33. First ✓

11.8K 484 8
                                    

Happy reading...

Masa masa SMA mereka telah usai, sekarang mereka telah berganti peran menjadi mahasiswa, bukan lagi murid menengah atas yang masih bisa berleha-leha, bolos atau semacamnya. Sekarang mereka harus lebih serius memperbaiki diri mereka.

Satria dan Raya berada di kampus yang berbeda, karena Raya lolos di universitas Indonesia sementara Satria tidak.

Raya mengambil jurusan kedokteran dengan hasil sbmptn 730, 20. Sementara Satria mengambil jurusan ilmu komputer namun hasil sbmptn Satria 517,40 dan nilai yang bisa seharusnya adalah 712,41 alhasil Satria beralih pada kampus swasta yang ada di Jakarta

"Maaf Ray gua gak bisa berusaha buat satu kampus sama Lo" ucap Satria merasa bersalah

"Gapapa sat, yang penting Lo udah berusaha yang terbaik.  negeri atau pun swasta sama aja ko, asalkan diri kitanya kan?" Satria mengangguk setuju, walaupun dalam hatinya ia merasa khawatir karena tidak bisa memantau Raya

"Temen lo masuk mana?" tanya Satria

"Nindy kuliah di Belanda kalo Nesya di UGM"

"Sama kaya Dean, Dean juga di UGM"

"Raka sama yang lain?"

"Satu kampus sama gua" Raya mengangguk mengerti, setelahnya mereka saling diam tanpa mengeluarkan suara, bingung ingin berkata apa

"Ray.." panggil Satria

"Hemmm?"

"Datang bulan Lo udah kelar kan?" Raya menganggukkan kepalanya

"Kenapa?" 

"Em, jadi gini Ray.. kita kan, itu.. apasi" Satria berusaha meringkas kata-kata namun tidak bisa, Raya tersenyum paham dengan apa yang Satria maksud

"Nanti malem ya" ucap Raya, senyum Satria mengembang hingga deretan gigi putihnya terlihat.

"Serius?"

"Iya"

"Terus sekarang mau ngapain?"

"Ke rumah mamah yuk, gua kangen"

"Mamah Lo? Atau mamah gua?"

"Mamah gua"

"Oh yaudah ayo!"

akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah orang tua Raya

•••

"Assalamualaikum mah" ucap Satria dan Raya

"Waalaikumsalam..  loh loh loh,, siapa ini yang datang? Astaga!! Ayo masuk!" kehadiran mereka disambut baik oleh Reni, wajah wanita itu terlihat sangat senang melihat anaknya datang bersama menantunya. Mereka masuk ke dalam bersama-sama dan menaruh bingkisan yang keduanya bawa di atas meja.

"Papah mana mah?" tanya Raya yang tak melihat kehadiran sosok ayahnya.

"Papah kamu tadi ke kantor katanya ada meeting dadakan! Oh iya hasilnya gimana, kalian satu kampus tidak?"

"Enggak mah, Satria gak lolos" ucap Satria

Reni tetap tersenyum hangat pada Satria, "Gapapa, yang penting kalian masih bisa ketemu di rumah" Satria dan Raya mengangguk dan tersenyum. 

Hingga malam hari tiba Heri tak kunjung datang dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang saja.

"Ray.."

"Hemm?"

"Lo kenapa? Ko Semenjak dari rumah mamah jadi beda gitu, mamah Lo bilang apa?" tanya Satria, memang sejak keluar dari rumah besar itu Raya terlihat berbeda, sepanjang perjalanan Raya terus diam walaupun Satria membuka obrolan.

Ketua Osis In Love [✓]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα