Mom 👩‍⚕️🤰🤱👩‍👧
iya sayangg

Memang sepertinya takdir mengharuskan Kiana meninggalkan kasur magnetnya ini.

Kiana jadi merasa bersalah karna tadi dia sempat berencana untuk tidak menemui Sagara sesuai perkataannya. Karna setiap Kiana datang ke apartemen pasti Sagara sudah menyiapkan banyak es krim, dan sahabat masa kecilnya itu akan mengerjakan tugas cepat-cepat agar mereka bisa quality time membuat boba atau nonton Adit dan Sopo Jarwo. Kiana tidak mau menyebut nama Dennis karna tokoh yang satu itu ngeselin.

Kiana lalu menelepon supir yang sedang nonton Ikatan Cinta di pos satpam komplek. "Halo om, bentar lagi kita ke apart saga, siap itu ke rs mama yaaapp."



яєωяιтє му нєαят



Incoming call from Belu XI IPA.

Sagara mengangkat telepon itu.

"Woi-- bantu gue plis.... Aiden kan ini?? Sagara Aiden bantu gila gue--hahhh!"

"Hah kenapa sih??"

"GILA GUE, GILA!! Plis tolongin gue, gue bisa mati!"

"Emang ada apa??!!"

"Dia.., plis jangan banyak nanya, gue gatau apa yang mau gue lakuin sekarang.... Kalau semua sesuai kayak yang gue pikirin, gue bakal trauma seumur hidup liat ginian sendiri, hahh...!!"

"Lo bikin gue takut!! Shareloc!"

"Dia-- Dia... Suicide."

Itu adalah suara terakhir yang didengar Sagara dari Belu lewat telfon, karna teman sekelasnya itu sekarang mengirim screen capture map lokasi ke hp Sagara.

Sagara berbalik arah dan jalan tergesa berbalik kembali ke mobilnya, ketika pintu lift sudah terbuka yang sebelumnya akan ia masuki.

Namun sempat-sempatnya tangan Sagara mengambil foto wajahnya sendiri di kursi mobil dan detik itu juga ia kirim ke kontak Kiana tanpa teks keterangan, tanda bahwa Sagara pergi, agar Kiana tidak lama menunggu.

Plastik belanja yang tadi di tangan Sagara, sekarang sudah berada di kursi penumpang dengan beberapa barang yang jatuh ke pijakan kaki belakang.

Sagara kembali melanggar permintaan Kiana agar ia tidak mengebut saat mengendarai mobil. Sagara melanggar itu... untuk menyelamatkan--atau setidaknya menyadarkan seorang manusia yang ada di gerbang kematian dan hidup.

Tiba sesuai dengan arahan map, Sagara menghentikan mobil di dekat pohon yang selang seling berjejer bersama kursi menghiasi jalan sunyi.

Sagara melangkah dengan perasaan ragu dan takut ke arah kerumunan manusia--sekitar dua puluh lima orang di belakang gedung yang tinggi.

Sagara bukan basarnas yang tahan melihat tubuh hancur, tapi ia akan mencoba. Sagara tidak bisa membayangkan jika badan Sagara tidak beraturan.

"Ya Allah... berhenti dek..." Seorang wanita dari kerumunan itu berteriak.

Siapa orang yang membuat suara Belu bergetar dan susah bicara saat meneleponnya tadi?

"INGAT MASA KECILMU DEKK..."

Sagara dari tadi mencari keberadaan Belu, namun ketika mendengar teriakan-teriakan tersebut, ia sontak mengangkat kepala menghadap langit. Saat ini adalah jam 20.54 malam.

Karna langit yang gelap dan hanya ada satu lampu di ujung jalan, Sagara baru menyadari kalau kerumunan orang yang ia dekati itu semua menengadah ke arah atap gedung tak bercat di depan.

Tapi... tak ada apa-apa di atas sana. Sagara dari tadi sudah panik padahal ia tidak mengetahui siapa orang yang malam ini memaksa semesta untuk pindah dunia.

Namun siapapun itu orang yang di atas sana yang ingin menjatuhkan diri ke sungai, sangatlah pintar memilih lokasi sebagai tempat terakhir ia hidup. Benar-benar sepi, warga yang melihat hanya 26 orang termasuk Sagara.

"Bantu bantu!!!"

"Adek itu gak mau! Tadi ada bapak-bapak yang naik ke atas, tapi adek itu malah semakin jauhh!!"

"Polisi atau pemadam kebakaran juga gak tau udah di mana! Ini nyawa lho ini. Bukan hanya itu, mental warga yang melihat bisa terganggu!! Kita harus cepat!"

