25. Menghindar ✓

11.1K 481 0
                                    

Happy reading...

Sinar matahari mulai memancarkan sinarnya, memasuki celah-celah jendela kamar Raya, Raya yang tengah tertidur dengan pulas pun merasa terganggu dengan pancaran sinar itu. Perlahan ia membuka kelopak matanya, menatap jendela kamar yang sudah terbuka.

"Eung..."

Raya meregangkan tangannya seperti biasa setelah bangun tidur. Saat akan bangun ia merasakan sesuatu di area sensitifnya, Raya segera menyibakkan selimut itu dan seketika itu juga ia terkejut.

"I-ini apa?" tanyanya bingung. Raya mencabut benda itu dari sana.

Ia menyelimuti tubuhnya kembali, dan melihat celananya yang ada dilantai. Raya berusaha keras untuk mengingat kejadian semalam, apa yang sebenarnya terjadi?

Ceklek.

Satria membuka pintu kamar dan masuk. Raya menutup selimutnya rapat-rapat sembari terus mengingat apa yang terjadi semalam

Satria tak menyapa Raya, ia malah mencari barang miliknya yang tak ada di tempat biasanya.

"Ray, lo liat parfum gua gak? Yang botolnya item, biasanya ada di sini" tanyanya. Raya terdiam, botol parfum satria kan..

"I-ini" Raya mengeluarkan barang yang dimaksud oleh Satria dari dalam selimutnya. Seketika tatapan satria berubah, ia mengambil barangnya dan mengintimidasi Raya.

"Lo pake ini semalam?" tanya satria. Raya mengangguk sambil menutup matanya karena malu

Satria benar-benar tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi..

"Satria... Semalam.. gua ngapain?" tanya Raya dengan gugup. Satria tersenyum kecil dan menaruh parfumnya di atas meja.

"Bagus deh kalau Lo lupa. mending jangan di ingat ya"

"Ihh apaan??? gua semalam ngapain?"

"Gak usah di bahas, mending sekarang Lo mandi, siap siap ke sekolah, gua tunggu di ruang tamu"

Satria meninggalkan Raya sendiri di kamar. Raya masih saja terdiam memikirkan kejadian semalam.

Namun beberapa saat kemudian ia baru sadar dan menepuk jidatnya.

"Hah? Anjir! Astaga apa yang udah gua lakuin? aaaa!!!! gua malu banget!!"

Raya berlari ke kamar mandi dan berharap untuk secepatnya melupakan kejadian itu. Ini benar-benar kejadian yang tidak bisa di duga-duga!

•••

Di dalam mobil Satria dan Raya tidak ada yang berani memulai pembicaraan, keduanya hanya bisa diam dengan pikiran mereka masing-masing

Sampai di halte bus dekat sekolah Satria memberhentikan mobilnya dan membiarkan Raya untuk keluar.

Satria menatap kepergian Raya dengan ekspresi menggelikan, jika ingat kejadian semalam rasanya sedikit...

Satria memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah lalu pergi ke belakang sekolah tempat biasa teman-temannya bolos. Pelajaran pertama adalah pelajaran fisika, ia sangat membencinya maka dari itu Satria berniat bolos

Disana ternyata sudah banyak teman-temannya yang sedang bercanda ria, ada juga yang merokok sambil ngopi-ngopi santuy dan tentu saja mereka semua juga membolos sama seperti apa yang satria lakukan.

Satria duduk di dekat Dean, Rama Bayu dan Raka

"Anjir lihat lehernya Satria woy!!" ucap Rama yang menarik perhatian teman-temannya

"Kenapa leher gua?"

"Biru" ucap Dean

"Merah tolol" koreksi Rama

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now