12. Ijab Kabul✓

10.8K 579 15
                                    

Happy reading...

2 Minggu berlalu begitu cepat, Satria dan Raya telah selesai melakukan foto prewedding pada Minggu lalu. selama 2 Minggu ini juga tidak banyak hal yang terjadi antara mereka. Semua berjalan dengan semestinya.

Dan sekarang wajah Raya nampak sangat cantik karena sudah dirias dengan make-up, apa lagi dengan gaun yang ia pakai membuatnya benar-benar seperti bukan Raya Si ketua Osis yang biasa orang lain kenal.

Ceklek.

Reni membuka pintu kamar Raya "ayo sayang, Satria dan keluarganya sudah ada di bawah" ucapnya membuat jantung Raya berdegup semakin kencang

"Mah rasanya Raya belum siap jadi seorang istri" ucap Raya, Reni tersenyum melihat anaknya lalu mengelus kepala Raya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu bicara seperti itu karena belum mencoba, kamu jalanin aja dulu yah." Raya mengangguk walaupun masih tersisa rasa keraguan di dalam hatinya.

"Nanti kalau ada masalah sama Satria, kamu jangan cepat-cepat ambil keputusan ya sayang, apa lagi memilih untuk berpisah. Kamu harus bersikap dewasa, dan jangan egois!" Reni memeluk tubuh Raya dan mengusap punggungnya "yaudah yuk kita ke bawah"

Raya dan Reni melangkah menuruni tangga dengan hati-hati dan membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Dengan sekuat tenaga Raya berusaha untuk tidak gugup dan terus berjalan hingga sampai di depan Satria

Raya melihat Satria yang terlihat sangat tampan, begitupun dengan Satria, ia pangling melihat Raya yang terlihat sangat cantik hari ini

Mereka di persilahkan untuk duduk menghadap ke penghulu

Satria hanya mengundang Raka Rama Dean dan Bayu sementara anggota Pagans yang lain akan ia undang waktu resepsi-nya saja nanti, berbeda dengan Raya yang tidak mengundang siapa-siapa karena ia tidak ingin jika ada yang tahu ia sudah menikah apa lagi dengan Satria yang notabene-nya merupakan most wanted sekolah, sebenarnya ia bisa saja mengundang mereka namun setelah raya pikir-pikir lebih baik tidak usah, karena Nindy dan Nesya itu perempuan, tau lah bagaimana sifat perempuan, ia akan lebih ember jika harus merahasiakan sesuatu, makannya Raya tidak mengundang teman-temannya

Back to topik. Tangan Satria terulur untuk menggenggam tangan Heri, Raya menundukkan kepalanya, ia benar-benar gugup sekarang..

"Mempelai pria sudah siap?" tanya penghulu, Satria mengangguk mantap

"Silakan di mulai pak" Heri mengangguk dan mulai mengarahkan mic itu pada mulutnya

"Ananda Satria Geovano Bin Galih Geovano Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Raya Hasley Binti Damar Suheri dengan maskawin seperangkat alat sholat dan berlian sebesar 20 gram, tunai!!" ucap Heri lantang

"Saya terima nikah dan kawinnya Raya Hasley binti Damar Suheri dengan maskawin tersebut dibayar tunai!"

"Sah?"

"SAHHH!!"

"Alhamdulillahhirobil alamin" semua orang merentangkan kedua tangannya ke atas untuk membaca doa, begitupun dengan Satria dan Raya.

"Ayo silahkan bertukar cincin" mereka memasangkan cincin pernikahan nya pada jari manis masing-masing, Raya mencium tangan Satria lalu Satria mencium kening Raya singkat

Teman-teman Satria seperti cacing kepanasan yang tidak mau diam karena merasa baper

"Asoyy"

"Mantep lah yang udah sah mah" ledek teman-teman Satria

Mereka hanya bisa tersenyum menanggapi tingkah para geng motor itu, setelahnya mereka berjalan ke atas pelaminan untuk berjabat tangan dengan para tamu yang mereka undang.

"Cie yang udah punya bini" ucap Rama saat mereka ada di atas

"Sialan!"

"Hahaha, di tunggu live malam pertamanya"

"Selamat Sat Ray, semoga sakinah mawadah warahmah" ucap Raka, emang Raka deh yang paling waras di sini

"Amin thanks Rak"

"Bu ketos, uhuy" Dean ikut meledek mereka berdua, Raya menatap malas teman-teman Satria dan ingin cepat-cepat pergi dari sana.

"Ray tiati malem nanti yaa" ucap Bayu, seketika Raya membulatkan matanya menatap Satria

"Eh eung- a-apaan si, udah sana lu pada, ganggu aja!" mereka tertawa melihat tingkah Satria dan Raya lalu turun untuk makan hidangan yang telah di sediakan, kondangan tidak makan? Impossible bro!

Para tamu undangan lainnya juga melakukan hal yang sama yaitu memberi ucapan selamat pada Raya dan Satria

Raya menanggapinya dengan tersenyum hangat

Satria pun hanya bisa tersenyum sembari mengucapkan terima kasih kepada mereka semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Satria pun hanya bisa tersenyum sembari mengucapkan terima kasih kepada mereka semua.

{Cuma gambaran aja ya wkwk, btw aku ganti visualnya Satria soalnya yang sebelumnya susah nyari foto nya di pinterest jadi di ganti, tapi masih sama-sama gans ko haha}

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


{Cuma gambaran aja ya wkwk, btw aku ganti visualnya Satria soalnya yang sebelumnya susah nyari foto nya di pinterest jadi di ganti, tapi masih sama-sama gans ko haha}

Hari mulai gelap acara pun telah selesai para tamu telah kembali pulang, begitu pun dengan para teman Satria, Raya bernafas lega. akhirnya...

Ia duduk di kursi pelaminan karena merasa lelah, tak lama Shasa membawakan air es untuknya, ahh pas sekali

"Makasih ya Sha" Shasa mengangguk dan duduk di samping Raya

"Buat bang Satria mana?" tanya Satria

"Ambil sendiri, kan abang mah baju nya gak ribet jadi bisa jalan sendiri, kalo ka Raya ribet makanya aku ambilin" ucap Shasa cengar-cengir merasa tidak berdosa

"Pilih-pilih dasar" lalu Satria mengambil minumnya sendiri

"Sha, nanti malam kamu nginep disini aja ya?" Tawar Raya

"Kenapa emangnya kak?"

"Kakak males kalo harus sama abang kamu, mending kamu nginep disini tidur bareng sama kakak yahh?" pinta Raya

"Eh enggak deh kak, nanti Shasa di omelin sama mamah papah"

"Yah ayo dong sha"

"Jangan pengaruhi shasa Lo" tegur Satria yang mendengar percakapan mereka

"Apa si"

"Kak aku ke mamah dulu ya" Shasha pergi meninggalkan mereka berdua

"Hufhhh, cape banget dah" ucap Raya yang memejamkan matanya

"Mending ke kamar sana dari pada di sini" Raya menatap Satria jengkel

"Bantuin gua dong sat, baju gua ribet nih"

Satria baru paham. Ia pun menuntun Raya ke dalam kamarnya

•••

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now