9. Arga ✓

9.4K 576 4
                                    

Happy reading...

Keesokan harinya Raya berangkat sekolah diantar oleh sang ayah karena mobil yang sering ia pakai ternyata kehabisan bahan bakar. 

Raya seperti biasa menjalankan tugasnya sebagai ketua OSIS, memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar

Setelah merasa cukup Raya pergi ke ruang OSIS karena akan diadakan rapat OSIS mengenai pemilihan ketua OSIS baru

"Si Reza mana?" tanya raya, Reza adalah wakil ketua OSIS

"Si Reza tadi ke kantin dulu katanya belum sarapan" jawab Mia sekertaris OSIS. Raya mengangguk mengerti dan masuk ke dalam lebih dulu.

Tak lama orang yang bernama Reza itu datang dan rapat pun sudah bisa di mulai

Sekitar 1 setengah jam mereka melakukan rapat akhirnya selesai, Raya dan yang lain keluar ruangan menuju kelasnya masing-masing

Saat Raya keluar ia melihat Arga ada di sana sedang berdiri.

"Hai Ray" sapa Arga

"Eh Arga ada apa?"

"Eum gua mau ngajak lo makan nanti malam bisa ga? Kemarin kan gak jadi gara-gara satria" raya menimang-nimang tawaran Arga, sebenarnya ia tidak enak dengan Arga tapi ia juga memikirkan apa yang akan terjadi jika ketahuan oleh Satria

"Jam berapa kira-kira, terus sampe jam berapa, kalo kemalaman gua gak bisa, gua takut di omelin bokap soalnya" ucap Raya

"Jam 7 bisa? Gak lama paling sampe jam 9 an"

Raya mengangguk "bisa bisa, tapi jangan jemput gua di depan rumah ya, tunggu gua di depan komplek aja"

"Ok nanti malem gua tunggu" Raya mengangguk "yaudah kalo gitu gua ke kelas ya Ray, jangan lupa nanti ya" Arga pergi meninggalkan Raya

"Semoga aja gak ketahuan sama Satria. Maaf ya Satria gua cuma gak enak sama Arga.." gumam Raya lalu ia pun pergi ke kelasnya

•••

Jam setengah 7 malam raya tengah bersiap-siap untuk pergi bersama Arga

Ia telah meminta izin pada kedua orang tuanya untuk pergi bersama teman, Arga juga temannya kan jadi Raya tidak berbohong

15 menit bersiap siap, Raya kini telah rapih dengan baju yang dia kenakan

Raya melihat dirinya di pantulan kaca

"Baju nya gak terlalu seksi kan?, Enggaklah ya, yaudah berangkat deh" Raya pergi menuju depan komplek ternyata sudah ada Arga disana menggunakan mobil nya

"Hai Ar, udah lama?"

"Eh enggak ko" ucap Arga, ia memperhatikan Raya dari ujung kaki hingga rambut

"Kenapa?"

"Enggak, Lo.. seksi" Raya terkekeh mendengar penuturan Arga "ya udah berangkat sekarang aja yuk" Arga membukakan pintu mobil untuk Raya, dan Raya masuk ke dalam lalu Arga mengelilingi mobilnya untuk masuk ke dalam.

Arga memberhentikan mobilnya di restoran yang sering dijadikan sebagai tempat untuk berpacaran. Mereka berjalan ke meja yang sudah di pesan oleh Arga.

"Duduk Ray" Raya mengangguk dan duduk di kursi itu

Satu pelayan restoran datang untuk mencatat pesanan mereka.

"Mau pesan apa?" tanya Arga

"Gua mau Dim Sum satu sama minumnya Lemonade"

"Ok, mba Dim Sum nya satu Tom yum nya satu hamburger nya satu sama lemonade 2 ya mba" pelayan itu mengangguk dan pergi untuk menyiapkan makanan, dan kini di meja hanya ada mereka berdua

"Ray, gua mau ngomong serius" Arga membuka pembicaraannya sembari menatap Raya dengan serius

"Apa?" Raya ikut menatap Arga karena penasaran

Arga menghembuskan nafasnya sebelum mengatakan kalimat yang sudah ia siapkan. Ia memberanikan diri untuk kembali menatap wajah Raya yang sudah menunggunya berbicara.

"Sebenarnya.. gua suka sama lo Ray!" ucapnya, Raya tertegun dan merasa tak percaya mendengar perkataan Arga "gua suka sama lo dari pertama kenal, Lo.. mau gak jadi pacar gua?" tanyanya, Raya mengalihkan pandangan setelah mendengar ajakan dari Arga, jadi ini alasan Arga mengajaknya makan malam? Arga ingin menyatakan perasaannya?? Tapi Raya tidak tahu sejak kapan Arga menyukai Raya

"Ray?" panggil Arga karena tidak mendapati respon

"Gua-"

"Raya!!" panggilan seseorang membuat keduanya menoleh kearah orang itu bersamaan

"Satria" gumam Raya

"Lo ngapain disini" tanya Satria yang tiba-tiba menghampiri mereka "pakean Lo??" Satria melihat penampilan Raya yang menurutnya sangat terbuka. "sama dia lagi?"

"Gua sama Raya lagi ngedate lah Lo yang ngapain kesini, ganggu aja!" ucap Arga

"Ngedate?" Satria menatap Raya meminta penjelasan

"Eng–enggak gitu sat" Raya dibuat gugup

"Pulang sekarang sama gua. Gak ada penolakan!" Tangan kanan Raya di tarik oleh Satria, dan Arga yang melihat itu pun sontak ikut menarik tangan kiri Raya

Satria menatap tajam pada Raya dan Arga juga menatapnya tajam

"Lepasin tangan Raya" titah Arga tegas

"Arga.. Satria.." Raya merasakan sakit di tangannya akibat cekalan tangan kedua orang ini

"Ray, Lo sekarang pilih, mau pulang sama Satria apa mau makan bareng gua?" tanya Arga yang semakin mengeratkan genggaman membuat Raya semakin meringis kesakitan

Satria menatap wajah Raya yang terlihat menahan sakit, lalu ia mengalah dan melepaskan genggaman tangannya

"Gua izinin Lo kali ini" bisik Satria, ia melayangkan tatapan tajam pada Arga sebelum pergi meninggalkan mereka

"Duduk lagi Ray" Raya dan Arga kembali duduk di tempatnya, lalu pesanan mereka datang. Raya memakan makanannya dengan perasaan tak enak dan terpaksa.

Raya masih memikirkan Satria, bagaimana jika Satria mengadu pada kedua orang tuanya? bisa bisa Raya tak akan diizinkan keluar rumah lagi..

"Ray gua masih setia nunggu jawabannya loh" ucap Arga yang berhasil menyadarkan lamunan Raya

"Eh iya, apa? Em so–sorry Ar ta–tapi gua gak bisa, gua mau pulang sekarang ya Ar" Raya berdiri dari duduknya lalu mengambil tasnya yang ada di meja, pergi meninggalkan Arga yang menatapnya kecewa.

'kenapa Lo nolak gua Ray? Gua kurang apa? Gua kira selama kita berteman Lo ada rasa juga sama gua??' batin Arga merasa kecewa dengan jawaban yang didapat dari Raya.

•••

Ketua Osis In Love [✓]Where stories live. Discover now