Orang-orang mengeluarkan opini masing-masing, sedangkan Sagara diam saja untuk berpikir jernih. Belu yang tidak kelihatan dari tadi, membuat Sagara semakin bingung ingin berbuat apa.

Tetapi,

Di gelapnya malam, mata Sagara menangkap di atas sana geraian rambut seorang perempuan yang melambai terbang dibawa angin. Posisinya membelakangi bulan yang menjadi cahaya terbesar satu-satunya saat ini, menjadikan Sagara tidak dapat menebak siapa perempuan yang berdiri di tepi gedung tinggi itu.

Jantung semua orang semakin berdegup kencang melihat pergerakan manusia di atas sana.

Lima detik setelahnya Sagara tersadar.

Tidak mungkin.

Zayara Audy.

Sagara tidak tahu ingin melakukan apa, mendadak ia lupa bicara. Ini tidak main-main, ada satu nyawa yang sedang berdiri di ambang kematian.

Sebelum semua terlambat, Sagara kemudian berteriak menyita atensi warga dan atensi Zara yang sedikit lagi hilang dimakan gravitasi.

"YOUR CHOICE IS NOT SOLVE ANYTHING! One step forward, you will never be student at Oxford University, you no more can't in list of Youth Clever Indonesia, you can not eat your fav food, both of your parents will sad for long time, you--"

Mulut Sagara sontak berhenti bersuara, ketika Zara tertawa hambar seraya mengusap kasar pipinya yang membengkak dan basah.

"MOM AND DADDY IS NEVER SAD ANYMORE!! THEY NEED ME GOT A HUNDRED FOR ALL TEST AND SLAP ME IF I DONT!!! YESTERDAY OLIMPIC, I DIDN'T DO ANYTHING, but they want me to disappear, so it is wrong if I go to heaven?"

"Confident you! Believe after you doing this and died you'll be able to be in heaven?"

"..."

Bruk.

Tercatat, waktu jatuh pada pukul 21.03 wib.


яєωяιтє му нєαят





Zayara Audy

love all of 'em.
setelah baca dua ribu lapan ratus lima puluh lima kata dalam lembar ini, how its feel?

choose
-goodbye untuk zara
-atau tidak
-diserahkan pada ka ey

Semua percakapan dalam bahasa asing bisa saja acak dalam grammar. tapi arti katanya seperti itu, sama kayak kita waktu pake bahasa indo kan?

Sagara Aiden dialogue = "YOUR CHOICE IS NOT SOLVE ANYTHING! One step jalan ke depan, you will never be student of Oxford University, you no more can't in list of Youth Clever Indonesia, you can not eat your fav food, both of your parents will sad for long time, you--"

sagara's dialog translate: PILIHAN LO GA NYELESAIN APA PUN. Selangkah maju, lo gak akan pernah jadi mahasiswi Oxford University, lo gak bisa lagi masuk dalam daftar Youth Clever Indonesia, lo gak akan bisa makan makanan favorit lo selama hidup, kedua orang tua lo bakal sedih untuk waktu yang lama, lo--

Zayara Audy dialogue = "MOM AND DADDY IS NEVER SAD ANYMORE!! THEY NEED ME GOT A HUNDRED FOR ALL TEST AND SLAP ME IF I DONT!!! YESTERDAY OLIMPIC, I DID ANYTHING, BUT THEY WAN'T ME NOT APPEARS HOME, SO ITS A MISTAKE I COME MY PARADISE HOME?!"

zara's dialogue translate: MAMA PAPA GAK AKAN PERNAH SEDIH!! MEREKA MAU GUE DAPAT NILAI SERATUS UNTUK SEMUA TES UJIAN, DAN NAMPAR GUE KALAU ENGGAK!!! GUE GAK NGELAKUIN APA PUN DI OLIMPIADE KEMARIN, TAPI MEREKA MAU SUPAYA GUE GA MUNCUL DI RUMAH... Jadi aku salah datang ke rumah di surga?!

Sagara Aiden dialogue: Confident you! Believe after you doing this and died so you will in paradise?!"

sagara translate: lo percaya diri?! Setelah ngelakuin ini dan mati, lo bakal ada di surga?!

____
appreciate the part 👏
visit : TikTok @esterspy_ (lol, please read the comment section di video tanggal 13 august 2021)
Ig: @esterspy @wattpadester

anw, ini nulisnya jam dua belas malam lewat lima ahahahaha. apologize kalau ada typo karna ini pake hp, kalau tentang bahasa dlm percakapan mereka, itu urusan mereka.

—esterspy

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 141K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
4.4M 261K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
1.2M 19K 6
Arkan dan Rallin bagaikan dua insan yang diselimuti oleh kegelapan, tak ada yang pernah menyangka jika mereka ditakdirkan untuk bersama dalam sebuah...
6.1M 261K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...