Ketua Osis In Love [✓]

39. Jealous ✓

Happy reading...

"dompet lo" Rey memberikan dompet itu kepada Raya saat mereka bertemu di kampus.

"Oh iya pantesan saya cari gak ada, ternyata ketinggalan di mobil kak Rey. Btw thanks ya" Raya memasukkan dompetnya kedalam tas, tanpa menyadari ekspresi dingin yang diberikan oleh Rey

Dan ketika Raya akan pergi Rey menahannya dengan mencekal tangan kiri Raya membuat Raya menatap Rey bingung

"Kenapa kak?"

Rey menghela nafas panjang dan menatap wajah Raya dengan begitu dalam

"Gua kasih Lo 10 juta setiap Minggu asal Lo tinggalin cowok itu" ucapnya membuat Raya terdiam menatap Rey, maksudnya apa? Raya tidak mengerti

"Maksudnya?"

"Masih kurang? Atau mau 20 juta? 30 juta? gua kasih apa yang lo mau asal lo tinggalin cowok lo itu dan jadi milik gua" ulangnya

Raya melebarkan matanya terkejut dengan kata-kata yang keluar barusan.

"Kakak kira saya serendah itu hah?" ucap Raya kesal

"Cihh. Gak usah munafik, lo jual diri kan?"

Plak.

Tangan Raya melayang, memberikan tamparan cukup keras pada pipi Rey.

"Saya gak pernah jual diri, asal kakak tahu!!"

"Gua liat lo kemarin di apartemen bareng cowok, terus apa kalo gak jual diri? Jual badan? Sama aja!!"

Raya menggelengkan kepalanya tak habis pikir, ia menatap sekitar yang sekarang sedang memperhatikan mereka.

"Saya gak se-murahan itu!!! Dan... Cowok yang kakak maksud itu adalah suami saya!!" bentak Raya

Rey menatap Raya jengkel, kebohongan apa lagi yang ia dengar sekarang?

"Mana ada cewe seusia lo nikah?"

"Ada!! Dan itu saya!!" Raya mencari sesuatu di handphonenya, Rey memperhatikan itu dan ternyata Raya menunjukkan foto pernikahannya kepada Rey

Rey melihat handphone Raya yang memperlihatkan Raya bersama lelaki yang kemarin ia temui dan mereka sedang memakai pakaian pengantin

"Puas lo?!!" Raya pergi meninggalkan Rey yang masih terdiam..

"Arrggggh!!!" Rey merasa kecewa, fakta bahwa wanita yang ia kagumi sejak pertama melihatnya sudah dimiliki oleh orang lain sungguh menyayat hati.

"Anjing!!!"

Rey pergi meninggalkan are kampus dengan perasaan campur aduk. Pikirannya dipenuhi dengan Raya, Raya dan Raya!

"Bisa-bisanya gua samain dia sama bitch di luaran sana!!" sesal Rey sembari menjambak rambutnya sendiri karena kesal.

•••

"Lo kenapa Ray?" tanya Refin pada Raya yang terlihat kesal

"Gua lagi kesal"

"Kesal kenapa?"

"Rey berfikir gua jual diri karena dia liat gua satu apartemen sama cowok. Padahal kan itu suami gua!!! Dan.. yang lebih parahnya lagi Rey nyuruh gua tinggalin suami gua dengan imbalan dia akan ngasih gua duit 10 juta perminggu. Gila kan?"

"Anjir!! sumpah??, ini si bukan gila lagi. Berarti bener kan dugaan gua selama ini, Rey suka sama lo"

"Tapi cara dia salah"

"Ya Lo juga sih, kenapa gak bilang kalo lo udah nikah"

"Dia gak tanya ke gua, yaudah"

Refin menghembuskan nafasnya merasa jengah.