6. Kesalahpahaman✓

10.9K 632 5
                                    

Happy reading...

"Mamah gak habis pikir sama kalian" ucap Sekar sembari menggelengkan kepalanya

Sejak kejadian tadi Raya dan Satria terus mendapatkan ceramahan panjang kali lebar dari Sekar dan Reni. mereka juga menelepon Ayah Satria dan Raya untuk datang

"Mah udah Raya bilang kan kalo tadi itu cuma salah paham"

"Salah paham apa sampe tindih-tindihan gitu?, kalian kalau memang ingin cepat-cepat melakukan 'itu, ya tinggal bilang sama kita, biar pernikahan kalian di percepat" ucap Reni

"Enggak mah enggak, apaan si Raya gak setuju!" tolak Raya yang merasa dirugikan

"Satria bisa jelasin mah, tan" Satria mengangkat suaranya

Beberapa saat kemudian Heri dan Galih datang bersamaan lalu duduk di antara mereka

"Ada apa ini?" tanya Heri

"Ini loh mas, anak kita udah berbuat yang tidak-tidak" adu Reni pada suaminya

"Astaga mah.. enggak. Pah, Raya bisa jelasin!" Raya terus berusaha membela diri

"Ya sudah percepat saja pernikahannya" ucap Heri santai, dan hal itu diangguki oleh yang lain kecuali Satria

"Om Tante saya bisa jelasin" Satria kembali membuka suaranya tapi nampaknya hal itu tidak mempengaruhi keputusan mereka.

"Om gak larang kamu kalo kamu dan anak om sudah mahram, kalian bebas melakukan 'itu jika kalian sudah menikah" kata Heri membuat Satria merasa putus asa

Raya melotot tak percaya, ia tidak ada pikiran kesitu tapi ini apa???

"Jadi kalian mau menikah kapan?" tanya Galih pada Raya dan Satria

"Apaan si pah"

"Papah bantu kamu loh"

"Terserah" ucap Satria kesal

"Yasudah bagaimana kalo libur semester?" Kata Sekar mengusulkan

"Mah...."

"Tante!" ucap keduanya bersamaan

•••

Raya sedang berada di dalam kamarnya, sejak kejadian tadi ia terus menangis di dalam kamar, makan tak mau, keluar kamar apalagi. Bahkan Reni sudah membujuknya dengan tawaran handphone baru, karena sebelumnya Raya selalu meminta pada Reni dan Heri untuk di belikan handphone baru

"Raya, sayang. Makan dulu yuk" ajak Reni dari balik pintu

"GAK. RAYA GAK MAU, RAYA MAU MAKAN KALO MAMAH SAMA PAPAH BATALKAN PERJODOHAN RAYA SAMA SATRIA" ucap Raya dari dalam kamar dengan berteriak

"Ya sudah kalau kamu tidak mau makan, emangnya kamu sampai kapan bakalan kuat di dalam?" ucap Heri kelewat santai

Raya yang mendengar perkataan papahnya seketika bungkam

Papahnya memang jahat!!

Raya semakin terisak dalam tangisnya, ia lapar namun ia juga gengsi, ia belum siap untuk menikah apa lagi dengan Satria? Bertemu saja tidak mau dan ini malah ingin di jodohkan?! What the....?

•••

Raya terbangun dari tidurnya, sudah jam 1 siang. ia memegangi perutnya yang sakit, Raya lapar!! Jangan lupakan jika Raya mempunyai penyakit mag

"Gua laper sumpah" gumamnya

Toktoktok

Terdengar suara ketukan pintu dari pintu kamarnya

"Ray keluar loh, jangan kaya anak kecil. Lo belum makan dari kemarin sore, diam gak bakal bisa selesaikan masalah Lo Ray" Raya mendengar suara dari balik pintu. Raya kenal suara itu, itu... suara Satria

"Gua gak mau, ini semua gara-gara lo Satria!! Lo harus usahain buat batalin perjodohan ini, gua gak mau nikah sama Lo!!" ucap Raya

"Lo mau mati? Kalo lo mati ya syukur gua gak harus susah payah buat nikah sama Lo, emang Lo siap tinggal di dalam tanah?, sendirian, kehujanan gak ada temen. Itu terserah Lo!" satria kenapa malah menakut-nakutinya sih?

Ceklek

Raya membuka pintu kamarnya dengan keadaan pucat

"Gua belum siap mati" gumamnya. Satria tersenyum karena berhasil membuat Raya keluar dari dalam.

"Makan!" titah satria dan Raya hanya bisa mengangguk lemas

Lalu mereka berjalan ke dapur untuk mengambil makan.

•••

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now