23. Kelvin ✓

9.8K 497 3
                                    

Happy reading...

Raya tengah duduk di halte bus depan sekolah, ia sedang menunggu angkutan umum lewat karena tidak pulang bersama Nesya. Awalnya memang mereka akan pulang bersama, namun tiba-tiba saja Raya harus mengadakan rapat OSIS terlebih dahulu, dan Nesya juga mendapatkan telpon dari ibunya untuk cepat pulang jadi ia tidak bisa pulang bersama. Sementara Nindy sudah di jemput oleh pacarnya yang merupakan seorang mahasiswa.

Dan yang lebih membuat Raya kesal adalah hp-nya habis baterai hingga ia tak bisa menelepon Satria ataupun memesan taksi online. Alhasil Raya harus menunggu angkutan umum lewat entah sampai kapan.

Hari mulai gelap namun angkutan umum belum juga terlihat, Raya bernafas pasrah dengan keadaan ini berharap ada seseorang yang menghampirinya dan mengajaknya pulang bersama.

10 menit Raya masih menunggu namun tak muncul-muncul juga, ia benar-benar kesal sekarang, di tambah dengan perutnya yang terasa lapar membuat Raya ingin sekali meluapkan emosinya

Raya berdiri dari duduknya, ingin pergi membeli makanan terlebih dahulu namun ada motor yang berhenti tepat di hadapannya

Raya kenal dengan motor itu... motor Kelvin, kelas sekali! mantan Raya satu-satunya yang berhasil membuat ia menjadi bucin, namun dengan teganya Kelvin memutuskan hubungannya tanpa sebab.

Kelvin membuka helm dan menatap Raya dengan senyum manis yang ia tunjukkan

"Belum pulang?" tanya Kelvin

"Ini mau pulang"

"Sama siapa?"

"Sendiri lah" jawabnya cuek

"Naik apa?"

"Naik angkot"

"Emang ada?"

"Ada"

"Mana?"

"Nanti juga ada ko" jawab Raya. Raya terus menjawab pertanyaan Kelvin dengan singkat dan seadanya. Ia tidak mau terjerumus ke dalam rayuan busuk pria itu lagi!

"Biasanya jam segini udah gak ada angkot yang lewat"

"So tau"

"Emang tau. Udah sama gua aja, gua anter" Kelvin memberikan tumpangan untuk Raya namun Raya merasa ia harus menolak ajakan itu.

"No!. Thanks" Raya ingin melangkah pergi namun Kelvin lebih dulu mencekal tangan kanan milik Raya hingga Raya kembali berdiri di tempatnya.

"Gua mau ngomong sama Lo, boleh?" ucap Kelvin sembari menunjukkan ekspresi memelas andalannya, Raya benar-benar benci dengan ekspresi itu. Ekspresi dimana Kelvin seperti orang yang tersakiti dan mengharapkan banyak kasihan darinya.

Raya menatapnya beberapa detik dan benar saja kan, pertahanan Raya seketika runtuh dan membuat ia mengiyakan ajakan dari laki-laki itu. Padahal sebelumnya Raya sudah berpegang teguh untuk menolak, tapi...

"Makasih Ray, yaudah naik" Raya naik ke atas motor Kelvin dan berdoa dalam hatinya, semoga Satria tidak melihatnya agar tidak menjadi kesalahpahaman di antara mereka.

•••

"Kita ngapain si kesini?" tanya Raya dengan wajah bingung saat mereka masuk ke area klub malam.

"Gua mau ngomong bentar doang, duduk di sana yuk" Kelvin menarik lengan Raya dan duduk di salah satu bar

"Gua gak suka sama suasananya, pindah aja deh"

"Eh enggak, jangan dulu! sebentar gua cuma mau bilang sama Lo, kalo gua masih sayang sama Lo"ucapnya tiba-tiba.

Raya menatap wajah Kelvin, berusaha mencari kebohongan di sana namun jelas tidak terlihat, itu artinya Kelvin berkata jujur bahwa ia masih sayang pada Raya

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now