36. Marahan✓

7.6K 385 1
                                    

Happy reading...

Satria menatap Raya yang baru saja keluar dari dalam kamar setelah semalaman mengunci diri.

"Ray? Mau berangkat sekarang? Aku antar ya?"

"Gak usah. Aku udah pesan ojek online" jawab Raya, mengabaikan Satria dan melangkah menuju rak sepatu

"Aku minta maaf.. aku gak ada maksud apa-apa Ray, aku cuma.."

Raya berhenti, menatap Satria dengan wajah serius. "Minggir! Aku. Mau pergi sendiri." ucapnya penuh penekanan

Satria mengangguk dengan pasrah lalu menyingkir dari sana, memberikan Raya jalan untuk keluar dari apartemen.

"Arrggh!!!! Bangsat! Gua nyesel!

•••

"Tugas apa yang harus saya kerjain?" tanya Raya pada Rey, saat ini mereka berada di taman depan kampus dengan berkas serta laptop yang Rey bawa

"Nih, makan dulu" Rey memberikan satu roti miliknya pada Raya

"Loh? Kenapa?"

"Biasanya orang kalau ada masalah suka lupain makan" ucapnya sambil menatap pada Raya

Raya tersenyum kecil, menerima roti pemberian Rey dan memakannya

'Kenapa orang lain lebih peka dari suami sendiri sih?'

Raya telah menghabiskan rotinya, ia juga diberi minum oleh Rey.

"Oh iya, nih susun data menurut jurusan" ucap Rey. Raya mengangguk dan mulai mengerjakan tugas pertamanya itu

Beberapa saat kemudian

"Udah beres kak"

"Oke kerja bagus"

"Udah kan kak? Kalo udah beres saya mau ke kantin"

"Belum kenyang?" tanya Rey, Raya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum malu

"Yaudah gua juga ikut lo deh" dan akhirnya mereka berdua pergi ke kantin untuk sarapan bersama

Rey dan Raya memasuki area kantin kampus bersama, sontak membuat penghuni kantin mengarahkan pandangannya pada mereka, Raya sempat sirih tapi sebisa mungkin ia mengabaikan semua tatapan itu dan di salah satu meja dekat pintu

"Mau pesan apa?" tanya Rey

"Apa aja deh terserah" Rey mengangguk dan pergi memesan makanan sementara Raya menelungkup-kan kepalanya di atas meja

"Ray.. ini, gua beliin nasi goreng" ucap Rey yang menaruh satu piring nasi goreng

Raya mendongakan kepalanya dan memakan nasi goreng itu

'Ya elah nasi goreng, jadi ingat Satria kan!'

"Lo ada masalah ya?"

"Setiap manusia emang selalu ada masalah kan?" jawabnya

"Benar, bahkan manusia yang udah mati pun masih dapat masalah"

"Ya kan? Haha kapan ya kita gak ada masalahnya" Raya termenung walau ia sedang mengaduk nasi gorengnya

Rey menatap wajah Raya, sudah beberapa kali ia tersenyum kecil saat menatap wajah manis itu, rasanya tenang entah kenapa ia juga tidak mengerti.

"Kalau masalah gak mau pergi berarti Lo sendiri yang mesti pergi. Habis ini kita ke perpustakaan dulu aja"

"Ngapain?"

"Biar mood Lo balik lagi"

"Dih mana ada orang mood nya balik lagi pas liat buku, yang ada makin stress"

Ketua Osis In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang