1. Awal

17.1K 932 9
                                    

Happy reading...

Pagi harinya Raya telah siap dengan seragam sekolah yang terpakai rapih lengkap dengan atribut serta almamater khusus untuk anggota OSIS.

Raya menuruni tangga dan melihat ke dua orang tuanya yang berada di meja makan, ia tak berniat sedikitpun untuk menghampiri mereka dan memilih untuk langsung keluar dari rumahnya, sepertinya Raya masih kesal dengan kedua orang tuanya itu.
.
.
.

Raya turun dari mobilnya, Berjalan ke kelas untuk menaruh tasnya, lalu kembali ke gerbang sekolah lagi untuk menjalankan tugasnya sebagai ketua Osis. Untuk yang satu ini tidak begitu sulit, ia dan beberapa teman organisasinya hanya perlu memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh para murid, seperti terlambat datang sekolah atau tidak lengkap dalam berpakaian.

Setelah selesai dengan urusannya yang itu. Raya kembali menjalankan tugas lainnya yaitu berkeliling sekolah, memastikan apakah ada murid yang berniat bolos atau tidak.

Raya melangkahkan kakinya ke gerbang belakang sekolah, terlihat sangat sepi bahkan seram, jujur Raya sendiri takut, namun Raya menepis rasa takut itu dan terus melihat ke sekeliling. Raya rasa aman, tidak ada yang bolos atau terlambat

Raya membalikkan tubuhnya berniat untuk kembali ke kelas namun...

Brukkk

Raya kembali membalikkan badannya saat mendengar suara itu, ia menatap ke arah gerbang sekolah dan terlihat laki-laki dengan pakaian yang jauh dari kata rapih itu berhasil meloncati gerbang

Raya menghembuskan nafas gusar. Dia lagi, pikir Raya

"Mampus" gumam orang itu

"Sini Lo!" titah Raya dengan galak

Orang itu mendekat ke tempat Raya berdiri dengan perasaan sedikit takut

"Apa?" tanyanya berusaha bersikap cool

"Dih berlaga gak punya salah Lo? Lari keliling lapangan 20×!!" perintah Raya dengan tegas

"Kalo gua gak mau?" tantang orang itu dan membuat Raya menaikkan alisnya

"Gua bilangin Bu Rika" balas Raya tak mau kalah

"Dasar tukang ngadu" pada akhirnya orang itu meninggalkan Raya dan menuju lapangan untuk menjalankan hukumannya

"Anjir gua ditinggal?" kesal Raya. orang tadi itu ialah Satria Geovano, laki-laki yang selalu berhasil membuat Raya darah tinggi. Dan bagi Raya, melihat laki-laki itu menderita adalah kebahagiaan tersendiri untuknya

•••

Raya memperhatikan Satria yang tengah menjalani hukumannya, sesekali Raya tertawa melihat Satria yang kelelahan. Tak lama Satria berjalan ke arah Raya dengan wajah yang sudah dibanjiri oleh keringat

"Udah selesai kan?"

Raya tak menjawabnya ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Satria

"Anjir emang tu OSIS bikin gua kesel aja tiap hari" kesal Satria. Berbalik kan, memang begitu perannya. Kalau satria bikin kesal Raya, maka Raya akan membalasnya dengan cepat.

Ia berjalan ke kantin karena sebentar lagi bel akan berbunyi

Dan benar saja, saat ia duduk bel pun berbunyi, tak lama kantin di didatangi oleh murid-murid yang kelaparan.

Satria melambaikan tangannya kearah segerombolan laki-laki yang tak lain adalah teman-temannya

"Lu bolos sat?" tanya Rama, pria berjiwa pelawak itu duduk di bangku dan dikuti oleh yang lain.

"Kesiangan" jawabnya

"Makannya cari pacar sono biar ada yang telponin nyuruh bangun, gak kaya gini" ledek Bayu, laki-laki yang tengah mengemut permen kaki itu memang sangat senang meledek Satria yang diketahui tidak memiliki pasangan.

"Alah teriakan Mak gua aja dah cukup buat gua langsung bangun" ucap Dean, si paling pintar.

"Nah bener nih" timpal Rama setuju

Setelahnya mereka makan makanan mereka sendiri, sesekali melontarkan candaan yang membuat mereka tertawa, namun berbeda dengan Satria, ia terlihat malas untuk menanggapi semua ocehan itu.

"Eh si bos mana?" tanya Dimas, adik kelas mereka

"Eh iya, dari tadi gua gak liat dia. Jangan-jangan dia bolos" tebak Bayu

"Temen apaan tuh bolos gak ngajak-ngajak" kesal Rama sambil mengunyah ciki-nya

Disisi lain ketiga perempuan yang berada di meja dekat pintu kantin sedang asik memakan makannya.

"Eh lu pada ngerasa ada yang kurang gak si diantara kita?" tanya Nindy, teman Raya

"Apa?"

"Kita biasanya bertiga kan?" Nesya juga sepertinya merasakan hal aneh yang terjadi

"Tapi kaya ada yang kurang aja, mungkin perasaan gua kali yaa" Nesya dan Raya menghiraukan perkataan Nindy, mereka juga merasakan hal yang sama namun mereka tidak tau dan tidak mau memperpanjangnya

•••

Sepulang sekolah Raya tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke tempat biasa ia kunjungi saat ada masalah yang menimpanya.

Raya memang punya banyak rahasia yang belum banyak orang lain ketahui. Salah satunya ini, ia lebih memilih menyendiri dari pada bercerita kepada temannya. Bukan karena Raya tidak percaya tapi Raya selalu berpikir temannya juga pasti punya masalah sendiri, ia tidak mau menambah beban temannya dengan ia menceritakan tentang masalahnya

Raya turun dari mobil dan langsung di suguhi oleh pantai yang indah. Raya naik ke atas bebatuan besar dan menikmati keindahan pantai ini

"Rasanya belum siap kalo harus nikah muda" gumamnya sembari membuang nafas gusar. Tak terasa air matanya jatuh mengenai pipinya yang lembut.

Raya menatap hamparan pasir serta ombak yang tak terus menyapu... "Gua belum siap!!!!!!" Ia berteriak dengan sekuat tenaga, benar-benar mengeluarkan perasaan didalam hatinya.

"Berisik lo!" tegur seseorang membuat Raya terkejut dan melihat ke arah belakang, dimana suara itu berasal.

"Satria?" Raya menghapus air matanya dengan cepat, ia tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain.

"Apa?"

"Lo ngapain disini?" tanya Raya

"Lo kira ini pantai nenek moyang Lo yang cuma bisa di datengin Lo doang?" kata Satria sewot

"Sial! minggir Lo!" Raya meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal, niat ingin menenangkan pikiran eh malah ketemu musuhnya.. udahlah mau nangis aja.

Satria menatap kepergian Raya "bisa nangis juga tu cewe, kirain bisanya ngomel-ngomel doang" Satria berdiri di tempat yang tadi Raya tempati, menatap ke depan yang memperlihatkan keindahan pantai

"Gua juga belum siap..." gumam Satria

•••

Untuk kalian yang penasaran dan pengen tau apa jawaban dari keanehan yang dialami oleh Nindy Nesya dan Raya, boleh baca cerita SHERINA ya. Disana kalian bakal dapatin jawabannya. ^^

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now