04. - Ikut Kemedan Perang

124K 11.9K 958
                                    

Jangan lupa ramaikan kolom komentar

Selamat membaca Natravers

NOTE: ❗Jadilah pembaca yang bijak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTE: ❗Jadilah pembaca yang bijak. visual disini hanya untuk menghidupkan tokoh. Jadi jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan asli para visual❗



04. - Medan Perang

"IBUKK!!"

Seorang perempuan keluar dari dalam kamar, segera dipeluknya erat.

"Kamu kenapa, hmm. tumbenan pulang sekolah langsung peluk ibuk gini?" tanya Devika, ibuk sambung Gina. Namun walaupun beliau ibu sambung Gina tetap menyayangi Devika layaknya ibu kandung.

Ayahnya bekerja sebagai tentara yang sekarang sedang menjalani tugas di indonesia bagian barat. Ibu kandungnya pergi dengan alasan yang klasik dan meninggalkan Gina bersama dengan ayahnya, dan beliau kembali menikah dengan Devika saat umur Gina menginjak 6 tahun. Dan Gina menjadi putri tunggal yang mereka limpahi kasih sayang.

"Bukk Gina mau berhenti sekolah!!!" kata Gina langsung membuat Devika heran. Baru saja beberapa bulan ia sekolah disana, kenapa tiba tiba ingin berhenti?

"Why, kamu mau jadi apa kalau gak sekolah, penjual telung?"

"Bukk Gina seriusss"

"Ibuk dua riuss"

"Ibuk ihhh"

Devika mengelus kepala putrinya dan mengajak Gina untuk duduk di sofa ingin mendengar penjelasan dibalik permintaan berhenti sekolah dari mulut putrinya langsung. Gina menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia sisakan kecuali saat dia mencium Aldenatra tiba tiba, hanya itu yang masih ia sembunyikan.

"Kamu udah minta maaf gak sama laki laki itu?"

"Belum. Tapi kan Gina gak sengaja jadi buat apa minta maaf"

Devika menyentil kening Gina membuatnya meringis kesakitan. "Minta maaf itu penting, gak perduli itu kamu yang salah atau enggak. mengucapkan kata maaf pertamakali bukan berarti kamu lemah, apalagi ini kamu yang salah. pantas saja laki laki itu marah ke kamu"

Devika tersenyum saat melihat wajah Gina yang ia tekuk, terlihat sangat jelas jika anak perempuannya ini tak ingin jika berurusan dengan laki laki yang barusaja diceritakannya.

"Ngomong ngomong laki laki itu kayaknya ganteng dehh, dari namanya aja udah keren, Aldenatra"

Gina melirik ibunya sinis. "Ibuk kan udah punya ayahh, masa mau buat cowok itu jadi ayah tiri Ginaa. Enggak Gina gak setuju"

"Gak setuju karna itu punya kamu kannn" iseng Devika ingin menggoda putrinya.

"Ibukkkk!!"

"Iya deh iyaa, ibukk gak akan ambil dia dari kamuu. Tapi kapan kapan ajak dia main main kerumah yaa, ibukk mau liat calon mantu gantengnya ibuk"

ALDENATRA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang